BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG)

BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian... 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

BAB III PENDEKATAN LAPANG

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini ialah semua Kelompok Tani di Daerah Aliran Sungai Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

DAFTAR ISI. TINJAUAN PUSTAKA A. Modernisasi B. Perubahan Sosial BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kelurahan Pekauman merupakan salah satu dari beberapa kelurahan yang

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

BAB VI KONFLIK PERAN WANITA BEKERJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Hipotesis yang akan diuji dalam uji validitas ini adalah:

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

DAFTAR ISI. UCAPAN TERIMAKASIH... iv. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GRAFIK...

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

2 orang tua mempunyai pengaruh lebih positif dari pada pengaruh televisi (Wong, 2000) Pada kenyataanya anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk m

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya, mencerdaskan kehidupannya, memperluas cakrawala pandangannya,

BAB 4 HASIL PENELITIAN

KUESIONER IKLAN KAMPANYE EARTH HOUR DI TELEVISI SWASTA RCTI TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB V KARAKTERISTIK PETANI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM PROGRAM SL-PTT

Kuisioner Penelitian. Pengaruh Terpaan Media Massa Terhadap Partisipasi Politik di Salatiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu siswa usia tahun. Peneliti mengambil

Transkripsi:

47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan media yang mengacu pada utilitas, intensionalitas, selektivitas, dan keterlibatan khalayak dengan media. Keterdedahan pada media massa adalah aktivitas membaca media massa tercetak, mendengarkan radio dan menonton televisi serta film. Keterdedahan responden terhadap tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha adalah frekuensi responden dalam melihat tayangan iklan. Responden dibedakan ke dalam tiga tingkatan keterdedahan, yaitu responden dengan tingkat keterdedahan rendah, sedang dan tinggi. Responden dengan tingkat keterdedahan rendah adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan frekuensi satu sampai dua kali dalam seminggu. Responden dengan tingkat keterdedahan sedang adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan frekuensi tiga sampai empat kali dalam seminggu. Responden dengan tingkat keterdedahan tinggi adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan frekuensi lebih dari empat kali dalam seminggu. Persentase keterdedahan responden dalam penelitian ini terhadap iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha jika digambarkan dalam bentuk diagram (Gambar 6), maka terlihat bahwa responden dengan tingkat keterdedahan rendah yaitu responden dengan frekuensi melihat tayangan iklan satu sampai dua kali sebesar 60 persen, responden dengan tingkat keterdedahan sedang yaitu responden dengan frekuensi melihat tayangan iklan tiga sampai empat kali sebesar 34,3 persen dan responden dengan tingkat keterdedahan tinggi yaitu responden dengan frekuensi melihat tayangan iklan lebih dari empat kali sebesar 5,7 persen. Dari hasil diagram tersebut jelas terlihat bahwa tingkat keterdedahan responden didominasi oleh tingkat keterdedahan yang rendah. Hal ini dapat

48 diinterpretasi, bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha sebanyak satu sampai dua kali dalam seminggu. 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 60,00% 34,30% Tinggi Sedang Rendah 0,00% 5,70% Rendah Sedang Tinggi Gambar 6. Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Keterdedahan di RW 08 Kelurahan Cibadak. 6.2 Hubungan Karakteristik Individu dengan Tingkat Keterdedahan Pada bagian berikut akan dijelaskan hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat keterdedahan, hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan, dan hubungan antara status pekerjaan dengan tingkat keterdedahan. 6.2.1 Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Keterdedahan Hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat keterdedahan dilakukan dengan tabulasi silang dan uji statistik Chi Square. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah jenis kelamin berbeda diikuti dengan tingkat keterdedahan terhadap tayangan iklan yang berbeda pula. Hubungan antara jenis kelamin dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan disajikan dalam Tabel 7.

49 Tabel 7. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Keterdedahan di RW 08 Kelurahan Cibadak Jenis Kelamin Tingkat Keterdedahan Rendah (%) Sedang (%) Tinggi (%) Total (%) Perempuan 64,3 28,6 7,1 100 Laki-laki 57,2 38,0 4,8 100. Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat 64,3 persen responden perempuan yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang rendah yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan satu sampai dua kali dalam seminggu. Selanjutnya, terdapat 28,6 persen responden perempuan yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang sedang yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan tiga sampai empat kali dalam seminggu. Kemudian terdapat 7,1 persen responden perempuan yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang tinggi yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan lebih dari empat kali dalam seminggu. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat 57,2 persen responden laki-laki yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang rendah yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan satu sampai dua kali dalam seminggu. Selanjutnya, terdapat 38,0 persen responden laki-laki yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang sedang yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan tiga sampai empat kali dalam seminggu. Kemudian, terdapat 4,8 persen responden laki-laki yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang tinggi yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan lebih dari empat kali dalam seminggu. Hasil uji statistik Chi-Square menghasilkan p-value sebesar 0,237. Nilai p- value tersebut lebih besar dari 0,05 maka HO diterima. Artinya, tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha. Baik laki-laki ataupun responden perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam melihat tayangan iklan

50 layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Nursyarifah (2012) yang menyatakan bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki proporsi status pekerjaan yang sama. Hal tersebut menyebabkan responden laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan untuk menonton televisi dan dapat menyaksikan tayangan iklan layanan masyarakat penundaan usia pernikahan dalam program keluarga berencana versi Afgan dengan frekuensi yang relatif sama. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Ridhoanova (2009) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang pemilu presiden dan wakil presiden 2009 di televisi. Responden laki-laki lebih terdedah terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang pemilu presiden dan wakil presiden 2009 dibandingkan responden perempuan. Sebagian besar responden yang sudah bekerja adalah responden perempuan sehingga responden laki-laki memiliki waktu luang lebih banyak dan dapat digunakan untuk menonton televisi dan melihat tayangan iklan tersebut. 6.2.2 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Keterdedahan Hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan dilakukan dengan tabulasi silang dan uji statistik Rank Spearman. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan yang berbeda diikuti dengan tingkat keterdedahan terhadap tayangan iklan yang berbeda pula. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan disajikan dalam Tabel 8

51 Tabel 8. Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Tingkat Keterdedahan di RW 08 Kelurahan Cibadak. Tingkat Tingkat Keterdedahan Pendidikan Rendah (%) Sedang (%) Tinggi (%) Total (%) Sedang 47,8 43,5 8,7 100 Tinggi 83,3 16,7 0 100 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat 47,8 persen responden dengan tingkat pendidikan sedang yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang rendah yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan satu sampai dua kali dalam seminggu. Selanjutnya, terdapat 43,5 persen responden dengan tingkat pendidikan sedang yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang sedang yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan tiga sampai empat kali dalam seminggu. Kemudian, terdapat 8,7 persen responden dengan tingkat pendidikan sedang yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang tinggi yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan lebih dari empat kali dalam seminggu. Tabel tersebut juga menggambarkan bahwa terdapat 83,3 persen dengan tingkat pendidikan tinggi yang yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang rendah yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan satu sampai dua kali dalam seminggu. Selanjutnya, terdapat 16,7 persen dengan tingkat pendidikan tinggi yang yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang sedang yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan tiga sampai empat kali dalam seminggu. Dari hasil penelitian ini tidak menunjukan bahwa responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi terdedah terhadap tayangan iklan layanan masyarakat. Hasil uji statistik Rank Spearman menunjukan hasil p-value sebesar 0,038. p-value < 0,05 maka HO ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat Ayo

52 Jadi Wirausaha. Hasil korelasi dari uji statistik Rank Spearman menghasilkan koefisien korelasi (ρs) sebesar (-0,352). Tanda negatif berarti korelasi yang terjadi berlawanan arah artinya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin rendah tingkat keterdedahannya. Nilai koefisien korelasi yang negatif disebabkan oleh kecenderungan responden dengan tingkat pendidikan tinggi untuk menonton televisi rendah, sehingga kemungkinan mereka untuk terdedah terhadap tayangan iklan layanan masyarakat juga rendah. Responden yang tingkat pendidikannya tinggi tidak menjadikan televisi sebagai media utama untuk mendapatkan informasi atau sebagai media hiburan. Berdasarkan hasil wawancara di lapang, responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi lebih cenderung menggunakan internet sebagai media informasi dan hiburan. Kemajuan teknologi yang semakin canggih juga memudahkan responden untuk mengakses internet sehingga intensitas menonton televisi menurun. Dibawah ini adalah kutipan salah satu orangtua responden yang menyatakan bahwa: Buat saya daripada nonton tv lebih baik main internet. Aksesnya lebih mudah karena bisa diakses menggunakan handphone. Jadi bisa dipake kapan saja tidak harus selalu di rumah seperti nonton TV (NS, Perempuan). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ridhoannova (2009) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat tentang pemilu presiden dan wakil presiden 2009 di televisi. Hubungannya adalah semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin rendah keterdedahan mereka terhadap tayangan iklan layanan masyarakat. 6.2.3 Hubungan Status Pekerjaan dengan Tingkat Keterdedahan Hubungan antara status pekerjaan dengan tingkat keterdedahan dilakukan dengan tabulasi silang dan uji statistik Chi Square. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah status pekerjaan yang berbeda diikuti dengan tingkat keterdedahan terhadap tayangan iklan yang berbeda pula. Hubungan antara status pekerjaan dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan disajikan dalam Tabel 9.

53 Tabel 9. Persentase Responden Berdasarkan Status Pekerjaan dan Tingkat Keterdedahan di RW 08 Kelurahan Cibadak. Status Tingkat Keterdedahan Pekerjaan Rendah (%) Sedang (%) Tinggi (%) Total (%) Bekerja 65,2 26,1 8,7 100 Tidak Bekerja 50,0 50,0 0 100 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat 65,2 persen respondem yang bekerja melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang rendah yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan satu sampai dua kali dalam seminggu. Selanjutnya, 26,1 persen responden yang bekerja melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang sedang yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan tiga sampai empat kali dalam seminggu. Terdapat 8,7 persen responden yang bekerja melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang tinggi yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan lebih dari empat kali dalam seminggu. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat 50,0 persen responden yang tidak bekerja melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang rendah yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan satu sampai dua kali dalam seminggu. Selanjutnya, terdapat 50,0 persen responden yang tidak bekerja melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha dengan tingkat keterdedahan yang sedang yaitu dengan frekuensi melihat tayangan iklan tiga sampai empat kali dalam seminggu. Hasil dari analisis uji Chi-Square menghasilkan nilai p-value 0,339. Jika nilai p-value >0,05 maka HO diterima. Artinya, tidak terdapat hubungan antara status pekerjaan dengan tingkat keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha. Baik responden yang bekerja ataupun responden yang tidak memiliki pekerjaan memiliki kesempatan yang sama dalam melihat tayangan iklan layanan masyarakat Ayo Jadi Wirausaha. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Ridhoanova (2009) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara status pekerjaan responden

54 dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang pemilu presiden dan wakil presiden 2009 di televisi. Responden laki-laki lebih terdedah terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang pemilu presiden dan wakil presiden 2009 dibandingkan responden perempuan. Responden yang tidak bekerja lebih terdedah terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang pemilu presiden dan wakil presiden 2009 dibandingkan responden bekerja. Responden yang tidak bekerja memiliki waktu luang yang dapat digunakan untuk menonton televisi dan melihat tayangan iklan tersebut.