KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Abstrak: Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan karakteristik puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang pada aspek diksi, rima, dan tipografi. Data penelitian merupakan kumpulan teks puisi karya mahasiswa, dan dianalisis dengan teknik deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah deskripsi karakteristik puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang pada aspek diksi, rima, dan tipografi. Kata kunci: karakteristik puisi, diksi, rima, tipografi. Abstract: The purpose of this study was to describe the general characteristics of student poetry Offering A Force 2009 Indonesia Faculty of Letters Department of Literature, State University of Malang on aspects of diction, rhyme, and typography. The research data is a collection of texts of poems by students, and analyzed with descriptive and qualitative techniques. The results of this study is a description of the characteristics of student poetry Offering A Force 2009 Indonesia Faculty of Letters Department of Literature, State University of Malang on aspects of diction, rhyme, and typography. Keywords: characteristics of poetry, diction, rhyme, typography. Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: diksi, rima dan tipografi. Puisi merupakan bahasa multidimensional, yang mampu menembus pikiran, perasaan dan imajinasi manusia. Oleh sebab itu puisi hadir untuk membawa kehidupan dan kesenangan manusia (Badrun, 1989:2). Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: diksi, rima dan tipografi. Puisi merupakan bahasa multidimensional, yang mampu menembus pikiran, perasaan dan imajinasi manusia. Oleh sebab itu puisi hadir untuk membawa kehidupan dan kesenangan manusia (Badrun, 1989:2). *1 (David Maulana Muhammad adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia UM) *2 (Wahyudi Siswanto adalah dosen Jurusan Sastra Indonesia UM) 1
Puisi sebagai salah satu karya seni sastra dapat dikaji dari bermacammacam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya, mengingat bahwa ada beragam-ragam puisi. Begitu juga, puisi dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan selalu dibaca orang. Menurut Teeuw, sepanjang zaman puisi selalu mengalami perubahan, perkembangan. Hal ini mengingat hakekatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (inovasi) (dalam Pradopo, 1987:3). Pembelajaran menulis sastra meliputi pembelajaran menulis prosa, pembelajaran menulis puisi, dan pembelajaran menulis drama. Di dalam pembelajaran menulis puisi harus memperhatikan aspek isi, bahasa, dan kreativitas. Di dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan menulis merupakan bagian dari aktivitas manusia yang sering dilakukan. Kegiatan menulis dapat menjadi sumber usaha apabila seseorang mampu menuangkan daya imajinasinya ke dalam sebuah tulisan. Menurut Akhadiah, dkk (1994:2), pada dasarnya ketrampilan menulis merupakan serangkaian aktivitas berpikir, menuangkan gagasan, ide, pikiran, atau perasaan melalui lambang-lambang grafis yang melambangkan suatu bahasa. Ketrampilan menulis melatih seseorang untuk berkreasi, berimajinasi, dan bernalar. Menulis memerlukan beberapa proses dalam kegiatannya. Proses tersebut meliputi tahap pramenulis, menulis, dan pascamenulis. Pada tahap pramenulis, penulis menyusun konsep hingga menulis kerangka tulisan. Selanjutnya, dalam tahap menulis seseorang dituntut untuk menulis konsep yang telah disusun di tahap pramenulis. Tahap yang terakhir, yaitu tahap pascamenulis meliputi tahap merevisi, menyunting, dan mengujicobakan. Menulis puisi meskipun dikenal memiliki kebebasan, namun memiliki karakteristik yang membedakan dengan bentuk karangan lain di antaranya: (1) puisi itu padat makna, (2) puisi banyak menggunakan kata-kata konotasi, (3) puisi mengutamakan keindahan kata-kata, (4) puisi disajikan dalam bentuk monolog, dan (5) puisi dibentuk dalam bait-bait atau baris-baris yang tidak selesai, bukan dalam bentuk paragraf (Kosasih, 2012:129). Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan karakteristik puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Secara operasional, tujuan khusus yang ingin dicapai dapat dirumuskan sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan karakteristik diksi dalam puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, (2) mendeskripsikan karakteristik rima dalam puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, (3) mendeskripsikan karakteristik tipografi dalam puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. 2
METODE Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang pada aspek diksi, rima, dan tipografi. Deskripsi ini mencakup (a) karakteristik diksi dalam puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, (b) karakteristik rima puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, (c) karakteristik tipografi puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Mahasiswa mata kuliah menulis puisi yang berjumlah 36 mahasiswa. Sumber data penelitian ini adalah seluruh mahasiswa. Dalam pelaksanaan pengambilan data setiap mahasiswa memiliki hak yang sama dan tingkat kepandaian maupun pengetahuan tentang puisi dianggap sama. Data penelitian merupakan kumpulan teks puisi karya mahasiswa. Data penelitian ini berupa paparan verbal dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan adanya penerapan pendekatan kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan untuk menjadi kunci terhadap apa yang diteliti. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002:136). Dalam penelitian ini instrumen adalah seperangkat tugas yang dibuat dalam bentuk tes menulis puisi. Tugas yang diberikan adalah menulis puisi dengan bebas sesuai kreativitas masing-masing mahasiswa. Instrumen adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Pemilihan instrumen dipengaruhi oleh tujuan penelitian, subjek penelitian, lokasi pelaksanaan, biaya dan waktu, dan data. Peneliti sebagai instrument dalam pengumpulan data menggunakan panduan berupa lembar observasi teks. Teknik analisis data, model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu perapian data, klasifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tahap pertama, perapian data merupakan pengurutan data berdasarkan abjad nama mahasiswa dengan cara kodofikasi data. Tahap kedua, klasifikasi data merupakan suatu cara untuk mengkategorikan data. Tahap ketiga, data yang telah dikategorikan kemudian diperiksa keabsahannya. Setelah itu hasil puisi karya mahasiswa dianalisis. Tahap keempat, penarikan kesimpulan data-data yang telah diolah dan disajikan. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini adalah karakteristik diksi puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang pada aspek makna kata lebih didominasi dengan makna konotasi pada penulisan puisinya. Sedangkan dalam penggunan simbol dan citraan, mahasiswa sudah mempunyai perbendaharaan kata yang cukup banyak sehingga dalam 3
penulisan puisi ada banyak simbol maupun citraan. Hal ini menjadikan puisi mahasiswa menjadi kaya makna. Karakteristik rima puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang didominasi oleh kemampuan mahasiswa menggunakan indikator rima berpola baik pada awal baris, tengah baris, dan akhir baris. Karakteristik tipografi yang ditulis mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang didominasi oleh penggunaan tipografi non konvensional. Meskipun menggunakan tipografi non konvensional, tipografi mereka hanya sebatas untuk keindahan indrawi, belum membantu mengintensifkan makna dan rasa atau suasana puisi yang mereka tulis. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini mencakup tiga aspek yakni (a) deskripsi karakteristik diksi, (b) deskripsi karakteristik rima, dan (c) deskripsi karakteristik tipografi. Pembahasan deskripsi ketiga aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut: Deskripsi Karakteristik Diksi. Diksi adalah pilihan kata. Menurut Sayuti (1985:75), pembicaraan diksi sering dikaitkan dengan bahasa kias sebagai salah satu alat untuk memperoleh efek puitis dalam ciptaan. Diksi termasuk dalam struktur fisik puisi. Struktur fisik adalah unsur pembangun puisi yang dapat diamati secara nyata. Diksi dapat menimbulkan kekuatan atau daya magis pada puisi yang dihasilkan. Diksi diperlukan dalam menulis puisi karena setiap kata mempunyai fungsi berbeda dalam menyampaikan ide penulis puisi atau penyairnya. Temuan penelitian menunjukkan hasil menulis puisi mahasiswa pada aspek diksi. Aspek diksi tersebut terdiri dari tiga, yaitu makna kata, simbol, dan citraan. Makna kata yang meliputi makna denotatif dan makna konotatif. Simbol meliputi warna, benda, bunyi, dan suasana. Sedangkan citraan meliputi visual, auditif, taktil, gerakan/kinaesthetik. Pada segi makna kata temuan penelitian ini didominasi oleh kemampuan mahasiswa menggunakan makna konotatif meskipun masih ada sebagian makna denotatif dalam penulisan puisi. Sedangkan dalam penggunan simbol dan citraan, mahasiswa sudah mempunyai perbendaharaan kata yang cukup banyak sehingga dalam penulisan puisi ada banyak simbol maupun citraan. Hal ini menjadikan puisi mahasiswa menjadi kaya makna. Adanya kebervariasian hasil karya mahasiswa dapat dikatakan karena mahasiswa memiliki perbedaan memilih diksi pada penulisan puisinya, baik itu menggunakan ketiga aspek dalam diksi atau tidak. Hal ini tidak lepas dari peranan dosen yang memberikan bermacam-macam kata sulit dan meminta mahasiswa untuk mencari artinya di dalam kamus. Mahasiswa juga dapat memanfaatkan buku puisi atau buku penunjang perkuliahan. Melalui cara-cara tersebut, diharapkan mahasiswa dapat melatih diri dalam menulis puisi. Dosen memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk belajar menulis puisi dengan banyak membaca karya puisi orang lain baik dari lingkungan kampus yakni dosen dan mahasiswa atau penulis puisi yang sudah membukukan puisinya. Dalam proses perkuliahan mahasiswa diberikan waktu untuk konsultasi ketika menulis puisi dan ada diskusi antar mahasiswa dalam setiap perkuliahan 4
maupun di luar perkuliahan. Hal-hal di atas dapat digunakan sebagai masukan dalam menulis puisi. Deskripsi Karakteristik Rima dalam Puisi Mahasiswa Rima merupakan perulangan bunyi yang sama dalam puisi. Dengan adanya rima, puisi menjadi indah. Puisi yang memiliki keselarasan rima lebih merdu untuk didengar dan lebih indah untuk dibacakan. Menurut Marjorie Boulton, menyebutkan rima sebagai Phonetic form (dalam Waluyo,1987:90). Jika bentuk fonetik itu berpadu dengan ritma, maka akan mampu mempertegas makna puisi. Rima juga termasuk dalam struktur fisik puisi. Temuan penelitian menunjukkan hasil menulis puisi mahasiswa pada aspek rima. Aspek rima tersebut terdiri dari dua indikator, yaitu rima berpola dan rima tidak berpola. Temuan penelitian ini didominasi oleh kemampuan mahasiswa menggunakan indikator rima berpola baik pada awal baris, tengah baris, dan akhir baris. Adanya kebervariasian hasil karya mahasiswa dapat dikatakan karena mahasiswa memiliki perbedaan memilih menggunakan rima pada penulisan puisinya. Hal ini tidak lepas dari peranan dosen yang memberikan pemahaman terhadap rima beserta contoh-contohnya. Serta ketika proses perkuliahan berlangsung mahasiswa diberikan waktu untuk saling mengapresiasikan puisi khususnya dalam rima. Selain itu juga terdapat proses tanya jawab antara dosen dan mahasiswa selama proses perkuliahan. Deskripsi Karakteristik Tipografi dalam Puisi Mahasiswa Tipografi adalah tata wajah dalam puisi. Tipografi merupakan bentuk visual puisi yang berupa tata huruf dan tata baris dalam karya sastra. Tipografi merupakan bagian dari struktur fisik puisi. Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang dapat diamati secara nyata. Menurut Sayuti (1985:178), maksud penyusunan tipografi yang beraneka ragam itu secara garis besar dibedakan menjadi dua macam: (1) sekedar untuk keindahan indrawi, maksudnya sekedar agar susunan puisi tersebut tampak indah dipandang, (2) untuk membantu lebih mengintensifkan makna dan rasa atau suasana puisi yang bersangkutan. Temuan peneliti bahwa penggunaan tipografi mahasiswa didominasi oleh penggunaan tipografi non konvensional. Meskipun menggunakan tipografi non konvensional, tipografi mereka hanya sebatas untuk keindahan indrawi, belum membantu mengintensifkan makna dan rasa atau suasana puisi yang mereka tulis. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, karakteristik diksi puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang pada aspek makna kata lebih didominasi dengan makna konotasi pada penulisan puisinya. Sedangkan dalam penggunan simbol dan citraan, mahasiswa sudah mempunyai perbendaharaan kata yang cukup banyak sehingga dalam penulisan puisi ada banyak simbol maupun citraan. Hal ini menjadikan puisi mahasiswa menjadi kaya makna. 5
Kedua, karakteristik rima puisi mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang didominasi oleh kemampuan mahasiswa menggunakan indikator rima berpola baik pada awal baris, tengah baris, dan akhir baris. Ketiga, karakteristik tipografi yang ditulis mahasiswa Offering A Angkatan 2009 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang didominasi oleh penggunaan tipografi non konvensional. Meskipun menggunakan tipografi non konvensional, tipografi mereka hanya sebatas untuk keindahan indrawi, belum membantu mengintensifkan makna dan rasa atau suasana puisi yang mereka tulis. Saran Pertama, untuk dosen menulis puisi lebih banyak memberikan wacana dan penugasan menulis puisi kepada mahasiswa agar kemampuan menulis puisi mahasiswa lebih baik lagi. Kedua, untuk peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut tentang karakteristik puisi mahasiswa agar lebih memperbanyak sumber data pada penelitian serta menambahkan aspek yang diteliti sehingga menghasilkan data yang lebih banyak dan mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan keadaan mahasiswa sekarang ini. DAFTAR RUJUKAN Akhadiah, dkk. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek PLPTK. Keraf, G. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kosasih. E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya Bekerja Sama dengan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi: Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sayuti, Suminto. A. 1985. Puisi dan Pengajarannya: Sebuah Pengantar. Semarang: IKIP Semarang Press. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Um Press. Waluyo, Herman. J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. 6