BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi masa kini dapat menyediakan berbagai macam perangkat untuk berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga diplikasikan dalam menjual produk. Internet merupakan salah satu jenis teknologi yang digunakan dalam menjual produk. Selain karena cepatnya informasi yang terdistribusi, beberapa pemasar merasa lebih mudah dalam mengimplementasikan strategi pemasaran mengingat tidak perlunya mereka untuk bertemu langsung dengan konsumen. Konsumen juga dapat langsung mencari berbagai macam informasi mengenai produk terkait, bahkan membandingkannya dengan produk lain tanpa harus melihat maupun memegang secara langsung. Informasi produk pada umumnya dapat dilihat pada website resmi, namun beberapa pengguna internet lebih memilih untuk memantau akun media social dari merek terkait. Situs media social sudah menjadi tujuan utama pengguna internet saat pertama kali mereka menyalakan smartphone maupun komputer. Pengguna situs media sosial semakin tahun semakin bertambah seiring dengan menariknya konten serta fitur yang tersedia. Hal tersebut yang menyebabkan media sosial memiliki peran penting dalam marketing, sosial, komunikasi dan berbagai macam bidang lain (Yan, 2014). Konsumen merupakan partisipan aktif di berbagai situs media sosial, menulis pada situs micro-blogging dan berbagi informasi dalam berbagai format kepada rekan, keluarga hingga pengguna lain dengan ketertarikan yang sama untuk memperkaya kehidupan sosial mereka. (Andzulis, 2012). 1
Sosial media juga menjadi tempat pertukaran budaya dan menjadi pemicu terciptanya arus informasi yang baru (Andzulis, 2012). Informasi tidak lagi berjalan dari pemasar ke konsumen, akan tetapi juga dari konsumen ke konsumen lain sehingga menyebabkan perubahan cara konsumen menerima informasi dan komunikasi pemasaran. (Williams, 2012). Para peneliti menganggap media sosial secara perlahan menggantikan media tradisional dan memiliki peluang yang luas. (Bruhn, 2012) Mudahnya informasi membuat pesaing yang muncul pun tidak hanya dari sebuah perusahaan, namun bisa datang dari usaha kecil. Kegiatan bisnis dengan toko fisik pun kini bukan menjadi proritas, sehingga konsumen memiliki banyak alternative Pada akhirnya persaingan yang terjadi tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun juga terjadi di dunia maya. Persaingan ketat membuat perusahaan berpikir untuk mulai mengalihkan promosi ke media sosial demi kelangsungan aktivitas bisnis. (Sumber http://skysoft.co.id/keuntungan-dan-kekurangan-bisnis-onlinedengan-smartphone.) Instagram dianggap sebagai salah satu situs media sosial paling digandrungi semenjak awal kemunculannya. Aplikasi media sosial ini sering digunakan oleh pemasar karena kemampuannya menyajikan gambar dan video dimana lebih digandrungi oleh pengguna internet disbanding media sosial lain. Survey dari lembaga riset Piper Jaffray di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 33% remaja cenderung lebih menyukai Instagram dibandingkan dengan media sosial lain seperti Twitter menempati urutan kedua Responden terpilih merupakan remaja umur 13 hingga 19 tahun dengan jumlah 9500 responden. (Sumber 2
http://tekno.kompas.com/read/2015/10/21/15440037/remaja.pilih.mana.faceboo k.atau.instagram.) Perusahaan produsen alat musik terbantu oleh adanya platform Instagram sebagai salah satu alat pemasar modern secara online. Pasalnya alat musik dimasa kini tidak hanya digunakan sebagai alat untuk membunyikan suara dan nada, namun juga digunakan sebagai barang fashion dan aksesoris. Tidak hanya digunakan secara pribadi, alat musik dapat ditampilkan dan diasosiasikan dengan produk lain, terutama dalam bidang fashion. Sehingga platform social media Instagram dapat menunjang citra dari perusahaan alat musik. Pelem Ukulele sebagai salah satu merek dan perusahaan manufaktur alat musik melihat dan merasakan adanya potensi besar di instagram sebagai alat utama penunjang pemasaran secara online. Sejak pertama kali berdiri, Pelem Ukulele menjual produknya melalui situs resmi. Setelah menggunakan website, Pelem Ukulele mencoba untuk menggunakan platform media sosial lain seperti Facebook dan Twitter agar dapat menjaring konsumen ke situs resmi dengan cara menyediakan konten online seperti informasi berupa tulisan, gambar, dan video dari produk. Setelah dirasa cukup Pelem Ukulele mulai menggunakan Instagram sebagai informasi tambahan dan dapat menjaring calon konsumen baru. Berbagai bentuk promosi bertujuan untuk menarik pelanggan baru untuk membeli produk. Minat pembelian akan meningkat ketika calon konsumen mendapatkan informasi lengkap mengenai produknya. Beberapa hal seperti pengenalan produk, perminataan produk, pengaruh eksternal, dan evaluasi informasi produk dapat mempengaruhi minat pembelian (Sciffman, 2007). 3
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tugas akhir dengan judul "Analisa Strategi Promosi Pelem Ukulele Melalui Instagram Dan Minat Beli Konsumen". 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang yang telah diulas diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana keberhasilan strategi promosi dalam menggunakan Instagram sebagai media pemasar online? b. Bagaimana pengaruh promosi produk melalui Instagram terhadap minat beli konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui bagaimanakah keberhasilan strategi promosi Instagram sebagai media pemasaran b. Untuk mengetahui tentang pemasaran online lebih lanjut dan implementasinya 4
1.4 Manfaat Penelitian Penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya, baik sebagai praktisi, akademisi atau pemerhati pemasaran. Manfaat penelitan tersebut terurai sebagai berikut : a. Kegunaan Teoritis, sebagai bahan informasi dan pengayaan bagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran. b. Kegunaan Praktisi, sebagai panduan atau referensi bagi praktisi manajemen yang menjalankan bisnisnya, terutama yang berhubungan dengan pemasaran online. c. Kegunaan Umum, yang diperuntukkan kepada pengamat kajian pemasaran, sebagai pengaya wawasan dan wacana pengetahuan bisnis dengan pendekatan teoritis dan praktis. 1.5 Batasan Masalah Penulis membatasi dalam lingkup pemasaran, khususnya pada bagian strategi promosi dengan platform sosial media Instagram sebagai bahan acuan. Data penelitian yang akan diolah juga terbatas melalui sumber data primer dan konsumen Pelem Ukulele, sehingga pembahasan yang akan dilakukan sebatas informasi yang didapatkan dari hasil kuesioner. 5
1.6 Objek Penelitian 1.6.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dilaksanakan penelitian mengenai analisis strategi promosi Pelem Ukulele melalui instagram dan minat beli konsumen berada di akun Instagram Pelem Ukulele dengan letak admin di Ngipik, Banguntapan, Bantul. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016. 1.6.2 Populasi dan Sampel Populasi dapat diartikan sebagai sekelompok orang maupun sesuatu yang menarik dimana peneliti ingin melakukan penelitian (Sekaran, 2009). Populasi pada penelitian ini mencakup seluruh pengikut (followers) akun Instagram Pelem Ukulele. Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk mengestimasi karakter dari seluruh populasi. Sampel harus dapat merepresentasikan lingkup bidang penelitian (Schiffman et al., 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang dari pengikut akun instagram Pelem Ukulele secara online. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sample random sampling. Purposive sample random sampling artinya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. (Schiffman et al, 2007). 6
1.7 Metode Pengumpulan Data 1.7.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menekankan pada penggunaan pertanyaan-pertanyaan standar yang bersifat formal dan terdapat pilihan respon yang telah ditentukan oleh peneliti di dalam kuesioner, yang diatur oleh sejumlah besar responden (Hair et al., 2006).Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara variabelvariabel pembentuk model. Menurut Hair et al. (2006), pendekatan kuantitatif cocok digunakan untuk mengestimasi hubungan antar variabel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Metode penelitian survei adalah prosedur penelitian untuk mengumpulkan sejumlah besar data mentah dengan menggunaan format pertanyaan dan jawaban (Hair et al., 2006). Metode ini fokus pada pengumpulan data yang memungkinkan peneliti untuk mengerti dan menyelesaikan permasalahan. Metode ini digunakan karena kemampuannya untuk mengakomodasi sejumlah besar ukuran sampel dengan biaya yang rendah. 1.7.2 Kuesioner Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan digunakan tentang peribadi atau hal-hal yang telah diketahui (Arikunto, 2006). Terdapat 25 pertanyaan dalam kuesioner terbagi dalam 2 bagian. Bagian pertama meliputi informasi pribadi responden, penggunaan media sosial instagram 7
dan pertanyaan lain. Sedangkan pada bagian kedua berisi tentang sikap responden terhadap pernyataan. Format kuesioner yang digunakan termasuk pilihan ganda, Ya - tidak dan Likert scale. Format pilihan ganda dan Ya tidak terdapat dalam bagian pertama berisi seperti informasi pribadi, frekuensi penggunaan situs sosial media dan beberapa pertanyaan lain. Skala Likert sering digunakan dalam mengukur tingkat kesetujuan responden. Skala tersebut digunakan pada bagian kuesioner yang kedua. Ada 5 tingkatan dalam kuesioner dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju dan dari pilihan tersebut responden harus memilih salah satu tingkatan berdasarkan respon dari pernyataan. Kuesioner penelitian ini disebar melalui online mengingat responden yang dituju mayoritas lebih mudah untuk mengisi kuesioner online daripada menggunakan kertas. Selain itu responden yang juga pengikut akun instagram Pelem Ukulele cenderung lebih aktif dalam melakukanb aktivitas online daripada aktivitas online. Kuesioner ini ditampung oleh situs survey bernama Google Forms. Tautan kuesioner dikirimkan melalui e-mail dan situs media sosial langsung kepada pelanggan. 1.7.3 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang dilakukan dalam menyelesaikan suatu masalah. Tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 8
a. Identifikasi dan Perumusan Masalah Pada tahapan awal ini dilakukan identifikasi terhadapat permasalahan yang dihadapi oleh Pelem Ukulele mengenai strategi promosi yang telah diimplementasikan terkait dengan minat beli konsumen b. Penentuan Tujuan Penelitian Penentuan tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memfokuskan poin yang ingin dicapai dalam penelitian ini. c. Penentuan Hipotesa Penentuan hipotesa dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap hasil yang akan dicapai dalam penelitian ini. d. Penentuan Variabel Sebelum penyusunan kuesioner sebagai alat pengambilan keputusan, maka terlebih dahulu ditentukan variabel apa saja yang dijadikan acuan dalam penyusunan pernyataan dalam kuesioner. e. Penyusunan Kuesioner Penyusunan kuesioner dengan mencantumkan pernyataan-pernyataan indikaktor yang ingin diperoleh dari responden, meliputi empat varibel yaitu keterbaruan konten, informasi konten, kenyamanan dan minat beli. f. Penyebaran Kuesioner Penyebaran kuesioner kepada 60 responden yang meliputi konsumen dari Pelem Ukulele. 9
g. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft Excel untuk medapatkan nilai variabel. h. Analisis dan Pembahasan Penjabaran hasil pengolahan data secara objektif berdasarkan data dan melakukan analisis berdasarkan hasil yang diperoleh. i. Kesimpulan Penarikan kesimpulan bedasarkan rumusan masalah tujuan dari penelitian ini dilakukan. 10