BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh: AINUL MARDIYAH NIM:

BAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

BAB I PENDAHULUAN. Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Konstitusi yang selanjutnya disebut MK adalah lembaga tinggi negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keharusan untuk melangsungkan kehidupan bersama merupakan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Hidup bersama di dalam bentuknya yang terkecil itu dimulai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia. Sila pertama dari Pancasila

BAB III METODE PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Perundangan yang terbaru. Yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun tentang Perdaganganyang terkait dengan e Commerce.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bernegara bagi bangsa Indonesia terdapat dalam Pembukaan Undang-

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa negara hukum (rechtsstaat)

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengolahan dan analisis data, dan uji keshahihan data.

BAB I PENDAHULUAN. tanah sebagai lahan untuk memperoleh pangan. untuk pertanian, maupun perkebunan untuk memperoleh penghasilan

III. METODE PENELITIAN. data yang dapat memecahkan suatu permasalahan. 33 Penelitian yang dilakukan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

III. METODE PENELITIAN. mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah bagi masyarakat agraris selain sebagai faktor produksi yang sangat

III. METODE PENELITIAN. Cara penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan normatif dan empiris

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan dan cita-cita luhur

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan

BAB I PENDAHULUAN. Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, cet. 9, (Jakarta: Djambatan, 2003), hal. 358.

III. METODE PENELITIAN. normatif-terapan (aplicated legal case study) yaitu penelitian hukum yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 55

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. batasan usia dewasa. Berbagai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan

I. PENDAHULUAN. nyata. Seiring dengan itu pula bentuk-bentuk kejahatan juga senantiasa mengikuti perkembangan

III. METODE PENELITIAN. sekali dalam mencari, menemukan dan menganalisa suatu masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan makhluk-nya di dunia ini berpasang-pasangan agar mereka bisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah proses, prinsip-prinsip, dan tata cara memecahkan suatu masalah,

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan atau data sekunder, dengan mengkaji mengenai asas-asas, norma,

BAB I PENDAHULUAN. struktur organisasi negara, termasuk bentuk-bentuk dan fungsi-fungsi lembaga

BAB I PENDAHULUAN. salah satu badan, yang juga menjamin atas kesejahteraan rakyat. Sehingga,

BAB I PENDAHULUAN. Selaras dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengenal siapa itu konsumen. 2

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya salah satu kebutuhan manusia adalah perkawinan. Berdasarkan Pasal 28B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

III. METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan bagian dari permukaan bumi dengan batas-batas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. tangganya sendiri. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. patut, dinyatakan sebagai penyalahgunaan hak. 1 Salah satu bidang hukum

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup umat manusia. Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya

III. METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mempelejari suatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembatalan akta..., Rony Fauzi, FH UI, Aditya Bakti, 2001), hlm Ibid., hlm

III. METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya dapat meraih keberhasilan. Selain itu pemanfaatan pasar kerja

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. dengan kuota jemaah haji dan umrah terbanyak yang diberikan oleh

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945 yang menyatakan bahwa: Bumi, air, dan kekayaan. dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

BAB V PENUTUP. pengelolaan pelaksanaan Ibadah Haji yang meliputi pembinaan, pelayanan,

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam. Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia tercatat sebanyak 207.176.162 (dua ratus tujuh juta seratus tujuh puluh enam ribu seratus enam puluh dua) atau setara dengan 87,18% (delapan puluh tujuh koma delapan belas persen) dari total penduduk Indonesia 1. Konsekuensi dari jumlah tersebut bahwa Indonesia termasuk negara pengirim jemaah Haji terbesar di dunia. Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan termasuk ibadah pokok yang wajib hukumnya terhadap orang yang sanggup dan mampu melakukannya. Dasar kewajiban Haji terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 196 dan surat Ali Imran ayat 97. Kewajiban untuk melaksanakan Haji hanya sekali untuk seumur hidup. Pembatasan ini dijelaskan oleh nabi dengan hadisnya yang berasal dari Ibnu Abbas. Menurut riwayat lima perawi hadis ucapannya yaitu: Rasul Allah mengajak kami berbicara dan ia bersabda Sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji atasmu. Maka Aqra bin Habis berdiri dan bertanya: Apakah setiap tahun ya Rasul Allah. Nabi menjawab: Kalau saya jawab 1 http://www.dokumenpemudatqn.com/2013/07/persentase-jumlah-umat-islamberbagai.html?m=1 diakses tanggal 16 Januari 2016 pukul 10.06 wib.

begitu tentu akan diwajibkan. Haji hanya satu kali dan lebih dari itu adalah perbuatan sunat 2. Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian Agama yang dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji (Ditjen BIPH). Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab Pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Dalam tataran Ibadah Haji diselenggarakan oleh Pemerintah, pelaksanaan Ibadah Haji menjadi isu penting yang mengundang perhatian dari berbagai pihak. Departemen Agama sebagai penyelenggara formal Ibadah Haji dinilai kurang optimal ditinjau dari masalah-masalah profesionalisme pelaksanaan Haji, efisiensi, akuntabilitas, serta tingkat kepuasan dan kenyamanan jemaah Haji. Tumbuhnya kritik atas pelaksanaan Haji yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, mendorong lahirnya berbagai pandangan yang menghendaki perubahan pola penyelenggaraan pelaksanaan Haji yang merupakan kewenangan Departemen Agama untuk diserahkan kepada pihak swasta 3. Setiap tahunnya jumlah penduduk Islam Indonesia yang melaksanakan Haji semakin bertambah. Menurut data yang tercatat, pada tahun 2012 Indonesia mengirim jemaah Haji sebanyak 221.000 (dua ratus dua puluh satu ribu) orang 2 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih, Jakarta, Kencana, 2010, hlm. 60. 3 A. Chunaini Saleh, Penyelenggaraan Haji Era Reformasi: Analisis Internal Kebijakan Publik Departemen Agama, Tangerang, Pustaka Alvabet Anggota IKAPI, 2008, hlm. 2-3.

dengan rincian 190.000 (seratus sembilan puluh ribu) Haji Reguler dan sisanya Haji Khusus 4. Pada tahun 2013, jumlah jemaah Haji Indonesia sebanyak 156.467 (seratus lima puluh enam ribu empat ratus enam puluh tujuh) setelah adanya pemotongan kuota sebesar 20% (dua puluh persen) 5. Tahun 2014, jemaah Haji Indonesia sebanyak 168.800 (seratus enam puluh delapan ribu delapan ratus) dengan rincian Haji Reguler 155.200 (seratus lima puluh lima ribu dua ratus) dan Haji Khusus 13.600 (tiga belas ribu enam ratus) orang 6. Lamanya daftar tunggu untuk melaksanakan Haji Reguler menyebabkan sebagian masyarakat beralih untuk melaksanakan Haji Khusus dan Umrah yang diselenggarakan oleh Biro Penyelenggara Haji Khusus dan Umrah yang telah memperoleh izin. Pelaksanaan pemberangkatan jemaah Haji Khusus dan Umrah yang diselenggarakan oleh Biro Penyelenggara Haji Khusus dan Umrah menggunakan suatu perjanjian. Perjanjian secara langsung menciptakan hubungan hukum bagi para pihak tercermin pada hak dan kewajiban yang dibebankan kepada masing- 4 http://nasional.tempo.co/read/news/2012/11/15/173441866/jemaah-haji-indonesiaterbanyak-di-dunia diakses tanggal 27 September 2015 pukul 22.01 wib. 5 http://www.beritasatu.com/nasional/144431-jemaah-haji-dari-indonesia-tahun-ini-156467- orang.html diakses tanggal 27 September 2015 pukul 21.17 wib. 6 http://www.antaranews.com/berita/455840/seluruh-jamaah-haji-indonesia-tuntas-ke-tanahsuci diakses tanggal 27 September 2015 pukul 21.08 wib.

masing pihak. dengan kata lain, dalam hubungan hukum terdapat kekuasaan wewenang (bevoegdheid) dan kewajiban (plicht) 7. Perjanjian antara Biro Penyelenggara Haji Khusus dan Umrah dengan calon jemaah yang merupakan fokus pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada Pasal 36 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang menegaskan bahwa Biro Penyelenggara Haji Khusus dan Umrah wajib memberikan pelayanan kepada calon jemaah serta menuangkannya dalam bentuk perjanjian yang disepakati antara Biro Penyelenggara dengan calon jemaah. Sayangnya sebagian besar calon jemaah Haji Khusus dan Umrah tidak banyak mengtahui tentang perjanjian yang telah disepakatinya dengan pihak travel. Kebanyakan dari calon jemaah hanya mendaftarkan diri ke Biro Penyelenggara tanpa bertanya lebih lanjut mengenai fasilitas dan pelayanan yang berhak mereka peroleh. Kondisi seperti ini jugalah yang dimanfaatkan oleh sebagian besar Biro Penyelenggara. Ada beberapa travel yang tidak transparan mengenai detil perjanjian yang telah dibuat, sehingga dalam kondisi seperti ini calon jemaah yang seharusnya mendapat perlindungan justru dirugikan. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai perjanjian antara Biro Penyelenggara dengan calon jemaah terkait pelayanan yang diterima calon jemaah berdasarkan Pasal 36 Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang- 7 Chainur Arrasjid, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2001, hlm. 113.

Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, serta bagaimana pelaksanaan dari perjanjian yang telah disepakati tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Aspek Hukum dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah antara PT Siar Haramain International Wisata dengan Jemaah (Studi pada PT Siar Haramain International Wisata). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, beberapa permasalahan pokok yang akan dibahas oleh penulis dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana keabsahan perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang dilakukan oleh PT Siar Haramain International Wisata dengan jemaah Haji dan Umrah ditinjau dari hukum perdata? 2. Bagaimana pelaksanaan perjanjian dan perlindungan hukum yang diberikan kepada jemaah dalam melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah? 3. Apa hambatan dan bagaimana mengatasinya dalam pelaksanaan perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah?

C. Tujuan Penulisan Berdasarkan perumusan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, maka diperlukan adanya tujuan untuk mengarahkan suatu penulisan, yaitu: 1. Untuk mengetahui keabsahan perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang dilakukan oleh PT Siar Haramain International Wisata dengan jemaah Haji dan Umrah ditinjau dari hukum perdata. 2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian dan perlindungan hukum yang diberikan kepada jemaah dalam melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah. 3. Untuk mengetahui hambatan dan cara mengatasinya dalam pelaksanaan perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis adalah manfaat dari penulisan hukum yang bertalian dengan pengembangan ilmu hukum. Manfaat teoritis dari penulisan ini adalah: a. Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu hukum pada umumnya dan hukum perdata khususnya mengenai perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang dilakukan oleh biro penyelenggara dengan jemaah Haji dan Umrah. b. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan literatur dalam dunia kepustakaan tentang perjanjian penyelenggaraan Ibadah

Haji dan Umrah yang dilakukan oleh biro penyelenggara dengan jemaah Haji dan Umrah. c. Hasil penulisan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penulisan-penulisan karya ilmiah lainnya yang sejenis. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penulisan ini adalah: a. Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi biro penyelenggara Haji dan Umrah untuk meningkatkan pelayanan kepada calon jemaah. b. Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat, khususnya calon jemaah Haji dan Umrah yang memakai jasa travel penyelenggara Haji dan Umrah. E. Metode Penulisan Untuk memperoleh kebenaran data yang dipercaya, maka suatu penelitian harus menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Suatu penelitian secara umum juga diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian hukum adalah: Suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya. Disamping itu, juga

diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap faktor hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahanpermasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan 8. Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini telah dilakukan untuk mendukung penulisan ini sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam upaya pengumpulan data tersebut, metode yang digunakan dalam penulisan skrispsi ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Yuridis Normatif yang didukung dengan studi lapangan. Penelitian Yuridis Normatif adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah hukum secara normatif yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka dan dokumen-dokumen hukum yang relevan dengan permasalahan hukum yang dikaji. Bahan-bahan hukum tersebut disusun secara sistematis, dikaji dan ditarik suatu kesimpulan terkait dengan masalah yang diteliti. Selain penelitian secara yuridis normatif, penelitian ini juga disertai studi lapangan di PT Siar Haramain International Wisata. 2. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Deskriptif Analitis yang mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum dalam 8 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI Press, 1981, hlm. 43.

pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenaan dengan objek penelitian 9, yakni hukum dalam perjanjian penyelenggaraan Haji dan Umrah antara biro penyelenggara dengan jemaah. 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi dan peraturan perundangundangan 10, termasuk data yang diperoleh dari studi lapangan di PT Siar Haramain International Wisata. Adapun sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek penelitian. Bahan hukum primer yang digunakan antara lain Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Undang-Undang Nomor 34 tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Menjadi Undang-Undang, Peraturan Menteri Agama Nomor 15 tahun 2012 9 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2014, hlm. 105-106. 10 Ibid, hlm. 106.

tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus, Peraturan Menteri Agama Nomor 22 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Peraturan Menteri Agama Nomor 18 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yaitu buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer yang terkait dengan objek penelitian ini. c. Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan mengenai bahan hukum primer atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus, ensiklopedia, majalah, surat kabar dan sebagainya. 4. Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang digunakan dalam menelaah dan mengkaji permasalahan dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan yaitu data yang diperoleh melalui kepustakaan yang bersumber dari peraturan perundangundangan, buku-buku, dokumen resmi, publikasi dan hasil penelitian 11. 11 Ibid, hlm. 107.

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengkaji bahan-bahan pustaka dengan cara membaca, mengunjungi perpustakaan, mempelajari buku-buku dan peraturan perundang-undangan terkait serta mengakses internet untuk mengumpulkan data sebagai penunjang bahan penelitian. Dalam penulisan skripsi ini, selain melalui studi kepustakaan, pengumpulan data juga didukung dengan data yang diperoleh melalui studi lapangan yaitu dengan cara melakukan penelitian pada PT Siar Haramain International Wisata dengan melaksanakan pengamatan dan wawancara dengan Bapak Muhammad Nur Basir selaku Direktur PT Siar Haramain International Wisata. 5. Analisis Data Berdasarkan sifat penelitian yang menggunakan metode penelitian bersifat deskriptif analitis, analisis data yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif terhadap data primer dan data sekunder. Deskriptif tersebut meliputi isi dan struktur hukum positif, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan isi atau makna aturan hukum yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang menjadi objek kajian. Data yang diperoleh tersebut disusun secara sistematis dan selanjutnya ditarik suatu kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang berasal dari studi kepustakaan dan studi lapangan. F. Keaslian Penulisan Penelitian ini berjudul Aspek Hukum dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah antara PT Siar Haramain International Wisata dengan Jemaah (Studi pada PT Siar Haramain International Wisata). Judul ini telah

melalui tahap pemeriksaan (cek bersih) yang dilakukan oleh Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum/Pusat Dokumentasi dan Informasi Fakultas Hukum pada tanggal 22 Agustus 2015. Dari hasil penelusuran tersebut telah diketahui bahwa belum ada judul skripsi yang sama dengan judul skripsi ini. Judul tersebut didasarkan oleh ide, gagasan, pemikiran dan fakta yang terjadi di masyarakat yang ditulis menjadi karya ilmiah (skripsi) oleh penulis. Penelitian ini merupakan hasil karya penulis sendiri sehingga secara substansi dapat dipertanggungjawabkan. Pengambilan/pengutipan tulisan karya orang lain dilakukan dengan menyebutkan sumbernya seperti yang tertera dalam catatan kaki dan daftar kepustakaan. G. Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dalam 5 (lima) bab, dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Antara bab dan sub bab merupakan suatu rangkaian yang sistematis. Untuk mempermudah dalam memaparkan materi skripsi ini, akan digambarkan sistematika penulisannya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pengantar yang di dalamnya terurai mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, metode penulisan, keaslian penulisan dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian perjanjian, asas-asas dalam perjanjian, syarat sah perjanjian, teori-teori tentang lahirnya perjanjian, jenis-jenis perjanjian, dan berakhirnya perjanjian. BAB III KETENTUAN YANG MENGATUR PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH ANTARA BIRO PENYELENGGARA DENGAN JEMAAH HAJI DAN UMRAH Dalam bab ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yaitu mengenai penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah, ketentuan-ketentuan dalam penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah serta menjelaskan tentang jemaah Haji dan Umrah sebagai pengguna jasa pada PT Siar Haramain International Wisata selaku penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah. BAB IV ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH ANTARA PT SIAR HARAMAIN INTERNATIONAL WISATA DENGAN JEMAAH (Studi pada PT Siar Haramain International Wisata) Bab ini menyajikan data yang diperoleh dari penelitian/studi lapangan yang telah dilakukan di PT Siar Haramain International Wisata yang antara lain mengenai keabsahan perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang dilakukan antara

penyelenggara (PT Siar Haramain International Wisata) dengan jemaah Haji dan Umrah ditinjau dari hukum perdata, pelaksanaan perjanjian dan perlindungan hukum kepada jemaah dalam melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah serta hambatan dan cara mengatasinya dalam perjanjian penyelenggaran Haji dan Umrah tersebut. BAB V PENUTUP Pada bab akhir ini, penulis menarik kesimpulan terhadap pembahasan dimulai dari Bab I sampai dengan Bab IV, serta memberikan saran-saran yang didapat penulis selama proses penelitian dan penulisan.