BAB I PENDAHULUAN. Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

1.1 Latar Belakang PPAS APBD 2016 BAB I 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia yang diawali dengan keluarnya Undang-Undang No.17 tahun 2003

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

- 2 - Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI TOJO UNA-UNA. Tempat. SURAT EDARAN Nomor : 900/672/BPKAD TENTANG. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD Tahun Angggaran 2017

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purnomo (2015) melakukan penelitian tentang Penilaian Kinerja Berbasis

PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR : TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2014 BUPATI SIJUNJUNG,

PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

SURAT EDARAN Nomor : 920/614 - BPKAD/2017

STRUKTUR, PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah,

Rencana Kerja SKPD Tahun 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Perubahan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran

DEPARTEMEN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO SERI C

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

SURAT EDARAN Nomor : 920/598 - BPKAD/2017

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG POKOK - POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

TAHUN : 2006 NOMOR : 07

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

Powered by TCPDF (

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

GUBERNUR SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU

-1- PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN PEMBIAYAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA I.

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENYUSUNAN RKA SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 3>0 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH,

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

RENCANA KERJA SKPD JANGAN ASAL JADI

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN APBD

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional bahwa penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran. RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) untuk jangka waktu satu tahun, yang kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD). Renja SKPD lebih jauh lagi kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Dalam penyusunan RKA, setiap dana yang dianggarkan dalam rangka melaksanakan program / kegiatan, indikator kinerjanya harus terukur dengan jelas, direpresentasikan berupa tolok ukur kinerja serta target/ sasaran yang memenuhi aspek keadilan, efisiensi, dan efektivitas, transparansi dan akuntabilitas serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen penyusunan anggaran yang disajikan oleh SKPD yang disajikan dalam format RKA SKPD harus dapat memberikan informasi yang jelas tentang tujuan, sasaran serta korelasi antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang ingin dicapai dari suatu kegiatan yang dianggarkan. Salah satu prinsip dalam disiplin anggaran yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran SKPD adalah bahwa pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendanaan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja. Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 1

Untuk melaksanakan penyusunan rencana kerja dan anggaran, SKPD memerlukan pedoman sehingga rencana anggaran kegiatan lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mendukung keberhasilan pembangunan, yaitu petunjuk teknis penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran pada Dinas Komunikasi dan Infromatika Kabupaten Blitar. B. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya petunjuk teknis penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika adalah sebagai acuan dalam menyusun RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018. Adapun tujuan dari penyusunan petunjuk teknis ini adalah untuk menyamakan persepsi dalam menyusun dan merencanakan anggaran sesuai dengan ketentuan dan peraturan-peraturan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi konsepsi Rencana Kerja dan Anggaran yaitu Pengertian RKA, pengertian indikator, definisi pendapatan dan belanja, juga Petunjuk teknis penyusunan RKA yang mencakup pengisian indikator dan target kinerja kegiatan, penentuan rekening pendapatan dan belanja, dan penyusunan rencana realisasi anggaran per tri wulan. D. Sistematika Sitematika penulisan petunjuk teknis penyusunan dokumen rencana kerja dan Anggaran dinas Komunikasi dan Infromatika Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Ruang Lingkup Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 2

D. Sistematika BAB II KONSEPSI RKA A. Pengertian Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran B. Pengertian Indikator C. Definisi Pendapatan dan Belanja BAB III PETUNJUK PENYUSUNAN RKA A. Pengisian Indikator dan Target Kinerja Kegiatan B. Penentuan Rekening Pendapatan dan Belanja C. Penyusunan Rencana Realisasi Anggaran per Tri Wulan BAB IV PENUTUP Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 3

BAB II KONSEPSI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA) A. Pengertian Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Rencana Kerja dan Anggaran atau sering kali disingkat dengan RKA merupakan dokumen yang berisi program dan kegiatan suatu kementerian negara/lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Strategis SKPD yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. Dalam dokumen RKA terdapat rencana pendapatan dan belanja untuk masing-masing program dan kegiatan menurut fungsi untuk tahun yang direncanakan dan dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja dan pembiayaan. Adapun gambar dari halaman pertama RKA seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 1.1 RKA SKPD B. Pengertian dan kriteria Indikator Kinerja Di dalam dokumen RKA terdapat indikator kinerja yang merupakan tolok ukur keberhasilan kegiatan dimaksud. Adapun yang Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 4

dimaksud dengan indikator kinerja adalah alat untuk mengukur pencapaian kinerja (impact, outcome, dan output). Pengukuran kinerja memerlukan penetapan indikator- indikator yang sesuai dan terkait dengan informasi kinerja (impact, outcome, dan output). Kriteria Penyusunan indikator kinerja adalah : D. Relevant, artinya indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan saran strategis institusi. E. Well-defined artinya definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan F. Measurable artinya indikator yang digunakan diukur dengan skala peniaian tertentu yang disepakati G. Appropriate artinya pemilihan indikator yang sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/ kinerja H. Reliable artinya indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja. C. Definisi Pendapatan dan Belanja 1. Definisi Pendapatan. Selain rencana program dan kegiatan, pada RKA SKPD juga terdapat anggaran Pendapatan. Karena Dinas Komunikasi dan Informatika sesuai dengan SK Bupati Blitar Nomor 188/132/409.06/KPTS/2017 tentang penetapan satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai pemungut pendapatan asli daerah, bertanggung jawab atas Retribusi Jasa Umum yaitu retribusi pengendalian Menara telekomunikasi, maka dinas kominfo juga harus menyusun rencana pendapatan. Pendapatan Daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan 2. Definisi Belanja Belanja dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu belanja Langsung dan Belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 5

adalah belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh ada tidaknya program dan kegiatan SKPD yang kontribusinya terhadap prestasi kerja sulit diukur. Belanja tidak Langsung dibedakan menjadi beberapa belanja, yaitu : a) Belanja Pegawai b) Belanja Bunga c) Belanja Subsidi d) Belanja Hibah e) Belanja Bantuan social f) Belanja Bagi Hasil g) Bantuan Keuangan h) Belanja Tak Terduga Belanja langsung adalah belanja yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program dan kegiatan SKPD yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur. Belanja Langsung dibedakan menjadi beberapa belanja, yaitu : a) Belanja pegawai, digunakan untuk menganggarkan belanja penghasilan pimpinan dan anggota DPRD, gaji pokok dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta gaji pokok dan tunjangan pegawai negeri sipil, tambahan penghasilan, serta honor atas pelaksanaan kegiatan. b) Belanja Barang dan Jasa, digunakan untuk menganggarkan belanja barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/ atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan. c) Belanja Modal, digunakan untuk menganggarkan belanja yang digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/ pengadaan atau pembangunan asset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan. Honorarium panitia dalam rangka pengadaan dan administrasi pembelian/pembangunan untuk Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 6

memperoleh asset dianggarkan dalam belanja modal dimaksud. Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 7

BAB III PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN A. Pengisian Indikator dan Target Kinerja Pada form RKA terdapat isian indikator kinerja. Guna mengisi indikator kinerja yang ada dalam form RKA, yang perlu disiapkan adalah : a. Rencana strategis (Renstra) OPD b. Rencana Kerja (Renja) OPD Selain indikator kinerja, terdapat pula target kinerja yang merupakan ukuran keberhasilan dari kegiatan yang dilaksanakan. Perlu diketahui bahwa target kinerja yang tertuang dalam rencana kerja OPD dapat berubah, disesuaikan dengan dana yang diperolah dalam KUA- PPAS (Kebijakan Umum Anggaran- Prioritas Plafon Anggaran Sementara). Untuk mengisi indikator masukan dan hasil, bisa menggunakan kertas kerja Renja/ Renstra, sedangkan untuk mengisi indikator manfaat dan hasil, maka menggunakan kertas kerja renstra. Berikut petunjuk pengisian indikator kinerja dan target kinerja dalam Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran : a. Indikator Masukan Indikator masukan diisi dengan jumlah dana dan target kinerja diisi dengan jumlah dana yang dioperoleh dalam KUA PPAS untuk kegiatan dimaksud. Indikator Masukan Jumlah Dana Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 8

b. Indikator Keluaran Indikator keluaran diisi dengan indikator kegiatan. Dapat dilihat pada kertas kerja Renja/ Renstra OPD. Untuk target kinerja, disesuaikan dengan anggaran yang diperoleh untuk kegiatan dimaksud. Sekali lagi bahwa indikator kinerja kegiatan harus terukur, dan formulasi indikator-indikator harus jelas. Diisi Output Kegiatan Diisi target Kegiatan c. Indikator hasil Indikator hasil diisi dengan indikator program. Dapat dilihat pada kertas kerja Renja/ Renstra OPD. Diisi indikator Program Diisi Target Program d. Indikator manfaat Indikator manfaat diisi dengan indikator sasaran OPD. Dapat dilihat pada kertas kerja Renstra OPD. Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 9

Diisi indikator sasaran Diisi target sasaran e. Indikator Dampak Indikator dampak diisi dengan indikator tujuan OPD. Dapat dilihat pada kertas kerja Renstra OPD. Diisi indikator Tujuan Diisi Target Tujuan f. Kelompok sasaran diisi dengan objek/ sasaran kegiatan dimaksud Diisi obyek/sasaran kegiatan Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 10

B. Identifikasi Rekening Pendapatan dan Belanja Dalam Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran terdapat kode-kode/ angka yang memiliki/ mewakili berbagai definisi. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : Kode Urusan 2 : Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Kode Urusan 2.10 : Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Komunikasi dan Informatika Kode Program Kode Kegiatan 1. Rekening Pendapatan Dinas Komunikasi dan Informatika sesuai dengan SK Bupati Blitar Nomor 188/132/409.06/KPTS/2017 tentang penetapan satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai pemungut pendapatan asli daerah, bertanggung jawab atas Retribusi Jasa Umum yaitu retribusi pengendalian Menara Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 11

telekomunikasi, maka rekening pendapatan langsung pada rekening Retribusi pengendalian Menara Telekomunikasi (4.1.2.01.46) Kode Rekening 4 : Pendapatan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 2. Rekening Belanja Untuk rekening belanja maka dapat dilihat pada gambar dibawah beserta penjelasannya. Guna mengidentifikasi rekening belanja, maka perlu sekali lagi memperhatikan definisi pendapatan dan belanja pada bab I. Kode Rekening 5 : Belanja Kode rekening 5.1 : Belanja Untuk Rekening Belanja langsung yang seringkali dipergunakan adalah Kode Rekening ; 5.2.1 : Belanja Pegawai 5.2.2 : Belanja Barang dan Jasa 5.2.3 : Belanja Modal Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 12

Untuk Belanja langsung, sub rekening atau belanja barang harus lebih diperhatikan,karena kesalahan penempatan rekening dapat mengakibatkan penundaan belanja sampai dengan perubahan anggaran dilaksanakan. Adapun rekening belanja modal beserta sub rekeningnya dapat dilihat pada Lampiran 3 petunjuk teknis ini. C. Penyusunan Rencana Realisasi Anggaran per Tri Wulan Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahanperubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian keuangan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode tertentu di masa datang sehingga akan bisa diketahui kapan keuangan daerah dalam keadaan defisit kas atau surplus kas. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 80 tahun 2016 tentang pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blitar tahun anggaran 2017 bahwa besarnya realisasi belanja langsung diatur sebagai berikut : 1) Tri wulan I sebesar 25% 2) Tri wulan II sebesar 35% 3) Tri wulan III sebesar 30% 4) Tri wulan IV sebesar 10% Namun berdasarkan koordinasi dengan bidang anggaran pada BPKAD bahwa untuk pelaksanaan APBD 2018 persentase tersebut tidak berlaku. Artinya bahwa rencana realisasi anggaran diserahkan sepenuhnya kepada pelaksana kegiatan sesuai kebutuhan, namun dengan konsekuensi, bahwa apabila realisasi anggaran tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan, maka sisa anggaran pada tri wulan tersebut tidak dapat diakumulasi pada tri wulan berikutnya atau Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 13

dapat dikatakan HANGUS. Oleh karenanya, penyusun RKA diharapkan lebih teliti dalam menentukan target realisasi anggaran Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 14

BAB IV PENUTUP Demikian petunjuk teknis ini disusun guna memperlancar penyusunan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar Tahun anggaran 2018. Selanjutnya diharapkan melalui petunjuk teknis ini proses penyusunan dokumen RKA lebih optimal dan akhirnya menghasilkan RKA yang berkualitas. Akhirnya, petunjuk teknis ini akan dievaluasi setiap tahun dalam rangka mengakomodasi setiap perkembangan dan dinamika dalam penerapannya. Juknis Penyusunan RKA Dinas Kominfo Tahun Anggaran 2018 15