BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa tepatnya di Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah yang sedang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan data demografi ibu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralamat di Jl.Patua No.26 Surabaya. Kemudian sejak tahun 1973 pindah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan

BAB IV PEMBAHASAN. berdasarkan usia dan Masa bekerja. Gambaran sampel penelitian dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok. Jumlah subjek yan tinggal dirumah total berjumlah 75

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. melakukan berbagai persiapan, diantaranya:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subjek hadir saat penelitian. Berikut ini merupakan data siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hajah Jawiyah Badrie Kelurahan Jeruk-Lakarsantri. Sebelum dilakukan penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dijadikan sebagai sampel penelitian. sampel penelitian ini, dalam salah satu aspek prososial yaitu sharing,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbagai penelitian terdahulu tentang body dissatisfaction dan perilaku diet

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan administrasi. Sebelum persiapan penelitian ada tahap-tahap yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. bersama-sama berada dalam satu lembaga, dan bersama-sama pula. mengatur dan membina serta menyelenggarakan program-program yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adversity Quotient dan Problem Focused Coping berdasarkan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

jumlah pegawai perpustakaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo, tepatnya sekolah ini beralamat di Jalan Raya Keboharan.

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya 1. Dari jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di Nganjuk. MTs Darussalam terletak di daerah Nganjuk dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bungah No.1 Bungah Gresik yang berdiri sejak tahun 1998 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Profil Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel bebas (X): Self Management. 2. Variabel tergantung (Y): Kemandirian belajar (kriterium).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat MA Muhammadiyah 2 Kedungkandang Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penilitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang self control dan kepatuhan tata tertib, karena penelitian ini merupakan penelitian korelasi untuk mencari hubungan, selanjutnya mengidentifikasi mengidentifikasi variabel penelitian untuk memilih definisi dan mengenali konstrak psikologis variabel penelitian, khususnya mengenai definisi variabel, hubungan antar variabel, serta faktorfaktor yang mempengaruhi variabel-variabel tersebut yang akan diteliti. Dengan mengenali batasan ukur dan adanya dimensi yang jelas maka instrumen penelitian dapat mengukur secara komprehensif dan relevan, yang pada akhirnya akan menunjukkan validitas isi sebuah instrumen atau alat ukur psikologi. Komponen atau atribut teoritik dari tiap-tiap variabel penelitian kemudian di definisi operasionalkan ke dalam bentuk-bentuk yang lebih konkrit, yaitu dirumuskan dalam bentuk aspek-aspek yang melahirkan berbagai indikator. 60

61 Selanjutnya komponen-komponen atribut dan aspek-aspek disajikan sebagai bagian dari blue print skala psikologi. Blue print inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam penulisan aitem-aitem. Setelah aitem-aitem alat ukur psikologi sudah dinyatakan siap, maka selanjutnya menentukan subyek penelitian. Subyek penelitian atau populasi ini adalah seluruh siswa kelas XI Madrasah Aliyah Yasmu Manyar yang berjumlah 48 siswa. 2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai sejak tanggal 23 Juli 2016 hingga 31 Juli 2016. Pada tanggal 23 Juli 2016 digunakan untuk menyebarkan instrumen kepada 30 responden pada siswa kelas XII untuk dilakukan uji coba instrumen pengukuran. Selanjutnya, ketika instrumen sudah valid dan reliabel kemudian di sebar kepada siswa kelas XI Madrasah Aliyah Yasmu Manyar untuk dilakukan penelitian pengambilan respon dari isi instrumen. Selanjutnya waktu penelitian yang masih ada digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data yang belum diperoleh oleh peneliti sekaligus penyusunan hasil laporan penelitian. Kemudian dilakukannya analisa pada data yang terkumpul dan dilakukan proses penyusunan laporan penelitian. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

62 Tabel 7 Pelaksanaan Penelitian No. Tanggal Keterangan 1 25 April 2016 09 Juni 2016 Penyusunan Proposal 2 23 Juni 2016 Seminar Proposal 3 28 Juli 2016 Revisi Proposal 23 Juli 2016 Penyebaran Instrumen Uji 4 Coba Pendahuluan 5 24 Juli 2016 Skoring Hasil Uji Coba 6 30 Juli 2016 Penyusunan dan Penyebaran Instrumen Penelitian 7 30 Juli 2016 Skoring Hasil Penelitian 8 31 Agustus 2016 Analisis Data 9 31 Juli - 1 Agustus 2016 Menyusun Laporan Hasil Penelitian 3. Deskripsi Subjek Sekolah yang dituju dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Yasmu yang berlokasi di Jl. Kyai Sahlan I/24 Manyarejo Manyar Gresik merupakan salah satu lembaga yang berdiri sejak tahun 1974. sejak berdirinya lembaga pendidikan ini memiliki perkembangan yang cukup baik, dan juga manfaat yang cukup besar. Terbukti dengan berdirinya Madrasah Aliyah Yasmu jumlah anak putus sekolah (lulusan MTs/SLTP) yang berada di Kec. Manyar menurun secara drastis, semula MTs. Yasmu manyar yang tidak tertampung akibat ketidakmampuan pembiayaan rata-rata mencapai 75 % sekarang menembus kurang dari 5 %.

63 Sejalan dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 (K 13), maka diperlukan penambahan fasilitas belajar bagi siswa yang cukup memadai. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat berjalan secara maksimal sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan itu sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka diperlukan bantuan (sumbangan) dana dari pemerintah, dalam hal ini Kementrian Agama RI. Untuk saat ini MA Yasmu Manyar Gresik ini Terakreditasi A oleh BAN-SM pada tahun 2010. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Yasmu adalah : Visi : Terwujudnya Madrasah yang berkualitas dengan mengembangkan dzikir, fikir dan prestasi. Misi : 1. Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara aktif dan efektif 2. Meningkatkan pengahayatan terhadap ajaran agama Islam secara menyeluruh serta berakhlaq mulia 3. Mengembangkan nilai-nilai ahlussunnah wal jama ah 4. Membentuk siswa yang menguasai IPTEK 5. Menumbuhkan potensi kreativitas yang dimiliki peserta didik dibidang teknologi, keterampilan, olah raga, seni dan budaya. 6. Mengefektifkan bimbingan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

64 Subjek dalam penelitian ini berjumlah 48 anak, meliputi siswa yang menduduki kelas XI Madrasah Aliyah Yasmu Manyar, siswa yang memiliki usia 15-17 tahun dan siswa yang mengambil peminatan IPA dan IPS, semua subjek hadir saat penelitian. Berikut adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan data demografinya. Tabel 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1. 2. Laki-laki Perempuan 13 35 27% 73% Total 48 100% Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik di bawah ini : 73% 27% Laki-laki Perempuan Gambar 2 : Grafik Jenis Kelamin Responden Pada tabel 8 dan grafik dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan jenis kelamin dari 48 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase laki-laki sebesar 27% dan responden perempuan sebesar 73% %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan.

65 Tabel 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No 1. 2. 3. Usia Jumlah Presentase 15 5 10% 16 39 82% 17 4 8% Total 48 100% Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik di bawah ini : 8% 10% 15 tahun 16 tahun 17 tahun 82% Gambar 3 : Grafik Usia Responden Pada tabel 9 dan grafik dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan usia dari 48 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase subjek dengan usia 15 tahun sebesar 10%, 16 tahun sebesar 82%, dan 17 tahun sebesar 8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 16 tahun. Tabel 10 Karakteristik Subjek Berdasarkan pada Tingkat Kelas

66 No Kelas Jumlah Presentase 1. XI IPA 24 50 % 2. XI IPS Total 24 48 50 % 100 % Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik di bawah ini : 50% 50% XI IPA XI IPS Gambar 4 : Grafik Tingkat Kelas Responden Pada tabel 10 dan grafik dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan tingkat kelas dari 48 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, presentase subjek yang duduk di kelas IPA sebesar 50% dan kelas IPS sebesar 50%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian berdasarkan tingkat kelas memiliki presentase yang sama. 3. Deskripsi dan Reliabilitas Data a. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur skala. Teknik pengumpulan data yang digunakann berupa skala self control dan kepatuhan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 48 anak yang menduduki kelas XI Madrasah

67 Aliyah Yasmu Manyar, siswa yang memiliki usia 15-17 tahun, siswa yang mengambil peminatan IPA dan IPS. Alat tes yang digunakan adalah skala self control dan kepatuhan, yang menggunakan 4 alternatif penyekoran (1 hingga 4). Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk mengetahui deskripsi suatu data seperti rata-rata, standard deviasi, varians, dan lain-lain. Berdasarkan hasil analisis descriptive statistic SPSS 16,00 for Windows dapat diketahui skor rata-rata ( mean), standar deviasi, serta skor minimum dan maksimum dari jawaban subjek terhadap skala ukur sebagai berikut: Tabel 11 Deskripsi Data Skala Self Control dan Kepatuhan Tata Tertib Variabel N Mean Median Std. Varians Min. Max. Deviasi Self Control 48 76,6250 77,5000 8,68264 75,388 49,00 95,00 Kepatuhan 48 73,6667 73,0000 7,71110 59,461 49,00 90,00 Pada tabel 11 menunjukkan bahwa jumlah subjek yang diteliti baik dari skala self control maupun kepatuhan adalah 48 siswa. Untuk self control nilai rata-ratanya ( mean) adalah 76,6250, nilai tengah atau mediannya adalah 77,5000, nilai standar deviasinya adalah 8,68264, nilai variansnya adalah 75,388, nilai terendahnya adalah 49 dan nilai tertingginya adalah 95. Untuk variabel kepatuhan nilai rata-ratanya adalah 73,6667 nilai tengahnya adalah 73,0000, nilai standar deviasinya

68 adalah 7,71110, nilai variansnya adalah 59,461, nilai terendahnya adalah 49 dan nilai tertingginya adalah 90. Selanjutnya deskripsi data berdasarkan data demografinya adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan jenis kelamin responden Tabel 12 Deskriptif Data Berdasarkan Jenis Kelamin Responden. Variabel Jenis Kelamin N Mean Std. Deviasi Laki-laki 13 76.3846 4.92508 Self Control Perempuan 35 76.7143 9.77864 Kepatuhan Laki-laki 13 69.2308 6.37905 Perempuan 35 75.3143 7.58393 Pada tabel 12 dapat diketahui banyaknya data dari kategori jenis kelamin yaitu 13 responden dari kategori laki-laki dan 35 responden dari kategori perempan. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing variabel, bahwa nilai rata-rata tertinggi untuk variabel kemampuan self control ada pada siswa perempuan dengan nilai mean 76,7143dan nilai rata-rata tertinggi pada variabel kepatuhan juga ada pada siswa perempuan dengan nilai mean 75,3143

69 b. Berdasarkan usia responden Tabel 13 Deskriptif Data Berdasarkan Usia Responden Variabel Usia N Mean Std. Deviasi 15 5 71,2000 1,.65701 Self Control 16 39 72,7500 4,57347 17 4 77,7179 8,24924 Kepatuhan 15 5 73,0000 8,03119 16 39 73,5897 7,88309 17 4 75,2500 7,36546 Pada tabel 13 dapat diketahui banyaknya data dari kategori usia yaitu 5 siswa berusia 15 tahun, 39 siswa berusia 16 tahun, dan 4 siswa berusia 17 tahun. Selanjutnya dapat diketahui nilai ratarata tertinggi variabel dari masing-masing kategori. Pada variabel self control nilai rata-rata tertinggi ada pada siswa yang berusia 17 tahun dengan nilai mean 77,7179. Pada variabel kepatuhan nilai rata-rata tertinggi ada pada siswa yang berusia 13 tahun dengan nilai mean 75,2500. Sedangkan nilai rata-rata terendah variabel self control dan kepatuhan adalah pada siswa berusia 15 tahun dengan nilai mean 71,2000 untuk variabel self control dan usia 15 tahun dengan mean 73,0000 variabel kepatuhan.

70 c. Berdasarkan tingkat kelas responden Tabel 14 Deskriptif Data Berdasarkan Usia Responden Variabel Kelas N Mean Std. Deviasi Self Control IPA 24 76,7083 6,88084 IPS 24 76,5417 10,3297 Kepatuhan IPA 24 75,0000 5,67987 IPS 24 72,3333 9,24858 Pada tabel 14 dapat diketahui data dari kategori tingkat kelas yaitu 24 responden dari kelas IPA dan 24 responden dari kelas IPS. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi variabel dari masing-masing kategori tingkat kelas. Pada variabel self control nilai rata-rata tertinggi ada pada siswa kelas IPA dengan nilai mean 76,7083 Pada variabel kepatuhan nilai rata-rata tertinggi ada pada siswa kelas IPA dengan nilai mean 75,0000. Sedangkan nilai rata-rata terendah variabel self control dan kepatuhan adalah pada siswa kelas IPS dengan nilai mean 76,5417 untuk variabel self control dan 72,3333 untuk variabel kepatuhan.

71 b. Reliabilitas Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji reliabilitas Cronbach s Alpha dengan bantuan SPSS 16 for Windows. Tabel 15 Hasil Uji Estimasi Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha N of Aitem Self Control 0,873 25 Kepatuhan tata tertib 0,851 24 Hasil uji reliabilitas variabel kemampuan self control, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,873 maka reliabilitas alat ukur adalah sangat baik, sedangkan untuk variabel kepatuhan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,851, maka reliabilitasnya adalah sangat baik. Kedua variabel memiliki reliabilitas yang sangat baik, artinya aitem-aitemnya reliabel sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Kecermatan pengukuran akan lebih nampak pabila tidak hanya dilihat dari besarnya koefisien reliabilitas, tetapi juga mempertimbangkan eror standar dalam pengukuran (Standard error of meassurement) (Azwar, 2013). Semakin besar eror standar dalam pengukuran berarti hasil pengukuran semakin tidak dapat dipercaya. Rumusnya adalah sebagai berikut:

72 B. Hasil 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hal ini perlu dilakukan sebab dalam statistik parametrik distribusi normal adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah uji normalitas Shapiro-Wilk dengan bantuan SPSS 16 for windows. Kaidah yang digunakan adalah: Jika signifikansi < 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data adalah normal Tabel 16 Hasil Uji Shapiro-Wilk Variabel Shapiro-Wilk Self Control 0,172 Kepatuhan 0,93 berikut: Pada uji Shapiro-Wilk, dapat diperoleh harga signifikansi sebagai a. Untuk variabel self control dengan signifikansi 0,172 > 0,05, maka bisa dikatakan bahwa data berdistribusi normal. b. Untuk variabel kepatuhan dengan signifikansi 0,93 > 0,05 maka bisa dikatakan data berdistribusi normal. Jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data adalah normal.

73 2. Uji Linieritas Data Tabel 17 Hasil Uji Linieritas Variabel Korelasi Pearson Sig. (1-tiled) Self Control 0,084 0.000 Kepatuhan tata tertib 0,851 0.000 Berdasarkan data tersebut, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (p -value) dengan galatnya. Kaidah signifikansi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jika harga signifikansi > 0,05, maka Hipotesis Nol diterima b. Jika harga signifikansi < 0,05, maka Hipotesis Nol ditolak Dari tabel 4.10 dapat diperoleh besarnya korelasi 0,084, dengan signifikansi 0,000 < 0,05 karena signifikansi < 0,05, maka Hipotesis Nol ditolak dan Hipotesis Alternatif diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara self control dengan kepatuhan. Berdasarkan harga koefisien korelasi yang positif yaitu 0,084, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self control maka semakin tinggi pula kepatuhan siswa.

74 3. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik parametrik (Product Moment) karena data yang dihasilkan pada uji normalitas (Shapiro-Wilk) berdistribusi normal. Pada bab terdahulu (BAB I I) telah disebutkan hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara self control dengan kepatuhan tata tertib. Selanjutnya akan dilakukan analisis data menggunakan analisis uji korelasi Product Moment. Hasil analisisnya adalah sebagai berikut: Tabel 18 Hasil Uji Korelasi Product Moment Variabel Korelasi Pearson Sig. (1-tiled) Self Control 0,631 0.000 Kepatuhan tata tertib 0,631 0.000 Berdasarkan data tabel 18, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (p -value) dengan galatnya. Kaidah signifikansi yang digunakan adalah sebagai berikut: c. Jika harga signifikansi > 0,05, maka Hipotesis Nol diterima d. Jika harga signifikansi < 0,05, maka Hipotesis Nol ditolak Pada tabel 18 menunjukkan harga signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 maka Hipotesis Nol ditolak dan Hipotesis Alternatif diterima. Berarti terdapat hubungan antara self control dengan kepatuhan. Apabila nilai koefisien korelasi bertanda positif (+) menunjukkan adanya arah hubungan yang searah, jika tanda negatif ( -) pada koefisien korelasi

75 menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan (Muhid, 2010). Jadi, hasil yang didapat pada penghitungan ini adalah 0,631 artinya ada hubungan positif yang signifikan antara self control dengan kepatuhan. C. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif yang dimunculkan diterima, terdapat hubungan antara self control dengan kepatuhan tata tertib siswa. Artinya semakin tinggi self control maka semakin tinggi juga kepatuhan tata tertib siswa. Sebaliknya, apabila self control rendah, maka semakin rendah pula kepatuhan tata tertib siswa. Dari perhitungan diatas dapat diperoleh hasil dengan tidak adanya tanda negatif (-), maka artinya ada hubungan positif antara self control dengan kepatuhan siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel self control dengan kepatuhan. Artinya semakin tinggi self control maka semakin tinggi juga kepatuhan pada siswa tersebut. Sebaliknya juga, apabila self control rendah, kepatuhan siswa juga rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya tentang hubungan self control dengan kepatuhan, baik dengan adanya tambahan variabel lainnya maupun tidak. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Geo Prasada (2015), telah membuktikan adanya hubungan antara kontrol diri dengan kepatuhan.penelitian ini juga sejalan dengan

76 teori dari Averill (1973), bah wa kontrol diri merupakan salah satu faktor dari perilaku individu, dimana perilaku dalam penelitian ini adalah kepatuhan. Dan sejalan dengan teori Blass (1999), bahwa kepatuhan disebabkan oleh kepribadian, kepercayaan, dan lingkungan, dimana kepribadian dan kepercayaan seseorang merupakan kemampuan seseorang dalam mengontrol diri. Selain itu, penelitian ini juga sejalan dengan teori dari Tangney, Baumeister, dan Booner (2004), bahwa semakin tinggi kontrol diri seseorang maka akan memberikan dampak positif bagi dirinya. Hal ini dikuatkan oleh hasil penelitian Kusumadewi, dkk (2012), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan social peer group dan kontrol diri dengan kepatuhan pada remaja SMA Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo. Artinya semakin tinggi dukungan sosial peer group dan kontroldiri, maka semakin tinggi kepatuhan pada remaja SMA, begitu pula sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial peer group dan kontrol diri, maka semakin rendah kepatuhan siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa self control merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Sebagaimana yang disampaikan Menurut Brown (dalam Anita, 2012), bahwa terdapa t faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan terhadap aturan diantaranya adalah, kontrol diri, kondisi emosi, dan penyesuaian diri terhadap sekolah.

77 Menurut Chaplin (2006), self control merupakan kemampuan unrtuk membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan atau merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif. Dalam Kartono (2000), self control adalah mengatur sendiri tingkah laku yang dimiliki. Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan dari dalam dirinya. Selanjutnya Gleitman (dalam Thalib, 2010) mengatakan bahwa kontrol diri merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang ingin dilakukan tanpa terhalangi, baik oleh rintangan maupun kekuatan yang berasal dari dalam diri maupun dari luar individu. Menurut Blass (dalam Kusumadewi, 2012), kepatuhan adalah menerima perintah-perintah dari orang lain. Kepatuhan dapat terjadi dalam bentuk apapun, selama individu tersebut menunjukkan perilaku taat terhadap sesuatu atau seseorang. Lazarus (dalam Thalib, 2010), berpendapat bahwa dalam self control menyajikan sebuah putusan personal yang datang melalui pertimbangan sadar untuk tujuan mengintegrasikan tindakan yang didesain agar mencapai hasil tertentu yang diinginkan atau tujuan yang ditentukan oleh individu itu sendiri. Ashburn (dalam Iga, 2012), menyatakan bahwa kontrol diri merupakan salah satu komponen krusial dari perkembangan psiko-sosial pada masa kanak-kanak dan masa sebelum masuk sekolah. Pada masa ini

78 anak akan belajar dari orang tuanya, bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan apa yang baik untuk dilakukan dan perilaku apa yang harus dihindari. Menurut Gott & Hirschi (dalam Iga, 2012), menyatakan bahwa individu yang memiliki kontrol diri rendah cenderung bertindak impulsif, lebih memilih tugas sederhana dan melibatkan kemampuan fisik, egois, senang mengambil resiko, dan mudah frustasi. Individu dengan karakteristik ini lebih mungkin terlibat dalam hal kriminal dan perbuatan menyimpang daripada mereka yang memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi. Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya telah ditunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara self control dengan kepatuhan. Beberapa penelitian sebelumnya, selain menghubungkan self control dengan kepatuhan, juga mengkombinasikan dengan berbagai macam faktor pendukung lainnya, seperti dukungan social peer group dan perilaku kenakalan remaja.