BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil GO-JEK Indonesia GO-JEK didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim, GO-JEK merupakan sebuah perusahaan transportasi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek yang berbasis ICT. GO-JEK bekerja sama dengan lebih dari dua ratus ribu sopir ojek yang berpengalaman dan bertanggungjawab untuk melayani pelanggan dengan pelayanan yang luas seperti mengantarkan makanan dan transportasi. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Indonesia Sumber: www.google.com (10 Februari 2016) GO-JEK sudah memiliki 15 kantor cabang dan kantor pusat yang tersebar di kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Palembang, Semarang, Balikpapan, Samarinda, Solo, Malang, Manado, dan Batam. Kantor pusat GO-JEK Indonesia terletak di Jl. Kemang Selatan Raya No. 99, Daerah Khusus IbuKota Jakarta. 1
1.1.2 Produk GO-JEK Gambar 1.2 Letak Kantor Pusat GO-JEK Sumber: www.maps.google.com Gambar 1.3 Tampilan Aplikasi GO-JEK Melalui Smartphone Layanan lain yang ditawarkan GO-JEK selain Go-Ride adalah Go-Car, lalu pelanggan dapat memesan makanan tanpa harus keluar rumah menggunakan layanan Go-Food dan mengirim barang menggunakan Go-Send. Jika pelanggan ingin membeli barang di lebih dari 50 gerai, pelanggan dapat menggunakan Go- Mart. Jika pelanggan ingin memindahkan barang yang besar pelanggan dapat menggunakan layanan Go-Box. Jika pelanggan ingin membersihkan rumah, pijat dan merias wajah dan tanpa harus keluar rumah pelanggan dapat menggunakan 2
layanan Go-Clean, Go-Massage, dan Go-Glam. GO-JEK menghadirkan layanan baru yaitu Go-Med, Go-Med merupakan kolaborasi antara GO-JEK dengan HaloDoc yang memungkinkan pelanggan untuk membeli obat dengan hanya memperlihatkan resep dokter, Go-Med sudah bekerja sama dengan lebih dari 1000 apotek di 10 kota di Indonesia. 1.2 Latar Belakang Penelitian Transportasi secara umum memiliki pengaruh besar terhadap perorangan, pembangunan ekonomi, dan sosial politik di suatu wilayah dan kota Jakarta sebagai IbuKota dari Indonesia tentu tak lepas dari hal tersebut. kendaraan pribadi 12.000.000 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 0 2010 2011 2012 2013 2014 jumlah 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0 angkutan umum 2010 2011 2012 2013 2014 jumlah Gambar 1.4 Data Perbandingan Jumlah Kendaraan Pribadi dan Angkutan Umum Sumber: Dinas Perhubungan Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Data.jakarta.go.id jumlah kendaraan pribadi dan angkutan umum selalu bertambah setiap tahunnya, hal ini menyebabkan kemacetan di Jakarta semakin bertambah parah seiring dengan pertambahan kendaraan setiap tahun. Menurut Lenny Tristian (2015) Warga 3
Jakarta berpotensi mengalami kerugian sebesar Rp. 68.2 triliun per tahun. Angka kerugian ini hampir menyamai nilai APBD DKI 2015 sebesar Rp. 73.08 triliun. Potensi kerugian akibat kemacetan lalu lintas tersebut berasal dari sektor kesehatan senilai Rp. 38.5 triliun dan dari sektor penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp. 29.7 triliun. Melihat hal tersebut maka solusi untuk mengatasi kemacetan adalah dengan mengurangi kendaraan pribadi dan menambah angkutan umum. Di Jakarta terdapat beberapa angkutan umum yang disediakan oleh pemerintah maupun pihak swasta, seperti angkutan kota, bus kota, bus transjakarta, aptb, taxi, kopaja, ojek, metromini, dan lain-lain. Tetapi, warga Jakarta masih enggan untuk menggunakan fasilitas angkutan umum yang sudah disediakan oleh pemerintah atau pihak swasta dengan alasan kenyamanan dan keamanan. Pada tanggal 13 Oktober 2010, Nadiem mendirikan perusahaan bernama GO-JEK, sebuah perusahaan transportasi yang melayani angkutan melalui jasa ojek yang berbasis ICT. GO-JEK merupakan transportasi ojek online pertama di Indonesia (Aditya, 2015). Mengapa Nadiem memilih ojek sebagai bisnis transportasi, karena angkutan umum berbentuk ojek menggunakan sepeda motor untuk mengantarkan penumpang untuk sampai ke tujuan dan sepeda motor dapat diandalkan ketika warga Jakarta menemukan kemacetan karena sepeda motor dapat melewati celah yang terdapat diantara kendaraan pribadi dan angkutan umum lainnya yang berupa bis dan angkutan kota. Lalu kelebihan yang ditawarkan oleh GO-JEK adalah dapat dipesan melalui aplikasi yang terdapat di handphone warga Jakarta, mengapa Nadiem menggunakan aplikasi sebagai basis dari bisnisnya tersebut. Menurut Ketut Krisna (2015) di awal tahun 2015 terdapat 72,7 juta pengguna aktif internet, 72 juta pengguna aktif media sosial, dan 308,2 juta pengguna mobile, dimana jumlah pengguna media sosial di Indonesia meningkat sebesar 16 persen, sedangkan pengguna yang mengakses dari perangkat mobile meningkat 19 persen, dan pengguna ponsel hanya meningkat sebesar 9 persen. 4
Gambar 1.5 Digital In Indonesia Sementara untuk pengguna aktif internet menggunakan mobile di Indonesia sebanyak 54 juta. Gambar 1.6 Internet Use In Indonesia Sumber: Wijaya, K.K Melihat data di atas, maka saat ini ojek online dapat menjadi angkutan umum alternatif yang dapat digunakan oleh warga Jakarta, karena saat ini warga jakarta dan warga di kota-kota lainnya lebih sering menghabiskan waktu luangnya untuk menggunakan gadget dan gadget juga sudah menjadi barang yang penting, dengan adanya aplikasi ojek online yang di hadirkan oleh GO-JEK maka warga jakarta dan kota lainnya merasa dimudahkan untuk mencari angkutan umum yang nyaman, cepat dan dapat menerobos kemacetan. Selain itu, GO-JEK juga menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang dengan memberikan masker dan 5
showercap serta helm bagi para penumpang yang ingin menggunakan jasa GO- JEK. Namun, masih terdapat kekurangan pada GO-JEK mengenai keamanan dan regulasi, kekurangan yang terdapat pada masalah keamanan yaitu akun pengguna GO-JEK yang dapat dihack dan diperjual-belikan oleh para pencuri akun. Pencuri akun meng-hack akun pengguna GO-JEK lalu memperjual-belikan akun tersebut melalui forum jual-beli, hal tersebut dapat merugikan pengguna yang akun nya di hack oleh para pencuri akun. (Kusnandar, 2016). Gambar 1. 7 Penjualan Account GO-JEK oleh Carder Sumber: labana.id Dilihat dari gambar 1.7 terlihat account GO-JEK dijual dengan saldo Go- Pay yang beragam, mulai dari Rp.28.000 sampai Rp. 209.000, saldo tersebut dijual dengan harga yang lebih murah dari saldo yang tertera bahkan ada yang menukar akun GO-JEK dengan Voucher game online, dan saat ini 100ribu username dan password gojek telah diretas oleh para pencuri akun. (labana.id) 6
Dalam akun twitter yang dimiliki oleh GO-JEK Indonesia yaitu @gojekindonesia, terdapat keluhan-keluhan yang dialami oleh konsumen mengenai akun mereka yang di-hack oleh pencuri akun. Seperti yang terlihat pada Gambar 1.8 terdapat keluhan dari konsumen dengan akun @nilamatsirinak mengenai saldo Go-Pay yang terdapat di akun GO-JEK nya di-hack dan digunakan untuk dibelikan sebuah makanan. Gambar 1.8 Keluhan Konsumen GO-JEK Sumber: Media sosial twitter GO-JEK Pada Gambar 1.9 terlihat keluhan yang sama dari konsumen dengan akun @aukhals mengenai akun GO-JEK nya yang memesan orderan padahal HP yang digunakan konsumen dalam keadaan mati sejak sore. Osterwalder (2012) mengungkapkan pada business model canvas terdapat beberapa elemen yang berkontribusi pada penciptaannya. Pada fenomena pencurian akun ini, jika dihubungkan dengan business model canvas maka akan berhubungan dengan elemen produksi aktivitas yang terkait dengan perancangan, pembuatan dan penyampaian produk pada blok key activities dari GO-JEK. Gambar 1.9 Keluhan Konsumen GO-JEK Sumber: Media social twitter GO-JEK 7
Lalu terdapat kasus lain yang berkaitan dengan keamanan GO-JEK, seorang pengendara GO-JEK melakukan pelecehan seksual terhadap pengguna GO-JEK yang masih duduk di bangku SMA. Pihak korban menjelaskan bahwa pengendara GO-JEK yang di identifikasi dengan nama Irwan ini melakukan pelecehan seksual ketika tiba pada tempat tujuan. Pada tempat tersebut, pengemudi ini mulai menyentuh tubuh korban dan bahkan melakukan penyerangan secara seksual. Namun, keluarga tidak menyebutkan secara rinci mengenai kapan dan dimana insiden ini terjadi. (Ikhsanti, 2016). Pada fenomena pelecehan seksual, jika dihubungkan dengan business model canvas maka akan berhubungan dengan elemen pengurangan risiko (Osterwalder, 2012) pada blok value proposition dari GO-JEK. Adapun undang-undang yang masih dilanggar oleh GO-JEK yaitu: UU no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan - Kontrak antara pengemudi dengan perusahaan GO-JEK diketahui hanya tertera sebagai mitra. Sementara UU Ketenagakerjaan tak mencakup mengenai hubungan hukum melakukan perkerjaan berdasarkan kemitraan. (Okezone, 2015) Pada fenomena regulasi ini, jika dihubungkan dengan business model canvas maka akan berhubungan dengan elemen sumber daya manusia (Osterwalder, 2012) pada blok key resources dari GO-JEK. Kontrak pengemudi dengan GO-JEK hanya sebatas mitra sedangkan dalam UU no.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan mengatakan bahwa kemitraan tidak dapat dikategorikan sebagai karyawan dari sebuah perusahaan. Berdasarkan latar belakang penelitian, dilakukan penelitian untuk mengetahui business model canvas GO-JEK dan membuat rekomendasi bisnis model serta membuat perancangan model bisnis menggunakan unified model language (UML). penelitian ini berjudul : Perancangan Model Bisnis PT.GO- JEK Menggunakan Unified Model Language (UML) Berdasarkan Hasil Rekomendasi Dari Business Model Canvas (BMC) 8
1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan konsep dan gejala dalam tulisan latar belakang di atas terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Merujuk 9 blok bangunan pada BMC, belum terdapat pemetaan bisnis model yang sedang terjadi pada GO-JEK, yang meliputi: key activities, value proposition, dan key resources, 2. Pada perusahaan GO-JEK belum terdapat rekomendasi business model canvas. 3. Pada saat transaksi pembayaran terdapat kegiatan pencurian akun, selain itu juga belum memiliki fitur emergency sebagai antisipasi tindakan kriminalitas. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bisnis model canvas GO-JEK saat ini? 2. Bagaimana alternatif bisnis model melalui kolaborasi antara BMC dengan UML untuk GO-JEK? 3. Bagaimana model bisnis yang dapat menangani masalah pencurian akun dan emergency? 1.5 Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan system pelayanan pelanggan GO-JEK. Untuk mencapai tujuan umum tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai sebagai berikut : 1. Membuat bisnis model canvas GO-JEK saat ini, yang mengacu pada 9 blok BMC 2. Membuat rekomendasi perbaikan BMC untuk GO-JEK 3. Merujuk hasil analisis BMC saat ini, maka diperlukan perancangan perbaikan model bisnis menggunakan UML, yang mengarah pada pencurian akun dan emergency. 9
1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan kegunaan dari manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Di tinjau dari bidang akademis dan praktis. Kegunaan penelitian ini diantaranya: 1. Bagi Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dibidang manajemen bisnis yang saat ini sedang berkembang. Hasil analisis yang didapatkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi Praktisi Sebagai masukan bagi pelaku bisnis maupun pihak-pihak lain yang berhubungan dengan bisnis transportasi di Indonesia dalam menentukan model bisnis pada bidang transportasi yang ada di Indonesia. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bisnis model yang digunakan oleh GO-JEK Indonesia dengan pendekatan business model canvas. Penelitian ini dilakukan pada GO-JEK Indonesia yang berlokasi di Kantor pusat GO-JEK Indonesia terletak di Jl. Kemang Selatan Raya No. 99, Daerah Khusus IbuKota Jakarta. 1.8 Sistematika Penelitian Tugas Akhir Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penelitian yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penelitian penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai obyek studi penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan diadakannya penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penelitian. 10
2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas mengenai hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Bab ini meliputi uraian tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. 3 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. 4 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta konsisten dengan tujuan penelitian. 5 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran maupun rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihak lain 11