BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, jumlah penduduk Indonesia berkembang pesat. Kondisi perkembangan ini akan memberikan dampak pada berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah dampak terhadap lingkungan hidup. Jumlah penduduk yang besar mengakibatkan tingkat konsumsi terhadap barang dan jasa juga semakin meningkat. Konsumsi barang dan jasa ini akan menimbulkan satu dampak bagi lingkungan yaitu adanya sampah. Sampah dapat dikelompokkan menjadi sampah organik maupun anorganik yang secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi yang umumnya berasal dari perumahan, pasar, rumah makan dan pabrik. Sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya berpengaruh pada berbagai elemen kehidupan. Salah satu penyebabnya adalah volume sampah yang sangat besar sampai melebihi kapasitas TPA, menyebabkan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) semakin sempit. Jenis sampah yang paling banyak adalah sampah organik yaitu sebesar 75% dari keseluruhan sampah (BPPT,2004). Manajemen pengolahan sampah yang tidak efektif sering kali menjadi penyebab munculnya masalah dengan masyarakat setempat dan sebagainya. Kabupaten Bandung terletak di provinsi Jawa Barat yang berbatasan dengan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut. Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan banjir khususnya Kecamatan Dayeuhkolot. Hampir setiap tahun wilayah tersebut mengalami banjir. Hal tersebut disebabkan karena ketidakdisiplinan warga yang membuang sampah di sungai. Kejadian ini menjadi salah satu faktor munculnya permasalahan sampah di Kabupaten Bandung. Berdasarkan data Kementerian Negara Lingkungan Hidup, rata-rata tiap orang menghasilkan 0,5 kilogram sampah per hari(bebassari,2004). Jika dilihat dari data penduduk Kabupaten Bandung sejumlah 3.299.986 jiwa (BPS, 2012), 1
maka setelah di kalkulasikan, sampah yang dihasilkan per hari di Kabupaten Bandung adalah sekitar 1.650 ton. Dengan sampah organik sebanyak 1.237 ton. Dengan jumlah yang tergolong besar tersebut, maka perlu adanya penanganan sampah secara khusus. Salah satu usaha penanganan sampah adalah Bank Sampah. Dengan adanya bank sampah, masyarakat akan terbiasa untuk mengumpulkan sampah dan ditabungkan ke bank sampah sehingga populasi sampah yang terbuang akan semakin berkurang dan lingkungan semakin bersih. Selain itu, masyarakat pun akan memperoleh penghasilan tambahan karena sampah yang ditabungkan akan dikonversikan menjadi uang. Keuntungan lainnya adalah bank sampah akan menjadi ladang usaha baru bagi para pengusaha. Keuntungan diperoleh dari selisih antara nilai beli sampah dengan nilai jual sampah yang sudah diolah. Hasil olahan dari sampah organik adalah kompos. Pupuk organik atau kompos adalah pupuk yang bahan bakunya berasal dari sisa makhluk hidup yang telah mengalami proses pembusukan oleh mikroorganisme pengurai. Pupuk organik biasanya berasal dari pengomposan kotoran ternak,sisa panen seperti jerami dan sampah kota. Hasil penelitian pengembangan sistem integrasi tanaman-ternak (Crops Livestock System, CLS) pada lahan percobaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, pupuk organik dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik 25-35 % dan meningkatkan produktivitas 20-29 %. Mengacu pada hasil penelitian tersebut, pengurangan pemakaian pupuk anorganik dapat meningkatkan pendapatan usaha tani sebesar 20-29 % dan menghemat anggaran subsidi pemerintah sekitar 30 % atau sekitar Rp 3,3 Triliun pada tahun 2010 (Deptan,2010). Dan karena itu perlu dilakukan analisis kelayakan bank sampah di Kabupaten Bandung. Dengan analisis kelayakan ini, dapat dilihat layak atau tidaknya usaha bank sampah ini sehingga dapat menjadi pegangan para investor dan pengusaha baru untuk mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya dibidang argobisnis pengolahan sampah atau industri pengolahan sampah. 2
I.2 Perumusan Masalah Sebelum menjalankan suatu usaha, maka harus merencanakan dan merancang usaha yang dipersiapkan sedetail mungkin. Pada Tugas Akhir ini akan membahas tentang: 1. Bagaimana ukuran pasar pembeli kompos dan pasar penabung sampah dilihat dari pasar potensial, pasar tersedia dan pasar sasaran untuk bank sampah di Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana aspek teknis berupa spesifikasi teknis dan komponen yang dibutuhkan untuk bank sampah di Kabupaten Bandung? 3. Bagaimana aspek sumber daya manusia (SDM) dan organisasi yang dibutuhkan untuk bank sampah di Kabupaten Bandung? 4. Bagaimana aspek legalitas dan lingkungan dari bank sampah di Kabupaten Bandung? 5. Bagaimana analisis keuangan dan kelayakan investasi yang ditunjukkan dengan NPV (Net present value), IRR (Internal Rate of Return) dan Payback Period pada bank sampah di Kabupaten Bandung? 6. Bagaimana tingkat sensitifitas dan tingkat resiko terhadap kelayakan investasi untuk bank sampah di Kabupaten Bandung? 7. Bagaimana rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi risiko yang dihadapi dalam mendirikan bank sampah di Kabupaten Bandung? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1 Mengetahui jumlah ukuran pasar dilihat dari pasar potensial, pasar tersedia dan pasar sasaran untuk bank sampah di Kabupaten Bandung. 2 Mengetahui spesifikasi teknis dan komponen yang digunakan bank sampah di Kabupaten Bandung. 3 Mengetahui kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dan organisasi yang dibutuhkan bank sampah di Kabupaten Bandung. 4 Mengetahui aspek legalitas dan lingkungan dari bank sampah di Kabupaten Bandung. 3
5 Mengetahui analisis keuangan dan kelayakan investasi yang ditunjukkan dengan NPV (Net present value), IRR (Internal Rate of Return) dan Payback Period pada bank sampah di Kabupaten Bandung. 6 Mengetahui tingkat sensitivitas dan resikonya terhadap kelayakan investasi untuk bank sampah di Kabupaten Bandung? 7 Menghasilkan suatu rekomendasi untuk mengurangi risiko yang dihadapi dalam pendirian bank sampah di Kabupaten Bandung? I.4 Batasan Penelitian Pada penulisan Tugas Akhir ini dilakukan pembatasan-pembatasan agar masalah yang dibahas menjadi lebih terarah. Batasan masalahnya antara lain : 1 Penelitian untuk pengambilan data primer hanya dilakukan di Kabupaten Bandung salah satunya menggunakan kuisioner. 2 Data sekunder diperoleh dari pemerintah Kabupaten Bandung, pemerintah Jawa Barat dan internet. 3 Untuk data primer tentang pembeli kompos atau industri bahan baku dibatasi dalam wilayah Jawa Barat. 4 Jenis sampah yang akan dibahas yaitu sampah plastik, sampah besi, dan sampah kertas. 5 Suku bunga, inflasi, pajak, dan kondisi ekonomi lainnya dianggap normal dan stabil selama periode analisis. 6 Penelitian ini dimulai pada awal investasi tahun 2012. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Membantu untuk mengetahui tingkat kelayakan pendirian bank sampah di Kabupaten Bandung, dilihat dari aspek pasar, teknis, sumber daya manusia, legalitas, lingkungan dan financial. 2. Membantu dalam mengetahui dan mengantisipasi perubahan pada variabel yang mempengaruhi kelayakan investasi pendirian bank sampah Kabupaten Bandung. 4
3. Membantu dalam memberi rekomendasi mengenai program yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko yang mungkin dihadapi dengan pendirian bank sampah di Kabupaten Bandung. 4. Menemukan salah satu alternatif sumber penghasilan atau wirausaha. 5. Sebagai bahan rujukan penelitian selanjutnya. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian Tugas Akhir ini diuraikan dengan mengikuti pola sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu. Bagian kedua membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontribusi penelitian. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis, mengembangkan model penelitian, mengidentifikasi dan melakukan operasionalisasi variabel penelitian, menyusun kuesioner penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, melakukan uji instrumen, merancang analisis pengolahan data. Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah pengumpulan data- data penelitian, serta pengolahan nya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam berbagai jenis penyajian. Bab 5 Analisis Data Pada bab ini dijelaskan mengenai analisa terkait perumusan masalah dengan menggunakan informasi dari data- data yang telah dihasilkan 5
Bab 6 pada tahap pengolahan. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini dijelaskan kesimpulan dari hasil analisa penelitian beserta saran- saran untuk perbaikan. 6