PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh: Fani Dwikirana 1, Sudirman 2, Rina Widiana 1 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang ABSTRACT The background of this research are the thought very boring biology class, so students are less active and less motivated to learn. This causes students to be low biological value, with the average value obtained is still below minimum completeness criteria (KKM) set of 75. Therefore, the role of teachers make lessons interesting biology into lessons, one of which apply the learning model talking stick with handouts. This study aimed to determine the effect of application of learning models talking stick with handouts on learning outcomes biology class VII SMPN 1 Sungai Rumbai Dharmasraya. This study was conducted in May 2013. This type of research is experimental research, the research design Randomized Control Group Posttest Only Design. The population in this study were all students of class VII SMPN 1 Sungai Rumbai second semester of the school year 2012/2013. The sample in this study is VIIA and VIIB grade students, who were taken by using Simple Random Sampling technique, while to determine the experimental class and the control class conducted the draw, so the derived class as the experimental class VIIB and control class VIIA. The instrument used in this study is a student achievement test as many as 38 items objective. From the results of experimental studies have shown that the class average score (82.03), higher than the control class (76.91). Of the t-test analysis t obtained (2.95) > t table (1.67) so it can be concluded that the model of learning with instructional handouts talking stick with biology to improve learning outcomes of students of class VII SMPN 1 Sungai Rumbai Dharmasraya. Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes PENDAHULUAN Penelitian ini dilatarbelakangi oleh nilai biologi siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pada mata pelajaran biologi yaitu 75. Salah satu materi yang masih di bawah KKM yaitu pada materi klasifikasi makhluk hidup, karena pada materi ini menuntut siswa untuk mengetahui istilah-istilah dan namanama latin dari materi klasifikasi
makhluk hidup serta mengetahui ciriciri pada setiap kelompok makhluk hidup, sedangkan siswa hanya mengandalkan penjelasan dari guru. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka guru perlu memikir kan metode, strategi serta model pembelajaran yang dapat meningkat kan hasil belajar siswa. Diantara nya dengan menggunakan model pem belajaran talking stick yang disertai handout. Lufri (2007:47) menyatakan, model pembelajaran merupakan pola atau contoh pembelajaran yang sudah didesain dengan menggunakan pendekatan, metode atau strategi pembelajaran yang lain, serta di lengkapi dengan langkah-langkah dan perangkat pembelajaranya. Menurut Suyatno (2009:71) model pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Dengan langkah langkah yang sudah dimodifikasi yaitu (a) guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan membentuk kelompok yang terdiri atas 5-6 orang yang heterogen, (b) guru menyiapkan sebuah tongkat dan memberikan handout kepada siswa, (c) guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi lebih lanjut dalam kelompok dan berdiskusi membahas latihan yang terdapat dalam handout, (d) setelah siswa selesai membaca handout dan mempelajarinya, siswa menutup handout dan mepersiapkan diri menjawab pertanyaan dari guru, (e) guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa/anggota kelompok dengan cara mencabut lot terlebih dahulu, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru, (f) siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan, apabila tidak bisa juga maka diberikan kekelompok yang lain, (g) siswa yang telah menjawab
pertanyaan diberi penghargaan berupa pin yang nantinya akan dijumlahkan sebagai skor kelompok, (h) guru memberikan kesimpulan, (i) evaluasi dan penutup. April (2010:18) menyatakan bahwa kelebihan model pem belajaran talking stick adalah (a) menguji kesiapan siswa, (b) melatih membaca dan memahami cepat, (c) agar lebih giat belajar, (d) menumbuhkan partisipasi siswa selama proses pembelajaran, (e) meningkatkan kreativitas siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional, (f) terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan karena ada unsur bermain dan (g) melatih siswa berlatih berbicara di depan siswa yang lain. Sedangkan kekurangan model pembelajaran talking stick yaitu (a) kelas menjadi ribut karena aktivitas siswa yang dapat menggangu kelas yang lain, (b) membuat siswa senam jantung, yaitu membuat siswa tegang dan ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru dan c) diperlukan strategi dan waktu yang cermat. Untuk membantu siswa dalam memahami materi dan agar pembelajaran lebih efektif maka dalam melaksanakan model pembelajaran ini digunakan handout. Menurut Majid (2008:175) handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Bentuk handout yang diguna kan berbentuk catatan, handout ini menyajikan konsep-konsep, prinsip, gagasan pokok tentang suatu topik yang akan dibahas. Langkah-langkah menyusun handout menurut Prastowo (2011:85-91) adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis kurikulum. 2. Menentukan judul handout, di sesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang akan dicapai. 3. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Diutamakan referensi terkini dan relevan dengan materi pokoknya. 4. Menulis handout dengan kalimat yang singkat padat namun jelas. 5. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemu kan kemungkinan kekurangan-
kekurangan. 6.Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi handout misalnya buku, internet, majalah, dan jurnal hasil penelitian. Adapun unsur penyusun handout adalah: a. Standar kompetensi, adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu pokok bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang dikuasai siswa. b. Kompetensi dasar, adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pelajaran untuk 1 kali pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus pada siswa pada sub pokok bahasan yang sedang dihadapi. c. Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpul an dari bahan ajar yang akan di sampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun secara sistematis. d. Soal-soal, adalah permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah menerima materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau dinilai, kemudian dibahas secara bersama-sama untuk membantu siswa dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan diberikan. e. Sumber bacaan, adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan (Chairil, 2009) METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan rancangan penelitian Randomized Control-Group Postest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmas raya. Sampel penelitian ini yaitu kelas VIIA dan VIIB, diambil dengan teknik simple random sampling. Prosedur penelitian ini dibagi atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis jenis
pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil seperti tabel berikut: Kelas Sampel X S S 2 Eksperimen 82,03 7,17 51,41 kontrol 76,91 7,88 62,14 Berdasarkan tabel di atas, nilai rata rata kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran talking stick disertai handout lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya diberi ceramah dan latihan. Setelah dilakukan uji hipotesis didapatkan nilai t hitung = 2,95 sedangkan t tabel 1,67, berarti t hitung > t tabel, maka hipotesis pada penelitian ini adalah terima H 1 yaitu hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran talking stick disertai handout lebih baik dari pada hasil belajar biologi siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran talking stick disertai handout pada kelas VII SMPN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. Pada proses pembelajaran di kelas eksperimen dengan model pembelajaran talking stick disertai handout didapatkan cara belajar siswa menjadi aktif karena siswa membahas kembali materi yang telah disampaikan guru dengan melakukan diskusi bersama kelompok, mengerjakan latihan serta memahami materi yang ada dalam handout agar dapat menjawab pertanyaanpertanyaan yang akan diberikan oleh guru. Menurut April (2010:17) Model pembelajaran talking stick adalah salah satu model pem belajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan yang dilakukan dengan bantuan tongkat. Pada proses pembelajaran dengan model pembelajaran talking stick siswa yang terpilih untuk memegang tongkat yang disediakan guru harus menjawab pertanyaan dari guru, hal ini membuat setiap siswa mempunyai tanggung jawab untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
Pada proses pembelajaran talking stick siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari guru diberi penghargaan berupa pin yang nantinya akan dijumlahkan sebagai skor kelompok. Pemberian reward berupa pin ini membuat siswa termotivasi. Zuhriman (2013:5) menyatakan bahwa pemberian reward sangat penting untuk meningkatkan motivasi siswa dan dapat menambah giatnya usaha siswa dalam me- ningkatkan prestasinya. Selain itu dalam proses pembelajaran talking stick suasana belajar menjadi aktif kerena di dukung oleh suatu media pem belajaran berupa handout, dengan adanya handout siswa lebih mudah mempelajari materi pelajaran, karena handout tersebut sudah dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga mudah dipahami oleh siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran talking stick disertai handout dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. DAFTAR PUSTAKA April, Putri. 2010. Model Pem belajaran Talking Stick. (Online),(http://www.digilib.ump.ac.id, diakses 28 April 2013). Chairil. 2009. Media Handout. http ://chaichairil.blogspot.com/. Diakses 12 September 2012. Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. FMIPA UNP: Padang. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prastowo, Andi. 2011. Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Suyatno. 2009. Menjelajah pem belajaran inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Zuhriman. 2013. Meningkatkan Ke aktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Pemberian Reward Di Kelas VI SDN 64/I Muara Bulian. (Online). (http://fkipunja-ok.com,di akses 6 September 2013).