PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI

dokumen-dokumen yang mirip
2016 PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI

Oleh Riswan Agustina 1. Doddy Rusmono

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

HUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI PUSTAKAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada Perpustakaan Universitas Brawijaya)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

ABSTRAK PENGARUH MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TINGKAT AKHIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

Oleh Hada Hidayat Margana Irvan Amir Central Library Universitas Pendidikan Indonesia

2016 HUBUNGAN PEMAHAMAN KEPUSTAKAWANAN DENGAN KREATIVITAS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

oleh Masitoh Hamdayani Dinn Wahyudin

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa/Kelurahan, hlm. 7.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

Keefektifan Manajemen Layanan Khusus Sekolah dan Pengaruhnya terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri Se Kota Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN yang berlokasi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kampar Airtiris.

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

Oleh Resti Damayanti. Rudi Susilana

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

KETERKAITAN ANTARA KETERSEDIAAN KOLEKSI E-BOOKS 3D DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Masalah...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsipprinsip

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN. Annisa Lucia Kirana

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Minat Membaca Siswa. Oleh: Darwyan Syah Imroatun Tatu Uzlifatul Jannah

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. (Arikunto, 2000:326) Raja Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba Samosir.

Transkripsi:

PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI Oleh Novi Syania Awalliah 1 Doddy Rusmono 2 Dini Suhardini Program Studi Perpustakaan dan Informasi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia novisyania@gmail.com drusmono@yahoo.com noy_73@yahoo.com ABSTRAK Penelitian dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi perpustakaan yang mengharuskan pustakawan sekolah untuk mengembangkan diri melalui pembinaan. Hasil dari pembinaan tersebut yaitu keterampilan, wawasan, dan produktivitas kerja. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh hasil pembinaan pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi. Penelitian ini terdiri dari hasil pembinaan pustakawan sekolah (Variabel X) dan kualitas pelayanan perpustakaan sekolah (Variabel Y). Penelitian ini menjawab pertanyaan (1) Bagaimana pengaruh hasil pembinaan pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi? (2) Bagaimana pengaruh hasil pembinaan kualitas pelayanan perpustakaan di SMAN 3 Cimahi?, (3) Bagaimana pengaruhhasil pembinaan moral pustakawan sekolah terhadapkualitas pelayanan perpustakaan di SMAN 3Cimahi?. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X dan XI SMAN 3 Cimahi yang berjumlah 953 siswa. Sampel yang digunakan sebanyak 91 siswa dengan menggunakan teknik incidental sampling. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup menggunakan Skala Likert dan menggunakan analisis data korelasi, untuk melihat besarnya pengaruh dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil pembinaan pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Pembinaan Pustakawan, Perpustakaan Sekolah. 87 1 Penulis Penanggungjawab I 2 penulis Penanggungjawab II

Pendahuluan A. Latar Belakang Perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi dan sarana untuk penunjang bagi kegiatan belajar mengajar bagi siswa menuntut adanya peran seorang pustakawan dalam melayani pemustaka. dalam mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan. IFLA (2002) dalam Pedoman Perpustakaan Sekolah menyebutkan bahwa pustakawan sekolah hendaknya memiliki pendidikan profesional dan berkualifikasi, dengan pelatihan tambahan dalam bidang teori dan pembelajaran. Pembinaan pustakawan dapat juga dilakukan sebelum dan sesudah menjadi pustakawan. Dalam hal ini, pembinaan pustakawan sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam Pasal 31 yang menyebutkan bahwa: Tenaga perpustakaan berhak atas penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas; dan kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas perpustakaan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Perkembangan informasi saat ini juga menuntut pustakawan sekolah untuk mengetahui perkembangan informasi terbaru sehingga pustakawan sekolah dapat memberikan pelayanan pencarian informasi yang tepat, cepat, dan mutakhir kepada pemustaka. Dampaknya, pustakawan dituntut untuk bekerja secara maksimal dalam melakukan pelayanan perpustakaan tersebut. Perlu adanya pembinaan pustakawan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya yang a k a n d i a p l i k a s i k a n d a l a m keberlangsungan perpustakaan sekolah. Pustakawan sekolah dalam memberikan pelayanan harus dipersiapkan dengan m e m i l i k i b e k a l p e n g e t a h u a n, keterampilan, pengalaman, kemampuan, dan sikap untuk melayani pemustaka (Sutarno, 2006, hlm. 92). Penelitian ini dilakukan terkait dengan kenyataan di perpustakaan sekolah yang memiliki tenaga perpustakaan yang bukan berasal dari ilmu perpustakaan. Jika penelitian mengenai pembinaan pustakawan sekolah tidak dilakukan, akan berdampak terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga perpustakaan sekolah. Oleh karenanya, tenaga p e r p u s t a k a a n y a n g b e k e r j a d i perpustakaan sekolah memerlukan pembinaan. Pembinaan pustakawan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pustakawan sekolah di bidang perpustakaan. Pembinaan pustakawan sekolah juga dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan perpustakaan sekolah kepada pemustaka. Oleh karenanya, penelitian akan 88

dilakukan dengan mengambil judul Pengaruh Hasil Pembinaan Pustakawan Sekolah Terhadap Kualitas Pelayanan Perpustakaan SMAN 3 Cimahi. B. Rumusan Masalah Masalah umum dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh hasil pembinaan pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi? dengan masalah khsus sebagai berikut: 1. bagaimana pengaruh hasil pembinaan kualitas pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan di SMAN 3 Cimahi? 2. bagaimana pengaruh hasil pembinaan moral pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan di SMAN 3 Cimahi?. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. untuk mendeskripsikan pengaruh hasil pembinaan pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi; 2. untuk memaparkan pengaruh pembinaan hasil kualitas pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan di SMAN 3 Cimahi; 3. untuk memaparkan pengaruh pembinaan hasil moral pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan di SMAN 3 Cimahi. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang perpustakaan. 2. Manfaat Praktis a) Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai pembinaan pustakawan sekolah di perpustakaan SMAN 3 Cimahi. b) Penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan dalam penelitian mengenai pembinaan pustakawan dan kualitas pelayanan khususnya perpustakaan sekolah. c) Sebagai referensi yang lebih mendalam untuk peneliti selanjutnya. Pembahasan A. Kajian Pustaka Sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan selayaknya sering d i k u n j u n g i p a r a s i s w a y a n g memanfaatkan berbagai koleksi yang tersedia. Sinaga (2009, hlm. 16) mengatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah sarana pendidikan yang berfungsi menentukan pencapaian lembaga penaungnya, salah satu komponen yang turut menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan serta berfungsi menunjang proses belajar-mengajar. Pembinaan pustakawan sekolah terdiri dari dua yaitu pembinaan kualitas 89

pustakawan dan pembinaan moral pustakawan. Pembinaan pustakawan sekolah dilakukan untuk meningkatkan keahlian dalam bidang perpustakaan. Menurut Hermawan (2006, hlm. 155), pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pustakawan, dapat dilakukan melalui pendidikan formal, pendidikan non formal ataupun pendidikan informal. Peranan pustakawan saat ini berubah menjadi penyedia dan penyebarluas informasi kepada pemustaka. Perubahan teknologi yang terjadi membawa tuntutan profesionalisme pustakawan untuk mengembangkan kapasitas diri, yang dapat dilakukan dengan melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi. Jika pustakawan tidak segera memperbaiki kemampuan dirinya melalui pendidikan berkelanjutan, maka kegiatan yang menjadi profesinya akan diambil alih oleh profesi lain. Masruri (2008, hlm. 18) mengatakan bahwa continuing education dapat dilaksanakan secara formal, non formal maupun informal, baik melalui pendidikan, workshop, pelatihan, seminar, maupun belajar mandiri. Continuing education harus diawali dengan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Analisis kebutuhan dapat dilakukan oleh lembaga maupun individu yang mempunyai perhatian dan tanggung jawab dalam pengembangan pustakawan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, wawancara atau evaluasi terhadap kinerja pustakawan. Pemenuhan kebutuhan pustakawan sekolah merupakan usaha yang tepat untuk membina moral kerja pustakawan. Menurut Delfer (dalam Bafadal, 2009, hlm. 185) terdapat 3 macam kebutuhan pokok manusia yaitu kebutuhan akan eksistensi, kebutuhan akan relasi, dan kebutuhan akan perkembangan. Kebutuhan akan eksistensi meliputi psikologis dan kondisi kerja yang menyenangkan. Kebutuhan akan relasi meliputi hubungan sosial yang terjalin antara pustakawan, guru, staf sekolah, kepala sekolah, dan murid. Kebutuhan akan perkembangan berhubungan dengan menginginkan dirinya sendiri untuk berkembang dalam hal menjadi lebih pintar, menambah wawasan, dan keterampilan. Kualitas pelayanan perpustakaan b e r k a i t a n d e n g a n k e m a m p u a n perpustakaan dan pustakawan dalam hal penyediaan layanan yang diberikan. Layanan perpustakaan yang diberikan menjadi penilaian bagi pemustaka. Kotler (dalam Fatmawati, 2013, hlm. 41) mengatakan bahwa kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian pemustaka terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service). B.Metode Penelitian 90

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini d i p i l i h k a r e n a s e s u a i d e n g a n permasalahan yang dikaji yaitu untuk mendeskripsikan pengaruh pembinaan pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi. Analisis data yang digunakan yaitu secara kuantitatif, maka yang digunakan berupa analisis statistik deskriptif dan untuk melihat besarnya pengaruh menggunakan regresi linier sederhana dengan pertimbangan data yang berbentuk ordinal. Analisis korelasi dihitung berdasarkan rumus Pearson Product Moment (Bungin, 2011, hlm. 207) yaitu : Berdasarkan hasil penghitungan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan nilai koefisien korelasi antara variabel hasil pembinaan pustakawan sekolah (X) terhadap variabel kualitas pelayanan perpustakaan (Y) sebesar 0,711. Karena N > 30 maka untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh memiliki arti atau tidak, dilakukan uji signifikansi menggunakan rumus uji t. Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H diterima, sebaliknya jika t 1 hitung < t tabel maka H diterima dan H 0 1 ditolak. Rumus uji signifikansi adalah sebagai berikut. C.Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian bertujuan untuk menjawab rumusan masalah umum dan khusus serta hipotesis dari penelitian. 1. Rumusan Masalah Umum Perhitungan uji koefisien korelasi menggunakan menggunakan korelasi Product Moment bantuan IBM SPSS Statistics Version 19 seperti tertera dibawah ini. Dari penghitungan nilai r dan t di atas, diperoleh kesimpulan uji korelasivariabel X d e n g a n Y s e b a g a i b e r i k u t. Dilihat dari tabel diatas tampak bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, maka H 1 diterima, dengan demikian korelasi dengan perolehan angka 0,711 berarti signifikan dan H diterima. Maka hipotesis Terdapat 1 91

pengaruh yang signifikan dari hasil pembinaan pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi diterima. Jika dari hasil pengujian koefisien korelasi tersebut menghasilkan korelasi yang signifikan, maka besarnya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dapat dicari dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel hasil pembinaan pelayanan perpustakaan sekolah SMAN 3 Cimahi. Penghitungan koefisien determinasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Berdasarkan hasil penghitungan koefisien determinasi, maka dapat diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 50,55%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel hasil pembinaan pustakawan sekolah (X) terhadap variabel kualitas pelayanan perpustakaan sekolah (Y) sebesar 50,55% sedangkan sisanya sebesar 49,45% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Rumusan Masalah Khusus M a s a l a h k h u s u s y a n g dirumuskan terdiri dari dua yaitu bagaimana pengaruh hasil pembinaan kualitas pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi dan bagaimana pengaruh hasil pembinaan moral pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi. a) Pengaruh Hasil Pembinaan Kualitas Pustakawan Sekolah Terhadap Kualitas Pelayanan Perpustakaan SMAN 3 Cimahi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hasil pembinaan kualitas layanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi, peneliti membuat kuesioner dengan jumlah 14 butir pernyataan. Kuesioner disebarkan kepada 91 responden dan hasil data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik. Berdasarkan hasil perhitungan yang sudah peneliti uraikan sebelumnya tentang hasil pembinaan kualitas pustakawan terhadap kualitas pelayanan perpustakaan sekolah di perpustakaan SMAN 3 Cimahi sebesar 0,660. Dengan demikian besarnya koefisien korelasi dapat dikategorikan kuat berdasarkan interpretasi koefisien korelasi. H a s i l d a r i k o e f i s i e n determinasi, dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 43,56%. Hal ini menunjukkan bahwa 92

pengaruh hasil hasil pembinaan kualitas pustakawan sekolah terhadap kualitas pelayanan perpustakaan sekolah di perpustakaan SMAN 3 Cimahi sebesar 43,56%, sedangkan sisanya sebesar 56,44% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan jumlah sampel yang lebih banyak. Berdasarkan hasil wawancara dengan pustakawan sekolah, pembinaan kualitas pustakawan sekolah sudah t e r l a k s a n a. P e m b i n a a n k u a l i t a s pustakawan dapat dilakukan melalui pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal sudah ditempuh pustakawan dengan lulusan D2 Perpustakaan dan Informasi. Pendidikan non formal sudah dilakukan diberbagai kesempatan apabila adanya seminar mengenai perpustakaan. Pendidikan informal dilakukan pustakawan dengan belajar mandiri melalui bahan bacaan mengenai bidang perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah. D e n g a n d e m i k i a n, h a s i l pembinaan kualitas pustakawan dalam kualitas pelayanan perpustakaan berkaitan dengan hal pengetahuan dasar yang dimiliki pustakawan mengenai bidang perpustakaan, diantaranya pengadaan, pengolahan, sampai pada pelayanan kepada pemustaka. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki pustakawan dalam kualitas layanan perpustakaan berpengaruh sebesar 43,56%. b) Pengaruh Hasil Pembinaan Moral Pustakawan Sekolah Terhadap Kualitas Pelayanan Perpustakaan SMAN 3 Cimahi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hasil pembinaan moral pelayanan perpustakaan SMAN 3 Cimahi, peneliti membuat kuesioner dengan jumlah 14 butir pernyataan. Berdasarkan hasil perhitungan yang sudah peneliti uraikan sebelumnya, hasil korelasi dari pembinaan moral pustakawan terhadap kualitas pelayanan perpustakaan sekolah di perpustakaan SMAN 3 Cimahi sebesar 0,712. Dengan demikian besarnya koefisien korelasi dapat dikategorikan kuat. Dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi adalah sebesar 50,69%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh hasil pembinaan moral pelayanan perpustakaan sekolah di perpustakaan SMAN 3 Cimahi sebesar 50,69%, sedangkan sisanya sebesar 49,31% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Hasil penelitian sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada pustakawan SMAN 3 Cimahi. Pembinaan moral pustakawan yang sudah terlaksana yang diantaranya memberikan tunjangan 93

yang cukup sesuai dengan kemampuan sekolah, memenuhi peralatan kerja perpustakaan khususnya di bidang pelayanan perpustakaan, melakukan kunjungan perpustakaan yang dilakukan oleh kepala sekolah, mengikutsertakan perpustakaan dalam mengikuti lomba perpustakaan sekolah, dan memberikan kesempatan pustakawan untuk maju dan mengembangkan diri. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan p e r p u s t a k a a n y a n g m e l i b a t k a n pustakawan sebagai seseorang yang memberikan layanan kepada pemustaka, selain wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pustakawan, tetapi juga diperlukan pengakuan dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah sebagai usaha dalam pembinaan moral yang dilakukan oleh Kepala sekolah. Nurhayani. (2011). Peran Komunikasi Interpersonal dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perpustakaan. Jurnal Iqra', 5(1), 12-22 Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO Sinaga, D. (2009). Mengelola perpustakaan sekolah. Bandung : Bejana Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Sutarno NS. (2006). Manajemen perpustakaan: suatu pendekatan praktis. Jakarta: Sagung Seto Daftar Pustaka Bafadal, I. (2009). Pengelolaan perpustakaan sekolah. Jakarta : PT Bumi Aksara Bungin, B. (2011). Metode penelitian kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan kebijakan public serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta : Kencana Fatmawati, E. (2013). Matabaru penelitian perpustakaan. Jakarta : CV Sagung Seto Hermawan, R & Zen, Z. (2006). Etika kepustakawanan. Jakarta : CV. Sagung Seto 94