BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2005 merupakan tahun saat penulis memasuki masa remaja awal, yakni 15 tahun dan duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat itu, masa remaja awal dipenuhi dengan pemikiran idealistis dan sering menghabiskan waktu di luar keluarga. Sebagai remaja perempuan, penampilan yang dilihat dari gaya pakaian dan kecantikan menjadi hal yang dirasa sangat penting, karena masa ini juga merupakan masa dimana penulis mengakutalisasikan dirinya. Penulis yang ketika itu banyak membaca majalah guna mencari inspirasi dalam hal berpakaian dan artikel-artikel yang berkaitan dengan dunia remaja, menemukan sebuah majalah remaja Indonesia yang pada saat itu baru terbit pertama kali dengan cover yang menampilkan artis luar negeri dengan kemasan yang cukup menarik remaja SMP ditempat penulis bersekolah di Jakarta. Sekilas jika kita melihat cover, kita akan beranggapan bahwa majalah tersebut merupakan majalah yang berasal dari luar negeri. Namun, majalah dengan cover artis luar negri tersebut ternyata majalah asli Indonesia yang cukup laris di kalangan remaja SMP tempat penulis bersekolah. Majalah tersebut menyajikan beragam informasi yang dikemas dengan sangat ringan dan mudah dipahami, khususnya dalam hal fashion. Artikel mengenai tren fashion Hollywood menjadi daya tarik remaja saat itu, sehingga mendorong penulis juga untuk terus membeli majalah tersebut dan mengikuti gaya berpakaian yang sedang hangat dibicarakan dalam majalah tersebut. Padahal, remaja yang kala itu sedang berusaha untuk mengaktualisasikan dirinya melalui gaya berpakaian, semakin termotivasi untuk tampil stylish diantara teman-teman sebayanya. Untuk tampil stylish seperti yang tergambar dalam majalah, kita mau tidak mau membeli pakaian atau aksesoris lainnya yang dianggap sedang tren oleh majalah tersebut. Hal ini yang mengakibatkan penulis dan teman-teman perempuan sebayanya membeli pakaian dan barang-barang lain yang diyakini sedang tren dan dapat 1
dijangkau oleh remaja di Indonesia, khususnya pembaca majalah. Ketika penulis dan teman-temannya telah membeli pakaian dan aksesoris lainnya, mereka merasa tingkat kepercayaan diri akan semakin meningkat dan menjadi lebih modis. Selain itu, perlu kita ketahui bahwa masyarakat konsumen Indonesia tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi yang ditandai dengan menjamurnya pusat perbelanjaan bergaya semacam Shopping Mall, industri mode atau fashion, industri kecantikan, industri kuliner, dan industri lainnya yang berkembang masa kini (Ibrahim,2007:241). Serbuan majalah-majalah mode dan gaya hidup transnasional yang terbit dalam edisi khusus bahasa Indonesia jelas menawarkan gaya hidup yang tak mungkin terjangkau oleh kebanyakan masyarakat (Chaney,2009:8). Majalahmajalah yang diperuntukkan bagi pria dan wanita berselera kelas menengah atas ini menanamkan nilai, cita rasa, dan gaya yang terlihat jelas dari kemasan, rubrik, atau kolom, dan dengan ideologi yang bisa dilihat dari slogannya yang menawarkan fantasi hidup seperti Magazine For Real seperti yang terdapat dalam salah satu majalah remaja Indonesia dengan nama GoGirl! Majalah merupakan salah satu bentuk media massa, yang terbit secara berkala dengan topik yang menarik sesuai dengan jenis majalah, target pembacanya, dan salah satunya adalah majalah remaja yang banyak beredar di Indonesia. Disamping itu, media telah menjadi alat utama di mana kita semua mengalami atau belajar mengenai banyak aspek mengenai dunia di sekitar kita. Namun, cara yang digunakan media dalam menyampaikan suatu peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi dapat berbeda secara signifikan. Majalah didesain sedemikian menarik dan ditujukan kepada kaum muda. Banyak dari majalah tersebut berisikan informasi yang berhubungan dengan penampilan dan informasi dari artis luar maupun dalam negeri, apa yang sedang menjadi tren dikalangan artis mancanegara dan penampilan-penampilan para artis tersebut yang pada akhirnya dapat menjadi tren fashion pada kalangan pembaca majalah tersebut. Pengaruh barat ini masuk dalam bentuk tren fashion pada majalah fashion yang beredar di Indonesia. Segala tren pakaian dan fashion 2
menawarkan kepada manusia kesempatan untuk menciptakan berbagai macam pesan dan makna. Pakaian yang kita kenakan tidak hanya sebatas pada fungsi perlindungan, namun juga sebagai fungsi komunikasi artifaktual, artinya pakaian dapat merefleksikan diri kita. Segala yang kita kenakan mengandung makna dan tidak terlepas dari pengaruh tren fashion dari berbagai media, salah satunya adalah majalah menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Ditengah serbuan majalah fashion franchise seperti Seventeen dan Cosmogirl, pada tahun 2005 lahir sebuah majalah remaja asli Indonesia dengan nama GoGirl! yang mengadaptasi fashion barat pada cover majalah dan rubrik fashion. Melalui konsep Magazine for Real, Gogirl ingin menjadi majalah yang lebih nyata dengan menciptakan feature-feature dan tips yang lebih realistis dengan kehidupan sehari-hari, halaman-halaman fashion yang lebih wearable, menggunakan bahasa yang tidak terlalu baku, dan dikemas dalam ukuran yang lebih praktis (http://gogirlmagz.com). Sekilas, tampilan majalah GoGirl! dari covernya tidak menunjukkan bahwa majalah tersebut merupakan majalah asli Indonesia. Cover majalah GoGirl! memuat artis luar negeri dan tulisan pada cover didominasi oleh penggunaan bahasa Inggris. Namun, penelitian terhadap majalah GoGirl tidak berhenti pada cover, karena masih banyak yang bagian dalam majalah GoGirl! yang dapat diteliti dengan melihat pengaruh barat pada majalah ini. Penelitian mengenai majalah GoGirl secara keseluruhan pernah dilakukan oleh Annisa R. Beta 1, dengan hasil bahwa Gogirl merupakan majalah remaja yang memiliki ciri yang sama dengan majalah remaja lainnya, yaitu pembahasan mengenai bagaimana seorang remaja harus tampil, cara-cara untuk bersosialisasi sebagai seorang remaja, dan pembahasan mengenai idola. Hasil lain dari penelitian tentang citra budaya asing dalam majalah Gogirl adalah majalah ini membangun citra yang sangat global untuk memberikan informasi kepada pembacanya. 1 Anissa R. Beta, Citra Budaya Asing dan Identitas Gender Dalam Majalah GoGirl, http://katakecil.wordpress.com/2010/05/06/citra-budaya-asing-dan-identitas-gender-dalammajalah-gogirl/ (Diakses: 18 Februari 2012, Pukul: 12.42) 3
Tidak hanya penelitian secara keseluruhan saja, ada bagian lain dalam majalah GoGirl yang sangat menarik untuk diteliti. Salah satu bagian yang dapat pditeliti lebih jauh adalah rubrik fashion yang selalu mengadopsi tren fashion luar negeri dengan model perempuan atau artis-artis luar negeri, dengan harapan dapat menjadi inspirasi para pembaca majalah GoGirl! untuk berpakaian seperti artis tersebut. Majalah GoGirl dibagi menjadi 6 bagian, antara lain: Feature, Fashion, Heatlh & Beatuy, Lifestyle, Celebrity, dan Monthly Routine ( Berdasarkan daftar isi Gogirl Edisi 82/November 2011). Diantara semua rubrik yang ada, rubrik fashion menjadi daya tarik yang paling menonjol dalam majalah ini sebagai majalah remaja perempuan. Rubrik fashion, khususnya What s Hot Now menarik untuk diteliti karena rubrik fashion ini menginformasikan kepada pembaca majalah GoGirl tentang gaya berpakaian apa yang sedang tren saat ini dan gaya ini tidak terlepas dari pengaruh barat dalam majalah ini, yakni melalui model perempuan luar negeri yang mengenakan pakaian tren saat ini. Para artis luar negeri memiliki style yang berbeda satu sama lain, misalnya pada musim panas, komponen fashion yang sedang tren adalah tas tangan dengan ukuran besar. Maka pada rubrik What s Hot Now akan ditampilkan artis-artis yang mengenakan tas tangan dengan ukuran besar namun berbeda pada waktu penggunaannya. Jika artis x mengenakan tas tersebut dalam suasana dan gaya santai, maka bukan tidak mungkin artis y dan z menggunakan tas tersebut pada suasana formal seperti pakaian kantor atau acara formal lainnya. Dari masing-masing style tersebut, majalah GoGirl, khususnya pada rubrik fashion What s Hot Now selalu mengadopsi apa yang sedang tren di luar sana dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca majalah GoGirl. Artis barat, baik Amerika maupun artis dari benua Eropa, akan selalu menjadi icon dalam rubrik ini. Fashion yang menjadi acuan gaya berpakaian atau berpenampilan dalam rubrik tersebut adalah gaya berpenampilan selebritas, khusunya Hollywood, dimana gaya para orang terkenal tersebut ditiru dengan cara menampilkan barang-barang yang mirip yang bisa didapatkan oleh para pembaca di Indonesia. 4
Majalah remaja, khususnya untuk remaja perempuan, telah lama memiliki tempat sebagai salah satu alat yang mempengaruhi perkembangan identitas remaja yang sedang tumbuh. Sebagai sebuah bentuk media massa, majalah remaja berfungsi untuk memberikan para perempuan muda berbagai pengetahuan dasar untuk bertahan dan juga mengajarkan mereka berbagai cara untuk tetap menjadi diri sendiri (be yourself). Melihat dominasi tren barat dalam majalah GoGirl yang merupakan majalah terbitan Indonesia, khususnya pada rubrik fashion What s Hot Now, dapat dikatakan pengaruh barat menjadi sumber utama konsumsi pembaca majalah GoGirl. Majalah yang diperuntukkan bagi remaja dengan usia 15-23 tahun akan semakin membuat pembacanya tidak bisa melepaskan diri dari terpaan tren fashion luar negeri. Melalui analisis semiotika, diharapkan kita dapat menemukan pesan-pesan yang terdapat dalam setiap item di rubrik fashion What s Hot Now dengan melihat tanda-tanda yang ada. Hal ini mengingat eksploitasi simbol dan makna semiotika seakan menjadi inti dalam penyampaian pesan. Sifat dari pesan tersebut lebih personal dan khalayak bebas memaknai sesuai dengan perspektif subjektif. Sehingga, setiap tanda-tanda yang ada dimaknai berbeda oleh masing-masing orang dalam sudut pandang yang berbeda. Tanda-tanda yang ada dalam rubrik fashion tersebut terdapat pada setiap dandanan, gaya, busana, dan pakaian dianggap sebagai fenomena kultural penuh makna yang dimaknai oleh pembaca. Peneliti akan memaknai tanda-tanda tersebut dalam kaitannya dengan bentuk-bentuk budaya massa yang ada saat ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.2.1 Bagaimana pesan yang terdapat dalam rubrik fashion What s Hot Now di majalah GoGirl? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.3.1 Menggambarkan pesan yang terdapat dalam rubrik fashion What s Hot Now di majalah GoGirl. 5
1.4 Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoritis Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi, karena fashion juga merupakan sarana komunikasi yang dapat mengkomunikasikan identitas penggunanya maupun sebagai sarana komunikasi dengan sesamanya. 1.4.2 Manfaat Praktis Diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis, yakni dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan penerbit majalah dalam menentukan segmentasi majalah secara tepat. 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah yang akan diteliti adalah rubrik fashion majalah GoGirl What s Hot Now antara lain: majalah GoGirl tahun 2011. 1.6 Kerangka Pikir Bagan 1.6 Kerangka Pikir Fashion dan pakaian merupakan sarana komunikasi dan termasuk dalam bentuk komunikasi non verbal karena tidak menggunakan kata-kata lisan atau tertulis. Pakaian dibentuk menjadi sesuatu yang menyerupai kalimat. Kalimat yang 6
dimaknai oleh pembaca akan sangat beragam. Akan tetapi, untuk memahami pesan yang terdapat dalam sebuah gambar pada rubrik What s Hot Now, kita dapat menggunakan metode analisis semiotika, yakni dengan melihat tanda-tanda dan memaknainya sesuai dengan makna yang terkandung di dalamnya. Pada Semiotika Roland Barthes, makna dapat dipahami secara denotatif dan konotatif, hingga sampai pada tataran mitos. 7