BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah TK Kemala

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B Paud Hidayatul

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, pada bulan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul di lapangan yaitu masih kurang optimalnya kemampuan menyimak anak di Play Group Salman Al-Farisi Bandung. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak yang dilakukan oleh guru dengan merencanakan dan memilih tindakan dalam upaya mengembangkan kemampuan menyimak anak secara berkesinambungan sehingga diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih baik dan kemampuan menyimak anakpun dapat berkembang dengan baik. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin. Konsep inti model ini dalam satu siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun jenisnya yaitu PTK partisipan karena dalam penelitian ini peneliti terlibat secara langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir. Sesuai dengan pernyataan Iskandar (2012: 27), bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya. PTK adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru/tenaga pendidik, kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan (Iskandar, 2012: 21) Menurut Harjodipuro (Iskandar, 2012: 23) bahwa: PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan dengan mendorong

30 para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau mengubahnya. Lebih lanjut Iskandar (2012: 24) mengungkapkan lima karakteristik PTK yaitu: (1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; (2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya, yaitu guru, siswa, lembaga; (3) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; (4) bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; (5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. Penelitian ini dilakukan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan atau observasi, (4) Refleksi. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak Play Group Salman AlFarisi Bandung yang berlokasi di JL. Tubagus Ismail VIII. Mengambil subjek kelompok besar rentang usia (3-4 tahun) yang berjumlah 15 orang, terdiri dari 8 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan, tahun pelajaran 2013/2014. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan studi dokumentasi. 1. merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. juga banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan Nana Sudjana (Ibrahim, 2012: 109).

31 2. Studi dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik tertulis, gambar maupun elektronik, berupa visual dan audio visual seperti foto dan rekaman gambar/film selama kegiatan berlangsung. Badudu dalam Darwati (2010) mengartikan dokumentasi adalah semua tulisan yang dikumpulkan dan disimpan yang dapat digunakan bila diperlukan, juga gambar dan foto. D. Instrumen Penelitian Arikunto (2007: 101) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi yang berisi pernyataan dengan kriteria penilaian baik, cukup, dan kurang yang diisi dengan ceklist. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: Tabel 3.1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN Variabel Sub Variabel Indikator 1. Keterampilan menyimak Mendengarkan Dapat mendengarkan informasi lisan Pernyataan 1. Mendengarkan saat guru berbicara/ bercerita 2. Anak melakukan kontak mata (menatap) kearah guru atau media saat guru berbicara/ bercerita 3. Anak duduk tertib (tidak Teknik pengumpulan data Sumber data Anak

32 berpindahpindah) saat guru berbicara atau saat menonton film 4. Tidak berbicara dengan teman yang lain 5. Mendengarkan cerita melalui media vcd Memahami Dapat menjawab pertanyaan sederhana 6. Menyebutkan judul cerita 7. Menyebutkan tokoh dalam cerita 8. Menyebutkan gambar yang ditunjuk guru 9. Menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri Anak Menilai Mengungkapkan pendapatnya tentang perilaku tokoh dalam film yang telah ditontonnya 10. Menyebutkan perbuatan baik yang dilakukan tokoh dalam cerita 11. Menyebutkan perbuatan buruk yang dilakukan tokoh dalam cerita Anak Menanggapi/ Merespon Memberi reaksi dengan tepat terhadap informasi lisan 12. Memberikan respon terhadap pertanyaan dengan cepat 13. Menunjukkan ekspresi saat menonton film 14. Mengikuti instruksi untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelas Anak

33 2. Pembelajaran dengan media video pembelajaran (VCD pembelajaran) 1. Persiapan (aktifitas guru) 1. Mengatur tempat duduk anak 2. Mengkondisikan anak dengan bernyanyi dan bermain tepuk 3. Menyampaikan salam kepada anak 4. Membuka pelajaran dengan membaca basmalah bersama-sama 5. Menulis hari, tanggal, bulan dan tahun 6. Menyampaikan tema hari ini 7. Melakukan apersepsi 8. Menyampaikan materi pelajaran melalui media laptop dan LCD 9. Menyampaikan aturan sebelum menonton film 10. Mempersiapkan perangkat media audio visual (laptop, TV LCD, speaker/ pengeras suara, kaset video/ VCD) Guru Penggunaan (aktifitas guru) 11. Guru memutar film Seri Cerita Balita produksi Dar Mizan 12. Guru menghentikan sesaat film/adegan tertentu dan memberi penjelasan/pertan yaan mengenai adegan tersebut Guru

34 13. Guru bertanya seputar cerita film 14. Guru memberi rewad kepada anak 2. Penilaian (aktifitas anak) 15. Anak mampu duduk dengan tertib 16. Anak mampu fokus memperhatikan film sampai tuntas. 17. Anak mampu menjawab pertanyaan seputar cerita film 18. Anak dapat menceritakan kembali secara sederhana tentang cerita film yang sudah ditonton 19. Anak memberikan respon/ tanggapan berupa pernyataan/ menjawab pertanyaan/ komentar/ ekspresi 20. Anak ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelas Anak Sumber : Logan (Tarigan, 2008: 63) dan Standar Isi PAUD (2007: 25-27)

35 Nama anak : Kelas/kelompok : Hari/tanggal : Tabel 3.2 PEDOMAN OBSERVASI ANAK KEMAMPUAN MENYIMAK No Indikator/Pernyataan 1 Mendengarkan saat guru berbicara/bercerita Penilaian B C K 2 Anak melakukan kontak mata (menatap) kearah guru atau media saat guru berbicara/bercerita 3 Anak duduk tertib (tidak berpindah-pindah) saat guru berbicara atau saat menonton film 4 Tidak berbicara dengan teman yang lain 5 Mendengarkan cerita melalui media VCD 6 Menyebutkan judul cerita 7 Menyebutkan tokoh dalam cerita 8 Menyebutkan gambar yang ditunjukkan guru 9 Menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri 10 Menyebutkan perbuatan baik yang dilakukan tokoh dalam cerita 11 Menyebutkan perbuatan buruk yang dilakukan tokoh dalam cerita 12 Memberikan respon terhadap pertanyaan dengan cepat 13 Menunjukkan ekspresi saat menonton film 14 Mengikuti instruksi untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelas Jumlah Sumber : Logan (Tarigan, 2008: 63) dan Standar Isi PAUD (2007: 25-27)

36 Keterangan: B= Baik, apabila anak mampu melakukan semua kegiatan tanpa bantuan guru C= Cukup, apabila anak mampu melakukan semua kegiatan, namun masih memerlukan sedikit bantuan guru K= Kurang, apabila anak belum mampu melakukan kegiatan dan masih memerlukan bimbingan dari guru E. Desain Instrumen Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt Lewin. Model ini merupakan model penelitian yang pertama kali memperkenalkan Actions Research atau penelitian tindakan. Model ini merupakan dasar atau acuan pokok dari adanya berbagai penelitian khususnya PTK. Konsep pokok model penelitian Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan pada diagram berikut. Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin Acting Planning Observating Reflecting Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin (diadaptasi dari Hamzah, dkk : 86) F. Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, adapun prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai pada

37 penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di PG Salman Al Farisi Bandung Kecamatan Coblong. Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa masalah dalam kemampuan menyimak anak. Hal ini ditandai dengan belum terlihatnya kemampuan menyimak anak seperti, anak sering keluar kelas, kurangnya perhatian terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru, hal ini terlihat dari beberapa anak tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru setelah pembelajaran selesai, anak sering bermain-main sendiri atau memainkan mainan yang ada di kelas. 2. Menyusun Rancangan Tindakan Atau Perencanaan Penelitian ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan dilakukan secara partisipan yaitu antara peneliti sebagai guru yang melakukan tindakan dan sekaligus melakukan pengamatan terhadap anak/subjek penelitian. Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan dan memperbaiki hasil belajar anak, terkait dengan kemampuan menyimak anak. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam menyusun rancangan antara lain menyiapkan surat ijin penelitian, mempersiapkan lembar observasi, mempersiapkan perekaman data seperti kamera digital, handycam, menetapkan 37nstrumen, dan membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan yang akan diberikan pada anak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setiap anak. 3. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pelaksanaan merupakan implementasi isi dari rancangan pembelajaran yang sudah dibuat. Guru melakukan pembelajaran dengan memberikan

38 metode bercakap-cakap dengan menggunakan media visual berupa slide-slide gambar pada LCD dan media audio visual berupa video pembelajaran/vcd yang telah dipilih sesuai kebutuhan dan karakteristik anak. Pelaksanaan tindakan dilakukan guru terhadap anak diantaranya adalah sebagai berikut: a. Guru menentukan model pembelajaran dan media yang akan digunakan. b. Guru mempersiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan dengan sebaik-baiknya berkaitan dengan alat yang digunakan guru dan anak. c. Guru senantiasa membimbing anak dimulai ketika anak memasuki kelas sampai kegiatan pembelajaran selesai. 4. Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti menyiapkan 38nstrument penelitian untuk guru dan anak. Peneliti mengamati segala proses dalam aktivitas pengembangan kemampuan menyimak dengan penerapan kegiatan bermain peran di sentra dan penggunaan media video pembelajaran/vcd. Pengamatan dilakukan secara kontinyu dari siklus I sampai siklus yang diharapkan dapat tercapainya tujuan. 5. Refleksi (Reflecting) Peneliti melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dalam setiap siklus. Refleksi ini berupa evaluasi dari kegiatan dengan mencatat kekurangan-kekurangan yang dirasa belum optimal dalam proses pembelajaran untuk dibuat perbaikannya pada siklus berikutnya. Diagram prosedur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

39 Identifikasi Masalah Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Permasalahan Baru Perbaikan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Siklus Berikutnya Gambar 3.2 Prosedur PTK (diadaptasi dari Iskandar: 49) G. Analisis Data Dalam penelitian ini, data hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan tiga tahap yang dilakukan secara berulang sejak proses pengambilan data dilakukan. Analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Namun demikian untuk kepentingan tertentu analisis datapun dapat dilakukan beriringan pada saat pengolahan data disetiap selesainya satu tahap tindakan atau siklus penelitian pembelajaran. Secara umum kegiatan pengolahan data dan analisis data dalam proses penelitian ini adalah dengan kategori sebagai berikut Baik (B), Cukup

40 (C), dan Kurang (K). Baik (B) apabila anak mampu melakukan semua kegiatan tanpa bantuan guru, cukup (C) apabila anak mampu melakukan semua kegiatan, namun masih memerlukan sedikit bantuan guru, kurang (K) apabila anak belum mampu melakukan kegiatan dan masih memerlukan bimbingan dari guru. Setiap kategori memiliki nilai masing-masing yaitu B=3, C=2, K=1. Setelah semua nilai dimasukkan untuk menentukan hasil akhir kemampuan anak dilihat dari pencapaian pada skor akhir. Skor 1-14 = Kurang, skor 15-19 = Cukup, skor 20-34 = Baik. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh (Iskandar, 2012: 75) mengatakan bahwa: Sugiyono Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting, mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data model Miles dan Huberman, melalui langkah-langkah berikut, yaitu: (1) reduksi data; (2) display/penyajian data; dan (3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi (Iskandar, 2012: 74) 1. Reduksi data Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dengan merangkum setiap data yang ada agar mudah dipahami. Dengan demikian data yang sudah direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya. Adapun data-data yang direduksi adalah data-data hasil observasi mengenai peningkatan kemampuan menyimak anak menggunakan media video pembelajaran/vcd pembelajaran produksi DAR MIZAN.

41 2. Displey data Data yang sudah direduksi kemudian di displey/disajikan dalam bentuk matrik, grafik serta deskripsi yang menyeluruh untuk setiap aspek kemampuan menyimak dengan menggunakan media video pembelajaran/vcd pembelajaran. Penyajian data ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam membaca data dan mengambil kesimpulan. 3. Mengambil kesimpulan/verifikasi Data yang sudah diperoleh lalu dianalisis dan disimpulkan untuk diverifikai ulang selama proses penelitian.