www.aidsindonesia.or.id JUNI 2014 P ers memiliki peran penting untuk sosialisasi kegiatan dan informasi tentang penanggulangan HIV dan AIDS yang dilakukan oleh pemerintah dan KPA H. Muhammad Amin Wakil Gubernur NTB Wakil Gubernur selaku Ketua Pelaksana KPAP NTB, H. Muh. Amin, didampingi Sekretaris KPAN, Deputi Menkokesra dan UNAIDS Country Director, membuka Pertemuan Regional Penanggulangan HIV dan AIDS untuk Provinsi Bali, NTB dan NTT di Mataram NTB, 1 Juni 2014 BERITA KPA NASIONAL LAPORAN LAIN Pertemuan Regional KPA Wilayah Sunda Kecil Koordinasi KPA Nasional, Provinsi dan Kab/ Kota Evaluasi Paruh Tahun dan Renja KPAN Pelibatan komunitas untuk pelaksanaan LKB Peningkatan Kapasitas YKAP Peningkatan kapasitas populasi kunci muda melalui konsorsium SRH Diseminasi Pedoman PMTS Paripurna Peluncuran secara resmi pedoman PMTS Paripurna. (Hal 2) (Hal 3) (Hal 4) (Hal 5) Lokakarya Pra Pengumpulan data PABM (Hal 3) Kunjungan Learning Site Jakarta Timur (Hal 4) Pengembangan Sistem Monev Sektor (Hal 5) KEGIATAN KPA PROPINSI/KABUPATEN/KOTA Sosialisasi HIV dan AIDS di LP Siak Sri Indrapura, Riau Sosialisasi Warga Peduli AIDS Kota Jambi, Jambi Kerjasama Program HIV dan AIDS Kupang, NTT Sosialisasi HIV dan AIDS di Konstruksi Banjarmasin, Kalsel (Hal 6) (Hal 6) (Hal 7) (Hal 7) Wisma Sirca Lantai 2 Jalan Johar No 18 Jakarta Indonesia 10340 Telp: +62.21.3905918 Fax: +62.21.3905919 www.aidsindonesia.or.id
Juni 2014 Hal 2 PERTEMUAN REGIONAL KPA WILAYAH SUNDA KECIL (BALI-NTB-NTT) Wakil Gubernur NTB, H. Muhammad Amin, berfoto bersama Sekretaris KPAN, Dr. Kemal N. Siregar, UNAIDS Country Director, Cho Kah Sin, Deputi III Menkokesra, Dr. Emil Agustiono dan Sekretaris beserta Staf KPAP NTB dalam Pembukaan Pertemuan Regional Sunda Kecil di Mataram NTB. M elanjutkan rangkaian Pertemuan Regional KPA yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai Perpres 75 tahun 2006, KPA memiliki peran untuk mengkoordinasikan upaya penanggulangan AIDS yang intensif, komprehensif dan berkesinambungan. Dalam rangka itu, KPA di tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota melakukan pertemuan nasional yang dibagi dalam 6 regional sesuai koridor pembangunan ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Pada bulan Juni 2014, dilakukan satu pertemuan, yaitu Wilayah Sunda Kecil yang dilaksanakan di Kota Mataram, NTB tanggal 1-4 Juni 2014. pertemuan ini meliputi tiga provinsi yaitu Bali, NTB dan NTT. Pertemuan di Mataram ini dibuka oleh Wakil Gu- bernur NTB yang juga selaku Ketua Pelaksana KPAP NTB, Bapak H. Muhammad Amin, yang dalam sambutan pembukaan menekankan pentingnya koordinasi antar provinsi di wilayah Bali, NTB dan NTT dalam rangka kerjasama penanggulangan AIDS. Karena diakui di tiga wilayah ini sering terjadi mobilisasi penduduk yang cepat karena ada faktor pariwisata di ketiga daerah. Sama dengan sebelumnya, dalam pertemuan ini, selain berisi materi peningkatan kapasitas dan keterampilan bagi staf KPA juga disampaikan kemajuan upaya penanggulangan AIDS dari masingmasing daerah melalui pameran KIE dan banner. Selain itu juga diberikan penghargaan KPA Kabupaten/Kota terbaik yang diserahkan oleh Sekretaris KPAN, Bapak Kemal N. Siregar.
Juni 2014 Hal 3 PERTEMUAN EVALUASI PARUH KPAN TAHUN 2014 DAN RENJA 2015 menekankan kembali bahwa kerja KPAN harus fokus pada fungsi kepemimpinan, koordinasi dan fasilitasi upaya penanggulangan AIDS. Sekretaris KPAN, Deputi dan Staf berfoto bersama seusai Pertemuan evaluasi paruh tahun KPAN tahun 2014. S ebagai bagian dari upaya evaluasi program berjalan dan dalam rangka persiapan rencana kerja Sekretariat KPAN untuk tahun 2015, KPAN melakukan pertemuan yang dilaksanakan di Bogor, tanggal 5-7 Juni 2014. Pertemuan diikuti oleh segenap pimpinan dan staf Sekretariat KPAN. Pembahasan dalam pertemuan diawali dengan refleksi kegiatan KPAN untuk melihat kembali capaian yang didapatkan sepanjang Januari-Mei 2014. Dalam arahannya, Sekretaris KPAN, Dr. Kemal N. Siregar Selain membahas evaluasi pelaksanaan capaian kegiatan dan penyerapan anggaran dalam pertemuan tersebut dibahas juga rencana kerja (renja) melalui pendanaan yang bersumber dari IPF dan APBN TA 2014-2015. Perencanaan dan penganggaran program penanggulangan AIDS Sekretariat KPAN ke depan selain menekankan program-program pencegahan dan pemberian daya ungkit atau stimulus untuk K/L anggota KPA yang nantinya juga diharapkan dapat selaras dengan Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia Tahun 2015-2019 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Pasca pertemuan, Tim Perencanaan KPAN akan melakukan koordinasi dengan Kemenkokesra untuk sinkronisasi rencana dan anggaran yang tersedia. LOKAKARYA PRA PENGUMPULAN DATA EVALUASI PABM P ABM merupakan program yang relatif baru dengan skala yang terus ditingkatkan sebagai salah satu program yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup Penasun. Efektifitasnya sudah teruji melalui sebuah studi evaluasi yang dilakukan pertengahan 2012 dengan beberapa masukan untuk penyempurnaan program. Dari sudut pandang monev, pelaksanaan PABM adalah sebagai salah satu riset operasional untuk mendapatkan suatu model layanan pemulihan yang ideal. Untuk itu maka tahun 2014 ini akan dilaksanakan kembali evaluasi proses dan dampak program PABM di Indonesia. Sebagai persiapan, diadakan pertemuan pra pengumpulan data pada tanggal 1-5 Juni 2014 di Jakarta. Pertemuan Koordinator Program HR KPAN memimpin diskusi pengumpulan data program PABM di Jakarta diikuti 11 lembaga pelaksana PABM dan calon pengumpul data. Pasca pertemuan, KPAN, lembaga PABM dan evaluator akan mempersiapkan teknis pelaksanaan pengumpulan data yang dimulai di bulan Juni 2014.
Juni 2014 Hal 4 PENINGKATAN KAPASITAS POPULASI KUNCI MUDA dilaksanakan sepanjang tahun 2013 melalui pelatihan penguatan pendidik sebaya populasi kunci remaja. Sebagai tindak lanjut hal tersebut, sekaligus peningkatan kapasitas terkait HIV dan Kespro, KPAN melaksanakan Lokakarya Populasi Kunci Muda pada tanggal 9-12 Juni 2014 di Jakarta. Lokakarya diikuti oleh perwakilan community leader remaja populasi kunci dari 9 Provinsi dan 10 Kota/Kabupaten terpilih. Peserta perwakilan populasi kunci muda berfoto bersama seusai pelatihan di Jakarta, 12 Juni 2014 K PA Nasional bersama mitra telah mengembangkan panduan, kajian dan program sebagai acuan yang dapat dipakai untuk intervensi orang muda berisiko. Program yang menyasar orang muda berisiko juga telah Beberapa materi yang diberikan antara lain kespro remaja, gender dan peran remaja. Pasca lokakarya, secara nasional akan dilakukan penyusunan modul panduan Kespro dan HIV. Selain itu yang tak kalah penting adalah mendorong CSOs dan CBOs untuk menyuarakan atau menegosiasikan kebutuhan SRHR kelompok populasi kunci kepada donor dan pemerintah dan pemangku kepentingan lain. KUNJUNGAN PERSIAPAN LEARNING SITE HIV DAN AIDS JAKARTA TIMUR S alah satu inovasi penting yang dilakukan KPAN di tahun 2014 adalah penyiapan learning site HIV dan AIDS. Tujuan learning site ini adalah sebagai lokasi belajar program dan layanan penanggulangan AIDS yang dilakukan secara komprehensif. Dengan model ini, maka setiap daerah dapat belajar pelaksaanaan dan layanan program kepada daerah yang telah menjalankan. Sebagai langkah awal, learning site akan diujicobakan di daerah Jakarta Timur. Untuk itu dilakukan berbagai persiapan, salah satunya adalah koordinasi Sekretaris KPAN dengan Wakil Walikota Jakarta Timur, Bapak Husin Murad pada tanggal 9 Juni 2014 di kantor Walikota Jaktim. Bapak Husein Murad amat menyambut baik rencana learning site ini dan siap mendukung pelaksanaannya. Wakil Walikota Jakarta Timur, Bapak Husein Murad bersama Sekretaris KPAN dalam diskusi persiapan learning site Setelah koordinasi, Tim KPAN yang didampingi KPAP DKI dan KPAK Jaktim melakukan kunjungan ke PKM Ciracas, PKM Pasar Rebo dan salah satu lokasi hotspot di daerah Pasar Rebo untuk meninjau persiapan lokasi dan layanan. Rencananya learning site akan dilakukan dalam waktu dekat dan akan diikuti dengan persiapan di wilayah Jakarta Barat.
Juni 2014 Hal 5 DISEMINASI PMTS PARIPURNA: KEMITRAAN PEMERINTAH SWASTA KOMUNITAS Untuk itu, sebagai evaluasi sekaligus pembelajaran program diadakan pertemuan untuk diseminasi program PMTS paripurna dan juga untuk mengingatkan kembali pentingnya kemitraan dunia usaha, komunitas dan pemerintah. Pedoman PMTS Paripurna yang diluncurkan oleh Deputi Sekretaris KPAN untuk Koordinasi Program tanggal 25 Juni 2014 di Jakarta P ilot project Program PMTS Paripurna telah digulirkan sejak tahun 2012 dan dilanjutkan pelaksanaan di 10 wilayah pada tahun 2013. Sementara itu Pedomannya telah disusun sejak tahun 2012. Dalam pertemuan yang dilaksanakan tanggal 23-26 Juni 2014 di Jakarta ini disampaikan kemajuan program yang dilaksanakan di beberapa tempat, misalnya Kutai Timur dan Kabupaten Semarang yang diwakili oleh KPAK dan PT. Coca Cola. Dalam kesempatan ini pula, Deputi Sekretaris KPAN untuk Koordinasi Program, Dr. Fonny J. Silfanus, meluncurkan Pedoman PMTS Paripurna sekaligus menandakan penggunaannya secara nasional. LOKAKARYA PENGEMBANGAN SISTEM MONEV UNTUK SEKTOR S ebagai bagian upaya integrasi sistem monev pada Sektor anggota KPAN, KPAN mengembangan Sistem Informasi untuk monev yang terkoordinasi. Melalui pengembangan sistem monev sektor ini diharapkan kegiatan dan laporan kegiatan penanggulangan AIDS dari tiap Sektor anggota KPAN dapat terintegrasi dan dapat diakses untuk berbagai kebutuhan. Untuk itu pada tanggal 11-12 Juni 2014 di Jakarta diadakan lokakarya yang melibatkan perwakilan Sektor anggota KPAN. Lokakarya diikuti 24 orang yang merupakan perwakilan Sektor, populasi kunci dan dunia usaha. Dalam lokakarya dipaparkan kembali tentang sistem monev sektor, pemanfaatan serta tata cara pengisian data. Perwakilan anggota KPA Nasional yang berasal dari sektor K/L dalam lokakarya pengembangan monev untuk Sektor Setelah lokakarya, Tim Monev KPAN akan memberikan asistensi dan supervisi bagi staf Monev yang bertanggung jawab atas pengisian data, agar pengisian dilakukan dengan tepat. Selain itu, isian dan laporan yang dimasukkan nantinya akan dijadikan sebagai bahan awal untuk penyusunan laporan tahunan KPAN.
LAPORAN DAERAH Hal 6 SOSIALISASI HIV DAN AIDS DI LAPAS SIAK SIAK SRI INDRAPURA RIAU Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2014. Dalam kegiatan ini hadir sebagai narasumber, perwakilan dari KPAK Siak dan Dinas Kesehatan. Perwakilan Dinas Kesehatan Kab. Siak memberikan sosialisasi HIV dan AIDS bagi WBP Lapas Siak. M asih tingginya angka penularan IMS dan HIV dan AIDS di Lapas/Rutan mendorong UPT Lapas Siak, Siak Sri Indrapura melakukan sosialisasi HIV dan AIDS dan narkoba di lingkungan Lapas Siak. Sosialisasi ditujukan bagi para Warga Binaan Dalam paparannya, KPAK menyampaikan pentingnya pencegahan HIV di lingkungan Lapas dan yang tak kalah penting adalah perubahan perilaku pada WBP. Sedangkan dari Dinas Kesehatan menawarkan pemeriksaan HIV bagi WBP. Sementara itu dari UPT Lapas, Kalapas Siak, Bapak Hensah, menekankan komitmennya dalam upaya mendukung getting to zero di lingkungan Lapas/Rutan yang dicanangkan Ditjenpas dalam upaya mencegah kematian karena AIDS, khususnya pada WBP. SOSIALISASI WARGA PEDULI AIDS KOTA JAMBI JAMBI W arga peduli AIDS merupakan ujung tombak penanggulangan HIV dan AIDS di masyarakat umum. Dengan keterlibatan penuh dari warga diharapkan sosialisasi dan kampanye HIV dan AIDS dapat lebih mudah dan cepat menyebar. Mendukung hal tersebut, KPA Kota Jambi dan Dinas Kesehatan sepanjang bulan Juni 2014 melakukan sosialisasi sekaligus pembentukan WPA di kecamatan-kecamatan di Kota Jambi. Pembentukan WPA ini selain melibatkan tokoh peduli AIDS juga didukung oleh aparat Kecamatan dan Kelurahan. Melalui pembentukan WPA dan partisipasi aktif dari warga diharapkan semakin mampu menekan stigma dan diskriminasi pada Odha juga membantu Sosialisasi HIV dan AIDS sekaligus pembentukan WPA di Kota Jambi dilakukan KPA dan Dinkes Kota pencegahan infeksi HIV baru di kelompok masyarakat populasi kunci di Kota Jambi. Ke depan diharapkan semakin banyak kecamatan dan kelurahan lainnya yang berinisiatif melakukan hal yang serupa, sehingga penanggulangan AIDS dapat dilakukan secara optimal.
LAPORAN DAERAH Hal 7 KERJASAMA PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI NTT DAN TIMOR LESTE dilaksanakan di Kota Dili, Timor Leste pada tanggal 18 Juni 2014. Mewakili KPAP NTT adalah Sekretaris KPAP, Dr. Husein Pancratius yang didampingi staf KPAK Belu. Sementara dari Komisi AIDS Timor Leste diwakili perwakilan pejabat setempat. Pertemuan KPAP NTT, KPAK Belu dan perwakilan Negara Timor Leste dalam pembahasan penanggulangan AIDS di Dili, Timor Leste, 18 Juni 2014. D alam upaya kerjasama penanggulangan AIDS di perbatasan Indonesia dan Timor Leste, KPAP NTT, KPA Kabupaten Belu dan Komisi AIDS Negara Timor Leste mengadakan pertemuan khusus untuk membahas isu perbatasan dan mobilisasi penduduk. Pertemuan Melalui pertemuan ini diharapkan kerjasama di bidang kesehatan, khususnya HIV dan AIDS antara kedua negara dapat ditingkatkan terutama karena mobilitas penduduk perbatasan antara Timor Leste dan Kabupaten Belu, NTT. Melalui pertemuan ini Komisi AIDS Timor Leste juga dapat mempelajari koordinasi pelaksanaan program yang dilakukan oleh KPA Provinsi NTT, beserta KPA Kabupaten dan Kota. SOSIALISASI HIV DAN AIDS DI SEKTOR KONSTRUKSI BANJARMASIN KALSEL S ebagai pelaksanaan program PMTS Paripurna, KPA Provinsi Kalimantan Selatan melakukan sosialisasi HIV dan AIDS secara khusus di sektor konstruksi. Sosialisasi ditujukan untuk para pekerja konstruksi di proyek pembangunan jembatan layang (fly over) Gatot Subtoro Kota Banjarmasin, Kalsel. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, 6 Juni 2014. Dalam kegiatan yang terlaksana atas kerja sama KPAP dengan Bagian K3 PT. Pembangunan Perumahan ini selain dilakukan sosialisasi penyuluhan tentang pencegahan HIV dan AIDS juga ditawarkan konseling dan pemeriksaan HIV bagi para pekerja. Melalui sosialisasi dan pemeriksaan HIV ini diharapkan para pekerja dapat lebih bertanggung Pengambilan sampel darah bagi pekerja yang secara sukarela melakukan tes HIV oleh staf Dinkes Kota Banjarmasin. jawab atas kesehatannya, terutama dari IMS dan HIV dan AIDS. Pelaksanaan kegiatan ini didukung penuh oleh KPA Kota Banjarmasin, Dinkes Banjarmasin dan LKKNU Kalsel.
Juni 2014 Hal 8 RENCANA KEGIATAN BULAN JULI 2014 Pelatihan Penguatan Kelompok Program Napza Indonesia (PKNI), Surabaya 6-9 Juli 2014. meningkatkan kapasitas anggota Jaringan PKNI dalam upaya meningkatkan cakupan anggota dan peningkatan kualitas program harm reduction di Indonesia. Pengembangan dan Diseminasi Modul Pelatihan Penelitian, Bandung 7-9 Juli 2014. Diseminasi hasi penelitian tentang HIV dan AIDS di Indonesia, sekaligus pemanfaatan hasil penelitian untuk pengembangan program penanggulangan AIDS. Pelatihan untuk Pelatih Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat Dalam Penerapan Mata Ajar HIV dan AIDS, Semarang 9-13 Juli 2014. Pengembangan kurikulum HIV dan AIDS serta meningkatkan kapasitas SDM terkait pengajaran HIV dan AIDS di tingkat Universitas di Indonesia. Pertemuan Tim Pelaksana KPA Nasional, Jakarta 10 Juli 2014. Koordinasi tiga bulanan antar anggota Tim Pelaksana KPA Nasional yang akan dilaksanakan di Kemenlu. Pertemuan Evaluasi Nasional Kegiatan Penanggulangan HIV dan AIDS Semester 8 dan Rencana Kegiatan Semester 9 GF SSF, Jakarta 15-17 Juli 2014. Saling berbagi pengalaman diantara SRs dalam melaksanakan penanggulangan HIV AIDS sehingga bisa mejadi pembelajaran untuk daerah lain. Tentang Komisi Penanggulangan AIDS Komisi Penanggulangan AIDS adalah lembaga negara berdasar Peraturan Presiden Nomer 75 tahun 2006 dengan mandat untuk melaksanakan penanggulangan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi. KPA Nasional diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteran Rakyat, dengan anggota Sektor Kementerian/Lembaga, swasta, jaringan populasi kunci dan perwakilan masyarakat sipil peduli AIDS. Dalam pelaksanaan, KPAN dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris KPAN. Infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV tersebut. Hindari infeksi HIV dengan Abstinence Tidak berhubungan seks (Selibat), Be Faithful - Selalu saling setia pada pasangan, Condom - Gunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko.