PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN

Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL MIND MAPPING DAN SUPERITEM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Derajat S -1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: SRI WIDYAWATI A

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Matematika

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA. Oleh : VERA LUSIANA A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pembelajaran Examples Non Examples terhadap hasil belajar matematika, (2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh: MAHFIATI A

IMPLEMENTASI PENYELESAIAN SOAL SECARA SISTEMATIS (PS3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI DITINJAU DARI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia ABSTRAK

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) JENIS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP

Larasati Tiara Medyasari 1, Muhtarom 2, Sugiyanti 3 Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang 1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PARTNERS IN LEARNING DAN PROBLEM BASED

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: HANAN FUADY A

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CRH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PROSIDING ISBN :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Kusmiyati Fibriana Sari

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA

MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT DENGAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Agus Setiawan, M.Pd. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika IAIM NU Metro Lampung ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING

HARIO WIJAYANTO A

Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Sumaji. Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

FACILITATOR TERHADAP. Naskah Publikasi. Diajukan oleh INDRA A FAKULTA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DAN RT PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS PADA MATERI POKOK SEGITIGA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

Oleh: Amelia Kus Arintawati A

*Keperluan korespondensi : , ABSTRAK

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT, SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI SEGITIGA SISWA KELAS VII

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI BRAIN BASED LEARNING

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Oleh Tri Andari Agung Prastyo Pambudi.

Mei Dwi Utami 1,*, Sri Mulyani 2, dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7, No. 1, 2016, Hal

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: RAHMAD SANTOSA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DIKOMBINASIKAN NHT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK PELITA BANGSA SUMBERLAWANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah Publikasi Oleh: SRI WIDYAWATI A 410 100 035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK PELITA BANGSA SUMBERLAWANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh Sri Widyawati 1, Sri Sutarni 2 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, w.widya12@yahoo.co.id 2 Staf Pengajar UMS Surakarta, s.sutarni@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar matematika, (2) pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Pelita Bangsa Sumberlawang tahun ajaran 2013/2014. Dengan mengambil sampel kelas XA sebagai kelas eksperimen sejumlah 24 siswa dan kelas XB sebagi kelas kontol sejumlah 24 siswa. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode test, metode angket dan metode dokumentasi. Teknik analisis menggunakan teknik analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Dari hasil penelitian dengan α = 5% didapat kesimpulan: (1) terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar matematika dengan F hitung = 7,169; (2) terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika dengan F hitung = 6,484; (3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika dengan F hitung = 0,884. Kata kunci: Numbered Head Together (NHT), hasil belajar, motivasi

PENDAHULUAN Sekarang ini Indonesia mulai memperbaiki sistem pendidikan sedikit demi sedikit, mengingat betapa pentingnya pendidikan untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas. Salah satu faktor berhasil atau tidaknya suatu pendidikan terdapat pada proses pembelajarannya. Proses pembelajaran harus menjadikan siswa aktif sehingga siswa mampu menganalisis suatu permasalahan dan mampu berpikir lebih kritis. Kurikulum di Indonesia telah berganti beberapa kali untuk menciptakan suatu pembelajaran yang aktif. Namun pada kenyataannya proses pembelajaran masih saja menggunakan cara konvensional yaitu dengan ceramah. Telah dilakukan inovasi pada kurikulum-kurikulum yang digunakan, tetapi masih banyak guru yang tidak melakukan inovasi pada proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang digunakan masih teacher centered. Akibatnya siswa menjadi pasif dan tidak bisa mengembangkan kreatifitasnya. Siswa cenderung mengikuti apa yang diinstruksikan oleh guru saja. Matematika merupakan salah satu dari enam materi ilmu, yaitu matematika, fisika, biologi, psikologi, ilmu-ilmu sosial, dan linguistik. Matematika memiliki peranan yang penting, karena metematika sangat dibutuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari, sains, perdagangan dan industri. Dalam pembelajaran Matematika, motivasi belajar siswa sangat diperlukan. Karena banyak dari siswa yang berpikir bahwa Matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku (Uno, 2008: 1). Dengan memiliki motivasi, siswa akan terdorong untuk mempelajari Matematika dengan bersemangat. Motivasi belajar siswa tidak hanya timbul dari dirinya sendiri, namun guru juga harus memberikan motivasi pada siswa agar motivasi untuk belajar Matematika meningkat. Wӕge (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa motivasi belajar matematika siswa dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Hasil belajar Matematika di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) pada tahun 2011 untuk bidang Matematika, Indonesia berada pada peringkat 38 dari 42 negara dengan skor 386. Melihat hasil belajar Matematika di Indonesia yang masih tergolong rendah, diperlukan ada motivasi pada diri siswa itu sendiri. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran tersebut (Sardiman, 2011: 84). Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang variatif, dan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif. Selain hal-hal tersebut, menurut Enggen dan Kauchak (Jacobsen, dkk 2009: 10) proses pembelajaran harus mendorong tingkat interaksi yang tinggi antara siswa dan guru maupun siswa dengan siswa serta guru harus menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata. Untuk meningkatkan tingkat interaksi antar siswa dapat digunkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan kerja sama siswa dan saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together). Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu strategi pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif, sekaligus dapat mengecek pemahaman setiap siswa serta mampu marangsang motivasi siswa untuk belajar matematika. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa, (2) adakah pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) adakah interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh model pembelajaran tipe NHT terhadap hasil belajar matematika, (2) mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika dengan indikator: besarnya keinginan siswa untuk belajar, dorongan yang menyebabkan siswa belajar, semangat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran, (3) mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi (Purwanto, 2008: 164). Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan di SMK Pelita Bangsa Sumberlawang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X. Dan mengambil sampel kelas X A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 24 dan kelas X B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 24. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data menggunakan (1) metode test, digunakan untuk memdapatkan data hasil belajar matematika yang dilakukan setelah kedua sampel diberi perlakuan, (2) metode angket, digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa, (3) metode dokumentasi, berupa daftar nama dan nilai matematika siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dengan dua jalur sel tak sama. Tetapi sebelum dilakukan uji analisis data, perlu dilakukan uji prasyarat analisis pada data hasil belajar yang telah diperoleh. Yaitu dengan uji normalitas menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji komparasi ganda digunakan untuk uji pasca anava atau uji lanjutan. Dilakukan uji lanjutan apabila analisis variansi menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Uji komparasi ganda yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Scheffe.

HASIL PENELITIAN Untuk melakukan analisis data diperlukn data meliputi data hasil belajar matematika dan data skor angket motivasi belajar. Data yang telah diperoleh dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1: Data Hasil Tes Kelas Jumlah Rerata SD S 2 Maks Min Eksperimen 1943 80,96 10,72 114,911 100 59 Kontrol 1700 70,96 11,754 138,145 88 53 Tabel 2: Rangkuman Hasil Perhitungan Skor Angket Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah 2096 2037 Rerata 87,33 84,875 SD 7,4 6,955 S 2 54,754 48,375 Maks 102 100 Min 75 72 Motivasi Tinggi 8 4 Motivasi Sedang 9 10 Motivasi Rendah 7 10 Data yang telah diperoleh, kemudian dilakukan analisis data menggunakan analisis variansi dengan dua jalur sel tak sama. Namun sebelumnya perlu dilakukan uji prasayarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui populasi berdistribusi normal. Dilakukan uji normalitas dengan taraf signifikasi 5% dengan hasil sebagai berikut: Hasil belajar Motivasi belajar Tabel 3: Hasil Uji Normalitas Kelompok L hitung L tabel Keputusan Eksperimen 0,089 0,173 Normal Kontrol 0,106 0,173 Normal Tinggi 0,174 0,242 Normal Sedang 0,161 0,195 Normal Rendah 0,147 0,206 Normal

Dari data pada tabel 3 terlihat bahwa populasi berdistribusi normal. Uji homegenitas dilakukan untuk menunjukkan populasinya homogen. Uji homogenitas antar baris (kelas eksperimen dan kontrol) menunjukkan nilai 2 2 χ = 0,19064 dan nilai = χ 0 = 3, 841. Hasil perhitungan menunjukkan hitung 2 2 h χ tabel χ tabel,05;1 χ < maka H 0 diterima sehingga populasi homogen. Hal ini berarti hasil belajar berasal dari populasi yang homogen. Dilakukan uji homogenitas antar kolom (motivasi belajar tinggi, sedang, 2 2 rendah) menunjukkan nilai χ = 2, 214 dan = χ 0 = 5, 991. Karena 2 2 h χ tabel hitung χ tabel χ < maka H 0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar dari ketiga tingkatan motivasi berasal dari populasi yang homogen. Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, dilanjutkan dengan uji analisis variansi dengan dua jalur sel tak sama. Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis. Perhitungan dilakukan dengnan taraf signifikasi 5%, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4: Hasil Perhitungan Anava Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber JK dk RK F hitung F tabel Keputusan Model Pembelajaran 727,644 1 727,644 7,169 4,08 H 0 ditolak (A) Motivasi Belajar (B) 1316,296 2 658,148 6,484 3,23 H 0 ditolak Interaksi (AB) 179,466 2 89,733 0,884 3,23 H 0 diterima Galat 4262,764 42 101,494 Total 6486,169 47,05;2 Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa untuk hipotesis pertama, H 0A ditolak hal ini berarti terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Matematika. Untuk hipotesis kedua, H 0B ditolak hal ini berarti terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Matematika. Dan untuk hipotesis ketiga,

H 0AB diterima, hal ini berarti tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Matematika. Dari hasil uji analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis pertama dan kedua menunjukan bahwa hipotesis nolnya ditolak, sehingga diperlukan uji pasca anava dengan menggunakan uji komparasi ganda. Perhitungan uji komparasi ganda menggunakan taraf signifikasi 5%. Tabel 5: Tabel Rerata Data Model Motivasi Rerata Pembelajaran Tinggi (b 1 ) Sedang (b 2 ) Rendah (b 3 ) Marginal NHT (a 1 ) 88,87 80,89 72 80,89 (A 1 ) Konvensional (a 2 ) 75 76,3 65,9 72,4 (A 2 ) Rerata Marginal 81,935 (B 1 ) 78,595 (B 2 ) 68,95 (B 3 ) Dari data pada tabel 5, kemudian dilakukan uji komparasi data antar baris dan antar kolom dengan hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 6: Hasil Perhitungan Uji Komparasi Ganda No H 0 (X i X j ) 2 RKG 1 1 F h F tabel Keputusan + n i n j Uji 1. µ A 1 = µ A2 67,021 101,494 0,0833 7,924 4,08 H 0 ditolak 2. µ B 1 = µ B2 11,155 101,494 0,136 0,808 6,46 H 0 diterima 3. µ B 1 = µ B3 168,610 101,494 0,142 11,686 6,46 H 0 ditolak 4. µ B 2 = µ B3 93,0262 101,494 0,111 8,224 6,46 H 0 ditolak Dari perhitungan pada tabel 6, dilihat bahwa rerata marginal hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan konvensional, menunjukkan bahwa rerata hasil belajar yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada rerata hasil belajar yang dikenai model pembelajaran konvensionl. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe NHT lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini telihat dari siswa yang lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran yang menggunakan NHT dari pada yang menggunakan model konvasional dengan ceramah. Dengan penggunaan NHT, mampu meningkatkan motivasi setiap siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dan dalam mempelajari matematika itu sendiri. Uji komparasi ganda pada H 02 menunjukkan bahwa H 02 diterima. Hal ini menunjukkan rerata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi sedang tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hasil belajar yang diperoleh siswa yang memiliki motivasi tinggi sama baiknya dengan siswa yang memiliki motivasi sedang. Uji komparasi ganda pada H 03 menunjukkan bahwa H 03 ditolak. Hal ini menunjukkan rerata hasil belajar yang diperoleh dari siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi berbeda secara signifikan dengan rerata hasil belajar yang diperoleh dari siswa yang memiliki motivasi rendah. Karena rerata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki motivasi rendah maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik hasil belajarnya daripada siswa yang bermotivasi rendah. Perhitungan komparasi ganda menunjukkan H 04 ditolak, yang berarti rerata hasil belajar yang diperoleh dari siswa yang memiliki motivasi sedang berbeda secara signifikan dengan rerata hasil belajar yang diperoleh siswa yang memiliki motivasi rendah. Karena rerata hasil belajar siswa yang bermotivasi sedang lebih tinggi daripada siswa yang bermotivasi rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi sedang lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah. Dari uji komparasi ganda di atas dapt disimpulkan: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dibandingkan model pembelajaran konvensional. 2. Hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi sama baiknya dengan siswa yang memiliki motivasi sedang.

3. Siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik hasil belajarnya daripada siswa yang bermotivasi rendah. 4. Siswa yang memiliki motivasi sedang lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah. Tidak dilakukan perhitungan untuk uji komparasi ganda antar sel pada kolom yang sama. Hal ini dikarenakan hipotesis ketiga, H 0AB diterima yang berarti tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Terbukti pada nilai F hitung = 7,169 > F tabel = 4,08. Dan setelah dilakukan uji lanjutan terlihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. 2. Terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Terbukti pada nilai F hitung = 6,484 > F tabel = 3,23. Setelah dilakukan uji lanjutan terlihat bahwa Siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah, siswa yang memiliki motivasi sedang lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah, dan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi sama baiknya dengan siswa yang memiliki motivasi sedang. 3. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Dengan F hitung = 0,884 < F tabel = 3,23. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada guru mata pelajaran Matematika Hendaknya guru matematika mengikuti perkembangan model pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Guru dapat membaca buku tentang metode-metode

pembelajaran ataupun jurnal-jurnal pendidikan matematika. Dengan demikian guru memiliki wawasan yang lebih luas untuk mengembangkan model pembelajaran yang digunakan untuk mengajar, seperti model pembelajaran kooperatif NHT. Selain itu guru hendaknya lebih memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki semangat untuk belajar. Karena motivasi yang diberikan kepada siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa pula. 2. Kepada peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini dengan melakukan penelitian yang lebih spesifik pada jenis motivasi yang mempengaruhi siswa. Sehingga dapat diketahui jenis motivasi mana (eksternal atau internal) yang lebih mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. DAFTAR PUSTAKA Jacobsen, David A, dkk. 2009. Method For Teaching Metode-Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Napitutu, Ester Lince. 2012. Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun (online), (edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434, diakses tanggal 28 Oktober 2013). Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sardiman, A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Uno, Hamzah B. 2007. Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. Jakarta: Bumi Aksara Wӕge, Kjersti. 2009. Motivasion For Learning Mathematics In Terms Of Needs And Goals. Jurnal. Proceedings of Cerme 6.