BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

dokumen-dokumen yang mirip
12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 5 Penganggaran Modal

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB II TINJAUAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

BAB II LANDASAN TEORI

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

III. KERANGKA PEMIKIRAN

VII. RENCANA KEUANGAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

III KERANGKA PEMIKIRAN

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

STUDI KELAYAKAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

Investasi dalam aktiva tetap

III KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN PERUSAHAAN TRAVEL ABC DI KEBOBANG KAB. MALANG

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

BAB II LANDASAN TEORI. sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bisnis travel layak untuk dijalankan karena memberikan keuntungan yang besar, walaupun dengan modal awal yang besar. Modal awal pada travel AsiA Day adalah sebesar Rp 566.000.000 yang secara keseluruhan sumber dana diperoleh dari iuran para pendiri perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada objek penelitian, yaitu pada bisnis travel yang melayani rute Madiun-Malang pada tahun 2012. Lokasi travel berada di Kota Malang sehingga persaingan cukup ketat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada bidang studi kelayakan yang sedang diteliti yaitu pada bisnis travel dan menggunakan 5 aspek sebagai bahan pertimbangan kelayakan bisnis. B. Tinjauan Teori Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya. Seorang pengusaha dituntut untuk melakukan 6

7 studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan dijalankan agar tidak terjadi keterlanjuran investasi di kemudian hari. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil atau layak. Suatu proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang karena perlu diadakan suatu studi atau penelitian dan penilaian sebelumnya. Bermacam-macam sebab yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian tidak menguntungkan/gagal. Sebab itu bisa berwujud kesalahan perencanaan, kesalahan analisa pasar, kesalahan memprediksi bahan baku, kesalahan merekrut tenaga kerja, dan kesalahan analisa lingkungan. Investasi, baik itu dilakukan dalam bidang industri maupun bidang lain pada dasarnya merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi dalam proyek tertentu. Proyek itu sendiri dapat bersifat baru sama sekali, atau perluasan proyek yang ada. Tujuan utama investasi adalah memperoleh berbagai macam manfaat yang cukup layak di kemudian hari. manfaat tersebut dapat berupa laba, manfaat non-keuangan atau kombinasi dari keduanya. Contoh manfaat nonkeuangan adalah penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan ekspor, dan pendayagunaan bahan baku dalam negeri yang melimpah. Studi kelayakan bisnis perlu disusun untuk menganalisis peluang dan mengurangi dampak risiko. Melakukan studi kelayakan bisnis sebelum melaksanakan investasi sangat dianjurkan untuk perusahaan yang akan

8 berinvestasi. Studi kelayakan tersebut digunakan untuk merencanakan pendirian kegiatan usaha yang baru, mengevaluasi kegiatan usaha yang telah berjalan, dan perluasan usaha yang telah ada. Pada studi kelayakan pendirian usaha baru, permintaan pasar perlu dikaji secara teliti karena apabila terjadi kesalahan setelah kegiatan usaha berjalan, maka akan terjadi kegagalan usaha. Sedangkan pada studi kelayakan usaha yang telah berjalan atau pengembangan usaha, permintaan pasar dan pendapatan telah jelas pada laporan keuangan, namun peningkatan atau penurunan produktivitas dengan adanya perluasan usaha harus dianalisa dengan teliti. Dalam studi kelayakan harus ditentukan terlebih dahulu aspek-aspek yang akan dianalisis, pada umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspekaspek seperti aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan, dan aspek ekonomi dan sosial. Uraian yang lebih jelas tentang aspekaspek tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Aspek pasar dan pemasaran Merupakan suatu aspek yang menempati prioritas utama dari sebuah studi kelayakan, karena kegagalan akan banyak dijumpai disebabkan tidak tersedianya pasar potensial yang cukup, terutama di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, maka dari itu perlu dipahami karakteristik pasar yang akan dimasuki. Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2008:32) karakteristik itu antara lain: a. Berapa market potensial (pasar potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang? Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan

9 masa lalu, sekarang, dan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap permintaan tersebut, yang diduga juga berpengaruh terhadap pasar potensial di masa datang. Demikian pula perlu diusahakan bahwa hubungan variabel tersebut dapat dibuat dalam suatu model. b. Berapa market share yang dapat diserap oleh proyek tersebut dari keseluruhan pasar potensial? Bagaimana perkembangan market share tersebut di masa yang akan datang? c. Strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan. Untuk keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan produk dalam siklus usia produk (product life cycle), dan segmen pasar yang direncanakan. Demikian pula perlu diperhatikan komposisi marketing mix yang digunakan termasuk di dalamnya pemilihan skala prioritas, terutama dalam kaitannya dengan usaha investor melakukan penetrasi dan memasuki pasar. Analisa aspek pasar dan pemasaran perlu dilakukan untuk mengetahui peluang pemasaran dari produk perusahaan. 2. Aspek Teknis Aspek teknis adalah satu aspek yang berhubungan dengan prospek pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Di dalam mempelajari aspek ini ada tiga hal yang mendasar yaitu:

10 a. Lokasi proyek Lokasi proyek adalah satu lokasi yang dijadikan tempat berdiri dan operasi suatu proyek. b. Luas produksi Luas produksi yang dimaksud adalah jumlah produk yang diperoleh untuk mencapai keuntungan yang optimal. c. Lay out Lay out adalah proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. 3. Aspek Manajemen Aspek manajemen adalah suatu aspek yang membahas tentang manajemen proyek. Manajemen proyek itu sendiri ada dua yaitu: a. Manajemen Pembangunan Proyek Artinya bagaimana merencanakan pembangunan suatu proyek tersebut bisa selesai tepat pada waktunya. b. Manajemen dalam Operasi Membicarakan tentang pengelolaan proyek tersebut dalam operasinya. 4. Aspek Sosial dan Ekonomi Aspek ini menunjuk pada pengertian bahwa biaya dan manfaat proyek ditinjau dari masyarakat secara keseluruhan atau dengan kata lain pertimbangan biaya dan manfaat tidak dikaitkan dengan investor sebagai private return melainkan dikaitkan dengan biaya dan manfaat dari kepentingan

11 masyarakat. Dalam aspek ini faktor-faktor yang mendapat perhatian menurut Suad Husnan antara lain: a. Pengaruh proyek tersebut terhadap penghasilan negara b. Pengaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh c. Penambahan kesempatan kerja d. Pemerataan kesempatan kerja e. Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain f. Aspek yang bersifat sosial seperti semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik, dan lain sebagainya. 5. Aspek keuangan Aspek ini membicarakan tentang bagaimana menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap, modal kerja, dan juga sumber dana yang bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan dana tersebut, dimana sumber dana yang dimaksud dibelanjai dengan modal sendiri ataukah modal pinjaman. Jika modal pinjaman, pinjaman tersebut merupakan pinjaman jangka pendek ataukah pinjaman jangka panjang. Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2008:174-177) sumber dana yang utama adalah: a. Modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan. b. Saham biasa atau saham preferen yang diperoleh dari emisi (penerbitan) saham dipasar modal. c. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal. d. Kredit bank, baik kredit investasi maupun non investasi.

12 e. Leasing (sewa guna) dari lembaga keuangan non bank. f. Project Finance, dimana tipe pendanaan ini pembayarannya didasarkan atas kemampuan proyek tersebut melunasi kewajibannya. Dalam aspek ini terdapat beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian. Menurut Suad Husnan ada lima yaitu: a. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja. b. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa modal pinjaman jangka pendek dan berapa yang jangka panjang. c. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi atau laba pada berbagai tingkat operasi. d. Manfaat dan biaya dalam artian finansial seperti Payback Periode (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). e. Proyeksi keuangan, pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan data. 6. Komponen arus kas Aliran arus kas yang berhubungan dengan suatu proyek menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2008:186) dapat dikelompokkan menjadi tiga komponen yaitu:

13 a. Aliran Kas Permulaan (Initial Cash Flow) Adalah pengeluaran-pengeluaran yang dicatat mulai dari saat proyek tersebut direncanakan. Untuk menentukan initial cash flow ini, pola aliran khas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi harus diidentifikasikan terlebih dahulu. Artinya harus diketahui bagaimana pembayaran untuk tanah, pematangannya, pembuatan pabrik, dan sebagainya. Sebagai tambahan pengeluaran-pengeluaran untuk biaya-biaya pendahuluan dan sebelum operasi, termasuk juga penyediaan modal kerja perlu dimasukkan. b. Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) Adalah aliran kas yang muncul selama operasi proyek berlangsung. Untuk menentukan aliran kas operasional, cara yang lazim digunakan untuk menaksirnya adalah dengan menyesuaikan taksiran rugi/laba yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan menambahkannya dengan biayabiaya yang sifatnya bukan tunai (penyusutan misalnya). c. Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow) Adalah aliran kas yang diperoleh dari perhitungan akhir umur proyek. Umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu) investasi tersebut dan pengembalian modal kerja. Beberapa proyek masih mempunyai nilai sisa meskipun aktiva-aktiva tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi. Aliran kas dari nilai sisa ini perlu dihubungkan dengan pajak yang mungkin dikenakan.

14 7. Kriteria Penilaian Kelayakan Investasi Beberapa metode penilaian investasi yang kita ketahui tidak sepenuhnya dapat memberikan pertimbangan yang memuaskan. Oleh karena itu kebijakan untuk menentukan layak tidaknya suatu usulan investasi dilaksanakan akhirnya tergantung pada manajemen itu sendiri. Namun bukan berarti bahwa metodemetode penilaian investasi ini kurang berguna, melainkan metode ini tetap bermanfaat bagi kebijaksanaan yang diambil dalam menjalankan investasi dapat tepat dan rasional. Adapun penilaian investasi tersebut menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2008:206) terdiri dari lima metode yaitu: a. Payback Period (Masa Pulang Modal) Metode Payback Period, sering juga disebut pay-out time atau masa pulang (kembalinya) modal, adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang ditanam. Semakin cepat semakin baik, karena semakin kecil risiko yang didapat. Jadi metode ini menilai proyek penanaman modal atas dasar kecepatan kembalinya modal yang ditanam pada proyek. Perhitungan pengembalian modal didasarkan atas laba bersih ditambah penyusutan = Net Cash Flow. Keunggulan dari metode Payback Period adalah sederhana, mudah dimengerti dan digunakan, khususnya karena konsep ini tidak memperhitungkan nilai tunai terhadap jangka waktu. Sedangkan kelemahannya adalah metode ini mengabaikan masalah nilai tunai terhadap fungsi waktu dan mengabaikan arus kas setelah payback.

15 Formulasi metode payback period adalah sebagai berikut: PP = nilai investasi kas masuk bersih x 1 tahun b. Accounting Rate of Return (ARR) Metode ARR menilai suatu proyek dengan melihat rasio antara laba bersih dengan jumlah modal yang ditanam (initial investment) atau rata-rata modal yang tertanam (average investment). Dengan metode ini yang akan diukur adalah bertambahnya profit (penerimaan kembali) dari suatu investasi dibandingkan dengan jumlah modal (investasi) yang diperlukan. Kelemahan metode ARR adalah, pertama, tidak memperhatikan nilai waktu uang (time value of money). Kedua, untuk proyek-proyek yang laba bersih rata-ratanya sama, tetapi umurnya berbeda, dan laba bersih per tahunnya juga berbeda, metode ARR bisa menyesatkan. ARR diformulasikan sebagai berikut: c. Net Present Value (NPV) ARR = Rata rata laba bersih Jumlah modal Net Present Value (NPV) atau Nilai Sekarang Bersih (Nilai Sekarang Netto = NSN) adalah perbedaan antara Nilai Sekarang Netto (Total Net Cash Flow) selama umur proyek dengan nilai sekarang dari besarnya investasi (Outlay / Net Investment). Dapat juga dikatakan bahwa NPV adalah Present Value dari Net Cash Flow (selama umur investasi) dikurangi Present Value dari modal yang ditanam atau disebut Outlay (Net Investment). Dalam menghitung total nilai bersih (Total NCF) harus dilibatkan unsurunsur:

16 1) Total biaya yang dikeluarkan untuk investasi. 2) Suatu tingkat bunga tertentu dengan memperhitungkan faktor-faktor inflasi, biaya atau keuntungan yang hilang sebagai akibat penggunaan dana atau sumber daya alam melakukan investasi (opportunity cost), risiko finansial sebagai akibat penggunaan dana, dan tingkat bunga tertentu atau tingkat bunga minimum yang disyaratkan (required rate of return). Pemahaman tentang cara menghitung aliran kas, baik penerimaan maupun pengeluaran seperti tersebut di atas, sangat diperlukan dalam analisis penanaman modal dengan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio. Langkah-langkah perhitungan NPV diawali dengan menentukan tingkat diskon (discount rate) yang akan dipakai dalam perhitungan: 1) Biaya modal (cost of capital), atau 2) Tingkat keuntungan (rate of return atau ROR) yang dikehendaki. 3) Menghitung present value dari net cash flow (NCF) dengan tingkat diskon tersebut di atas. 4) Menghitung present value dari besarnya investasi (Net Outlay atau NOL) 5) Menghitung NPV = PV NCF PV NOL 6) NPV > 0 (+), berarti tingkat keuntungan (ROR) lebih besar dari tingkat diskon. Proyek dapat dipertimbangkan bila NPV 0. Cash flow sebagai alat analisis investasi menuntut ketepatan atau ketelitian dalam penyusunan dan perhitungannya. Cash flow sangat dipengaruhi

17 oleh nilai investasi dan tahapan pengeluarannya, perkiraan CF masa mendatang, dan biaya operasi yang timbul. Aliran kas atau uang yang masuk setelah dikurangi dengan aliran kas yang keluar merupakan aliran kas bersih, atau yang biasa disebut dengan istilah Net Cash Flow. NCF ini disebut negatif bila CIF lebih kecil dari COF. Sebaliknya, disebut positif bila CIF lebih besar dari COF. Setelah mencapai umur proyek atau setelah proyek selesai dioperasikan, suatu proyek dikatakan untung bila NCF positif, dengan memperhitungkan: 1) Kuantitas hasil atau output yang disesuaikan dengan kemampuan menjual atau penyerapan pasar berdasarkan data statistik atau trend. 2) Harga jual produk. 3) Biaya operasi yang efisien dan mencakup biaya bahan baku, proses perawatan, air, listrik, asuransi karyawan, serta biaya-biaya lainnya. Formulasi NPV adalah sebagai berikut: NPV = -I 0 + TPV Dimana: NPV= net present value -I 0 = nilai sekarang investasi inisial TPV= nilai sekarang total

18 d. Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah suatu tingkat bunga (bukan bunga bank) yang menggambarkan tingkat keuntungan proyek dimana nilai sekarang netto dari seluruh ongkos investasi proyek (total Net Cash Flow), jumlahnya sama dengan biaya investasi (initial cost). IRR tidak lain adalah tingkat penghasilan atau biasa disebut dengan investment rate (yield rate) yang menggambarkan tingkat keuntungan dari proyek atau investasi dalam persen (%) pada angka NPV sama dengan nol (0). Dengan demikian perhitungan besarnya IRR adalah kebalikan dari perhitungan nilai NPV. Dalam perhitungan NPV, tingkat bunga sudah diketahui, maka dalam menghitung IRR, tingkat bunganya belum diketahui tetapi justruakan dicari pada NPV sama dengan nol. Selanjutnya hasil perhitungan IRR harus dibandingkan dengan biaya modal atau tingkat keuntungan yang dikehendaki atau kemungkinan mendapatkan keuntungan lain yang dianggap mudah atau yang dikenal dengan MARR (Minimum Attractive Rate of Return). IRR diformulasikan sebagai berikut: IRR = i + PV dari i (NPV dari i +NPV dari i") x (i" i ) Dimana: IRR = Internal Rate of Return i = Discount rate yang rendah i = Discount rate yang tinggi NPV = Net Present Value atau Nilai Sekarang Netto

19 Berikut keunggulan dan kelemahan dari perhitungan IRR, Keunggulan: 1) Memperhitungkan nilai uang terhadap fungsi waktu (time value of money) 2) Baik sebagai tolok ukur dalam pengambilan keputusan, apabila tingkat bunga atas modal atau tingkat bunga disyaratkan (required rate of return) diketahui. Kelemahan: 1) Dalam menghitung IRR, kita mengasumsikan bahwa hasil dari arus kas bersih setiap tahun diinvestasikan kembali dengan tingkat bunga yang sama dengan IRR. Dalam kenyataannya hal ini tidak benar. 2) Cukup sulit penghitungannyakarena harus dilakukan dengan metode cobacoba (trial & error). Perhitungan akan dapat menjadi lebih mudah bila menggunakan komputer. e. Profitability Index (PI) Metode indeks kemampulabaan (profitability index method) adalah metode yang mengukur tingkat kelayakan investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk total (TPV) dengan nilai sekarang total dari investasi inisial (Io) (Haming, Basalamah. 2003:99). Pemakain metode ini caranya adalah dengan menghitung perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang, dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan. PI dapat diformulasikan sebagai berikut:

20 Dimana: PI = NCF Iₒ PI NCF = Profitability Index = Net Cash Flow Iₒ = nilai sekarang pengeluaran inisial Karakteristik metode ini adalah proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak dipertimbangkan jika PI lebih besar daripada satu (PI > 1), selanjutnya proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika PI lebih kecil daripada satu (PI < 1). Berikut kelebihan dan kelemahan dari metode PI: Kelebihannya: 1) Mudah dimengerti. 2) Memperhitungkan nilai waktu uang atau arus kas. 3) Memperhitungkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek. 4) Memperhitungkan nilai sisa proyek. 5) Menyajikan data surplus/defisit arus kas terhadap nilai investasi inisial. Kekurangannya: 1) Metode ini harus didahului dengan aplikasi metode NPV sehingga pemakaiannya memerlukan perhitungan ganda. 2) Untuk mempertimbangkan arus kas masa depan cukup sulit. C. Kerangka Pemikiran Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang

21 ternyata tidak menguntungkan (Husnan, Muhammad. 2008:7). Berdasarkan peluang yang ada di lapangan, maka perlu diadakan studi kelayakan bisnis menggunakan metode-metode penilaian investasi seperti metode Payback Periode (PP), metode Average Rate of Return (ARR), metode Net Present Value (NPV), metode Internal Rate of Return (IRR), dan metode Profitability Index (PI). Hasil dari metode-metode tersebut akan memberikan gambaran bahwa pendririan bisnis travel ABC di Desa Kebobang layak untuk dijalankan atau tidak layak, yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi investor. Kerangka pikir pada gambar 2.1 mencoba menjelaskan hubungan setiap aspek yang diawali dengan adanya rencana pendirian bisnis travel ABC di Desa Kebobang. Peluang bisnis yang ada selanjutnya secara berurutan akan dianalisis berdasarkan aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek keuangan. Apabila analisis terhadap lima aspek tersebut telah dilaksanakan, maka dapat diketahui apakah rencana pendirian perusahaan travel ABC di Desa Kebobang layak atau tidak layak untuk dijalankan. Jika layak, maka investasi dapat segera dilaksanakan.

22 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Rencana pendirian travel ABC Aspek Pasar Tidak layak Tidak Aspek Teknis layak Tidak layak Aspek Teknis Tidak layak Aspek manajemen Tidak layak Aspek sosial ekonomi Tidak Aspek keuangan layak Tidak Pelaksanaan Investasi

23 E. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan. Adapun hipotesis yang diambil berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah adalah sebagai berikut, bisnis travel di Desa Kebobang layak dilaksanakan berdasarkan studi kelayakan pada aspek pasar, aspek teknis atau operasional, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek keuangan.