BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. membran pembatas trombosit (Matulo dkk, 2015). sebagian dari sitoplasma megakariosit berbentuk cakram, tidak berinti,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalsium. Trombosit melekat pada lapisan pembuluh darah yang rombak. (luka) dengan membentuk plug trombosit (Rukman, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu penelitian Hammon, dkk (1956) berhasil menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

Pengertian Trombosit dan macamnya

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

Ilmu Pengetahuan Alam

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

Makalah Sistem Hematologi

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Trombosit adalah kepingan darah terkecil dari sel darah. Sel ini berbentuk

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makhluk hidup. Sel eritrosit termasuk sel yang terbanyak di dalam tubuh manusia.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darah merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam tubuh

SISTEM PEREDARAN DARAH

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang rata-rata memiliki kira-kira 70 ml darah setiap kilogram berat

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah suspensi dari partikel dalam larutan koloid cair yang

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

III. METODE PENELITIAN

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. penting dari sistem transport dan bagian penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi. tubuh. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu :

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

OLEH JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

PAPER HEMATOLOGI PEMBUATAN HAPUSAN DARAH

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER. MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Arti tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Fungsi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

Urutan mekanisme hemostasis dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut plasma dan unsur-unsur padat yaitu sel-sel darah. Darah membentuk 6

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

Kebutuhan cairan dan elektrolit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

Teknik Pewarnaan Bakteri

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sel darah putih ( lekosit ) rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. DARAH Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga mensuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. (http://id.wikipedia.org/wiki/darah). Darah terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-elemen berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibentuk di hati dan limfa pada janin, dan di sumsum tulang setelah lahir. Proses pembentukan sel-sel darah disebut hematopoiesis.(elizabeth J.Corwin,-). 2. TROMBOSIT Pembentukan trombosit dimulai dari sel pokok yang berkembang menjadi megakariosit, dimana pada waktu pematangan sitoplasma itu pecah menjadi trombosit-trombosit yang banyak jumlahnya. Intinya adalah poliploid yang berarti berisi kromosom-kromosom antara 16-64 kali n (n=23).ciri-ciri 1

2 dari trombosit adalah tidak berinti, besarnya antara 2-3 mikro meter, berwarna biru muda dan berisi butiran-butiran merah.(wagener dkk,1980). Sel-sel trombosit memegang peranan penting dalam trombosis, (pembekuan darah). Jumlahnya dalam sirkulasi biasanya hanya meningkat sebagai fenomena sementara, misal setelah cedera. Namun terdapat banyak situasi patologis yang menyebabkan jumlah trombosit berkurang. Ini serius karena trombosit vital mencegah perdarahan dari kapiler. Nampaknya sel-sel tersebut diperlukan terus menerus untuk membuat sumbat hemostatik pada pembuluh-pembuluh kecil tersebut. (Spector,1993). Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan resiko perdarahan hebat, hanya dengan cidera ringan atau perdarahan spontan kecil. Trombositopenia primer dapat terjadi akibat penyakit autoimun yang ditandai oleh pembentukan antibodi terhadap trombosit. Sebab-sebab sekunder trombositopenia adalah berbagai obat atau infeksi virus atau bakteri tertentu. Koagulasi intravaskuler diseminata (Disseminated Intravascular Coagulation,DIC) timbul apabila terjadi trombositopenia akibat pembekuan yang meluas. (Elizabeth J. Corwin,-). Penyebab paling lazim defisiensi trombosit (trombositopenia) adalah kerusakan prekursor trombosit yang berinti banyak di dalam sumsum tulang, yaitu megakariosit disebabkan karena obat-obatan antimetabolisme yang dipakai dalam kemoterapi kanker. Pengaruh terhadap sumsum tulang semacam itu juga dihasilkan oleh agen-agen fisik maupun kimia yang

3 menimbulkan anemia aplastika, misal radiasi pengion atau keracunan benzen. Trombositopenia juga merupakan ciri utama leukemia, kebanyakan karena digantinya megakariosit oleh sel-sel neoplasma. Trombositopenia dijumpai pula pada penyakit ITP (Idiopatika Trombositopenia Purpura), yang diduga disebabkan oleh beredarnya antibody anti trombosit yang sering dapat disembuhkan dengan mengambil limpanya. Penyebab penting penimbul purpura yang potogenitasnya tak jelas ialah kegagalan ginjal kronik. Trombosit jumlahnya normal tetapi terdapat bukti bahwa fungsinya abnormal, yakni luka kecil memerlukan waktu sangat lama untuk menghentikan pendarahannya. (Spector, 1993). Trombositosis adalah peningkatan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Trombositosis berkaitan dengan peningkatan resiko trombosis (pembekuan) dalam sistem pembuluh. Trombositosis primer dapat terjadi pada leukemia atau polisitemiavera, penyakit sumsum tulang. Sebab-sebab sekunder trombositosis antara lain adalah infeksi, olahraga, stres, dan ovulasi. (Elizabeth J. Corwin,-). 3. PEMERIKSAAN TROMBOSIT A. Jenis Pemeriksaan a. Cara Langsung Darah dihisap dengan pipet eritrosit sampai angka 0,5. Kemudian dipipet reagen Rees ecker atau Amonium oksalat 1% sampai angka 101.Dikocok horizontal,dibuang 3 tetes pertama, kemudian satu tetes

4 pertama dimasukkan pada bilik hitung, yang sudah ditutup dengan deck glass. Bilik hitung diletakkan pada cawan petri yang dilapisi dengan kapas basah selama 10 menit dan dihitung trombosit pada bilik hitung yang kecil 80 kotak. (Gandasoebrata,1984). b. Cara Tak Langsung Ujung jari tangan diusap dengan kapas alkohol, biarkan kering. Kemudian ditusuk dengan lancet. Diambil darah kemudian dibuat apusan. Dicat dengan Pengecatan larutan giemsa, dihitung jumlah trombosit pada preparat darah hapus. (Gandasoebrata,1984). B. Reagen yang digunakan a. Larutan Rees ecker Komposisi dari larutan Rees ecker terdiri dari: natrium sitrat 3,8 gr, brillian cresyl blue 0,1 gr, larutan formal dehida 40% 2 ml,aquadest ad 100 ml. Larutan pengencer ini tidak menghancurkan eritrosit, larutan tersebut tidak tahan lama dan disimpan dalam lemari es dalam botol yang ditutup gelas serta harus disaring sebelum dipakai. b. Larutan Amonim Oksalat 1% Komposisi dari larutan amonium oksalat terdiri dari : Amonium oksalat 1 gr, aquadest ad 100 ml. Larutan ini bersifat melisiskan eritrosit. Larutan ini harus dibuat dengan menggunakan alat gelas yang benar-benar bersih dan menggunakan air suling/ deionized water yang segar. Setelah larutan selesai dibuat kemudian disimpan pada suhu 4 0 C.

5 c. Prinsip Kerja Pemeriksaan trombosit menggunakan Rees ecker: darah diencerkan dengan larutan Rees ecker dan jumlah trombosit dihitung di kamar hitung. Pemeriksaan trombosit menggunakan amonium oksalat 1%: darah diencerkan, dihitung jumlah trombosit dalam volume pengenceran tertentu dan dikalikan dengan faktor perhitungan. d. Kelebihan dan Kekurangan Larutan Rees ecker dan Amonim oksalat 1% Larutan Rees ecker Kelebihan: trombosit lebih jelas terlihat Kekurangan: - harga Rees ecker Lebih mahal - tidak dapat melisiskan eritrosit - dengan pengeceran kecil,eritrosit menumpuk sehingga menutupi trombosit Larutan Amonium oksalat 1% Kelebihan: - dapat melisiskan eritrosit dan bayangan lekosit lenyap - harga relatif lebih murah Kekurangan: lebih mudah terkontaminasi dan mempunyai latar belakang jernih sehingga trombosit sukar dibaca.

6