BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS II MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT Jl. Raya Pontianak-Mempawah Km 20.5 Sei Nipah Kec. Siantan, Kab. Mempawah Kalimantan Barat 78351 Telp. 0561-747141 Fax. 0561-747845, email : staklim.siantan@bmkg.go.id http://iklim.kalbar.bmkg.go.id TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN LANDAK TANGGAL 04 SEPTEMBER 2017 Nurdeka Hidayanto Prakirawan Stasiun Klimatologi Mempawah Muhammad Elifant Yuggotomo, Riri Nur Ariyani Prakirawan Stasiun Klimatologi Mempawah A. PENDAHULUAN Sebagian wilayah Landak terjadi banjir pada tanggal 04 September 2017. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai media, diketahui telah terjadi banjir di Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat menerjang beberapa desa di beberapa kecamatan diantaranya kecamatan Ngabang, Menyuke, Kuala Behe, Meranti. Banjir melanda dengan ketinggian bervariasi mencapai 2.3 meter (http:// http://www.pontianakpost.co.id/banjir-landak-meluas). Gambar 1. Informasi kejadian banjir http://www.pontianakpost.co.id/banjir-landakmeluas 1
Menurut laporan dari wartawan Pontianak Post, banjir bandang yang melanda Kabupaten Landak dalam dua hari terakhir meluas ke beberapa desa di Kecamatan Kuala Behe, Menyuke, Meranti hingga Ngabang. Banjir yang meliputi Kecamatan Menyuke yakni di Desa Darit sebanyakk 486 keluarga, Desa Mamek sebanyak 103 keluarga, Desa Bagak 120 keluarga, Desa Anik 133 keluarga, Desa Sungai Lubang 30 keluarga, Desa Ansang 211 keluarga, Desa Songga 64 keluarga, Desa Tolok 35 keluarga, Desa Berinang Mayun 36 keluarga. Selain itu, di Kecamatan Ngabang, Desa Rasan dengan 94 keluarga. B. INFORMASI CURAH HUJAN Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan pada Pos Hujan di sekitar lokasi kejadian banjir. Pos hujan yang digunakan adalah Pos Hujan Serimbu, Meranti, Darit, Ngabang. Serimbu Kode pos : 61080501a Pengamat : Ya Budiansyah Lattitude : 0.78 Longitude : 110.12 Gambar 2. Lokasi Pos Hujan yang digunakan (http://iklim.kalbar.bmkg.go.id/index.php?page=poskerjasama) 2
Dalam tinjauan klimatologis ini digunakan data sebagai berikut : Tabel 1. Data terkini curah hujan saat banjir di Landak menggunakan GSMAP Lokasi Tanggal Kejadian 1 2 3 4 Kab. Landak 10-20 10-20 - 20-100 Sumber : Stasiun Meteorologi Supadio, Pontianak Berdasarkan data informasi pengolahan data menggunakan data GSMAP tersaji pada tabel 1, dapat dijelaskan bahwa telah terjadi hujan di sekitar lokasi kejadian banjir. Pada Kabupaten Landak secara umum telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada tanggal 01-04 September 2017. Sedangkan Perbandingan Curah Hujan tiap Pos Hujan dengan Klimatologisnya tersaji pada tabel berikut : Tabel 2. Data curah hujan saat kejadian banjir dibandingkan dengan klimatologisnya Serimbu 113 30/09/1984 104 10/09/1998 101 02/09/1993 Meranti 100 01/09/2016 100 03/09/2016 50 04/09/2016 Ngabang 115 09/091986 113 29/09/2002 102 20/09/1988 Darit 116 07/09/1995 101 27/09/1992 90 30/09/1998 Berdasarkan data informasi curah hujan pada tabel 2. dapat dijelaskan bahwa telah hujan yang terjadi pada kejadian banjir di Kabupaten Landak tersebut mayoritas bukan merupakan curah hujan tertinggi jika dibandingkan dengan data pengamatan dari Pos Hujan Kerjasama di Kabupaten Landak. Hanya pada pos pengamatan hujan Meranti yang menduduki rangking 1 meskipun kejadian hujan dengan nilai tersebut pernah terjadi sebelumnya. Curah Hujan pada tanggal 04 September 2017 rata rata hanya berada pada rangking 3-4 jika dibandingkan dengan klimatologis tiap tiap pos dengan asumsi data GSMAP diambil nilai tertinggi yaitu 100 mm/hari. C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Untuk menganalisis bagaimana curah hujan tersebut dibanding data histori maksimum yang pernah terjadi pada bulan bersangkutan, maka dilakukan proses perankingan data curah hujan dari yang tertinggi hingga terendah pada periode pengamatan di pos hujan yang bersangkutan. 3
Gambar 3. Grafik curah hujan maksimum dan curah hujan saat kejadian di pos Serimbu Pada Gambar 3. Terlihat bahwa curah hujan Lebat hasil pengolahan GSMAP jika diasumsikan 100 mm/hari, pada tanggal 04 September 2017 di Pos Hujan Serimbu tidak termasuk dalam peringkat 3 besar curah hujan tertinggi di daerah tersebut. Gambar 4. Grafik curah hujan maksimum dan curah hujan saat kejadian di pos Meranti Pada Gambar 4. Terlihat bahwa curah hujan Lebat hasil pengolahan GSMAP jika diasumsikan 100 mm/hari, pada tanggal 04 September 2017 di Pos Hujan Meranti tidak termasuk dalam peringkat 3 besar curah hujan tertinggi di daerah tersebut. 4
Gambar 5. Grafik curah hujan maksimum dan curah hujan saat kejadian di pos Ngabang Pada Gambar 5. Terlihat bahwa curah hujan Lebat hasil pengolahan GSMAP jika diasumsikan 100 mm/hari, pada tanggal 04 September 2017 di Pos Hujan Ngabang tidak termasuk dalam peringkat 3 besar curah hujan tertinggi di daerah tersebut. Gambar 6. Grafik curah hujan maksimum dan curah hujan saat kejadian di pos Darit Pada Gambar 6. Terlihat bahwa curah hujan Lebat hasil pengolahan GSMAP jika diasumsikan 100 mm/hari, pada tanggal 04 September 2017 di Pos Hujan Darit termasuk dalam peringkat 3 besar curah hujan tertinggi di daerah tersebut. 5
D. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dari data curah hujan GSMAP dan Pos pengamatan hujan di Kabupaten Landak, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi curah hujan dengan intensitas Menengah hingga Lebat pada daerah hulu dari lokasi terjadinya banjir (Pos Hujan Meranti dan Darit). Curah Hujan di kedua pos hujan tersebut juga termasuk ranking tiga besar yang pernah terjadi di bulan September. Sedangkan pada daerah hilir dari lokasi terjadinya banjir telah terjadi hujan dengan intensitas Sedang (Pos Hujan Ngabang). Tingginya curah hujan yang terjadi pada daerah sekitar Meranti dan Darit diindikasikan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan potensi terjadinya banjir tersebut. Hal ini juga selaras dengan informasi dari masyarakat bahwa banjir di Kabupaten Landak salah satunya karena kiriman dari sungai Meranti. Namun perlu dianalisis faktor lain seperti kemiringan lahan, penggunaan lahan, dan sistem drainase untuk mengetahui penyebab utama terjadinya banjir. 6