PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

D O K U M E N P E N G A D A A N

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN U R A I A N. ( 10 % x A ) - ( C )

REKAPITULASI BIAYA. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Tahun Anggaran No. PEKERJAAN PENDAHULUAN PEKERJAAN SALURAN. Jumlah PPN 10% Total Dibulatkan TERBILANG :

D O K U M E N P E N G A D A A N

PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I. // Dengan Huruf.// Diperiksa Oleh, Tenggarong, 2012 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) PT / CV.

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

No. U R A I A N KODE KOEF.

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

Pertanyaan Peserta. harga. siantar, rantau prapat mohon pencerahannya? Penjelasan Panitia/Pokja ULP. Dokumen Bab Uraian

KOP PERUSAHAAN Kegiatan : Pembangunan Jalan Usaha Tani Muara Jawa Ilir Lokasi : Kec. Muara Jawa Sumber Dana : APBD Kutai Kartanegara Tahun Anggaran :

PERHITUNGAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN LPB PADA PENINGKATAN JALAN CILIK RIWUT DI KECAMATAN MURUNG KALIMANTAN TENGAH

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website (Addendum dokumen BoQ kosong).

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB IV PENYAJIAN DATA

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

R E K A P I T U L A S I DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Lembar HARGA JUMLAH No. U R A I A N SATUAN VOL. SATUAN HARGA. A. Sewa Tanah M2 - B. PERALATAN Periksa lembar

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 03 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI JALAN

DAFTAR LAMPIRAN - LAMPIRAN PENAWARAN

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

PANDUAN NO. 008/BM/2008 PANDUAN ANALISIS HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi Desember 2006 NOPEMBER 2008

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI ANGGARAN DAN BIAYA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BILL OF QUANTITY ( BQ )

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

PANDUAN PANDUAN ANALISA HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi November 2010 DESEMBER 2010 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

proyek, sehingga hams dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin agae diperoleh biaya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA DINAS PEKERJAAN UMUM Jln. Pue Mami No. 01 Gunung Bale - Donggala

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

No. PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp.) KET. 2 I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN PERSIAPAN III. PEKERJAAN SALURAN

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH DI PROYEK TOL NGANJUK - KERTOSONO NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

Menghitung hasil perkalian antara Perkiraan Volume Pekerjaan dan perkiraan Harga Satuan Pekerjaan Volume pekerjaan bisa berubah-ubah sesuai realisasi

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

BILL OF QUANTITY ( BQ )

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR

BILL OF QUANTITY ( BQ )

KEUNTUNGAN = BIAYA YANG DIKELUARKAN PENDAPATAN YANG DITERIMA ANALISIS BIAYA DARI PROSES PRODUKSI

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Transkripsi:

CCE 05 = ANALISA HARGA SATUAN PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

HAND OUT

KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / trampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti standar baku mutu baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Cost Controller merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam pengendalian mutu konstruksi bidang sumber daya air. Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Cost Controller of Water Resources Construction ini terdiri dari 8 (Delapan) m odul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Cost Controller.. Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan khususnya untuk modul Pekerjaan Sumber Daya Air. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, Desember 2005 Tim Penyusun i

LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : COST CONTROLLER PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Umum Pelatihan Mampu merencanakan dan melaksanakan pengendalian biaya pelaksanaan dilapangan, sesuai anggaran biaya yang telah ditetapkan, pada pelaksanaan pekerjaan SDA B. Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu : 1. Menerapkan dokumen kontrak 2. Membuat rencana anggaran pelaksanaan pekerjaan bersama bagian lain yang terkait 3. Menyusun dan mengevaluasi cash flow pelaksanaan pekerjaan bersama bagian lain yang terkait 4. Berkoordinasi dengan bagian lain yang terkait melaksanakan pengadaan bahan, upah, subkontraktor, peralatan, dan biaya umum serta memeriksa permintaan dana kerja 5. Melakukan pencatatan dan evaluasi biaya pelaksanaan pekerjaan, serta membuat pelaporan secara periodik Seri / Judul : CCE 05 : TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah selesai mengikuti modul ini, peserta mampu menjelaskan konsep dasar perhitungan analisa harga satuan dan menjelaskan cara perhitungan biaya pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air, yang diperoleh melalui suatu analisa yang disebut analisa harga satuan. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah modul ini diajarkan para peserta mampu : 1. Menjelaskan konsep dasar perhitungan analisa harga satuan pekerjaan ii

2. Menjelaskan komponen dalam analisa biaya narga satuan pekerjaan, bahan, upah, alat dan biaya umum 3. Menjelaskan pengertian Harga Satuan Dasar (HSD), Harga Satuan Pekerjaan (HSP), Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) serta penggunaannya dalam menghitung biaya. 4. Menerapkan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan dalam menyusun biaya konstruksi. iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i LEMBAR TUJUAN... ii DAFTAR ISI... iv DESKRIPSI SINGKAT DAN DAFTAR MODUL... vi PANDUAN PEMBELAJARAN... vii MATERI SERAHAN... xi BAB I PENDAHULUAN... I -1 BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA...II - 1 2.1. Umum... II - 1 2.2. Komponen Biaya... II - 1 2.3. Harga Satuan Pekerjaan... II - 1 2.4. Upah... II - 1 2.5. Bahan... II 2 2.6. Koefisien... II 2 2.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi... II 3 BAB III HARGA SATUAN DASAR / HARGA SATUAN PEKERJAAN/HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN DAN PERALATAN... III - 1 3.1. Jenis Harga Satuan... III - 1 3.1.1. Harga Satuan Dasar (HSD)... III - 1 3.1.2. Harga Satuan Pekerjaan (HSP)... III - 1 3.1.3. Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK)... III - 1 3.2. Metode Penyusunan dan Pengumpulan Harga Satuan... III - 2 3.3. Penggunaan Dalam Menghitung Biaya... III - 2 3.4. Contoh Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK)... III - 3 3.5. Contoh Perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK)... III - 5 3.6. Harga Standar Upah Berdasarkan Upah minimum Regional (UMR)... III - 6 3.6.1. Upah Lokal... III - 6 3.6.2. Upah Yang Didatangkan... III - 8 3.7. Bahan... III - 8 3.8. Peralatan... III - 14 3.9. Sewa Alat... III - 17 iv

BAB IV UNSUR TENAGA KERJA... IV - 1 4.1. Produktivitas Tenaga Kerja... IV - 1 4.2. Jumlah Setiap Kualifikasi Tenaga Kerja... IV - 1 BAB V UNSUR BAHAN... V - 1 5.1. Penentuan Keperluan Bahan... V - 1 5.2. Kuantitas Bahan... V - 1 BAB VI UNSUR ALAT BERAT... VI 1 6.1. Produktivitas Setiap Jenis Peralatan... VI 1 6.2. Perhitungan Produktivitas Beberapa Jenis Peralatan... VI 1 6.3. Perhitungan Produktivitas Alat Untuk Setiap Jenis Pekerjaan... VI 1 BAB VII HARGA SATUAN PEKERJAAN... VII 1 7.1. Umum... VII 1 7.2. Biaya Langsung... VII 2 7.3. Biaya Tidak Langsung... VII 4 RANGKUMAN DAFTAR PUSTAKA v

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN PENGENDALIAN BIAYA PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR (COST CONTROLLER OF WATER RESOURCES CONSTRUCTION) dibakukan dalam SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja, sehingga dalam Pelatihan COST CONTROLLER unit-unit kompetensi tersebut Tujuan Khusus Pelatihan. 2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisa dari masing -masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan kurikulum dan silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusunlah seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam daftar modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Cost Controller. DAFTAR MODUL No. Kode Judul Modul 1. CCE-01 UUJK, Etika Profesi dan Etos Kerja 2. CCE-02a Sistem Manajemen K3 Konstruksi CCE-02b RPL dan RKL 3. CCE-03 Dokumen Kontrak 4. CCE-04 Manajemen Proyek 5. CCE-05 6. CCE-06 Spesifikasi 7. CCE-07 Pengendalian Biaya 8. CCE-08 Manajemen Logistik dan Peralatan vi

PANDUAN PEMBELAJARAN A. BATASAN No. Item Batasan Uraian Keterangan 1. Seri / Judul CCE 05 = 2. Deskripsi Materi ini membahas tentang komponen yang membentuk biaya konstruksi yaitu bahan, upah dan peralatan. Upah yang dimaksud disini adalah upah tenaga kerja yang bekerja pada proyek, bagaimana menentukan Harga Bahan dan Upah, dan alat dalam pembuatan Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Perkalian dari volume dan harga satuan dari masingmasing jenis / item pekerjaan adalah merupakan biaya tiap-tiap item pekerjaan. Penjumlahan dari biaya masing-masing item adalah merupakan biaya konstruksi / pekerjaan. Perhitungan biaya seperti itu disebut Daftar Kuantitas dan Harga atau Bill of Quantity (BoQ). 3. Tempat kegiatan Di dalam ruang kelas, lengkap dengan 4. Waktu pembelajaran fasilitasnya. 5 jam pembelajaran (1 JP = 45 menit) atau sampai tercapainya minimal kompetensi yang telah ditentukan khususnya domain kognitif (pengetahuan) vii

B. PROSES PEMBELAJARAN No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 1. Ceramah : Pembukaan - Menjelaskan Tujuan Instruksional (TIU & TIK) - Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau pengalamannya dalam membuat Perhitungan Biaya Konstruksi dilapangan - Waktu : 10 menit 2. Ceramah : Pendahuluan - Gambaran pola pikir ringkas pembuatan analisa harga satuan pekerjaan - Sumber dapat diperoleh dari data-data harga satuan dasar dalam perhitungan analisa harga satuan - Waktu : 10 menit - Bahan : Materi serahan (Bab I : Pendahuluan) 3. Ceramah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya - Menjelaskan komponen yang membentuk biaya yaitu bahan, upah dan peralatan. - Harga satuan pekerjaan merupakan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan satu-satuan pekerjaan, yang komponennya terdiri dari bahan, upah dan peralatan yang dikalikan dengan koefisien masing-masing. - Waktu : 10 menit - Bahan : Materi serahan (Bab II : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya) - Mengikuti penjelasan TIU & TIK dengan tekun dan aktif - Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu O H T No. 1 s/d 2 O H T No. 4 s/d 5 O H T No. 6 s/d 9 viii

No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 4. Ceramah : Harga Standar / Harga Satuan, Upah, Bahan Dan Peralatan. - Menjelaskan jenis-jenis harga satuan, metode penyusunan dan pengumpulan harga satuan, contoh harga satuan kegiatan pekerjaan, contoh perhitungan sewa peralatan dan perhitungan jumlah truk. - Waktu : 70 menit - Bahan : Materi serahan (Bab III : Harga standar / harga satuan, upah, bahan dan peralatan) 5. Ceramah : Komponen Tenaga Kerja - Menjelaskan tentang produktivitas tenaga kerja baik pengertian maupun penentuan produktivitas contoh perhitungan - Waktu : 30 menit - Bahan : Materi serahan (Bab IV komponen tenaga kerja) 6. Ceramah : Komponen Bahan - Menjelaskan tentang kuantitas bahan, faktor konversi bahan, serta contoh perhitungan kebutuhan bahan dalam suatu jenis pekerjaan serta faktor pemadatan tanah. - Waktu : 15 menit - Bahan : Materi serahan (Bab V : Komponen Bahan) 7. Ceramah : Komponen Alat Berat - Menjelaskan tentang produktivitas beberapa alat berat dan faktor efesiensi kerja alat untuk beberapa kondisi operasi alat dan beberapa contoh perhitungan produktivitas beberapa alat - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu O H T No. 10 s/d 20 O H T No. 21 s/d 25 O H T No. 26 s/d 27 O H T No. 28 s/d 39 ix

No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung - Waktu : 65 menit - Bahan : Materi serahan (Bab VI : Komponen Alat Berat) 8. Ceramah : Harga Satuan Pekerjaan. - Menjelaskan tentang biaya langsung dan biaya tidak langsung, cara menghitung harga komponen tenaga kerja / bahan dan peralatan, resiko pekerjaan dan contoh-contoh Analisa Harga Satuan Pekerjaan. - Pengertian angka koefisien bahan upah & alat - Waktu : 15 menit - Bahan : Materi serahan (Bab VII : Harga Satuan Pekerjaan) - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu O H T No. 40 s/d 41 x

M A T E R I S E R A H A N xi

BAB I PENDAHULUAN Secara umum pola pikir dalam menentukan harga satuan pekerjaan meliputi 3 (tiga) hal penting, yaitu berupa : 1. Masukan (input) 2. Proses (process) 3. Keluaran (output) Gambaran ringkas Pola pikir Pembuatan Pekerjaan dapat dilihat pada gambar terlampir sesudah halaman ini. Harga satuan setiap pekerjaan yang merupakan keluaran ( output) diperoleh dari proses perhitungan dari masukan-masukan, antara lain berupa harga satuan dasar untuk komponen-komponen bahan, tenaga kerja dan peralatan, setelah terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi dan faktor-faktor serta prosedur kerjanya. Jumlah dari seluruh perkalian koefisien komponen-komponen tersebut dengan harga satuan dasarnya ditambah dengan biaya umum dan laba akan menghasilkan harga satuan setiap pekerjaan. Data harga satuan dasar yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Harga pasar setempat pada waktu yang bersangkutan. b. Harga kontrak untuk barang/ pekerjaan sejenis tempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi. c. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dan media cetak lainnya. d. Daftar harga/ tarif barang/ jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal. e. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah. f. Data lain yang dapat digunakan. Pola pikir secara komprehensif seperti matrik halaman berikut : I - 1

I - 2

BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA 2.1. Umum Biaya suatu pekerjaan tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Untuk pekerjaan sumber daya air terdiri dari pekerjaan irigasi, pekerjaan sungai, pekerjaan rawa dan pengawasan pantai serta pekerjaan bendungan. 2.2. Komponen Biaya Komponen yang membentuk biaya adalah volume dan harga satuan pekerjaan ditambah dengan overhead dan profit. Sumber data harga satuan dasar upah atau bahan yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. Harga dasar setempat pada waktu yang tertentu. 2. Harga kontrak untuk barang / pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi. 3. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh biro pusat statistic (BPS) dan media cetak lainnya 4. Daftar harga / tariff barang / jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal 5. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah 6. Data lain yang dapat digunakan 2.3. Harga Satuan Kegiatan Harga satuan kegiatan terdiri dari sekelompok harga upah, bahan dan peralatan yang dikalikan dengan suatu koefisien masing-masing untuk memperoleh harga satuan pekerjaan (misalnya Rp/m 1, Rp/m 2, Rp/m 3, Rp/ton dan lain-lain) yang diperoleh melalui suatu analisa yang disebut dengan analisa harga satuan. 2.4. Upah Harga upah tenaga kerja adalah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja dan harga ini yang menjadi komponen dalam analisa harga satuan kegiatan. Harga dasar upah tenaga kerja diperoleh dari sumber data seperti disebut dalam butir 2.2 diatas. Harga dasar tersebut adalah menjadi harga upah tenaga kerja, apabila II - 1

tenaga kerja tersebut berada disekitar lokasi pekerjaan / proyek. Namun apabila tenaga kerja berasal dari daerah lain yang memerlukan biaya angkutan dan biaya tempat tinggal, maka selain harga dasar upah tersebut perlu ditambah biaya transport dan tempat tinggal, yang disebut biaya mobilisasi dan demobilisasi. 2.5. Bahan Bahan terdiri dari 2 macam yaitu : bahan dasar dan bahan olahan. Bahan dasar adalah seperti batu kali / gunung, pasir sungai / gunung dan lainlainnya, yang masih asli diambil dari alam. Bahan olahan untuk keperluan tertentu adalah bahan dasar yang diolah misalnya menjadi batu pecah, baik oleh tangan manusia maupun mesin pemecah batu. Harga bahan dasar adalah harga bahan yang terdapat di pasaran. Yaitu bahan yang dimiliki oleh masyarakat, toko atau pemasok, yang diambil dari sungai atau dari gunung Harga bahan dasar di quarry adalah harga bahan yang dikumpulkan dengan menggunakan alat-alat berat atau alat-alat khusus (seperti dinamit untuk memperoleh batu gunung) dengan membayar kewajiban ke pemerintah daerah seperti iuran galian C, atau iuran daerah dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi harga ialah tenaga manusia dan peralatan. Harga bahan dilokasi pekerjaan atau base camp adalah harga dasar bahan ditambah biaya angkutan. Biaya angkutan sendiri terdiri dari biaya memuat dan membongkar baik oleh tenaga manusia maupun peralatan dan biaya angkut oleh kendaraan. Harga dasar bahan hasil pabrikan seperti semen, besi beton, baja, cat dan lainlainnya, diperoleh dari pabrik atau agen tunggal. 2.6. Koefisien Nilai koefisien untuk bahan dan upah yang dilakukan secara manual diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kemampuan seseorang dalam mengerjakan satu-satuan pekerjaan dan jumlah bahan yang diperlukan. Daftar koefisien ini telah tersusun dalam buku analisa harga satuan yang terkenal dengan buku BOW ( Burgerliy ke Openbare Werken). Dewasa ini mungkin tidak sesuai lagi, karena ini produk zaman Belanda yang sudah sangat lama berlalu. Selain itu BOW tidak menggunakan alat-alat berat. Dewasa ini besaran koefisien sudah ada dimasing-masing Direktorat Jenderal seperti Direktorat Jenderal Bina II - 2

Marga (P rasarana Wilayah). Juga telah terbit buku analisa harga satuan berdasarkan Standar Hari / Orang (Standar Man / Day), atau Standar Jam / Orang (Standar Man / Hours). Sedang apabila dengan menggunakan peralatan khususnya alat-alat berat, dibuat dalam analisa tersendiri menurut jenis alatnya. 2.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi Besar kecilnya harga suatu pekerjaan selain ditentukan oleh harga bahan, upah, peralatan dan volume, juga dipengaruhi oleh : - Faktor lingkungan (sosial budaya) - Lokasi pekerjaan terpencil atau tidak - Kemudahan akan transportasi - Cuaca - Kecakapan, keterampilan serta pengalaman para mandor dan tukang II - 3

BAB III HARGA SATUAN DASAR / HARGA SATUAN PEKERJAAN / HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN 3.1. Jenis Harga Satuan Harga satuan adalah suatu harga yang dapat dipakai untuk menganalisa biaya suatu kegiatan pembangunan dibidang sumber daya air mencakup penyusunan harga satuan yang dilakukan oleh tim HSP TA. 1999 / 2000 terdiri dari : 3.1.1. Harga Satuan Dasar (HSD) Harga satuan dasar ini adalah harga dari masing-masing upah, bahan dan alat yang dipakai sebagai dasar perhitungan analisa harga satuan pekerjaan yang dipakai sebagai dasar perhitungan RAB Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSP). 3.1.2. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah suatu harga dari masing-masing jenis pekerjaan (Pay Item) yang diperoleh dari analisa harga satuan dasar yang dipakai sebagai dasar perhitungan RAB Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) 3.1.3. Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) adalah suatu harga dari jenis kegiatan untuk menyeleasaikan dan berfungsinya suatu bangunan. Di dalam penyajian ini dibatasi untuk bangunan-bangunan di bidang pengairan. Harga satuan pokok kegiatan (HSPK) ini dikelompokkan menjadi : a. Kelompok yang bersifat umum Disini dimaksudkan dengan kelompok umum adalah kelompok bangunan yang dapat dipakai oleh semua jenis pekerjaan dibidang bangunan besar, sungai, irigasi, rawa / pantai dan air tanah b. Kelompok untuk pekerjaan khusus Yang dimaksud dengan kelompok pekerjaan khusus adalah kelompok bangunan yang hanya dapat digunakan untuk masing-masing bidang yang terdapat dalam pekerjaan, (bangunan besar, sungai, irigasi, rawa / pantai dan air tanah) III - 1

3.2. Metode Penyusunan dan Pengumpulan Harga Satuan a. Harga satuan dasar ini dihimpun berdasarkan sumber : - Laporan rutine dari Kanwil PU/ Dinas PU beberapa propinsi yang diperhitungkan dapat mewakili kelompok indek yang ada. - Kontrak-kontrak pekerjaan yang sedang berjalan - Harga pasar atau toko eceran - Terbitan harga satuan instansi yang berwenang - Diperhitungan adanya kenaikan atas inflasi normal pertahun b. HSP : Disusun berdasarkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan yang dulu umumnya masih mengacu ke BOW, namun saat ini berdasarkan analisa dari proyek yang dinilai dapat dipertanggung jawabkan dengan menggunakan HSD sesuai hasil dari butir 3.2.a. c. HSPK - Ditentukan jenis dan satuan kegiatan - Ditentukan ukuran dan spesifikasi teknis utama dari kegiatan tersebut - Dihitung volume (design) tiap pekerjaan dari tiap satuan jenis kegiatan tersebut diatas. - HPSK = Vol (p) x HSP 3.3. Penggunaan Dalam Menghitung Biaya a. Ancar-ancar harga satuan ini (HSP dan HSPK) digunakan untuk menghitung perkiraaan nilai suatu kegiatan (Bangunan Pengairan), secara cepat sesuai kedekatan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam buku ini. b. Untuk mendapat nilai HSPK yang akurat, sangat tergantung dari variasi spesifikasi teknis, metode pelaksanaan yang ditentukan untuk HSPK yang dihitung, serta mengacu pada HSD setempat pada saat menghitung HSPK / HSP. Untuk itu, HSP / HSPK ini akan berubah (dihitung kembali) jika variasi spesifikasi, metode dan lokasi jauh berbeda dengan buku ini. c. Untuk item HSPK, HSP maupun HSD yang tidak ada dalam buku ini supaya dihitung sesuai dengan kondisi masing-masing proyek dan harga pasar setempat. III - 2

d. Harga-harga satuan dasar (HSD) yang digunakan dalam menyusun analsia HSP yang selanjutnya memberikan hasil HSPK didalam buku ancar-ancar ini diperoleh dari harga yang berlaku bulan Oktober 1998 dari daerah jawa Timur yang relatif berbeda tidak terlalu signifikan. Tentunya untuk dapat digunakan secara nasional di propinsi-propinsi lain, maka dapat disesuaikan dengan menggunakan koefisien lokasi yang diberikan dalam tabel berikut : Koefisien = 1,0 untuk propinsi DKI Jakarta, Jawa barat, Jawa tengah, DI. Yogyakarta, Jawa timur. Koefisien = 1,1 untuk propinsi Lampung, Sum-sel, Bengkulu, Jambi, Sum-bar, Sum-ut, Aceh. Koefisien = 1,15 untuk propinsi Riau Koefisien = 1,18 untuk propinsi Kal-sel, Kal-teng, Kal-bar, Kal-tim dan Bali Koefisien = 1,19 untuk propinsi Sul-sel, Sul-tra, Sul-sel, Sul-ut Koefisien = 1,20 untuk propinsi NTT, NTB, Tim-tim Koefisien = 1,25 untuk propinsi Maluku, Ir-ja e. Spesifikasi teknik masing-masing kegiatan dari HSPK tercantum pada lampiran perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan f. HSPK ini telah disepakati bersama dengan Bappenas dan DJA, kecuali HSPK bertanda *). Penggunaan HSPK bertanda *), harus didukung dengan analisa biaya dalam rangka mendapatkan persetujuan DUP dari Bappenas / DJA. 3.4. Contoh Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) No Uraian Sat. Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. C. IRIGASI 1. Studi Identifikasi Ha 43,900 2. Studi Pengenalan Ha 47,700 3. Master Plan Ha 79,900 III - 3

4. Studi Kelayakan Ha 80,900 5. Pengukuran & Perencanaan Drainase Ha 61,300 6. Final Desain Bendung Unit 211,970,000 7. Pengukuran & Detail Desain Irigasi Ha 211,000 8. Perbaikan Irigasi Desa (PID) Ha 550,000 9. Rehabilitasi Jaringan Irigasi 9.1 Kategori Ringan Ha 600,000 9.2 Kategori Sedang Ha 1,650,000 9.3 Kategori Berat Ha 2,750,000 10. Pembangunan Irigasi Baru 10.1 Kategori Sederhana (<2.000 ha) Ha 3,500,000 10.2 Kategori Teknis 1. Kecil (<2.000 Ha) Ha 8,000,000 2. Besar (>2.000 Ha) Ha 11,000,000 11. Penyiapan Lahan Berpengairan (PLB) 11.1 Kategori Ringan (lahan datar, tegalan) Ha 750,000 11.2 Kategori Sedang (lahan landai, semak belukar) Ha 1,500,000 - Rehab. Sal. Tersier - Rehab. Sal. Sekunder - Rehab. Sal. Tersier - Rehab. Sal. Sekunder - Bang. Air & Sal. Sekunder (pintu, talang, sadap) - Rehab. Sal. Tersier - Bang. Air & Sal. Sekunder - Sal. Sekunder & Bendung - Bang. Pengambilan sederhana (free intake) bendung, bang. pelengkap - Sal. Primer & Sekunder (tanpa Lining) - Jaringan Tersier - Bang. pengambilan teknis - Sal. Primer, Sekunder, Tersier - Bang. pengambilan teknis (bendung, intake, bang. penangkap Lumpur, embung) - Sal. Primer, Sekunder, Tersier dan bangunan pelengkap - Desain - Pembersihan Lahan Manual - Pencetakan Sawah - Desain - Pembersihan Lahan Manual III - 4

- Pencetakan Sawah - Desain 11.3 Kategori Berat (lahan miring, hutan ringan) Ha 2,000,000 - Pembersihan Lahan dgn alat berat - Pencetakan Sawah dgn alat berat 3.5. Contoh Perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Spesifikasi : - Lebar Saluran 1 2 m - Tinggi Saluran 0,50 1,50 m - Lining Beton Tak Bertulang K 225 - Panjang Saluran 1.000 m - Saluran dengan galian dan lining No Uraian Pekerjaan Kode Anl. Harga Jumlah Harga Atau Upah / Sat. Volume. Satuan (Rp) Material (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 1. Pekerjaan Persiapan - Ls 1 5,000,000.00 5,000,000.00 2. Pembersihan - M2 12,000 2,500.00 30,000,000.00 3. Galian tanah biasa I. 10 M3 3,400 6,700.00 22,780,000.00 4. Timbunan tanah I. 14 M3 18,200 12,700.00 231,140,000.00 dipadatkan, tanah dari luar 5. Timbunan pasir urug I. 15 M3 400 19,100.00 7,640,000.00 6. Pekerjaan lining beton K- II. B.4 M3 374 240,400.00 89,909,600.00 225 7. Pipa filter - M1 250 90,000.00 22,500,000.00 8. Construction Joint - M1 700 60,000.00 42,000,000.00 JUMLAH (A) PPN % 10 Rp. Rp. 450,969,600.00 45,096,960.00 JUMLAH (B) Panjang Saluran (C) Mtr Rp. 496,066,560.00 1,000 Harga Satuan Pokok Kegiatan Pekerjaan Saluran Per-meter (B/C) Rp. 496,066.56 Dibulatkan Rp. 496,000.00 III - 5

3.6. Harga Standar Upah Berdasarkan Upah minimum Regional (UMR). Sumber data didapat dari ketetapan yang dikeluarkan Menteri Tenaga Kerja mengenai besarnya Upah minimum Regional yang diadakan peninjauan kembali setiap tahun (Lihat lampiran keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep- 02/Men/1996) mengenai UMR pada 25 wilayah di Indonesia. Pengertian Upah Minimum Regional (UMR) adalah upah pokok terendah termasuk tunjangan tetap yang diterima oleh pekerja di wilayah tertentu dalam satu propinsi dan ini adalah tingkat pengupahan minimal tenaga kerja untuk setiap kualifikasi tenaga kerja Dalam Suatu perusahaan, Upah Minimum Regional (UMR) ini akan menjadi pola sebagai harga dasar upah. Komponen upah dasar tenaga kerja adalah Upah berdasar UMR disamping itu ada tunjangan, seperti : 1. Makan 2. Transport 3. Pengobatan 4. Rumah atau tempat tinggal sementara atau tempat penampungan sementara pekerja selama proyek berjalan Untuk suatu perusahaan baik yang bergerak dalam bidang pembangunan atau lainnya maka dasar upah, selain berdasar UMR dipertimbangkan pula adanya upah lokal dan upah mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah (lokasi pekerjaan). 3.6.1. Upah Lokal. Upah lokal adalah harga upah setempat pada waktu yang bersangkutan berada dan yang terjadi pada waktu itu. Sumber data upah lokal adalah dari instansi yang berwenang dari daerah, umpamanya Sub Dinas Cipta Karya Propinsi. Sumber lain bisa didapatkan dari biro statistik dan atau survai pasar. Instansi yang berwenang tersebut mengeluarkan secara rutin daftar upah lokal sesuai harga pasaran setempat dilokasi pekerjaan yang besarnya > dari UMR. Sebagai gambaran untuk menetapkan harga satuan upah pekerja yang dipakai sebagai patokan untuk perusahaan tersebut dalam menentukan penawaran harga dapat dihitung sebagai berikut : III - 6

- Berdasarkan UMR harga satuan upah pekerja umpamanya Rp. 750 / jam - Dasar dari instansi yang berwenang ( dikeluarkan secara rutin di propinsi), sesuai harga pasaran di lokasi pekerjaan (hasil survai) tenaga kerja lokal. Rp. 850 / jam - Bila tenaga didatangkan dari luar daerah (luar lokasi), dimana telah diperhitungkan biaya transport dan biaya tempat menginap sementara selama proyek berjalan. Rp. 1.100 / jam Dengan membandingkan ketiga harga pasar satuan dasar upah rata-rata untuk perusahaan tersebut adalah : (Rp. 750 + Rp. 850 + Rp. 1.100) / 3 = Rp. 900 / jam Demikian pula halnya dengan menghitung harga dasar upah berdasarkan kualifikasi untuk pekerjaan lainnya, seperti : Tukang, Mandor, Operator dan sebagainya, adalah sama caranya seperti menghitung harga dasar untuk pekerja diatas. Tabel 3.6.1. Contoh Daftar Harga Satuan Dasar Upah No. Uraian Kode Satuan Harga Satuan (Rp) 1. Pekerja L 101 Jam 900,00 2. Tukang L 079 Jam 1.200,00 3. Mandor L 061 Jam 1.250.00 4. Operator L 081 Jam 2,000.00 5. Pembantu L 083 Jam 1,000.00 Operator 6. Supir L 091 Jam 1,300.00 7. Pembantu supir L 099 Jam 1,000.00 8. Mekanik L 071 Jam 1,500.00 9 Pembantu L 072 Jam 1,000.00 Mekanik keterangan III - 7

3.6.2. Upah Yang Didatangkan. Sedangkan upah bagi pekerjanya yang didatangkan dari luar daerah tempat pekerjaan, maka harus diperhitungkan pula biaya transport untuk mendatangkan tenaga kerjanya, maupun fasilitas sementara tempat tinggal di daerah lokasi pekerjaan selama pekerjaan proyek belum selesai. Jadi ada biaya mobilisasi dan demobilisasi pekerja. 3.7. Bahan. Bahan yang diperhitungkan ada dua macam, yaitu : a. Berupa bahan dasar (batu kali / gunung, pasir sungai / gunung dan lain-lain). b. Berupa bahan olahan (misalnya agregrat kasar dan halus hasil produksi mesin pemecah batu dan lain sebagainya). 1. Harga Satuan Bahan Dasar Untuk bahan dasar biasanya diadakan survai terlebih dahulu, yaitu untuk mengetahui lokasi sumber bahan tersebut dan pemenuhan terhadap spesifikasinya, kemudian diberi keterangan sumber bahan tersebut, misalnya bahan diambil di quarry (seperti batu kali, pasir, dll) atau bahan diambil di pabrik atau gudang grosir (seperti semen, besi dan sebagainya) yang telah dilengkapi dengan sertifikasi uraian sebagai syarat untuk pemenuhan spesifikasi. Data harga satuan bahan dasar harus sesuai dengan kriteria mengenai sumber-sumber data harga satuan dasar yang digunakan sepertit yang telah dikemukakan pada pendahuluan modul ini. Harga bahan di quarry lain dengan harga bahan dasar bila dikirim ke base camp atau ke tempat pekerjaan, karena untuk terakhir ini ada biaya tambahannya yaitu biaya pengangkutan material dari quarry ke base camp atau tempat pekerjaan dan biaya-biaya lainnya seperti retribusi dan biaya operasional alat-alat berat di quarry. Sebagai contoh quarry disajikan perhitungan analisa harga satuan dasar bahan pasir dengan lokasi di quarry dan tujuan di base camp. III - 8

Tabel 3.7.1. Dasar Bahan Jenis Lokasi Tujuan : M01 Pasir : Quarry : Base Camp No Uraian Kode Koef. Satuan Harga Satuan (Rp) I. ASUMSI 1. Menggunakan alat berat 2. Kondisi jalan : sedang/baik 3. Jarak quarry ke lokasi base camp L 5.00 Km 4. Harga satuan pasir di quarry Rp M01 1.00 M3 8.000,00 5. Harga satuan dasar excavator Rp E01 1.00 Jam 36.076,50 6. Harga satuan dasar dump truk Rp E08 1.00 Jam 22.948,54 II. URUTAN KERJA 1. Pasir digali dengan excavator 2. Excavator sekaligus memuat pasir hasil galian ke dalam dump truk 3. Dump truk mengangkut pasir ke lokasi base camp III. PERHITUNGAN EXCAVATOR (E10) Kapasitas bucket V 0.50 M3 Faktor bucket Fb 0.90 - Faktor efisiensi alat Fa 0.83 - Waktu siklus Ts1 - Menggali / memuat T1 0.50 Menit - Lain-lain T2 0.50 Menit Ts1 1.00 Menit Kap. Prod / jam = {(VxFbxFax60)/Ts1)} Q1 22.41 M3/jam Biaya Excavator/ M3 = (1:Q) x Rp. E10 Rp 1 1.608,84 Rupiah Dump Truk (E 08) Kapasitas bak V 4.00 M3 Faktor efisiensi alat Fa 0.83 - Kecepatan rata-rata V1 40.00 Km/jam Kecepatan rata-rata kosong V2 50.00 Km/jam Waktu siklus - Waktu tempuh isi = (L / v1)x60 T1 7.50 Menit - Waktu tempuh kosong ((L / v2)x60 T2 6.00 Menit - Muat = (V / Q1) x 60 T2 10.71 Menit - Lain-lain T4 1.00 Menit Ts2 25.21 Menit III - 9

IV Kap. Prod / jam = {(VxFax60)/Ts2)} Q2 7.90 M3/jam Biaya Dump Truk / M3 = (1:Q2) x Rp. E08 Rp 2 2.904,22 Rupiah HARGA SATUAN DASAR BAHAN DI LOKASI BASE CAMP Harga Satuan Dasar Pasir : (Rp M01 + M 01 12.514,06 Rupiah Rp 1 + Rp 2) Dibulatkan : M 01 12.500,00 Rupiah 2. Harga Satuan Bahan Olahan Bahan olahan biasanya diberi keterangan tempat bahan tersebut diolah seperti (di-base camp, di lokasi mesin pemecah batu / stone crusher) untuk memperoleh agregrat kasar / halus dan sebagainya. 1. Masukan (Input) Misalkan yang dipergunakan untuk perhitungan bahan olahan adalah sebagai berikut : a. Jarak quarry (bila bahan dasar batu bula t) diambil dari quarry, yaitu jarak yang diperhitungkan sebagai jarak angkut dari tempat pengambilan suatu bahan (batu bulat) quarry ke lokasi di mana alat pemecah batu berada. b. Harga Satuan Dasar Bahan Harga ini adalah harga satuan dasar batu kali berupa data autentik yang tersedia (sesuai kriteria berupa sumber data harga satuan dasar) c. Harga satuan Dasar Alat Harga ini merupakan biaya yang terdiri dari biaya pasti, biaya operasi dan biaya pemeliharaan. d. Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja Harga ini adalah harga satuan dasar tenaga kerja berupa data autentik yang tersedia (sesuai kriteria sumber-sumber data harga satuan dasar) e. Kapasitas Alat Merupakan kapasitas alat pemecah batu ( stone crusher) dan wheel loader. f. Faktor efisiensi Alat Faktor ini adalah efisiensi kerja dari alat yang digunakan III - 10

g. Faktor kehilangan Material Ini merupakan faktor untuk memperhitungkan material yang tercecer pada saat diolah. 2. Proses Perhitungan bahan olahan, meliputi : a. Biaya harga alat dalam memproduksi bahan olahan yang bersangkutan berdasarkan waktu yang dibutuhkan alat tersebut dan biaya sewa alatnya. b. Biaya kebutuhan bahan dasar (batu kali dan pasir) yang diperlukan c. Perhitungan tenaga kerja yang diperlukan d. Biaya kerja alat dalam proses pencampuran (blending) 3. Keluaran (output) Proses perhitungan di atas akan menghasilkan harga satuan dasar bahan untuk agregrat kasar dan halus. Harga satuan dasar bahan ini merupakan masukan (input) dalam proses perhitungan analisa harga satuan. Sebagai contoh dengan ini disajikan perhitungan analisis harga satuan dasar bahan olahan (lihat halaman berikutnya) Tabel 3.7.2. Uraian Bahan Olahan Item Pembayaran : Agregrat Kasar dan Halus Jenis Pekerjaan : Pengadaan Agregrat Kasar dan Halus Satuan Pembayaran : M3 No Uraian Kode Koef. Satuan Ket I. ASUMSI 1. Bahan dasar (batu dan pasir) diterima di lokasi alat pemecah batu (base Camp) 2. Kegiatan dilakukan di dalam lokasi base camp 3. Hasil produksi alat pemecah batu : - Agregat halus H 20.000 % - Agregat Kasar K 80.000 % 4. Berat jenis bahan dasar : - Batu / gravel D1 1.800 Ton/m3 III - 11

- Pasir D2 1.670 Ton/m3 - Batu pecah D3 1.800 Ton/m3 5. Harga satuan bahan dasar - Batu / gravel Rp 1 12.400.000 Rp/jam - Pasir Rp 2 12.500.000 Rp/jam 6. Biaya operasi alat : - Pemecah batu (stone crusher) Rp 3 129.516.680 Rp/jam - Wheel loader Rp 4 45.661.010 Rp/jam 7. Kapasitas alat : - Pemecah batu (stone crusher) Cp 1 50.000 Ton/jam - Wheel loader Cp 2 1.500 M3 Kap. Bucket 8. Faktor efisiensi alat : - Pemecah batu (stone crusher) Fa 1 0,700 - - Wheel loader FA2 0,830-9. Faktor kehilangan material Fh 1.100-10. Harga satuan agregrat kasar diambil sama dengan harga satuan agregrat produksi stone crusher 11. Agregrat halus masih perlu dicampur dengan pasir II. METODE PELAKSANAAN 1. Wheel loader mengangkut batu/gravel dari tumpukan dan menuangkannya ke alat pemecah batu 2. Batu / gravel dipecah dengan alat pemecah batu (stone crusher) sehingga menghasilkan agregrat batu pecah III. PERHITUNGAN III. 1 HARGA SATUAN AGREGRAT PRODUKSI STONE CRUSHER 1.a. Kerja Stone Crusher memecah gravel : - Waktu Kerja Stone Crusher Tst 1.000 Jam - Produksi Stone Crusher 1 jam = (Fa 1 x Cp 1) : D3 Qb 19.440 M3/jam - Kebutuhan batu / gravel 1 jam = (Fa 1 x Cp 1) : D1 Qg 19.440 M3/jam 1.b. Kerja Wheel Loader melayani Stone Crusher : - Kap. Angkut / rit = (Fa2 x Cp2) Ka 1.25 M3 - Waktu Siklus (Muat, Tuang, Tunggu ) Ts 2.00 Menit - Waktu kerja W. Loader memasok gravel = {(Qg : Ka) x Ts} : 60 menit Tw 0.52 Jam Batu pecah III - 12

1.c. Biaya Produksi Batu Pecah / M3 = {(Tst x Rp3) + (Tw x Rp4)} : Qb Bp 7,883.46 Rp / M3 1.d. Harga Satuan Batu Pecah Produksi St. Crusher / M3 = {(Qg : Qb) x Fh x Rp1} + Bp HSb 21,523.46 Rp / M3 III. 2 HARGA SATUAN AGREGRAT KASAR 2.a. Harga satuan agregrat kasar diambil sama dengan batu pecah produksi stone crusher 2.b. Harga satuan agregrat kasar / M3 HSAk 21.523.460 Rupiah Diluar PPn PPN 2.152.350 Rupiah PPn=10% HSAk 23.675,800 Rupiah Termasuk PPn III. 3 HARGA SATUAN AGREGRAT HALUS Dianggap agregrat produksi stone crusher sarigan # 4 (4.75 mm) belum memenuhi spesifikasi sehingga perlu dicampur lagi dengan pasir 10% 3.a. Agregrat hasil stone crusher : 90% x Hs 1 19.371.110 Rupiah Hsb Pasir : 10% x Rp 2 Hs2 1.250.000 Rupiah Waktu pencampuran (blending) dengan Wheel Loader Tc 0,033 Jam/M3 Biaya pencampuran : Tc x Rp 4 Hs3 1.506.910 Rupiah Harga satuan agregrat halus / M3 : Hs 1 + Hs 2 + Hs 3 HSAh 22.128.020 Rupiah Diluar PPn PPN 2.212.800 Rupiah PPn=10% HSAh 24.340.820 Rupiah Termasuk PPn Untuk harga satuan dasar bahan yang lainnya seperti batu kali, batu belah dan sebagainya dengan melalui perhitungan analisa harga satuan dasar bahan seperti tersebut di atas dapat diperoleh harga satuan dasar bahan tersebut. Dibawah ini contoh harga dasar satuan bahan dasar, bahan olahan dan bahan baku atau bahan jadi. III - 13

Tabel 3.7.3. Daftar Harga Satuan Dasar Bahan No uraian Kode Satuan Harga Satuan (Rp) Keterangan 1. Pasir M01 M 3 12.500,00 Base Camp 2. Batu Kali M02 M 3 14.900,00 Lokasi Pekerjaan 3. Agregrat Kasar M03 M 3 21.523,46 Base Camp 4. Agregrat Halus M04 M 3 22,128,02 Base Camp 5. Filler M05 Kg 136,35 Proses / Base Camp 6. Batu belah M06 M 3 15.600,00 Lokasi Pekerjaan 7. Gravel M07 M 3 12.400,00 Base Camp 8. Material tanah timbunan M08 M 3 2.500,00 Borrow pit 9. Material pilihan M09 M 3 7.500,00 Quarry 10. Aspal semen M010 Kg 600,00 Base Camp 11. Minyak tanah M011 Liter 275,00 Base Camp 12. Semen M012 Zak 7.000,00 Base Camp 13. Besi beton M013 Kg 1.200,00 Lokasi Pekerjaan 14. Kawat Beton M014 Kg 2.500,00 Lokasi Pekerjaan 15. Kawat bronjong M015 Kg 1.350,00 Lokasi Pekerjaan 16. Sirtu M016 M 3 8.500,00 Lokasi Pekerjaan 17. Paku M017 Kg 200,00 Lokasi Pekerjaan 18. Kayu perancah M018 M 3 140.000,00 Lokasi Pekerjaan 19. Bensin M019 Liter 700,00 Pertamina 20. Solar M020 Liter 380,00 Pertamina 21. Minyak Pelumas M021 Liter 4.500,00 Pertamina 22. Filter plastik M022 M 2 2.500,00 Lokasi Pekerjaan 23. Pipa galvanis dia. 3 M023 Btg 45.000,00 Lokasi Pekerjaan 24 Pipa porus M024 M 4.500,00 Lokasi Pekerjaan 25. Agregrat base kelas A M025 M 3 20.989,98 Base Camp 26. Agregrat base kelas B M026 M 3 20.445,62 Base Camp 3.8. Peralatan. Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua komponen biaya utama : - Biaya pemilikan (biaya pasti = initial cost atau capital cost) - Biaya operasi dan biaya pemeliharaan (direct operational and maintenance) a. Biaya pemilikan (biaya pasti = initial cost atau capital cost) Biaya pemilikan alat adalah biaya untuk pemilikan kembali yang diterapkan sebagai biaya penyusutan dan biaya pembayaran bunga atas nilai modal peralatan. Pengembalian modal dan bunga, setiap tahun dihitung. Cara penghitungan yang umum dipakai adalah metode garis sebagai berikut : III - 14

G = {(B-C) x D + F } / W Dimana : G = biaya pemilikan (biaya pasti) per jam B = Harga alat setempat C = Nilai sisa (salvage value), yaitu nilai / harga dari peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya berakhir. D = Faktor pengembalian modal atau faktor angsuran, biasa disebut C.R.F, dan dapat dihitung dengan rumus : D (C.R.F) = A ix(1 i) A (1 i) 1 dimana i = Bunga tiap tahun A = Umur pemakaian dalam tahun atau umur ekonomis peralatan (Economic Life Years) dalam tahun yang lamanya tergantung dari tingkat penggunaan dan standar dari pabrik pembuatannya. Tabel 3.7.4. ini memberikan nilai CRF (D) berdasar bunga pinajaman yang besarnya beragam dari 10% - 15%. Tabel 3.7.4. Nilai CRF (D) Nilai n (Umur pemakaian) Faktor Biaya Pengembalian Modal 10% 12,5% 15% Umur 12 tahun 0,14676 0,16519 0,18448 Umur 11 tahun 0,15396 0,17211 0,19107 Umur 10 tahun 0,16275 0,18062 0,19925 Umur 9 tahun 0,17364 0,19126 0,20957 Umur 8 tahun 0,18744 0,20483 0,22285 Umur 7 tahun 0,20541 0,22260 0,24036 Umur 6 tahun 0,22961 0,23668 0,26424 Umur 5 tahun 0,26300 0,28085 0,29832 Umur 4 tahun 0,31547 0,33271 0,3503 Umur 3 tahun 0,40211 0,41993 0,43479 Umur 2 tahun 0,57619 0,5956 0,61512 Umur 1 tahun 1,10000 1,12500 1,15000 III - 15

F = Biaya asuransi, pajak dan lain-lain pertahun Besar nilai ini diambil sebesar 2 per mil dari initial cost atau 2 per cen dari nilai sisa alat. = 0,002 x B = 0,02 x C W = Jumlah jam kerja dalam satu tahun - Bagi peralatan yang bertugas berat (memungkinkan bekerja secara terus-menerus sepanjang tahun) dianggap bekerja 8 jam / hari dan 250 hari / tahun, maka : W = 8 x 250 x 1 = 2.000 jam/tahun - Bagi peralatan yang bertugas sedang, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 200 hari/tahun, maka : W = 8 x 200 x 1 1.600 jam/tahun - Bagi perlatan yang bertugas ringan, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 150 hari/tahun, maka : W = 8 x 150 x 1 = 1.200 jam/tahun - Biaya pemilikan atau biaya pengembalian modal perjam dapat pula digunakan formula sebagai berikut : (Harga alat / Waktu pengoperasian jam per tahun) X 0,9 X C.R.F Catatan : - Harga alat adalah harga penyerahan peralatan termasuk semua biaya yang diperlukan untuk penyerahan alat. - 0,9 (90%) disediakan kepada nilai sisa 10% pada umur pakai sisa alat - Tidak disediakan dalam perhitungan-perhitungan di atas biayabiaya tambahan (kepada penyewa) untuk asuransi dan pajak Cara lain untuk menghitung biaya pemilikan, dijelaskan dalam uraian penjelasan cara menghitung depresiasi, butir 3.10. b. Biaya Operasi Peralatan adalah biaya yang diperhitungkan untuk : - Bahan bakar, oli, pelumas dan filter - Perawatan dan perbaikan - Operator dan pembantu operator III - 16

1. Biaya bahan bakar dan pelumas Biaya-biaya untuk bahan bakar dan pelumas dihitung atas dasar banyaknya bahan bakar dan oli yang digunakan per jam oleh mesin berdasarkan HP-nya. Untuk konsumsi bahan bakar dan oli, digunakan taksiran per jam berikut : - H (dalam liter) = 12,50% x HP/jam, untuk alat yang bertugas ringan - H (dalam liter) = 17,50% x HP/jam, untuk alat yang bertugas berat - H (dalam liter) = 1% x HP/jam, untuk peralatan sederhana, termasuk pelumas dan grease - H (dalam liter) = 2% x HP/jam, untuk peralatan cukup kompleks, termasuk pelumas dan grease Taksiran tersebut bersifat pendekatan untuk memudahkan penghitungan berbagai macam alat dalam proyek. Taksiran yang bersifat individual, pada tiap-tiap manual terdapat rumus tertentu untuk alat baru Ketepatan taksiran tersebut akan dipengaruhi juga oleh umur alat, yang cenderung lebih boros untuk alat lama. 2. Biaya perawatan dan pemeliharaan (workshop) Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk penggantian ban) yang harus disediakan, dihitung sebesar 60% dari biaya pengembalian modal. Hal ini ditunjukkan sebagai berikut : Biaya perawatan dan perbaikan per jam = (Biaya pengembalian modal x 0,6) / Waktu Operasi (Jam dalam tahun). 3. Operator dan Pembantu Operator Biaya Operator dan Pembantu Operator dihitung perjam dari harga standard upah tenaga kerja berdasarkan harga upah setempat yang berlaku. 3.9. Sewa Peralatan. Jumlah biaya pemilikan dan biaya operasi (atas dasar per jam) yang dihitung untuk setiap alat dan setiap unit instalasi (Plant), digunakan sebagai harga sewa III - 17

per jam alat tersebut. Harga sewa yang ditetapkan dalam cara ini untuk unit instalasi produksi dan peralatan dimasukkan dalam daftar yang disertakan pada Table 3.9.1 berdasarkan kapasitas standar umum pembuatan rata-rata dan harga dasar 1990 (con toh). Untuk unit instalasi produksi, harga-harga ini digunakan untuk analisa biaya dan penetapan harga satuan dalam lembaran kerja analisa biaya. Contoh analisa biaya sewa peralatan per jam kerja, lihat table 3.9.2 dan table 3.9.3, 3.9.4 dan 3.9.5. Harga alat dalam contoh analisis tersebut mengacu kepada buku panduan analisa harga satuan ditjen binamarga, dep pu. No. 028/T/BM/1995. Namun adalah perlu didiskusikan kenyataan yang ada di lapangan, mengingat bahwa kemungkinan tidak semua alat yang dipakai merupakan alat baru, dan mengingat juga bahwa ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan alat dari gudang pemilik ke tempat pekerjaan. Tabel 3.9.2. Uraian analisis alat Dump Truk No. Uraian Kode Koef. Satuan Ket. A. URAIAN PERALATAN 1. Jenis Peralatan EXCAVATOR 80 140 HP E09 2. Tenaga Pw 125,0 HP 3. Kapasaitas Cp 8,0 Ton 4. Alat baru : a. Umur ekonomis A 5,0 Tahun b. Jam kerja dalam 1 tahun W 2.000,00 Jam c. Harga alat B 91.000.00 5. Alat yang dipakai : 0 Rupiah a. Umur ekonomis A 1 5.0 Tahun Alat Baru b. Jam kerja dalam 1 tahun W 1 2.000,0 Jam Alat Baru c. Harga alat B 1 91.000.00 0 Rupiah Alat Baru B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA 1. Nilai sisa alat = 10% x B C 9.100.000 Rupiah 2. Faktor angsuran modal =(( i x (1+i) A 1 )/ ((1+i) A 1-1) D 0,33438-3. Biaya pasti per jam : a. Biaya pengembalian modal III - 18

= (B 1 C) x D / W 1 E 13.692,85 Rupiah b. asuransi, dll = (0,0002 x B 1 ) / W 1 F 91,00 Rupiah Biaya pasti per jam = (E + F) G 13.783,85 Rupiah C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA 1. Bahan Bakar = (0,125 0,175) ltr / HP/ jam) x Pw xms H 5.937,50 Rupiah 2. Pelumas = (0,01-0,02 ltr/hp/jam) x Pw x Mp I 5.625,00 Rupiah 3. Perawatan dan perbaikan = (12,5% - 17,5%) x B 1 / W 1 K 5.687,50 Rupiah 4. Operator = (1 orang/jam) x U1 L 2.000,00 Rupiah 5. Pembantu Operator (1 orang/jam)xu2 M 1.000,00 Rupiah Biaya operasi per jam = (H+I+K+L+M) P 20.000,00 Rupiah D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT/JAM = (G+P) S 34.033,85 Rupiah E. LAIN - LAIN 1. Tingkatan suku bunga I 20.00 %Tahun 2. Upah operator/sopir/mekanik U1 2.000,00 Rp/Jam 3. Upah pembantu U2 1.000,00 Rp/Jam operator/pmb.sopir/pmb.mekanik 4. Bahan bakar bensin Mb 700,00 Liter 5. Bahan bakar solar Ms 380,00 Liter 6. Minyak pelumas Mp 4.500,00 Liter 7. PPn diperhitungkan pada lembar rekapitulasi biaya pekerjaan Tabel 3.9.3. Uraian analisis alat Excavator No. Uraian Kode Koef. Satuan Ket. A. URAIAN PERALATAN 1. Jenis Peralatan EXCAVATOR 80 140 HP E10 2. Tenaga Pw 80,0 HP 3. Kapasaitas Cp 0,5 M3 4. Alat baru : a. Umur ekonomis A 5,0 Tahun b. Jam kerja dalam 1 tahun W 2.000,00 Jam c. Harga alat B 120.000.000 Rupiah 5. Alat yang dipakai : a. Umur ekonomis A 1 5.0 Tahun Alat Baru b. Jam kerja dalam 1 tahun W 1 2.000,0 Jam Alat Baru c. Harga alat B 1 120.000.000 Rupiah Alat Baru III - 19

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA 1. Nilai sisa alat = 10% x B C 12.000.000 Rupiah 2. Faktor angsuran modal =(( i x (1+i) A 1 )/ ((1+i) A 1-1) D 0,33438-3. Biaya pasti per jam : a. Biaya pengembalian modal = (B 1 C) x D / W 1 E 18.056,50 Rupiah b. asuransi, dll = (0,0002 x B 1 ) / W 1 F 120,00 Rupiah Biaya pasti per jam = (E + F) G 18.176,50 Rupiah C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA 1. Bahan Bakar = (0,125 0,175) ltr / HP/ jam) x Pw xms H 3.800,00 Rupiah 2. Pelumas = (0,01-0,02 ltr/hp/jam) x Pw x Mp I 3.600,00 Rupiah 3. Perawatan dan perbaikan = (12,5% - 17,5%) x B 1 / W 1 K 7.500,00 Rupiah 4. Operator = (1 orang/jam) x U1 L 2.000,00 Rupiah 5. Pembantu Operator (1 orang/jam)xu2 M 1.000,00 Rupiah Biaya operasi per jam = (H+I+K+L+M) P 17.900,00 Rupiah D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT/JAM = (G+P) E. LAIN - LAIN S 34.033,85 Rupiah 1. Tingkatan suku bunga I 20.00 %Tahun 2. Upah operator/sopir/mekanik U1 2.000,00 Rp/Jam 3. Upah pembantu operator/pmb.sopir/pmb.mekanik U2 1.000,00 Rp/Jam 4. Bahan bakar bensin Mb 700,00 Liter 5. Bahan bakar solar Ms 380,00 Liter 6. Minyak pelumas Mp 4.500,00 Liter 7. PPn diperhitungkan pada lembar rekapitulasi biaya pekerjaan Dari hasil perhitungan melalui uraian analisa alat, maka didapat harga satuan berbagai jenis peralatan, yaitu tabel biaya sewa alat per-jam kerja, seperti contoh terlampir dibawah ini. III - 20

Tabel 3.9.1. Analisis Biaya dan Sewa Peralatan Per-Jam Kerja III - 21

Tabel 3.9.4. Uraian analisis alat Whell Loader 7 JENIS ALAT : Whell Loader Harga Alat : Rp 850.000.000,00 Biaya Ban : Nilai Sisa : 10% *harga alat Rp 85.000.000,00 Rp 765.000.000,00 URAIAN Umur Deperesiasi : 5 Tahun 8000 jam Suku Bunga : 20 % pertahun Faktor Angsuran Modal : 0,3344 Biaya Peralatan per jam : HARGA (Rp) ( Depresiasi +Suku Bunga ) Per jam 765.000.000,00 * 0,3344 159.885,00 1600 jam/tahun Bahan Bakar Pemakaian Harga Lt/jam (Rp) Solar 12,50 2.100,00 26.250,00 Premium Pelumas -Crankcase 0,15 13.500,00 2.025,00 -Transmision 0,15 13.500,00 2.025,00 -Final Drives 0,10 13.500,00 1.350,00 -Crease 0,13 12.000,00 1.560,00 -Hidraulic control 0,10 12.000,00 1.200,00 -Filter 0,05 30.000,00 1.500,00 Spare Part : 0.4 *Biaya peralatan 63.954,00 Service Setempat : 0.2*Biaya Spare Part 12.790,80 Penggantian Ban : Biaya umur dalam jam Perbaikan Baru : Upah Operator : 1*harga satuan 4.921,88 4921,875 Upah Pemb. Operator : 1*harga satuan 2.460,94 2460,9375 Jumlah 279.922,61 Dibulatkan 279.923,00 III - 22

Tabel 3.9.5. Uraian analisis alat Excavator 150 HP (0,9 m) 7 JENIS ALAT : Excavator 150 Hp ( 0.9 m) Harga Alat : Rp 1.050.000.000,00 Biaya Ban : Nilai Sisa : 10% *harga alat Rp 105.000.000,00 Rp 945.000.000,00 URAIAN Umur Deperesiasi : 5 Tahun 8000 jam Suku Bunga : 20 % pertahun Faktor Angsuran Modal : 0,3344 Biaya Peralatan per jam : HARGA (Rp) ( Depresiasi +Suku Bunga ) Per jam 945.000.000,00 * 0,3344 197.505,00 1600 jam/tahun Bahan Bakar Pemakaian Harga Lt/jam (Rp) Solar 12,50 2.100,00 26.250,00 Premium Pelumas -Crankcase 0,15 13.500,00 2.025,00 -Transmision 0,15 13.500,00 2.025,00 -Final Drives 0,10 13.500,00 1.350,00 -Crease 0,13 12.000,00 1.560,00 -Hidraulic control 0,10 12.000,00 1.200,00 -Filter 0,05 30.000,00 1.500,00 Spare Part : 0.4 *Biaya peralatan 79.002,00 Service Setempat : 0.2*Biaya Spare Part 15.800,40 Penggantian Ban : Biaya umur dalam jam Perbaikan Baru : Upah Operator : 1*harga satuan 4.921,88 4921,875 Upah Pemb. Operator : 1*harga satuan 2.460,94 2460,9375 Jumlah 335.600,21 Dibulatkan 335.601,00 3.10. Depreasiasi Alat Berat. Depresiasi terdiri dari tiga macam : - Straight Line Method / garis lurus - Declining Balance Method / Sum of the year method - Double declining Balance Method a. Straight Line Method / garis lurus Harga alat berat Rp. 300 juta Nilai sisa 10% Rp. 30 juta Umur alat berat = 5 tahun = 10.000 jam kerja Depresiasi = (Rp. 300 juta Rp. 30 juta) / (5 tahun) = Rp. 54 juta tahun (Rp. 300 juta Rp. 30 juta) / (10.000) = Rp. 27.000/ jam b. Declining Balance Method / Sum of the year method Harga alat berat Rp. 300 juta Umur alat berat 5 tahun : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 Depresiasi tahun ke-1 = 5/15 x (Nilai alat Nilai sisa) III - 23

Depresiasi tahun ke-2 = 4/15 x (Nilai alat Nilai sisa) Depresiasi tahun ke-3 = 3/15 x (Nilai alat Nilai sisa) Depresiasi tahun ke-4 = 2/15 x (Nilai alat Nilai sisa) Depresiasi tahun ke-5 = 1/15 x (Nilai alat Nilai sisa) Dari hitungan tahun tersebut diperoleh : Tabel 3.10.1 Faktor Depresiasi Nilai Alat Akhir tahun ke Faktor depresiasi Depresiasi akhir tahun ke Rp...juta Nilai buku Rp....juta 1 2 3 4 0 0 0 300 1 5/15 90 180 2 4/15 72 108 3 3/15 54 54 4 2/15 36 18 5 1/15 18 0 c. Double Declining Balance Method Harga alat berat Rp. 300 juta Umur alat berat 5 tahun : Depresiasi rata-rata tiap tahun = 20% Factor depresiasi = 2 x 20% = 40% Depresiasi tahun ke-1 = 40% x Rp. 300 juta Rp. 120 juta Nilai sisa/nilai buku = Rp. 300 juta - Rp. 120 juta Rp. 180 juta Depresiasi tahun ke-2 = 40% x Rp. 180 juta Rp. 72 juta Nilai sisa/nilai buku = Rp. 180 juta - Rp. 72 juta Rp. 108 juta Depresiasi tahun ke-3 = 40% x Rp. 108 juta Rp. 43,2 juta Nilai sisa/nilai buku = Rp. 108 juta - Rp. 43,2 juta Rp. 64,8 juta Depresiasi tahun ke-4 = 40% x Rp. 64,8 juta Rp. 25,9 juta Nilai sisa/nilai buku = Rp. 64,8 juta - Rp. 25,9 juta Rp. 38,9 juta Depresiasi tahun ke-5 = 40% x Rp. 38,9 juta Rp. 15,6 juta Dari hitungan tersebut diperoleh tabel III - 24