HEMOSTASIS SISTEM PEMBEKUAN DARAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HEMOSTASIS Definisi Mekanisme hemostasis Sistem koagulasi

Mekanisme Pembekuan Darah

makalah pembekuan darah

Urutan mekanisme hemostasis dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. udara maupun zat buangan yang ada di dalam tubuh. Volume darah pada manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keterkendalian Gula Darah Pada Penderita Diabetes Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang sangat kompleks,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah bagian dari tubuh yang berbentuk cair dengan jumlah %

MAKALAH HEMATOLOGI Percobaan Pembendungan (Rumple Leed Test)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 60-80% dari berat

DEPARTEMEN FARMAKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok sel beta di kelenjar pankreas dan sangat berperan dalam metabolisme

PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O-1

BAB I PENDAHULUAN. Sel trombosit berbentuk discus dan beredar dalam sirkulasi darah tepi dalam

Lampiran 1 Rancangan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sering diperiksa adalah fungsi agregasi. (Wirawan R, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERDARAHAN DAN PEMBEKUAN DARAH (HEMOSTASIS) Era Dorihi Kale, M.Kep

BAB I PENDAHULUAN. perekrutan dan aktivasi trombosit serta pembentukan trombin dan fibrin 1. Proses

1. SEL DARAH : ERITROSIT, LEUKOSIT, TROMBOSIT 2. PLASMA DARAH : CAIRAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Keadaan fisiologik menunjukan darah selalu berada

Tubuh manusia mempunyai kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Trombosit adalah kepingan darah terkecil dari sel darah. Sel ini berbentuk

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

BAB I PENDAHULUAN. satu emerging disease dengan insiden yang meningkat dari tahun ke tahun. Data

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah. 1

BAB I PENDAHULUAN. trauma, penyakit periodontal, impaksi dan kebutuhan perawatan. dipisahkan dari jaringan lunak yang mengelilinginya menggunakan

AKTIFITAS FAKTOR VII PADA SEPSIS SULIARNI. Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. Aktivasi koagulasi dan fibrinolitik merupakan bagian dari sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penggunaan apheresis baik pada donor darah maupun untuk terapi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

Review Sistem Hematology

BAB 1 PENDAHULUAN. kontributor utama terjadinya aterosklerosis. Diabetes mellitus merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN BLEEDING TIME (WAKTU PERDARAHAN) DENGAN METODE IVY DAN DUKE

Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat Sarjana S-2 dan memperoleh keahlian dalam bidang Ilmu Anestesiologi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ENZIM DAN APLIKASI MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan pencabutan gigi merupakan salah satu jenis perawatan gigi yang

HEMOSTASIS. Tri Setyawati Dept Of Biochemistry Tadulako University

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dataran sepanjang sub Himalaya, yaitu India, Pakistan, Bangladesh, dan

D A R A H DARAH. Jumlah sel darah 10/17/2009 PLASMA PURWO SRI REJEKI. Fungsi Darah : ERITROSIT : Fungsi: 1. Transport O 2. Darah merupakan 8% BB total

Sistem vaskuler darah. Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah. System vaskuler limfe System vaskuler limfe. Sistem vaskuler darah

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, trombosit dan faktor pembekuan darah (Dewoto, 2007). dengan demikian dapat menghentikan perdarahan (Tan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2000 jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang disiapkan dari fresh frozen plasma (FFP) dengan mencairkannya secara

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Defenisi dan Diagnosis Sindrom Nefrotik Relaps Sering

KOMPLEMEN. Tabel 1 : Protein Sistem Komplemen Kaskade klasik Kaskade lektin Kaskade alternatif Kaskade lisis Protein fungsional: Clqrs C2 C3 C4

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penyakit trombosis

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa tipe dari luka, diantaranya abrasi, laserasi, insisi, puncture,

CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) sudah merupakan salah satu ancaman. utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, athere berarti

CONTOH SOAL BIOLOGI S2LC 2018

BAB I PENDAHULUAN. darah, efek terhadap paru, kekebalan tubuh hingga sistem reproduksi. 1 Meski

BAB I PENDAHULUAN. Mukosa rongga mulut merupakan lapisan epitel yang meliputi dan melindungi

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HIPERKOAGULASI PADA PENDERITA ULKUS KAKI DIABETIKA

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

ABSTRAK. EFEK JUS PAPRIKA (Capsicum annuum L. annuum) TERHADAP WAKTU PEMBEKUAN DARAH PRIA DEWASA NORMAL

Pengertian trombosit dan Vena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA meter di atas permukaan laut. Nanas berasal dari Brazil, Argentina

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

BAB 1 PENDAHULUAN. Data WHO (1995) mencatat bahwa di seluruh dunia terdapat 50 juta kematian tiap

BAB I PENDAHULUAN. baik pada saat anak-anak maupun dewasa. Diakui dan dirasakan

Fungsi Peredaran Darah :

PENGARUH PEMBERIAN LUMBROKINASE SELAMA 7 HARI TERHADAP STATUS HIPERKOAGULASI PENDERITA ULKUS KAKI DIABETIK

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak negara tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Migrasi Lekosit dan Inflamasi

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. vaskular. Penyakit ginjal kronik (PGK) menjadi masalah global didunia dengan

UJI AKTIVITAS IN VITRO ANTIPLATELET DAN ANTIKOAGULAN FRAKSI N-HEKSANA KULIT BATANG BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SKRIPSI.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

MATHEMATICAL MODELING THE FORMATION OF THROMBIN ON PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Biologi Reproduksi

PERBEDAAN KECEPATAN WAKTU PERDARAHAN (BLEEDING TIME) PADA MENCIT YANG DIPAPAR ROKOK DENGAN MENCIT YANG TIDAK DIPAPAR ROKOK SKRIPSI

Transkripsi:

HEMOSTASIS SISTEM PEMBEKUAN DARAH D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 1 ABDIANSYAH AGUSTY AYU VIRGITA ALAPTIA SURLA ANIS REFIANA APRETA HUSNUL HOTIMA AYU DWI HARYATI BILLY BETHA NAGARA BRENDA FELLICIA SUNDANA 1

Dosen Pembimbing : dr. Nurhayati Ramli, M.Kes. POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN ANALIS KESEHATAN KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah hemostasis system pembekuan darah. Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah hemostasis ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Wassalamualaikum wr.wb. Palembang, Mei 2012 Penulis 2

DAFTAR ISI Kata Pengantar... 2 Daftar isi... 3 BAB I Pendahuluan.. 4 BAB II Hemostasis... 5 Mekanisme pembekuan darah..... 10 BAB III Penutup.... 15 Daftar pustaka.. 16 3

BAB I PENDAHULUAN Hemostasis adalah mekanisme tubuh untuk mencegah dan menghentikan pendarahan secara spontan. luka pada dinding system kardiovaskuler harus dilindungi atau diperbaiki untuk menghindari pendarahan yang berlebihan supaya dapat mengalir. Darah harus tetap cair,pada tempat-tempat atau keadaan yang memerlukan hemostatis, darah menjadi beku. Baik hemostasis maupun upaya untuk memelihara viskositas darah dan sirkulasi diatur oleh sistem yang saling berkaitan. Kegagalan dalam proses hemostasis menyebabkan pendarahan, kegagalan dalam memelihara viskositas darah supaya tetap cair mengakibatkan trombosis baik pendarahan maupun trombosis sering dijumpai dan menimbulkan masalah atau membahayakan penderita.menentukan ciri-ciri kalainan yang dapat menyebabkan pendarahan lebih mudah dari pada menentukan kelainan yang dapat mengakibatkan atau merupakan prediposisi timbulnya trombosis. Koagulasi dan fibrinolisis merupakan mekanisme yang kaitanya satu sama lain sangat erat. Dalam kedua system ini terdapat system lain yang mengatur supaya kedua proses ini tidak berlangsung berlebihan.sistem tersebut terdiri ats fsktorfaktor penghambat (intibitor). Seluruh proses merupakan mekanisme terpadu antara aktivitas pembuluh darah,fungsi trombosit,interaksi antara prokoagulan,dlam sirkulasi dengan trombosit,aktivitas fibrinolisin dan akivitas intibitor. Gangguan keseimbangan dalam system diatas dapat menimbulkan masalah.efek dalam hemostatik mengakibatkan hemoragia, sedangkan efek dalam komponen fibrinolitik dan inhibitor koagulasi mengakibatkan trombosis. 4

BAB II HEMOSTASIS Hemostasis dan koagulasi merupakan serangkaian kompleks reaksi yang menyebabkan pengendalian pendarahan melalui pembentukan trombosit dan bekuan fibrin pada tempat cedera. Hemostasis berasal dari kata haima (darah) dan stasis (berhenti), merupakan proses yang amat kompleks, berlangsung terus menerus dalam mencegah kehilangan darah secara spontan, serta menghentikan pendarahan akibat kerusakan sistem pembuluh darah. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit (platelet) serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan. Teori teori Pembekuan Darah Teori klasik koagulasi darah Morawitz (1904) Protrombin Fibrinogen Tromboplastin, Ca ++ Trombin Trombin Fibrin Dua jalan ke koagulasi ( jalur instrinsik dan ekstrinsik ) Teori Cascade atau Waterfall oleh Mac Farlane, Davie dan Ratnoff. Hemostasis terdiri dari 3 tahap: A. Hemostasis Primer. Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan terjadi hemostasis primer. Hemostasis primer ini melibatkan tunika intima pembuluh darah dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya 5

vasokonstriksi dan sumbat trombosit. Hemostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu, jika hemostasis primer belum cukup untuk mengkompensasi luka, maka akan berlanjut menuju hemostasis sekunder. B. Hemostasis Sekunder. Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain, vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka ini. Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi. Hemostasis sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. Hemostasis sekunder ini bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke hemostasis tersier. 6

C. Hemostasis Tersier. Hemostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak berlebihan. Hemostasis tersier melibatkan sistem fibrinolisis. Ada beberapa system yang berperan dalam hemostasis adalah: SISTEM VASCULAR Peran system vascular dalam mencegah pendarahan meliputi kontraksi pembuluh darah (Vasokontriksi) serta aktivitas trombosit dan pembekuan darah. Apabila pembuluh darah mengalami luka,akan terjadi vaskonstriksi yang mulamula secara reflektoris dan kemudian akan di pertahankan oleh faktor local seperti 5-hidroksitriptamin (5-HT,serotonin) dan epinefrin. Vasokonstriksi ini akan menyebabkan pengurangan aliran darah pada daerah yang luka. Pada pembuluh darah kecil hal ini mungkin dapat menghentikan pendarahan, sedangkan pada pembulu darah besar masih diperlukan sistim-sistim 7

lain selain trombosit dan pembekuan darah. Pembuluh darah dilapisi oleh sel endotel. Apabila lapisan endotel rusak maka jaringan ikat dibawah endotel seperti serat kolagen, serat elastin, membrana basalis terbuka sehingga terjadi aktivitas trombosit yang menyebabkan adhesi trombosit dan pembentukan sumbat trombosit disamping itu terjadi aktivitas factor pembekuan darah baik jalur intrinsic maupun jalur ekstrinsik yang menyebabkan pembentukan fibrin. SISTEM TROMBOSIT Trombosit mempunyai peran penting dalam hemostasis yaitu: Melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat traumatrauma kecil yang terjadi sehari-hari. Pembentukan sumbat trombosit dan stabilisasi sumbat hemostasis. Pembentukan sumbat trombosit terjadi melalui beberapa tahap yaitu adhesi trombosit,agregasi trombosit dan reaksi pelepasan. Adesi Trombosit Trombosit melekat pada permukaan asing, serat kolagen. Tergantung pada factor von Willebrands jembatan antara trombosit dan jaringan subendotel. Agregasi Trombosit Trombosit melekat pada trombosit lain. Dicetuskan oleh ADP ( yang dikeluarkan oleh trombosit ). Agregasi terjadi karena adanya pembentukan ikatan antara fibrinogen yang melekat pada dinding trombosit dengan perantara ion kalsium. Selama proses agregasi terjadi perubahan bentuk trombosit menjadi granula trombosit berkumpul di tengah terjadi reaksi pelepasan. Zat agregator : thrombin, kolagen, epinefrin, TxA2 Masa agregasi trombosit melekat pada endotel merupakan sumbat trombosit yang permeable terhadap RBC sumbat trombosit yang stabil dengan permukaan fibrin. 8

SISTEM PEMBEKUAN DARAH Rangkaian enzimatik yang melibatkan : Protein plasma : factor koagulasi ( factor pembekuan darah I XIII ) Fospolipid Ion kalsium Faktor factor Pembekuan Darah : Faktor I ( Fibrinogen ) Disintese hati, kadar hemostatik minimal 50 100 mg%. Faktor II ( Protrombin ) Disintese hati, perlu vitamin K, konsentrasi 40%. Faktor III ( Tromboplastin Jaringan / Tissue Factor ) Terdapat pada seluruh jaringan tubuh. Faktor IV ( Calsium ) Calsium yang rendah mudah terjadi perdarahan. Faktor V ( Proaccelerin ) Disintese hati, konsentrasi 5 10% Faktor VI ( Accelerin ) Tidak lagi digunakan. Faktor VII ( Proconvertin ) Di sintese hati, perlu vitamin K, konsentrasi 5 10% Faktor VIII ( Anti Hemophilic A Factor ) Dihasilkan sel retikuloendotelial dan limpa, labil pada pernapasan, konsentrasi 30%. Faktor IX ( Plasma Tromboplastin Component ) PTC, Christmas factor Disintese di hati, perlu vitamin K, konsentrasi 30%, stabil pada 4 o C. Faktor X ( Stuart Factor ) Disintese hati, perlu vitamin K, konsentrasi 8 10%. 9

Faktor XI ( Plasma Tromboplastin Antecendent ) PTA Tempat sintese belum diketahui, konsentrasi 20 30%. Faktor XII ( Hagema factor ) Tempat sintese belum diketahui. Faktor XIII ( Fibrin Stabilizing Factor ) Tempat sintese belum diketahui, konsentrasi 1 %. High Molecular Weight Kininogen ( HMWK ), fitzgerald Factor. Pre Kalikrein (PK), Fletcher Factor. MEKANISME PEMBEKUAN DARAH Jalur Intrinsik Jalur intrinsik, memerlukan faktor VIII, faktor IX, faktor X, faktor XI, dan faktor XII. Juga memerlukan prekalikrein dan HMWK, begitu juga ion kalsium dan fosfolipid yang disekresi dari trombosit. Mula- mula jalur intrinsik terjadi apabila prekalikrein, HMWK, faktor XI dan faktor XII terpapar ke permukaan pembuluh darah adalah stimulus primer untuk fase kontak. Kumpulan komponen-komponen fase kontak merubah prekallikrein menjadi kallikrein, yang selanjutnya mengaktifasi faktor XII menjadi faktor XIIa. Faktor XIIa kemudian dapat menghidrolisa prekallikrein lagi menjadi kallikrein, membentuk kaskade yang saling mengaktifasi. Faktor XIIa juga mengaktifasi faktor XI menjadi faktor XIa dan menyebabkan pelepasan bradikinin, suatu vasodilator yang poten dari HMWK. Dengan adanya Ca2+, faktor XIa mengaktifasi faktor IX menjadi faktor IXa, dan faktor IXa mengaktifasi faktor X menjadi faktor Xa. Jalur Ekstrinsik Jalur ekstrinsik, yaitu pelepasan faktor jaringan atau tromboplastin jaringan, selanjutnya mengaktifasi faktor X yang dibentuk oleh kompleks lipoprotein dari faktor jaringan dan bergabung dengan faktor VII, kemudian dengan 10

hadirnya ion Ca2+ akan membentuk faktor X yang teraktivasi. Selanjutnya faktor X yang teraktivasi tersebut akan segera berikatan dengan fosfolipid jaringan, juga dengan faktor V untuk membentuk senyawa yang disebut aktivator protrombin. Jalur Bersama Pada lintasan terakhir yang sama, faktor Xa yang dihasilkan oleh lintasan intrinsik dan ekstrinsik, akan mengaktifkan protombin menjadi trombin yang kemudian mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Pengaktifan protombin terjadi pada permukaan trombosit aktif dan memerlukan perakitan kompleks proetombinase yang terdiri atas fosfolipid anionik platelet, Ca 2+, faktor Va, faktor Xa dan protombin. Selain mengubah fibrinogen menjadi fibrin, trombin juga mengubah faktor XIII menjadi faktor XIIa. Faktor ini merupakan transglutaminase yang sangat spesifik dan membentuk ikatan silang secara kovalen antar molekul fibrin dengan membentuk ikatan peptida antara gugus amida residu glutamin dan gugus ε mino residu lisin, sehingga menghasilkan bekuan fibrin yang lebih stabil dengan peningkatan resistensi terhadap proteolisis. 11

Skema Sistem Pembekuan Darah 12

Mekanisme Kontrol Pembekuan Darah Berfungsi mencegah aktivasi dan pemakaian factor pembekuan darah secara berlebihan. System inhibitor terdiri dari : Aliran darah : Menghilangkan dan mengencerkan factor pembekuan darah yang aktif dari tempat luka. Mekanisme pembersihan seluler oleh hati : RES : Menghilangkan tromboplastin jaringan, fibrin. Hepatosit : menghilangkan factor IXa, factor Xa, factor VIIa Inhibitor alamiah Anti thrombin III Menghambat aktivitas thrombin, factor XIIa, factor Xia, factor Xa, factor IXa, factor VIIa, plasmin dan kalikrein, disebut juga kofaktor heparin. Alfa 2 makroglobulin Akan membentuk kompleks dengan enzim proteolitik Sehingga aktivitas enzim proteolitik akan menurun. C1 esterase inhibitor Menghambat komponen pertama dari system komplemen, menghambat factor XIIa, factor Xia, kalikrein. Alfa 1 antitripsin ( inhibitor protease yang paling tinggi kadarnya) 13

Berfungsi menginaktifkan thrombin, factor Xia, kalikrein, HMWK. Protein C (akan diaktifkan dulu oleh thrombin dengan adanya kofaktor trombomodulin yang dikeluarkan oleh sel endotel ) Menginaktifkan factor Va, factor VIIIa. 14

BAB III PENUTUP Kesimpulan : Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan. Ada beberapa system yang berperan dalam hemostasis adalah: System vaskuler, system trombosit dan system pembekuan darah. 15

DAFTAR PUSTAKA www.google.com http://mandarrena Kurniasih» Blog Archive» Mekanisme Pembekuan Darah.com http://dhilahloetoe.wordpress.com/2010/03/21/test-agregasi-trombosit-tat/ http://girl_village.com/hemostasis http:// Hemostasis (Pembekuan Darah) «4uliedz s Blog.com http:// Calon Dokter.com/ Proses Pembekuan Darah 16