Ana Tri Lestari, Jaenudin Kartahadimaja *, dan Nurman Abdul Hakim

dokumen-dokumen yang mirip
Uji Daya Hasil Sepuluh Galur Baru Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Rakitan Politeknik Negeri Lampung

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Ketahanan Galur Padi Baru Terhadap Cekaman Tanah Asam. Resistance Test of New Strain Rice on Acid Soil Stress

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN BEBERAPA CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.

KERAGAAN GENETIK GALUR MUTAN HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK GUAMA, DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, BALI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

KAJIAN POTENSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL TANAMAN Padi (Oryza sativa L.) BERBASIS VIABILITAS

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

TOLERANSI VARIETAS PADI HITAM (Oryza sativa L.) PADA BERBAGAI TINGKAT CEKAMAN KEKERINGAN. Tesis Program Studi Agronomi

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

PENGUJIAN KERAGAAN KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU (Oryza sativa L) Oleh Akhmad Yudi Wibowo A

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS SKRIPSI OLEH: WIWIK MAYA SARI /Pemuliaan Tanaman

PENGGUNAAN RADIASI SINAR GAMMA UNTUK PERBAIKAN DAYA HASIL DAN UMUR PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG DAN CEMPO IRENG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

SKRIPSI KERAGAAN PADI CIHERANG M2 HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA CEKAMAN KEKERINGAN

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Efisiensi Penggunaan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

SKRIPSI OPTIMALISASI PRODUKSI PADI

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

Oleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI LOKAL SAMOSIR TERHADAP PROPORSI DAN WAKTU PEMANGKASAN

STUDI TINGGI PEMOTONGAN PANEN TANAMAN UTAMA TERHADAP PRODUKSI RATUN. The Study of Cutting Height on Main Crop to Rice Ratoon Production

UJI DAYA HASIL DELAPAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) YIELD TRIAL OF EIGHT PROMISING LINES OF LOWLAND RICE (Oryza sativa, L.

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

KERAGAAN GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS TANGGAMUS x ANJASMORO DAN TANGGAMUS x BURANGRANG DI TANAH ENTISOL DAN INCEPTISOL TESIS

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

Potensi Hasil Tiga Belas Galur Jagung Hibrida Silang Tunggal Rakitan Politeknik Negeri Lampung

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

UJI DAYA HASIL 10 GALUR PADI (Oryza sativa L.) TIPE BARU DENGAN 2 VARIETAS PEMBANDING DI CIANJUR RENDRA PRATAMA YUSUF

KERAGAMAN GENETIK, HERITABILITAS, DAN RESPON SELEKSI SEPULUH GENOTIPE KEDELAI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

ISSN eissn Online

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

KAJIAN FISIOLOGI KOMPETISI ANTARA TANAMAN PADI SAWAH DENGAN GULMA Echinochloa crus-galli

Evaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS GALUR HARAPAN PADI (ORYZA SATIVA L.) HIBRIDA DI DESA KETAON KECAMATAN BANYUDONO BOYOLALI

PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS PADI SAWAH PADA SISTEM JAJAR LEGOWO. Growth and Yield of Two Varieties of Wetland Rice with Jajar Legowo System

UJI ADAPTASI BEBERAPA GENOTIPE GANDUM (Triticum aestivum L.) INTRODUKSI DI SUKARAMI KABUPATEN SOLOK

Uji Daya Hasil Lanjutan 30 Galur Padi Tipe Baru Generasi F6 Hasil dari 7 Kombinasi Persilangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Damianus Nahak Klau. Nim: SKRIPSI

Potensi Kuantitatif dan Kualitatif 10 Galur Unggul Baru Padi Jenis Pandan Wangi

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

PERAKITAN VARIETAS UNGGUL PADI BERAS HITAM FUNGSIONAL TOLERAN KEKERINGAN SERTA BERDAYA HASIL TINGGI

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO TERHADAP PEMBERIAN MIKORIZA DAN PENAMBAHAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

Agrivet (2015) 19: 30-35

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lokasi : 1) Desa Banjarrejo, Kecamatan

Keywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production

KARAKTER MORFOLOGI DAN AGRONOMI PADI VARIETAS UNGGUL

SKRIPSI KERAGAAN PADI BERAS MERAH CEMPO M3 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA 0,1 KGY

PENGARUH PUPUK MAJEMUK PELET DARI BAHAN ORGANIK LEGUM COVER CROP (LCC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI VARIETAS IR 64 PADA MUSIM PENGHUJAN

BAB IV METODE PENELITIAN. (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang

Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing NIP NIP Mengetahui : Ketua Program Studi Agroekoteknologi

PENGARUH FREKUENSI PENGENDALIAN GULMA SECARA MANUAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DENGAN METODE SRI

POTENSI PRODUKSI GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU IPB DENGAN SISTEM BUDI DAYA LEGOWO

PENGARUH AKSESI DAN KEPADATAN POPULASI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit Bagal Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas GMP2 dan GMP3

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PLASMA NUTFAH PADI LOKAL ASAL ACEH

UJI PERBEDAAN SISTEM JAJAR LEGOWO TERHADAP BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA SAWAH TADAH HUJAN SKRIPSI SARLYONES KAFISA

PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH MELALUI UMUR BIBIT. Acceleration of Lowland Rice Yield through Seedling Age

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64

Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan

SKRIPSI KERAGAAN PADI ROJOLELE M2 HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA CEKAMAN KEKERINGAN. Oleh THEO DEWANGGA H

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK N, P DAN K PADA PADI SAWAH

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

UMUR BIBIT DAN DOSIS PEMUPUKAN UREA PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) di LAHAN PODSOLIK MERAH KUNING

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

PENGARUH PUPUK NITROGEN TERHADAP PENAMPILAN DAN PRODUKTIVITAS PADI INPARI SIDENUK

PEMBAHASAN UMUM Hubungan Karakter Morfologi dan Fisiologi dengan Hasil Padi Varietas Unggul

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

EVALUASI KARAKTER TANAMAN KEDELAI HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 2

Transkripsi:

DOI: http://dx.doi.org/10.25181/jppt.v17i3.298 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 17 (3): 165-169 pissn 1410-5020 http://www.jurnal.polinela.ac.id/jppt eissn 2047-1781 Uji Daya Hasil Empat Galur Padi Generasi ke Empat di Lahan Politeknik Negeri Lampung Power Test Result of Four Rice of Fourth Generation in Lampung State Polytechnic Area Ana Tri Lestari, Jaenudin Kartahadimaja *, dan Nurman Abdul Hakim Program Studi Teknologi Perbenihan Polinela Jl. Soekarno-Hatta No.10, Rajabasa Bandar Lampung *E-mail : jaenudinkartahadimaja@gmail.com ABSTRACT The largest food commodity in Indonesia is rice (Oryza sativa), because rice is the main food source for most of Indonesia's population. Rice productivity can be increased, among others through innovation of high yield rice varieties, resistant to biotic and abiotic stress, and have good rice quality. The effort to form high yielding high yielding varieties requires several stages, one of which is power yield test. This research was conducted to obtain potential yield data from the four strains tested in the fourth generation. The strains studied were MS1, MS2, MS3 and ChM strains, with two varieties of varieties, namely Ciherang and Cilamaya varieties. This study used per-line planting method and conducted with Randomize Completly Block Design (RCBD). Observations were made on selected individual plants as samples. The variables observed were maximum plant height, maximum number of shoots, number of productive shoots, flowering age, harvest age, panicle length, number of grain per panicle, amount of unhulled grain per panicle, total grain per panicle, weight 1,000 grains, Clumps and grain yield per hectare. The data were analyzed by using variance, and if there was any difference between treatments, then the data will be tested further with Least Significant Different (LSD) on stage 5%.. Based on the observation and test, the result of production of each strain is MS1 strain of 7.24 ton.ha-1, MS2 strain of 6.06 ton.ha-1, MS3 strain of 6.29 ton.ha-1, and ChM strain of 6.01 ton.ha-1. Keywords: Strain, Rice, Results power test. Disubmit : 23 Agustus 2017, Diterima : 01 Desember 2017, Disetujui :08 Desember 2017 PENDAHULUAN Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung (2016), selama periode tahun 2011-2015, produksi padi di Provinsi Lampung mengalami peningkatan. Produksi padi terendah terjadi tahun 2011 yaitu 2,94 juta ton gabah kering giling (GKG) dan tertinggi tahun 2015 yang mencapai 3,64 juta ton gabah kering giling (GKG). Secara rata-rata produksi benih padi mengalami peningkatan 5,52 persen per tahun atau sekitar 0,18 juta ton gabah kering giling. Kenaikan produksi padi pada periode tersebut relatif bervariasi dimana kenaikan produksi terendah terjadi tahun 2013 yaitu 0,10 juta ton GKG atau naik 3,42 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara kenaikan produksi tertinggi terjadi tahun 2015 yaitu 0,32 juta ton GKG atau naik 9,69 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini disebabkan oleh kenaikan luas panen seluas 58,54 ribu hektar (9,02 persen) dan produktivitas sebesar 0,31 kw.ha -1 (0,61 persen).

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Produktivitas padi dapat ditingkatkan, antara lain melalui inovasi perakitan varietas-varietas padi yang berdaya hasil tinggi, tahan terhadap cekaman biotik dan abiotik, serta memiliki kualitas beras yang baik (Syuriani dkk., 2013). Upaya pembentukan varietas unggul berdaya hasil tinggi membutuhkan beberapa tahap salah satunya pengujian daya hasil. Tahap ini dibutuhkan untuk menguji daya hasil galur-galur padi yang telah ada, kemudian diseleksi untuk dikembangkan menjadi varietas (Rahmah dan Aswidinnoor, 2013). Sehingga, penelitian ini dilakukan uji daya hasil terhadap 4 galur padi baru generasi ke-4, yaitu galur MS1, MS2, MS3, dan ChM. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Mei 2016 dan dilaksanakan di lahan sawah Politeknik Negeri Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 4 galur padi generasi ke-empat rakitan Politeknik Negeri Lampung yaitu galur hasil persilangan antara varietas Cilamaya Muncul dengan Situbagendit segregan 1 (MS1), galur hasil persilangan antara varietas Cilamaya Muncul dengan Situbagendit segregan 2 (MS2), galur hasil persilangan antara varietas Cilamaya Muncul dengan Situbagendit segregan 3 (MS3), dan galur hasil persilangan antara varietas Ciherang dengan Cilamaya Muncul (ChM), serta dua varietas pembanding yaitu varietas Ciherang dan Cilamaya Muncul. Rancangan penanaman dalam penelitian ini adalah masing-masing galur dan varietas ditanam dalam satu plot yang berbeda dengan luas per plot yaitu 3,56 m 2. Pengambilan sampel dilakukan secara acak kelompok, per plot terdiri dari 3 ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 5 sampel. Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam. Jika ada perbedaan diantara perlakuan, maka data akan diuji lebih lanjut dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Benih padi disemai terlebih dahulu di lahan kering dengan cara ditabur rata. Lahan diolah dengan menggunakan cangkul, kemudian lahan sawah dilumpurkan dengan cara digaru sampai rata. Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 24 Hari Setelah Semai (HSS). Bibit di transplanting dipetakan yang luasnya 3,56 m 2 per perlakuan. Setiap lubang tanam ditanami satu bibit sedalam 3 4 cm dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Penyulaman dilakukan pada 7 Hari Setelah Tanam (HST) dengan bibit dari galur dan umur yang sama. Pemeliharaan tanaman meliputi pemupukan, pengairan, penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman maksimum, jumlah tunas maksimum, jumlah tunas produktif, umur berbunga, umur panen, panjang malai, jumlah gabah isi per malai, jumlah gabah hampa per malai, jumlah gabah total per malai, bobot 1.000 butir, bobot gabah per rumpun dan hasil gabah per hektar. HASIL DAN PEMBAHASAN Empat galur padi yang diuji masing-masing memiliki tinggi tanaman yang bervariasi (Tabel 1.). Dari ke-empat galur padi yang diuji memiliki rerata tinggi tanaman maksimum lebih rendah dari varietas Cilamaya Muncul. Syuriani dkk., (2013), menyatakan bahwa fenotipe tanaman padi yang batangnya rendah akan memberikan keuntungan dibandingkan dengan tanaman padi yang fenotipe batangnya tinggi. Tanaman padi yang fenotipe batangnya rendah akan lebih tahan rebah/roboh jika terhembus angin, terutama pada saat padi masuk fase pengisian buah. Oleh karena itu Fenotipe tanaman padi yang batangnya rendah lebih disukai oleh petani, karena resiko akan mengalami kerusakan tanaman akibat rebah bisa dihindari. Menurut Abdullah (2009), sifat padi tipe baru yang mendukung potensi hasil tinggi adalah anakan sedang tapi produktif semua (12 18 batang). Ke-empat galur yang diuji memiliki rerata jumlah tunas produktif yang sedang yaitu berkisar antara 13,40 15,20 tunas. Galur MS1, MS2, dan ChM memiliki rerata jumlah tunas maksimum yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas Ciherang dan Cilamaya Muncul. Galur MS3 memiliki rerata jumlah tunas maksimum yang tidak berbeda nyata dengan varietas Ciherang. Tiga galur padi yang memiliki rerata jumlah tunas produktif yang setara dengan varietas Cilamaya Muncul yaitu galur MS1, MS2, dan MS3. Ke-empat galur padi yang diuji memiliki rerata jumlah tunas produktif lebih Hal 166 Volume 17, Nomor 3, Tahun 2017

Lestari dkk : Uji Daya Hasil Empat Galur Padi Generasi Ke Empat di Lahan Politeknik Negeri Lampung sedikit dibandingkan dengan varietas Ciherang, yaitu galur MS1 14,27 tunas tiap rumpun, MS2 13,73 tunas tiap rumpun, galur MS3 15,20 tunas tiap rumpun, dan galur ChM 13,40 tunas tiap rumpun. Tabel 1. Rerata tinggi tanaman maksimum, jumlah tunas maksimum dan jumlah tunas produktif No Galur/Varietas Tinggi Tanaman Maksimum (cm) Jumlah Tunas Maksimum (batang) Jumlah Tunas Produktif (batang) Umur Berbunga (Hari) Umur Panen (Hari) 1 MS1 124,13 b 17,07 c 14,27 bc 76,93 cd 106,67 b 2 MS2 113,40 c 16,27 c 13,73 bc 78,00 bc 109,00 a 3 MS3 120,73 b 21,67 a 15,20 bc 74,13 e 99,13 d 4 ChM 111,53 c 15,47 c 13,40 c 80,07 a 109,07 a 5 Ciherang 113,07 c 21,40 ab 17,53 a 79,00 ab 108,00 a 6 Cilamaya Muncul 129,40 a 19,33 b 15,67 ab 76,00 d 103,73 c berbeda nyata pada taraf 5% Uji BNT. Kecepatan umur berbunga mempengaruhi kecepatan umur panen. Semakin cepat umur berbunga maka semakin cepat umur masak. Pada tabel 1, menunjukkan bahwa galur MS3 memiliki umur berbunga dan umur panen yang lebih cepat dibandingkan galur MS1, MS2, ChM dan dua varietas pembandingnya. Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (2015), umur panen padi dikategorikan sebagai berikut : Umur dalam (>151 Hari Setelah Semai/HSS), sedang (125 150 HSS), genjah (105-124 HSS), sangat genjah (90 104 HSS) dan ultra genjah (<90 HSS). Galur MS1, MS2 dan ChM memiliki kriteria umur panen genjah dengan umur panen berturut-turut 106,67 HSS, 109,00 HSS dan 109,07 HSS, sedangkan galur MS3 memiliki kriteria umur panen yang sangat genjah yaitu 99,13 HSS. Tabel 2. Rerata panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah isi per malai, dan jumlah gabah hampa per malai No Galur/Varietas Panjang Malai (cm) ΣGabah/malai ΣGabah Isi/malai ΣGabah Hampa/malai 1 MS1 25,55 bcd 240,00 a 151,47 a 88,53 a 2 MS2 26,27 a 194,47 b 127,40 bc 67,07 b 3 MS3 25,00 d 178,93 b 90,40 d 88,53 a 4 ChM 25,73 abc 186,13 b 122,93 c 63,20 b 5 Ciherang 25,28 cd 193,53 b 131,47 bc 62,07 b 6 Cilamaya Muncul 26,09 ab 184,11 b 144,22 ab 39,89 c nyata pada taraf 5% Uji BNT. Komponen panjang malai merupakan faktor pendukung utama untuk potensi hasil karena semakin panjang malainya berpeluang menghasilkan gabah lebih banyak (Siregar, 1998 dalam Kustera, 2008). Haryadi (2006) dalam Rahmah dan Aswidinnoor (2013), menyatakan bahwa panjang malai dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu : malai pendek < 20 cm, malai sedang 20 30 cm, dan malai panjang > 30 cm. Galur MS2 memiliki rerata panjang malai yang berbeda nyata dengan galur MS1 dan MS3 (Tabel 2). Galur MS2 memiliki rerata panjang malai yang lebih panjang dibandingkan dengan varietas Ciherang dan setara dengan varietas Volume 17, Nomor 3, Tahun 2017 Hal 167

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Cilamaya Muncul, yaitu 26,27 cm. Terdapat tiga galur padi yang memiliki rerata panjang malai yang setara dengan varietas Ciherang yaitu galur MS1, MS3 dan ChM. Malai yang panjang belum tentu menghasilkan gabah yang banyak, seperti galur MS2 meskipun memiliki panjang malai tertinggi akan tetapi rerata jumlah gabah per malai yang dihasilkan lebih rendah daripada galur MS1. Malai yang panjang ternyata letak gabahnya jarang-jarang (tidak rapat). Rerata jumlah gabah per malai pada galur MS1 berbeda nyata dengan galur MS2, MS3, ChM, dan dua varietas pembandingnya. Galur MS1 memiliki rerata jumlah gabah per malai lebih tinggi dibandingkan dengan galur lainnya dan dua varietas pembandingnya yaitu 240,00 butir (Tabel 2). Menurut Satoto dan Suprihatno (1996) dalam Kustera (2008) potensi genetik karakter jumlah gabah bernas per malai yang dihasilkan akan lebih baik jika ditopang dengan kondisi lingkungan yang cocok dalam perkembangan galur suatu tanaman. Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah keadaan iklim dengan pencahayaan yang mencukupi untuk berfotosintesis, unsur hara yang memadai serta air yang cukup pada saat pengisian biji. Faktor yang membatasi fotosintesis dapat berakibat berkurangnya pengisian biji pada tanaman padi. Rerata jumlah gabah isi per malai pada galur MS1 tidak berbeda nyata dengan varietas Cilamaya Muncul dan MS3. Terdapat dua galur yang memiliki rerata jumlah gabah isi per malai yang setara dengan varietas Ciherang, yaitu galur M2 dan ChM. Galur MS3 memiliki rerata jumlah gabah isi per malai yang lebih rendah daripada galur lainnya dan dua varietas pembandingnya, yaitu 90,40 butir. Terdapat dua galur yang memiliki rerata jumlah gabah hampa per malai yang setara dengan varietas Ciherang yaitu galur MS2 dan ChM. Rerata jumlah gabah hampa per malai pada varietas Cilamaya Muncul lebih rendah daripada ke-empat galur yang diuji yaitu 39,89 butir. Bobot 1.000 butir gabah pada galur MS1 tidak berbeda nyata dengan varietas Ciherang. Galur MS1 memiliki bobot 1.000 butir gabah lebih rendah daripada galur MS2, MS3, ChM dan varietas Cilamaya Muncul, yaitu 23,40 g. Terdapat tiga galur padi yang memiliki bobot 1.000 butir gabah yang setara dengan varietas Cilamaya Muncul, yaitu galur MS2, MS3 dan ChM. Menurut Abdullah (2009), sifat padi tipe baru yang mendukung potensi hasil tinggi adalah memiliki bobot 1.000 butir antara 25 26 g. Galur MS2, MS3 dan ChM memiliki bobot seribu butir antara 25 25,60 g atau setara dengan padi tipe baru. Prajitno dkk., (2006) dalam Nurhidayah (2013), menyatakan bahwa makin tinggi berat 1.000 butir gabah tidak selalu diikuti dengan hasil yang tinggi. Hal ini ditunjukan pada galur MS3 yang memiliki bobot 1.000 butir tinggi akan tetapi hasil produksinya rendah (Tabel 3). Tabel 3. Rerata bobot 1.000 butir gabah, hasil gabah per rumpun, dan hasil gabah per hektar No Galur/Varietas Hal 168 Volume 17, Nomor 3, Tahun 2017 Bobot 1.000 Butir Gabah (g) Hasil Gabah Per Rumpun (g) Hasil Gabah Per Hektar (ton) 1 MS1 23,40 c 45,27 a 7,24 a 2 MS2 25,00 ab 37,87 c 6,06 c 3 MS3 25,60 a 39,33 bc 6,29 bc 4 ChM 25,13 ab 37,60 c 6,01 c 5 Ciherang 23,73 bc 44,53 a 7,12 a 6 Cilamaya Muncul 25,14 ab 41,40 b 6,62 b nyata pada taraf 5% Uji BNT. Menurut Aguriansyah (2014) hasil gabah per rumpun berkorelasi kuat dengan hasil gabah per hektar. Semakin tinggi jumlah gabah per rumpun yang dicapai maka semakin tinggi juga nilai hasil gabah per hektar. Hasil gabah per rumpun pada galur MS1 tidak berbeda nyata dengan varietas Ciherang. Galur MS1 memiliki

Lestari dkk : Uji Daya Hasil Empat Galur Padi Generasi Ke Empat di Lahan Politeknik Negeri Lampung rerata hasil gabah per rumpun tertinggi dibandingkan dibandingkan dengan galur MS2, MS3, dan ChM yaitu 45,27 g/rumpun. Galur MS2, MS3, dan CHM memiliki hasil gabah per rumpun yang lebih rendah daripada varietas Ciherang. Terdapat satu galur padi yang memiliki hasil gabah per rumpun yang setara dengan varietas Cilamaya Muncul, yaitu galur MS3. KESIMPULAN Empat galur yang diuji memiliki potensi hasil yang berbeda-beda, galur MS1 memiliki potensi hasil sebesar 7,24 ton.ha -1, galur MS2 6,06 ton.ha -1, galur MS3 6,29 ton.ha -1, dan galur ChM 6,01 ton.ha -1. Galur MS1 memiliki potensi hasil yang paling tinggi dibandingkan dengan galur lainnya terutama dari varietas Cilamaya Muncul.. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Buang. 2009. Perakitan dan Pengembangan Varietas Padi Tipe Baru. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Aguriansyah, Ista. 2014. Seleksi Sembilan Galur Padi (Oryza sativa) Generasi Ke-tiga Rakitan Politeknik Negeri Lampung. Skripsi. Jurusan Budidaya Tanaman Pangan. Program Studi Teknologi Perbenihan. Politeknik Negeri Lampung. Lampung. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2016. Produksi Tanaman Padi Provinsi Lampung 2011-2015. Katalog BPS. Lampung. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2015. Klasifikasi Umur Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Kustera, awang. 2008. Keragaman Genotipe dan Fenotipe Galur-Galur Padi Hibrida Di Desa Kahuman, Polanharjo, Klaten. Skripsi. Jurusan/Program Studi Agronomi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Nurhidayah, Siti. 2013. Uji Daya Hasil Pendahuluan Generasi F5 Padi Tipe Baru Turunan Tiga Kombinasi Persilangan. Skripsi. Departemen Agronomi Dan Hortikultura. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rahmah, R., dan H. Aswidinnoor. 2013. Uji Daya Hasil Lanjutan 30 Galur Padi Tipe Baru Generasi F6 Hasil dari 7 Kombinasi Persilangan. Bul. Agrohorti 1 (4) : 1-8 (2013). Syuriani, E.E., R. Wentasari, dan J. Kartahadimaja. 2013. Uji Daya Hasil Sepuluh Galur Baru Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Rakitan Politeknik Negeri Lampung. Jurnal Pertanian Penelitian Terapan. 13 (3): 174-179. <end> Volume 17, Nomor 3, Tahun 2017 Hal 169