BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi pengertian atau relevasi fenomena tertentu terhadap individu (Syarifudin, 2002). Jenis penelitian kualitatif dengan dimulai dari pengumpulan data kemudian diambil kesimpulan secara umum. Penelitian kualitatif ini dipilih karena lebih sensitif dan adaptif terhadap peran dan berbagai pengaruh yang timbul. Disamping itu karena peneliti akan mencoba menggali atau mengeksplorasi, menggambarkan atau mengembangkan pengetahuan bagaimana pengetahuan yang diketahui. Sedangkan penelitian kualitatif itu sendiri adalah penelitian yang tidak menggunakan proses perhitungan (Moleong, 2006). Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis. Riset fenomenologis didasarkan pada falsafah fenomenologis, peneliti fenomenologis merumuskan suatu pertanyaan persepsi partisipan mengenal fenomena yang sedang diteliti. Hal ini dapat dilakukan dengan 19
20 cara meminta partisipan untuk mengungkapkan persepsi para remaja putra tentang fenomena (Depsey, 2002). Pada penelitian ini peneliti menggali persepsi remaja putra tentang konsumsi rokok. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh obyek atau subyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2007). Populasi dari penelitian ini adalah remaja putra yang bertempat tinggal di Kelurahan Langenharjo. Berdasarkan data pada akhir bulan Maret 2008 didapatkan jumlah remaja putra di Kelurahan Langenharjo adalah 503 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul, 2007). Sampel dalam penelitian ini tidak diambil secara acak tetapi dipilih menggunakan pendekatan purposive sampling yaitu penelitian memilih dari populasi sampel yang memenuhi kriteria sampel yang telah ditetapkan dalam penelitian (Moleong, 2006). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 3 responden remaja putra bukan perokok.
21 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Remaja putra berusia antara 19-21 tahun b. Bukan perokok c. Merupakan penduduk asli Kelurahan Langenharjo. Jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada kejenuhan data. Artinya ketika data yang dikumpulkan ternyata tidak berbeda antara satu responden dengan responden yang lain, maka sampel penelitian dianggap cukup. C. Definisi Istilah Persepsi remaja putra tentang konsumsi rokok adalah pandanganpandangan remaja putra di Kelurahan Langenharjo Kabupaten Kendal yang bukan sebagai perokok aktif mencakup persepsi atas pandangan tentang kandungan yang ada dalam rokok, bahaya merokok dan manfaat dari rokok. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Artinya peneliti menanyakan tentang persepsi remaja putra tentang perilaku mengkonsumsi rokok didasarkan pada pedoman wawancara yang mengarah pada tujuan penelitian.
22 E. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data ini penalis memakai teknik wawancara mendalam (In depth interview) yang berhubungan dengan persepsi responden tentang konsumsi rokok dengan responden yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun berdasarkan tujuan penelitian. Langkah- langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Peneliti menetapkan kontrak waktu dan tempat sesuai yang disepakati dengan responden penelitian. 2. Responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya diberikan informasi tentang tujuan dan sifat keikutsertaan dalam penelitian. 3. Peneliti menanyakan persepsi responden tentang konsumsi merokok didasarkan pada pedoman wawancara sesuai dengan tujuan penelitian. 4. Peneliti mencatat apa yang disampaikan oleh responden, disamping merekam dengan alat perekam (tape recorder) seijin responden penelitian. 5. Peneliti mengakhiri wawancara dengan mengucapkan terima kasih.
23 Pengumpulan data juga dilakukan dengan Focus Group Discussion ( Diskusi kelompok terarah ). Adapun langkah- langkah Focus Group Discussion ( FGD ) adalah sebagai berikut: 1. Peneliti mengumpulkan responden yang telah dilakukan wawancara mendalam sesuai dengan kesepakatan. 2. Peneliti menyampaikan tujuan penelitian dan meminta ijin supaya jalannya FGD dapat direkam, baik dengan tape recorder maupun handy cam. 3. Peneliti menyampaikan kontrak waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan FGD dan memulai menanyakan persepsi remaja putra tentang konsumsi merokok sesuai dengan panduan yang ditetapkan. 4. Sekiranya data dianggap cukup, peneliti mengakhiri jalannya FGD dengan tidak lupa mengucapkan terima kasih. F. Metode Pengolahan Dalam analisa data ada empat langkah proses kognitif dengan pendekatan dalam metode kualitatif menurut Moleong (2006), yaitu: 1. Membandingkan (comprehending) Data yang terkumpul kemudian diberi label pada data yang diperlukan peneliti. Teori yang didapat dari literature digunakan sebagai pembanding. Jadi pada tahap ini peneliti mengenali data
24 yang baru dan menarik yang masuk atau data yang sebelumnya sudah ada. Tahap comprehending ini dimulai dari: a. rekaman maupun catatan. b. kemudian peneliti membaca dengan menelaah. c. Mencermati hasil rekaman. d. Melakukan pengkodean untuk mendapatkan kata kunci, kategori dan tema. 2. Syntesa (synthesizing) Syntesizing merupakan bagian dari data yang telah dikumpulkan melalui analisis informasi atau perbandingan transik yang berasal dari beberapa dari informasi, kemudian dengan analisa kategori dipilih oleh kebiasaan, yang terdiri dari bagian transkrip atau catatan yang dikombinasikan dengan transkrip dari beberapa informan. 3. Teori (theorizing) Theorizing merupakan fase pemisahan dimana terjadi dan pencocokan secara sistematik dari model- model yang terpilih kedalam data. 4. Pengembangan (recontextializing) Pengembangan dari teori pembuktian yang menjadi teori aplikasi pada latar dan populasi yang berbeda. Pada penelitian ini
25 data dianalisa secara manual dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Hasil rekaman baik berupa catatan maupun tape recorder diketik secara lengkap dengan menggunakan komputer kata demi kata. b. Hasil ketikan kemudian dilihat keseluruhan secara utuh menurut pengetahuan dan pengalaman informan. c. Peneliti mengkode dengan kartu- kartu yang berisi kata- kata kunci dan memberikan kategori- kategori untuk mengidentifikasi prevalensi terbanyak atau prioritas terbesar. d. Kemudian dibuat skema dengan menghubungkan beberapa kategori yang menghasilkan tema- tema. e. Bila ada kartu yang tidak sesuai dengan kategorik maka kartu tersebut dibuang. f. Membuat kesimpulan dengan menginterpretasikan data yang diperoleh saat data telah terkumpul. G. Analisa Data Dalam penelitian ini digunakan analisa kualitatif dengan metode penafsiran data. Adapun langkah yang digunakan dalam analisa data meliputi:
26 1. Menulis hasil wawancara. 2. Meringkas dokumen yang relevan dengan tema penelitian. 3. Membaca semua data dengan seksama untuk mencari topik- topik percakapan yang penting. 4. Memberikan kode pada setiap kata kunci yang muncul dan mengkategorikan kata yang merupakan satu kesatuan. 5. Menginterpretasikan data yang diperoleh dengan memuat tipologi atau skema klasifikasi untuk menentukan tema. 6. Membahas masing- masing tema dari hasil analisa dengan cara membandingkan hasil penelitian dengan teori yang ada. H. Validitas Data Dalam penelitian ini untuk teknik pemeriksaan keabsahan menggunakan tehnik triangulasi yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh dari responden (Moleong, 2006). Tehnik triangulasi dilakukan dengan sumber, metode dan teori. Dalam penelitian ini menggunakan tehnik keabsahan data yaitu trianggulasi dengan metode, yaitu dengan membandingkan data yang didapatkan dari wawancara mendalam dengan data yang diperoleh dalam kegiatan diskusi kelompok terarah ( FGD ).
27 I. Etika Penelitian Permasalahan etika penelitian yang perlu diperhatikan adalah : 1. Persetujuan (informed consent) Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti dan memenuhi kriteria inklusi dan disetai dengan judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subyek menolak maka penelitian tidak memaksa dan tetap menghormati hak- hak subyek. 2. Tanpa nama (anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan tidak disampaikan pada pihak lain yang tidak terkait dengan peneliti.