LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. a. UU No. 22 Tahun 2009 Tentang lalu Lintas dan Angkutan. b. PP No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan

BAB III LANDASAN TEORI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

STUDI OPERASI WAKTU TEMPUH DAN LOAD FACTOR PADA TIAP HALTE BUSWAY TRANSJAKARTA TRAYEK KOTA BLOK M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang.

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

EVALUASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL OPERASIONAL TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DAN KORIDOR 12

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

BAB I PENDAHULUAN. melayani 10 koridor dengan total panjang lintasan 123,35 km yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan mempergunakan satu sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. (Hazian,2008) Transportasi dapat diartikan sebagai

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI JANGKA PENDEK

PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Rute, Terminal, Tempat Henti)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

Implementasi Rute Percontohan Sutan JuHI

EVALUASI SISTEM PELAYANAN TRANSIT ANTAR KORIDOR BUS RAPID TRANSIT TRANS SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

PERENCANAAN??? MENGAPA DIPERLUKAN. Peningkatan jumlah penduduk. Penambahan beban jaringan jalan. & transportasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. misalnya jalan kaki, angkutan darat, sungai, laut, udara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)

BAB III LANDASAN TEORI. instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai

BAB V. SIMPULAN dan SARAN. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa simpulan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB III LANDASAN TEORI

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. angkutan umum, biaya angkutan menjadi beban angkutan bersama, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tataguna lahan yang kurang didukung oleh pengembangan

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

yang sebenarnya dalam setiap harinya. Faktor muat (loadfactor) sangat dipengaruhi

A. Indicator Pelayanan Angkutan Umum 18 B. Waktu Antara {Headway) 18 C. Faktor Muat (Loadfactor) 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA JAMBI STUDI KASUS : RUTE ANGKOT LINE 4C JELUTUNG-PERUMNAS

BAB I PENDAHULUAN. beraktivitas dan pergerakan roda perekonomian suatu daerah. Salah satu jenis angkutan

EVALUASI KINERJA TRANSJAKARTA BUSWAY KORIDOR I RUTE (BLOK M-KOTA) Oleh : ANINDITO PERDANA ( )

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB III LANDASAN TEORI. Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. yang optimal dalam Implementasi Bus Rapid Transit Sebagai Transportasi Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

BAB 5. SIMPULAN, DISKUSI dan SARAN. transjakarta menunjukkan bahwa aspek yang paling dominan. menggambarkan secara umum mengenai kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. transportasi untuk kebutuhan produksi, distribusi dan konsumsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengevaluasi travel time dan headway, tidak akan terlepas dari

Transkripsi:

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002) 1. Prasyarat Umum : a) Waktu tunggu rata-rata 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit. b) Jarak pencapaian halte 300-500 m (di pusat kota), dan 500-1000 m (di pinggiran kota). c) Penggantian rute dan moda pelayanan, jumlah pergantian rata-rata 0-1, maksimum 2. d) Lama perjalanan ke dan dari tempat tujuan setiap hari rata-rata, 1, 0-1,5 jam, maksimum 2-3 jam. e) Biaya perjalanan, yaitu persentase perjalanan terhadap pendapatan runah tangga. 2. Prasyarat Khusus Faktor layanan Faktor keamanan penumpang Faktor kemudahan penumpang dalam mendapatkan bus Faktor lintasan Berdasarkan keempat faktor prasyarat khusus itu, pelayanan angkutan umum diklasifikasikan dalam dua jenis pelayanan, yaitu : a. Ekonomi : minimal tanpa AC b. Non Ekonomi : minimal dengan AC Rincian prasyaratan pelayanan untuk tiap jenis pelayanan dapat dilihat di table 2.3 berikut :

Tabel 2.3 Pedoman Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap Dan Teratur Kualitas Klasifikasi Pelayanan Non Ekonomi Ekonomi 1. Kenyamanan Fasilitas tempat duduk disediakan Fasilitas tempat duduk disediakan Juga mengangkut penumpang dengan berdiri Juga mengangkut penumpang dengan Dilengkapi pendingin udara berdiri (AC) 2. Keamanan Menyediakan bagasi/tempat barang. Kebersihan harus terjamin Kebersihan harus terjamin Awak bus harus Awak bus terlatih dan terampil terlatih dan terampil Tanpa dilengkapi pendingin udara (AC) 3. Kemudahan mendapatkan bus Jadwal keberangkatan dan kedatangan harus dipenuhi, baik ada maupun tidak ada penumpang (tidak mengetem). Lokasi terminal harus terintegrasi dengan terminal jenis kendaraan umum lainnya. Tempat-tempat perhentian harus khusus. Jadwal keberangkatan dan kedatangan harus dipenuhi, baik ada maupun tidak ada penumpang (tidak mengetem) Lokasi terminal harus terintegrasi dengan terminal jenis kendaraan umum lainnya. Tempat perhentian harus tepat penempatannya agar tidak mengganggu lalu lintas. 4. Lintasan Pada lintasan utama kota, trayek utama dan langsung Pada lintasan utama kota trayek cabang, ranting. 5. Kendaraan Bus besar lantai tunggal Bus besar lantai ganda Bus tempel/artikulasi Bus besar lantai ganda Bus besar lantai tunggal Bus tempel /artikulasi Bus sedang Bus kecil MPU (hanya roda empat) Ket. (*) Pendingin Udara (AC) dengan derajat 25 C yang diukur dari titik tengah bus.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Standar Pelayanan Minimal Transjakarta Untuk memenuhi kualitas jasa Transjakarta sebagai layanan publik dan jasa angkutan penumpang dengan konsep BRT (Bus Rapid Transit) sistem yang memenuhi harapan penumpang di DKI Jakarta, diperoleh 4 substansi SPM (Standar Pelayanan Minimal), yaitu: Kehandalan, Keamanan dan Keselamatan, Kemudahan, dan Kenyamanan. Lebih lanjut, dalam masing-masing substansi SPM diidentifikasi dan ditetapkan indikator-indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) sebagai berikut : A. Kehandalan Pelayanan Subtansi inti dari Kehandalan Pelayanan adalah Transjakarta menjamin kehandalan operasional, termasuk kesiapan operasional bis, sarana dan prasarana, sistem operasi, dan petugas operasi. Kehandalan pelayanan TransJakarta ini dapat di ukur dari kinerja 7 indikatornya yaitu : 1) Rencana headway a. Definisi Penetapan rencana headway (peak dan off peak) tidak direncanakan lebih lambat dari standar headway (peak dan off peak) yang telah ditentukan. b. Lingkup Seluruh koridor c. Tolak Ukur Penetapan headway di halte ujung pada saat peak < 5 menit dan off peak < 10 menit. 2) Ketepatan headway a. Definisi

Ketepatan headway adalah ketepatan jeda waktu keberangkatan antar bus pada halte ujung yang telah ditetapkan. b. Lingkup Seluruh koridor c. Tolak Ukur Deviasi terhadap headway rencana diukur dengan standar deviasi (dalam %) realisasi headway. 3) Waktu penaikan dan penurunan penumpang a. Definisi Waktu yang dibutuhkan bus untuk menurunkan penumpang dari bus ke halte dan menaikkan penumpang dari halte ke bus. b. Lingkup Seluruh armada bus TransJakarta c. Tolak Ukur Waktu pemberhentian bus di halte perhentian maksimal 20 detik (halte kecil) dan maksimal 30 detik (halte besar, halte transit dan halte ujung). 4) Jarak antara pintu bus dan halte 5) Kecepatan perjalanan a. Definisi Kecepatan perjalanan adalah jarak rute terhadap waktu perjalanan rata-rata. b. Lingkup Seluruh armada TransJakarta busway c. Tolak Ukur Kecepatan perjalanan tertinggi adalah 30 km/jam, dan terendah adalah 18 km/jam.

6) Kehandalan armada a. Definisi Armada tidak diperkenankan mengalami gangguan saat beroperasi agar pelayanan tetap berkualitas. Indikator kehandalan armada adalah adanya berbagai macam gangguan operasi/ kerusakan yang menyebabkan bus berhenti beroperasi. b. Lingkup Seluruh armada bus Transjakarta busway c. Ukuran Maksimum gangguan operasi bus akibat berbagai macam gangguan operasi/ kerusakan adalah 10 (sepuluh) kejadian untuk setiap 200.000 km layanan Transjakarta 7) Konsistensi jam pelayanan B. Keamanan dan Keselamatan Subtansi inti dari Keamanan dan Keselamatan adalah Transjakarta menjamin keamanan dan keselamatan pelanggan saat menikmati layanan jasa busway. Keamanan dan Keselamatan pada pelayanan Transjakarta ini dapat di ukur dari kinerja 5 indikatornya yaitu : 1) Keamanan di dalam halte 2) Keamanan di dalam bus 3) Keselamatan di dalam halte 4) Keselamatan di dalam bus 5) Keselamatan di sepanjang koridor

C. Kemudahan Subtansi inti dari Kemudahan adalah Transjakarta menjamin bahwa pelanggan bisa mendapat berbagai kemudahan dalam menikmati jasa layanan busway. Kemudahan pada pelayanan Transjakarta ini dapat di ukur dari kinerja 5 indikatornya yaitu: 1) Kemudahan mendapatkan informasi tentang Transjakarta, 2) Kemudahan penjualan tiket, 3) Kemudahan melaporkan kehilangan/ menemukan barang, 4) Kemudahan menyampaikan pengaduan, memberikan saran, 5) Kemudahan akses menuju/dari halte D. Kenyamanan Subtansi inti dari Kenyamanan adalah Transjakarta menjamin bahwa jasa layanan busway akan dinikmati pelanggan secara nyaman. Minimal Pelayanan Kenyamanan yang dijanjikan oleh Transjakarta ini dapat di ukur dari 10 indikatornya yaitu: 1) Kebersihan di dalam halte 2) Suhu di dalam halte 3) Penerangan di dalam halte 4) Kepadatan penumpang di dalam halte 5) Kebersihan di dalam bus 6) Suhu di dalam bus 7) Penerangan di dalam bus 8) Kepadatan penumpang di dalam bus 9) Waktu tunggu 10) Pelayanan Petugas

EVALUASI KINERJA BUS TRANSJAKARTA KORIDOR 3 (KALIDERES PASAR BARU) Kuesioner ini semata-mata digunakan untuk keperluan studi penelitian Tugas Akhir Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta dengan judul seperti yang tersebut di atas. No. Kuesioner : Hari dan Tanggal : Data Responden Nama : Jenis Kelamin : Usia : Pekerjaan : Alamat : Pendidikan Terakhir : Indikator Pertanyaan : 1. Apakah Saudara sering menggunakan angkutan umum bus transjakarta? a. Tidak pernah b. Sering c. Selalu 2. Apakah saudara mudah memperoleh pelayanan angkutan umum bus transjakarta? a. Tidak mudah b. Mudah c. Sangat mudah

3. Berapa waktu tunggu yang diperlukan untuk dapat dilayani/naik angkutan umum bus transjakarta? a. Tidak lama 2-5 menit b. Lama 10-20 menit c. Sangat Lama 5-10 menit 4. Apakah saudara sering memperoleh tempat duduk di dalam angkutan umum bus transjakarta? a. Tidak pernah b. Sering c. Selalu 5. Apakah saudara pernah melihat bus transjakarta mengangkut/melayani penumpang melebihi kapasitas resmi? a. Tidak pernah b. Sering c. Selalu 6. Apakah Saudara merasa perjalanan dengan angkutan umum bus transjakarta berjalan lancar (tidak ada hambatan)? a. Tidak lancar 2-3 jam b. Lancar 1-1,5 jam c. Sangat lancer < 1 jam 7. Apakah saudara merasa perjalanan dengan angkutan umum bus transjakarta berjalan cepat dan wajar waktu yang dibutuhkan sampai ke tujuan? a. Tidak cepat b. Cepat c. Sangat cepat

8. Apakah saudara menilai jumlah kendaraan angkutan umum bus transjakarta sesuai dengan jumlah calon penumpang di koridor 3 (Kalideres Pasar Baru)? a. Tidak sesuai b. Sesuai c. Sangat sesuai 9. Apakah saudara menilai perlu penambahan armada bus tranjakarta di koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru)? a. Tidak perlu b. Perlu c. Sangat perlu Saran dan masukan dari saudara untuk pelayanan angkutan umum bus Tranjakarta Busway yang lebih baik :......... Terima Kasih

Form Survei Headway dan naik turun penumpang Transjakarta No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Jumlah Halte Penumpang Naik Penumpang Turun Periode Waktu Kedatangan/Keberangkatan Bus Headway

Form Survei Masuk-Keluar Penumpang Transjakarta No. Halte Penumpang Masuk Penumpang Keluar Periode Waktu Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40