BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Penggalian potensi penerimaan dalam negeri akan terus ditingkatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan dan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pajak merupakan sumber penerimaan yang paling potensial di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di Indonesia akhir-akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Praktik kerja lapangan ini adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil

BAB I PENDAHULUAN. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) (APBN) terbesar. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tujuan pembangunan tersebut. Untuk mencapai pembangunan itu maka pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tengah menggalakkan pembangunan disegala aspek kehidupan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Nilai (PPN) yang mulai diberlakukan secara efektif sejak 1 April 1985 telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dilewati dan harus dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) salah satu kota terbesar di Indonesia, tidak luput dari keikutsertaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. yang semula dilakukan Cuma-Cuma dan sifatnya memaksa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dimiliki Indonesia. Hasil dari kekayaan alam dan potensi lainnya itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dianggap mampu mencerminkan kerjasama nasional. Dalam hal pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) langsung dapat membimbing kita kedalam dunia kerja nyata guna memberikan

BAB I PENDAHULUAN. anggaran dana yang besar. Dana tersebut diperoleh dari penerimaan dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan pembangunan dibutuhkan segala potensi yang. Sumber pendapatan keuangan Pemerintah dalam upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. perpajakan, termasuk pemungutan pajak atau pemotongan pajak tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui,peranan pajak semakin besar dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kehidupan masyarakat khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Utara, oleh sebab itu mahasiswa/i diwajibkan untuk melakukan riset dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. selalu melakukan pembangunan guna kemajuan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pembangunan Nasional. Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) untuk menjembatani antara dunia pendidikan dengan dunia kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. berbagai faktor pendukung terutama stabilitas ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Sebagaimana tujuan dari negara Indonesia juga dapat sama-sama kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) meningkatkan kualitas pendidikan dilingkungan kampus.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. di lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang

BAB I PENDAHULUAN. besar pula dalam menjalankan fungsi kenegaraannya.sebagai Negara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan (daya pikul) masing-masing yang dapat dipaksakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus,

BAB IV ANALISA DATA EVALUASI DATA.47. Belawan 47. Paksa Surat Paksa.57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..59. B. Saran...

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. peranan penting dan vital dalam kebijaksanaan fiskal, baik negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dari sektor perpajakan merupakan sumber utama. untuk pembangunan nasional dan penyelenggaraaan pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pemerintahan karena jumlahnya relatif stabil. Dari sektor pajak diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pelaksanaan praktek kerja lapangan mandiri ( PKLM ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pada dasarnya Negara adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pajak Pengertian Pajak Rochmat Soemitro (1990;5)

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. mempunyai pendapat yang berbeda, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dimanfaatkan untuk melaksanakan dan meningkatkan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tugas Akhir. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Sebagai mahluk hidup dan juga sosial manusia memerlukan fasilitas-fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) yang mampu berperan sebagai tenaga yang terampil, kritis dan siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan tanpa imbalan jasa secara langsung untuk. membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Penggalian potensi penerimaan dalam negeri akan terus ditingkatkan seoptimal mungkin khususnya melalui perluasan sumber penerimaan negara non migas, guna menjaga agar pendanaan negara tetap terkendali. Salah satu sumber penerimaan dalam negeri yang dominan adalah dari penerimaan pajak. Pajak merupakan suatu sumber pendapatan negara yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan negara. Tata cara pemungutan pajak juga telah diatur oleh pemerintah dengan tidak memberatkan bagi rakyat yang nantinya disebut sebagai subjek dan objek pajak. Namun demikan, tidak semua rakyat dijadikan sebagai wajib pajak dalam arti hanya orang pribadi atau badan usaha yang mempunyai penghasilan tertentu yang dapat dijadikan sebagai wajib pajak. Untuk penerimaan dalam negeri dibagi dalam dua golongan, yaitu : penerimaan dari minyak dan gas bumi dan pungutan berupa pajak. Seperti kita ketahui bersama, bahwa penerimaan dari minyak dan gas bumi tidak dapat diharapkan lagi hasilnya karena persedian minyak dan gas bumi negara kita dari hari ke hari semakin menipis sehingga perlu dicari sumber-sumber lain untuk mengisi keuangan negara. Pemerintah telah membuat program untuk meningkatkan penerimaan dari sektor non migas yang kebanyakan diperoleh dari pungutan pungutan berupa pajak.

Diantara sekian banyak pajak yang dipungut oleh pemerintah, salah satunya adalah pajak penghasilan. Pajak penghasilan ini pemungutannya dilaksanakan oleh pemerintah pusat khususnya Direktorat Jendral Pajak. Pajak penghasilan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Pajak penghasilan adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah atas tambahan kemampuan ekonomis yang diterima dari Indonesia maupun luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Pajak penghasilan merupakan sumber penerimaan negara yang pemungutannya berdasarkan keadilan dengan arti bahwa adanya kesamaan dan pemerataan beban pajak yang harus dibayar oleh masyarakat yang telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak. Sebagai konsekuensi adanya kewajiban masyarakat untuk membayar pajak adalah banyaknya wajib pajak yang tidak mematuhi kewajibannya, karena masih ada wajib pajak yang tidak membayar pajak penghasilan orang pribadi sampai tanggal jatuh tempo pembayaran. Adanya keterlambatan tersebut mengakibatkan timbulnya sanksi-sanksi yang dikenakan kepada wajib pajak oleh aparat perpajakan. Untuk menghindari hal-hal yang demikian, wajib pajak harus mengetahui mekanisme pelaksanaan pembayaran dan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi sehingga dapat dipastikan wajib pajak melaksanakn kewajiban perpajakan sesuai peraturanperaturan yang berlaku agar terlaksana dengan tertib dan terkendali. Maka dari itu, dengan diadakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), penulis ingin mengetahui seberapa jauh peranan dan tingkat kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak tersebut, sehingga dalam Praktik Kerja

Lapangan Mandiri (PKLM) ini penulis ingin mengetahui dan menyampaikan serta melaporkan situasi yang ada pada instansi pemerintah yang bersangkutan khususnya pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dengan judul sebagai berikut, Pelaksanaan Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Praktik Kerja LapanganMadiri (PKLM) ini adalah ingin mengetahui tentang: 1.1 Prosedur pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan 1.2 Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. 2. Manfaat Praktik Kerja Mandiri Manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah : 2.1 Bagi Mahasiswa a. Mempelajari pembentukan tim dan kerjasama, b. Meningkatkan komunikasi dan pendekatan, c. Mempelajari perilaku-perilaku dan keahlian baru, d. Meningkatkan kemampuan berhubungan satu dengan yang lainnya,

e. Mendorong untuk belajar mempertinggi prestasi, dan merangsang aktifitas dan efisiensi. 2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan a. Memberikan hubungan baik dengan Program Studi Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPUSU) b. Membantu pihak KPP dalam hal sosialisasi perpajakan kepadamasyarakat, wajib pajak melalui peserta mahasiswa PKLM khususnya sivitas akademika FISIP USU. 2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU a. Mendapat masukan dari laporan praktik kerja yang dilakukan mahasiswa tentang penerapan konsep-konsep komunikasi yang ada di Kantor Pajak Pratama Medan Belawan. b. Membuka interaksi antara dosen dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. c. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan. C. Uraian Teoritis Adapun uraian teoritis yang dapat disajikan penulis ialah sebagai berikut : 1. Pengertian Pajak Menurut P.J.A. Andriani (yang dikemukanakan oleh Atep Adya Barata dan Zul Afdi Ardian dalam Bukunya Perpajakan Jilid I, pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksa) yang terutang oleh yang wajib membayarkan

menurutperaturan-peratuaran dengan tidak mendapatkan prestasi langsung dapat ditunjuk yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum sehubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan(mardiasmo, 2003 : 92). Menurut Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam bukunya Dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan (yang dikemukakan oleh R. Santoso Brotodihardjo dalam bukunya pengantar Ilmu Hukum Pajak) menyatakan bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara dan merupakan peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor pemerintah yang diharuskan berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjuk untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum(sihaloho, 2001 : 51 ). Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja, dalam disertasinya yang berjudul Pajak Berdasarkan Asas Gotong Royong, Universitas Padjadjaran, Bandung, 1964 pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan norma-norma hukum, guna menutupi biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum(mardiasmo, 2003 : 5). Menurut Rimsky K. Judisseno dalam bukunya Perpajakan Edisi Revisi menyatakan bahwa Pajak penghasilan adalah suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan yang diterima dan diperoleh dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakan (Markus, 2005 : 80).

Sedangkan pengertian pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkanundang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan di gunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. 2. Fungsi Pajak Fungsi Pajak ada 2 (dua) yaitu fungsi budgetair dan reguleren. Fungsi budgetair ialah memasukan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah yang bersifat umum maupun pembangunan. Sedangkan fungsi reguleren ialah Pajak sebagai alat kebijakan pemerintah dalam mengatur bidang ekonomi,sosial dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 3. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) Pengertian Surat Pemberitahuan menurut Pasal 1 angka 11 UU KUP No 28 Tahun 2007, Surat Pemberitahuan (disingkat SPT) adalah Surat yang oleh wajib pajak di gunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran Pajak, Objek Pajak dan/atau bukan Objek Pajak, dan/atau harta kewajiban sesuai dengan ketentuan perturan perundang-undangan perpajakan. 4. Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Menurut Pasal 3 Ayat (3) UU KUP No 28 Tahun 2007, batasan waktu penyampaian SPTadalah : a. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa pajak.

b. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun pajak. c. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir tahun Pajak. 5. Sanksi Administrasi Denda Terlambat atau Tidak Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Menurut Pasal 7 Ayat (1) UU KUP No 28 Tahun 2007, sanksi administrasi terlambat atau tidak menyampaikan SPT adalah : a. Rp. 500.000,- untuk Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) b. Rp. 100.000,- untuk Surat Pemberitahuan (SPT) Masa lainnya. c. Rp. 1.000.000,- untuk Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan dan Rp. 100.000,- untuk Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi. D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri Adapun yang menjadi ruang lingkup PKLM yaitu melakukan pengumpulan data dan membahas permasalahan mengenai : 1. Prosedur pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dan 2. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak PenghasilanOrang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Madiri Adapun sumber-sumber data yang diperlukan penulis untuk mendukung pembuatan laporan ini adalah : 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini, penulis melakukan berbagai persiapan yang menyangkut PKLM ini, dimulai dari pengajuan judul, pemilihan tempat, penentuan judul, menyusun proposal, seminar, penentuan dosen pembimbing dan diskusi tahapan konsultasi dengan dosen pembimbing. 2. Studi Literatur Penulis mencari berbagai sumber-sumber seperti buku-buku, undang-undang, maupun literatur yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). 3. Observasi Lapangan Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan mengenai objek studi yaitu mengenai pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi 4. Pengumpulan Data Penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan akhir berkaitan dengan target melalui : a. Data Primer merupakan data yang di peroleh dari refrensi ilmia seperti laporan atau dokumen, jurnal dan lain-lain. b. Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari wawancara dan observasi.

5. Analisis Data dan Evaluasi Penulis menganalisis data-data yang di dapat menjadi sebuah kesimpulan permasalahan. Kesimpulan permasalah tersebut yang nantinya akan dijadikan dasar saran-saran yang diberikan oleh penulis. F. Metode Penelitian Penulis menggunakan 2 (dua) metode penelitian yaitu metode interview dan metode dokumentasi. 1. Metode Wawancara (Interview) Yaitu melakukakan interview langsung kepada seksi dan karyawan seksi tentang tata cara pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dianggap mampu memberikan masukan. 2. Metode Dokumentasi Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang berhubungan dengan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. G. Sistematika Penulisan Laporan Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan pelaporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan, tujuan,uraian teoritis, dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), Metode Praktik

Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), analisis data dan evaluasi, serta sistematika penulisan laporan. BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN Pada bab ini di bahas mengenai sejarah singkat, struktur organisasi,uraian tugas,serta tugas pokok dan fungsi di setiap masingmasing jabatan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belwan dalam penulisan laporan PKLM. BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Dalam bab ini penulis menguraikan secara sistematis tentang setiap bidang kegiatan apa saja yang telah dilakukan selama masa Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA Pada bab ini penulis menjelaskan tantang data-data yang sudah dikumpulkan melaului proses analisis dan evaluasi selama masa penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis sehubungan dengan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN