BAB I PENDAHULUAN. orang yang mual setelah sarapan pagi karena tidak terbiasa. Alasan tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gizi berasal dari bahasa Arab "ghidzdzi" dan sekarang telah

I. PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan aset bangsa. Dari data terbaru yang dikeluarkan United. negara (1). Menurut UNESCO pada tahun 2012, dari 120 negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

JURNAL MEYKE R. DOMILI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. zat-zat gizi. Oleh karena itu, manusia dalam kesehariannya tidak terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah usaha masing-masing individu untuk memfokuskan perhatian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan zat-zat gizi

BAB I PENDAHULUAN. yang gemuk. Kekurangan dan kelebihan gizi sama-sama berdampak negatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah 6-12 tahun. Anak sekolah mempunyai karakter mudah terpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 (Hardinsyah, 2012). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah apabila

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sel-sel baru, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan memberi

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN PERILAKU SARAPAN PADA SISWA(I) SMU. 1. Apakah yang saudara ketahui tentang gizi seimbang?

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Anak sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Identitas Responden

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan bagi anak-anak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hampir semua

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa pengembangan. intelektual, dikarenakan pada masa itu anak memiliki keinginan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Titik berat tujuan pembangunan Bangsa Indonesia dalam pembangunan jangka

BAB III METODE PENELITIAN. tidak perokok pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan semester 6

HUBUNGAN PERILAKU SARAPAN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN KETIGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ISSN Vol 2, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Bahan

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB 1 PENDAHULUAN. sedang istirahat di sekolah. Hal tersebut terjadi karena jarangnya orang tua

MANFAAT SARAPAN PAGI TERHADAP PRESTASI ANAK SEKOLAH DASAR ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang. pedesaan. Salah satu alasan tingginya tingkat kesukaan pada makanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi belajar merupakan proses pemusatan perhatian dan. untuk memilih dan fokus pada suatu objek yang dipandang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. impotensi, emfisema, dan gangguan kehamilan (Pergub DIY, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. tenaga professional yang mandiri, beretos kerja tinggi dan produktif. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

BAB I PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2010). Menurut

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan investasi bangsa yang sangat penting, karena

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

BAB I PENDAHULUAN. pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Untuk mencapai SDM

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

BAB I PENDAHULUAN.

2015 PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pemeriksaan lain seperti antropometri, laboratorium dan survey. lebih tepat dan lebih baik (Supariasa dkk., 2002).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan

BAB I PENDAHULUAN. merasa lelah dan sulit untuk berkonsentrasi pada sore harinya, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (Simamora, 2009). Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. obesitas yang meningkat terus-menerus. Obesitas ini menjadi salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sarapan Pagi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN KALORI SARAPAN DENGAN KEMAMPUAN KONSENTRASI ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI 3 CANGGU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan arah pembangunan nasional. Salah satunya adalah meningkatkan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SERAT DAN KONSUMSI SERAT DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMP BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia berjumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menjadi kesepakatan global dalam Sustainable Development

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan negara

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

BAB IV METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk anak-anak dan remaja

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA ENERGI SARAPAN PAGI DAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi di Kelas IV dan V SD Negeri 4 Cikoneng Kabupaten Ciamis)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RUDI SETIAWAN J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja ditandai oleh perubahan besar diantaranya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan yang pesat dalam pembangunan nasional dan perkembangan ilmu

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendek maupun jangka panjang (Februhartanty dan Iswaranti, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan beberapa faktor atau pun kondisi setempat antara lain faktor

Melewatkan sarapan dapat menyebabkan defisit zat gizi dan tidak dapat mengganti asupan zat gizi melalui waktu makan yang lain (Ruxton & Kirk, 1997;

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarapan pagi adalah waktu makan yang sering diabaikan. Banyak orang yang mual setelah sarapan pagi karena tidak terbiasa. Alasan tidak sempat menyiapkan sarapan, terburu-buru berangkat kerja atau sekolah dan ingin menurunkan berat badan kadang membuat orang melewatkannya. Sarapan pagi merupakan salah satu rahasia menjaga kesehatan. Begitu pentingnya sarapan pagi, orang tua menganjurkan anaknya untuk sarapan. Hal ini bukan tanpa alasan, sarapan pagi tidak hanya memberikan energi untuk memulai hari yang baru tetapi juga mempunyai fungsi mengelola berat badan dan performance kognitif (Kar, Rao, & Chandramouli, 2008). Berdasarkan penelitian Pincock, Richardson, Helm (2003), diperoleh hasil dengan Metode Random pada 29 anak, tentang tingkat perhatian dan kemampuan daya ingat pada 30, 90, 150, 210 menit setelah sarapan dalam empat hari didapatkan hasil anak yang tidak sarapan dan hanya memperoleh minuman glukosa menunjukkan daya konsentrasi atau tingkat perhatian dan kemampuan mengingat yang menurun secara signifikan seiring dengan pertambahan waktu. Di sisi lain, anak yang mendapat sereal meski mengalami penurunan daya konsentrasi namun tidak signifikan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa menu 1

2 sarapan pagi yang mengandung karbohidrat kompleks memberikan pengaruh positif bagi anak dalam mempertahankan kemampuan konsentrasi belajar dan mengingat di sekolah (Wiharyanti, 2006). Kebutuhan gizi seseorang tidak mungkin terpenuhi hanya dari satu atau dua kali makan sehari, khususnya pada mahasiswa yang mempunyai aktifitas fisik yang padat. Aktivitas mahasiswa biasanya mengalokasikan waktunya selama 24 jam dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan rutin dan berulang-ulang. Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung diperoleh 58,6% tidak sarapan pagi dan 41,4% melakukan kebiasaan sarapan (Larega, 2015). Bagi mahasiswa, meninggalkan sarapan membawa dampak yang kurang menguntungkan. Konsentrasi saat perkuliahan tidak fokus karena tubuh tidak memperoleh masukan gizi yang cukup. Sebagai gantinya, mahasiswa jajan di kantin untuk menahan lapar. Ketersediaan mutu dan keseimbangan gizi jadi tidak seimbang. Oleh karena itu, kebiasaan sarapan hendaknya dipertahankan dalam setiap keluarga (Khosman, 2010). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) (2010), Masalah ditemukan di Indonesia bahwa 16,9-59% anak usia sekolah dan remaja tidak terbiasa sarapan dan 44,6% remaja yang terbiasa sarapan ternyata mengkonsumsi sarapan berkualitas rendah dan tidak sehat. Sarapan merupakan aktifitas pagi yang penting dilakukan. Fakta menunjukkan bahwa tidak semua orang memiliki kebiasaan sarapan yang baik

3 Allah SWT menurunkan pesan-pesan-nya melalui Al-Qur an kepada manusia, untuk dijadikan pegangan dan pedoman, WAY OF LIFE, agar manusia sukses dalam menjalani kehidupan di dunia dan bahagia di akhirat. Persoalan makanan yang termuat dalam surat Al-Maa idah yang artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rizqikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya ( Al-Maa idah:88 ). Kandungan dari ayat ini menjelaskan bahwa makan merupakan kebutuhan pokok. Tanpa makan, manusia lemah dan tidak dapatmelakukan aktivitas. Ayat ini memerintahkan untuk memakan yang halal lagi baik. Tidak semua makanan yang halal otomatis baik. Karena yang dinamai halal terdiri dari empat macam yaitu wajib, sunnah, mubah, dan makruh. Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya adalah konsentrasi. Konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan, kemauan dan segenap panca indra ke satu obyek di dalam satu aktivitas tertentu, dengan disertai usaha untuk tidak mempedulikan obyek-obyek lain yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas itu (Hakim, 2011). Apabila mereka tidak bisa konsentrasi dengan baik pada materi tang disampaikan maka bisa dipastikan bahwa mahasiswa tersebut akan menjumpai kesulitan dalam memahami pelajaran. Banyak faktor yang mempengaruhi konsentrasi diantranya, yaitu ketidaksiapan menerima pelajaran, kondisi fisik, kondisi psikologis,

4 modalitas belajar, adanya suara-suara berisik, dan pemenuhan zat-zat gizi di pagi hari (Susanto, 2006). Menurut Petersen dalam Susanto (2006), mahasiswa yang sulit berkonsentrasi memiliki ciri-ciri: sering bosan terhadap suatu pekerjaan atau kegiatan, anak tampak tidak bisa duduk lama di kursi, tidak dapat tenang menerima pelajaran, tidak mendengarkan ketika diajak berbicara, sering melamun, mudah mengalihkan perhatian, gagal menyelesaikan tugas, memainkan jari-jari tangan dan kaki ketika duduk, sering mengobrol dan mengganggu teman. Berdasarkan hasil pemberian kuisioner pada 20 mahasiswa Tahun Ketiga Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diketahui bahwa mahasiswa sebagian besar tidak sarapan pagi, baik laki-laki maupun perempuan. 75% mahasiswa memberi alasan karena tidak sempat dan mereka terbiasa sarapan pagi di gabung dengan makan siang. Sedangkan dari konsentrasi belajar mahasiswa dilihat dari 65% mahasiswa yang tidak sarapan pagi berdasarkan hasil kuisoner konsentrasi belajarnya menurun. Mereka merasa mengantuk pada kuliah siang jam 13.00 17.00, mereka lemas, konsentrasi berkurang. Mahasiswa Keperawatan merupakan Agent Change dalam dunia kesehatan di masa yang akan datang. Seharusnya mereka memiliki kebiasaan sarapan yang baik untuk bisa di contoh oleh masyarakat.

5 Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan perilaku sarapan dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa tahun ketiga PSIK UMY. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan perilaku sarapan dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa tahun ketiga PSIK UMY. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan perilaku sarapan dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa tahun ketiga PSIK UMY. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui perilaku sarapan pada mahasiswa tahun ketiga PSIK UMY b. Untuk mengetahui konsentrasi belajar pada mahasiswa tahun ketiga PSIK UMY D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat teoritis Dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut sebagai dasar untuk lebih memantapkan dan memberi informasi tentang tingkat pengetahuan dan perilaku sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar.

6 2. Manfaat praktis a. Bagi para responden : Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku sarapan pagi serta meningkatkan kesadaran manfaat dan pentingnya sarapan pagi. b. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang tingkat pengetahuan dan perilaku sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar pada mahasiswa kesehatan, sekaligus sebagai bahan masukan atau sumber data penelitian selanjutnya dan mendorong pihak yang berkepentingan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. c. Bagi ilmu keperawatan Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar teori untuk membentuk perilaku gaya hidup sehat pada mahasiswa keperawatan sebelum mereka menjadi tenaga perawat profesional. E. Penelitian Terkait 1. Purwanto (2009) dengan penelitian Hubungan Pola Makan pagi dan Status Gizi dengan Prestasi belajar siswa sekolah dasar di SD Mejing Patukan, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, Analisis data yang dilakukan menggunakan uji Chi-square. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakanpurposive

7 Sampling yaitu siswa kelas 4 SD. Sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pola makan pagi dan status gizi dengan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti makan pagi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah subjek, waktu dan tempat penelitian. 2. Muhsin (2014), Hubungan Pengetahuan, Sikap, Perilaku Sarapan Pagi dengan Status Gizi dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Sewon Tahun 2013. Hasil penelitian terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan,sikap, perilaku sarapan pagi dengan status gizi dan indeks prestasi anak sekolah menengah pertama. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang pengetahuan, perilaku sarapan pagi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah subjek, waktu dan tempat penelitian 3. Kenanga (2014), Pengaruh Sarapan Terhadap Memori Jangka Pendek Anak Usia 9-12 Tahun. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitiannya ada 60 anak usia 9-12 tahun ari 3 sekolah dasar. Hasil penelitian adalah sarapan dapat meningkatkan memori jangka pendek anak usia 9-12 tahun. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang sarapan pagi, adapun

8 perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah subjek, waktu dan tempat penelitian.