E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kepulauan Mentawai telah menetapkan visi. Terwujudnya Masyarakat Kepulauan Mentawai yang maju, sejahtera dan

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

ANALISIS POTENSI SEKTOR BASIS DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

KERANGKA ACUAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN KAWASAN

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTERPLAN DRAINASE KABUPATEN TABALONG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

KERANGKA ACUAN KERJA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Air Tanah;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI GORONTALO

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN IZIN LINGKUNGAN

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

GUBERNUR MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN TELUK DI PROVINSI MALUKU

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SINGKAWANG TAHUN

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2010 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pemantauan. Lingkungan Hidup.

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN LENGKAP PRAKTEK LAPANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI JAMBI

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

BAB III LANDASAN TEORI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG KAWASAN BAHARI TERPADU (KBT) KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG IJIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN CILACAP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 26 TAHUN 2015 SERI E.21 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL UPL) RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat dengan posisi geografis yang terletak di antara 0 55 00-3 21 00 Lintang Selatan dan 98 35 00-100 32 00 Bujur Timur dengan luas wilayah tercatat 6.011,35 km² dan garis pantai sepanjang 1.402,66 km. Secara geografis, daratan Kabupaten Kepulauan Mentawai ini terpisahkan dari Provinsi Sumatera Barat oleh laut, yaitu dengan batas sebelah utara adalah Selat Siberut, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah timur berbatasan dengan Selat Mentawai, serta sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 4 pulau besar ditambah pulau-pulau kecil (252 buah). Keempat pulau besar ini adalah Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Pada tahun 2010 ini secara geografis dan administratif, Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 10 kecamatan, 43 desa dan 202 dusun. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kecamatan Pagai Selatan dengan luas wilayah 901,08 km² (14,99%) dan ibukota kecamatan adalah Bulasat; 2. Kecamatan Sikakap dengan luas wilayah 278,45 km² (4,63%) dan ibukota kecamatan adalah Sikakap; 3. Kecamatan Pagai Utara dengan luas wilayah 342,02 km² (5,69%) dan ibukota kecamatan adalah Saumanganyak; 4. Kecamatan Sipora Selatan dengan luas wilayah 268,47km² (4,47%) dan ibukota kecamatan adalah Sioban; 5. Kecamatan Sipora Utara dengan luas wilayah 383,08 km² (6,37%) dan ibukota kecamatan adalah Sido Makmur; 6. Kecamatan Siberut Selatan dengan luas wilayah 508,33 km² (8,46%) dan ibukota kecamatan adalah Maileppet; 7. Kecamatan Siberut Barat Daya dengan luas wilayah 649,08 km² (10,80%) dan ibukota kecamatan adalah Pasakiat Taileleu; 8. Kecamatan Siberut Tengah dengan luas wilayah 739,87 km² (12,31%) dan ibukota kecamatan adalah Saibi Samukop;

9. Kecamatan Siberut Utara dengan luas wilayah 816,11 km² (13,58%) dan ibukota kecamatan adalah Muara Sikabaluan; 10. Kecamatan Siberut Barat dengan luas wilayah 1.124,86 km² (18,71%) dan ibukota kecamatan adalah Simalegi (Betaet). Dengan kondisi geografis Mentawai sebagai kepulauan, maka diperlukan transportasi laut sebagai penghubung antar daerah di Kabupaten Kepulauan Mentawai maupun wilayah lain diluarnya. Untuk mendukung kegiatan transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pemerintah Daerah berencana membangun sarana Pelabuhan yang terletak di Kegiatan pembangunan pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Mentawai tentunya dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan baik dari kegiatan pra konstruksi hingga operasional. Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 22, menyatakan bahwa Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai lingkungan hidup, dengan kriteria dampak penting ditentukan oleh besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; luas wilayah penyebaran dampak, intensitas dan lamanya dampak berlangsung, banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak; sifat kumulatif dampak, berbalik atau tidak berbaliknya dampak, dan/atau kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkaitan dengan hal tersebut dan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, kegiatan pembangunan Pelabuhan bukan merupakan kegiatan wajib AMDAL, namun termasuk kegiatan yang wajib memiliki dokumen lingkungan hidup UKL UPL karena salah satu fasilitas dermaga memiliki panjang 20 m dan luas pelabuhan 6000 m 2. Dalam rangka implementasi peraturan perundang-undangan tersebut, maka pada Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Mentawai melaksanakan Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) Rencana Pembangunan Pelabuhan

B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Kegiatan ini diselenggarakan dengan maksud untuk menyediakan dokumen pengelolaan lingkungan hidup pembangunan Pelabuhan sebagai panduan pengambil kebijakan dalam mengelola lingkungan pelabuhan. 2. Tujuan Tujuan dari Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) ini adalah melindungi lokasi pelabuhan penyeberangan dan sekitarnya dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup Apabila kegiatan ini dilaksanakan, maka akan sangat berdampak positif terhadap berbagai segi antara lain : keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem; kelestarian fungsi lingkungan hidup; mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup; menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan mengantisipasi isu lingkungan global. C. LOKASI KEGIATAN Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) dilaksanakan di lokasi Pembangunan Pelabuhan yang berada di Desa/ Kelurahan..., Kecamatan..., Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. D. SUMBER DANA Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) Rencana Pembangunan Pelabuhan berasal dari dana APBD Tahun Anggaran 2015 pada DPA Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Mentawai. E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

a) Melakukan pengkajian terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan. b) Melakukan analisis dampak lingkungan secara terpadu mencakup dimensi sumber dampak dan jenis dampak yang ditimbulkan, evaluasi besaran dan sebaran dampak; c) Melakukan analisis terhadap dampak kumulatif d) Melakukan Pengkajian Pengelolaan dampak Lingkungan secara terpadu e) Menyusun Dokumen UKL UPL. 2. Batasan Kegiatan Guna mencapai maksud dan tujuan agar tercapainya sasaran yang diharapkan, maka kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku yang memuat uraian sebagai berikut : a) Melakukan survey pendahuluan, meliputi peninjauan lapangan dan pengumpulan data sekitar lokasi rencana kegiatan; b) Melakukan pengumpulan data primer tentang kualitas lingkungan meliputi Pengambilan dan Pengukuran sampel lingkungan berdasarkan peraturan yang berlaku dengan data maksimal (fisika, kimiawi, biologis) pada laboratorium terakreditasi ISO 14025, yang meliputi data : Kualitas udara, Intensitas kebisingan, Kualitas Air Laut, Kualitas Air Tanah Kualitas Air Permukaan Organisme perairan Pengambilan sampel uji dilakukan secara proporsional dan harus mewakili kondisi-kondisi spesifik dari setiap kawasan, serta mewakili setiap zona peruntukan lahan, sehingga diperoleh data rona awal yang tidak hanya menggambarkan kondisi kawasan secara keseluruhan namun juga dapat memberikan gambaran tentang kekhususan beberapa lokasi dikarenakan kontur yang berbeda dari kawasan lainnya, ataupun kegiatan yang telah ada sebelumnya. c) Melakukan pengumpulan data sekunder yang meliputi data : Iklim Hidrologeologi

Sosial, ekonomi dan kesehatan Serta studi pustaka dan literatur data-data pendukung lainnya d) Melaksanakan survey lapangan yang meliputi inventarisasi flora dan fauna yang ada disekitar lokasi rencana kegiatan persepsi masyarakat tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan. e) Pengukuran lapangan kondisi topografi f) Pengolahan dan analisa data beserta perkiraan tentang kegiatan yang memungkinkan untuk berada disekitar kawasan terkait dengan daya dukung dan daya tampung lingkungannya g) Penyusunan Laporan Pendahuluan h) Penyusunan Dokumen Draft UKL UPL Identitas Pemrakarsa Rencana Usaha dan/atau Kegiatan - Nama rencana usaha dan/atau kegiatan - Lokasi rencana usaha dan/ atau kegiatan - Skala/ besaran rencana usaha dan/ atau kegiatan - Garis besar komponen rencana usaha dan/ atau kegiatan Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. Jumlah dan Jenis Izin PPLH Yang Dibutuhkan i) Presentasi Dokumen UKL UPL di Instasi Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai. j) Penyusunan laporan Final UKL - UPL F. PRODUK YANG DIHASILKAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah : Dokumen lingkungan hidup mengenai kajian tentang Kelayakan Lingkungan terhadap kegiatan-kegiatan yang ada dan yang akan dilaksanakan khususnya untuk pembangunan area pelabuhan laut di wilayah Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, yang dilengkapi dengan laporan mengenai seluruh kegiatan survey/ analisa kualitas lingkungan termasuk hasil analisanya serta foto dokumentasi dan laporan pendukung lainnya. G. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN (TIME SCHEDULE) Waktu yang penyelesaian pekerjaan perencanaan selama 4 bulan atau 120 hari (seratus dua puluh) hari kalender. NO URAIAN KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN (BULAN)

1. Persiapan 2. Pengumpulan Data : a. Data Primer b. Data Sekunder 3. Tahap Analisis Pembahasan 4. Dokumen UKL UPL di Instansi Lingkungan Hidup 5. Penyusunan Laporan a. Laporan Pendahuluan b. Laporan Draft UKL - UPL c. Laporan Final UKL UPL I II III IV 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 H. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN 1. Tenaga Ahli a. Ketua Tim/ Team Leader Sarjana S1 Teknik Lingkungan yang memiliki Sertifikat Pelatihan AMDAL yang dikeluarkan assosiasi dan berpengalaman minimal 5 tahun dalam penyusunan dokumen lingkungan, bertugas melakukan koodinasi terhadap seluruh kegiatan, tenaga ahli maupun dengan pihak instansi terkait. Tugas dan tanggung jawab Team Leader meliputi : - Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan penyusunan Dokumen UKL UPL secara keseluruhan. - Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa menghasilkan pekerjaan Study/Kajian yang optimal dan dapat dipertanggungjawabkan. - Merumuskan dan membuat rencana garis besar sistem dan pentahapan dalam pelaksanaan pekerjaan Study/Kajian. - Menyusun program kerja termasuk didalamnya penjadwalan rapat pembahasan materi Study/Kajian secara berkala. b. Ahli Biologi Sarjana Teknik (S1) Biologi yang berpengalaman minimum 5 tahun sebagai penganalisis lingkungan biologi dalam penyusunan AMDAL/ UKL - UPL. Tugas dan Tanggung jawabnya antara lain meliputi : - Mengidentifikasi dan menganalisa data-data kondisi lingkungan hayati dan non hayati kawasan yang mempengaruhi skenario perencanaan pelabuhan. - Mengidentifikasi, menganalisis, merumuskan masalah yang berkaitan dengan keasrian flora dan fauna di lokasi kegiatan

- Melakukan analisa terhadap faktor-faktor biologi serta pengelolaan sumber daya hayati. - Memberi masukan penyusunan arahan pengendalian pembangunan c. Ahli Tata Ruang dan Transportasi Sarjana Teknik (S1) Teknik Planologi yang berpengalaman 5 Tahun dalam penyusunan AMDAL/ UKL-UPL. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi secara teknis terhadap seluruh proses pekerjaan yang terkait dengan kesesuaian ruang lokasi rencana kegiatan dan kondisi transportasi di wilayah studi. Tugas pokok Ahli Tata Ruang dan Transportasi adalah : - Melakukan identifikasi kesesuaian ruang lokasi rencana pembangunan pelabuhan. - Melakukan identifikasi dan analisis potensi, peluang dan kendala pengembangan kawasan pelabuhan. - Mempersiapkan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian kondisi keruangan dan kondisi lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan pelabuhan. - Melakukan analisis pengembangan kawasan berdasarkan kondisi dasar kawasan, kesesuaian dan daya dukung lahan juga kelayakan lokasi untuk pengembangan kawasan pelabuhan. d. Ahli Kelautan Sarjana S1 Kelautan yang berpengalaman 5 Tahun dalam penyusunan AMDAL/ UKL - UPL. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi secara teknis terhadap seluruh proses pekerjaan di perairan yang terkait dengan identifikasi kondisi fisik, kimiawi dan biologis perairan. Tugas pokok Ahli Kelautan adalah : - Melakukan identifikasi potensi, peluang dan kendala pengembangan kawasan perairan di sekitar kawasan pelabuhan. - Mengidentifikasi potensi pencemaran beserta mempersiapkan antisipasi terhadap penyebaran pencemar; - Ikut memberikan masukan dalam penyusunan rencana, khusus terhadap pembangunan bangunan diatas laut dan juga sarana pendukung kegiatan di lautan. e. Ahli Sosial, Ekonomi dan Budaya Sarjana (S1) Sosial yang berpengalaman minimum 5 Tahun dalam penyusunan AMDAL/ UKL UPL. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain meliputi : - Mengumpulkan data dan informasi, identifikasi, inventarisasi, review pada aspek-aspek sosial, ekonomi dan demografi kependudukan, serta pemberdayaan pemerintah setempat dan masyarakat, partisipasi masyarakat, kinerja pelaku pembangunan, konsep pembangunan dengan berbasis pada masyarakat sesuai visi dan misi pengembangan kelembagaan. pembangunan, potensi dan peluang

- Menyusun pelaporan tentang hasil dari upaya-upaya pemerintah setempat dan pemberdayaan masyarakat, partispasi masyarakat dan swasta, peranan dan kontribusi dalam pembangunan pelabuhan ini. - Sebagai tenaga ahli Sosial untuk melakukan Sosialisasi Visi Dan Misi Kegiatan Kepada Masyarakat, Pemda dan Swasta (Stakeholder) di sekitar lokasi proyek. - Sebagai tenaga ahli ekonomi pembangunan bertanggung jawab dalam melakukan analisa ekonomi yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat terhadap keberadaan kawasan pelabuhan tersebut - Menumbuh-kembangkan kesadaran pemerintah setempat dan masyarakat untuk berperan aktif dalam perencanaan dan pembangunan pelabuhan. f. Ahli Sipil Sarjana Teknik (S1) Sipil yang berpengalaman minimum 5 tahun dibidang bangunan sipil khususnya kegiatan pembangunan pelabuhan khususnya dermaga. Memiliki sertifikat keahlian Ahli Muda Perencana Bangunan. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain meliputi : - Menganalisa model bangunan yang sesuai dengan kontur dan daya dukung lingkungan sekitar sesuai dengan zonasi pemanfaatan ruangnya - Menganalisa kekuatan bangunan pada zona-zona yang telah dibagi sesuai dengan kondisi geologis kawasan pelabuhan. - Menghitung kwantitas dari bahan dan kebutuhan yang lainnya untuk pembangunan sesuai dengan kondisi pekerjaan yang ada. - Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam hal pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidangnya. 2. Tenaga Pendukung a. Asisten Tenaga Ahli : 1) Asisten Tenaga Ahli Lingkungan 2) Asisten Tenaga Ahli Sosial, Ekonomi dan Budaya b. Tenaga Pendukung : 1) Surveyor 2) Sekretaris 3) Operator Komputer. I. PELAPORAN Membuat laporan dan mengevaluasi pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) Rencana Pembangunan Pelabuhan di... Sebagai hasil produk kegiatan jasa konsultansi diperlukan berbagai macam laporan. Konsultan harus

menyiapkan dan menyerahkan laporan secara berurutan sesuai dengan tahapan dan jadwal pelaksanaan kegiatan kepada Pengguna Jasa Laporan yang diserahkan terdiri dari: 1. Laporan Pendahuluan Laporan ini antara lain berisi tentang penjelasan rinci yang meliputi : a. Gambaran umum lokasi studi dan rencana kegiatan b. Metodologi kerja yang digunakan c. Rencana Survey Kerja Lapangan d. Organisasi Kerja Lapangan 2. Laporan Draft UKL UPL Laporan ini antara lain berisi tentang penjelasan rinci yang meliputi : a. Uraian tentang Pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang, maksud dan tujuan studi serta peraturan perundang-undangan yang terkait. b. Uraian rencana kegiatan yang jabarkan berdasarkan tahapan kegiatan, yaitu: tahap Konstruksi dan tahap Operasi c. Uraian tentang Rona Lingkungan Hidup yang merupakan hasil analisa dari data yang diperoleh saat survey di lapangan baik primer maupun sekunder. d. Uraian tentang dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan karena kegiatan e. Uraian tentang Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. 3. Laporan Final UKL UPL Laporan ini merupakan penyempurnaan dari Laporan Draft UKL UPL konsep setelah mendapat masukan / koreksi dari pemberi tugas dan telah mendapatkan rekomendasi layak lingkungan dari Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai. J. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kerja pekerjaan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) Rencana Pembangunan Pelabuhan disusun sebagai panduan dalam pelaksanaannya. Kab. Kepulauan Mentawai,.. 2015 PENGGUNA ANGGARAN

NIP..