BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari) 9) terjadinya komplikasi pada mukosa.

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari,

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB III METODE PENELITIAN

PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

Sanitasi Penyedia Makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius. 5 Tb paru ini bersifat menahun


KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN : Tidak Tamat Sekolah.

BAB 5 HASIL PENELITIAN

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

Universitas Sumatera Utara

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan

HUBUNGAN SANITASI DASAR RUMAH DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BENA NUSA TENGGARA TIMUR

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

Lampiran 1. I. Identitas Kepala Keluarga 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : Tahun 4. Alamat :

BAB 5 : PEMBAHASAN. penelitian Ginting (2011) di Puskesmas Siantan Hulu Pontianak Kalimantan Barat mendapatkan

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

KUESIONER PENELITIAN

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya hubungan interaktif antara manusia, perilaku serta

FIELD BOOK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB I PENDAHULUAN. pasien dewasa yang disebabkan diare atau gastroenteritis (Hasibuan, 2010).

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

SANITASI DAN KEAMANAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: faktor keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis (radang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam faeces (Ngastiah, 1999). Menurut Suriadi (2001) yang encer atau cair. Sedangkan menurut Arief Mansjoer (2008) diare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56

BAB I PENDAHULUAN. komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan dapat. berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Depkes, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan. makanan dan minuman (UU RI No.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sanitasi Rumah Pengertian sanitasi adalah usaha usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit 3. Sedangkan pendapat lain, sanitasi merupakan usaha usaha pengawasan yang ada di lingkungan fisik yang memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial. B. Rumah Sehat Pengertian Rumah Sehat adalah tempat untuk berlindung atau bernaung dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fiisk, rohani dan mental 4. Fungsi pokok dari rumah sebagai tempat tinggal yang sehat bagi setiap manusia dengan keluarga selama masa hidupnya ada 4 macam (Basic Principle of Health Ful Housing) yang meliputi 1. 1. Rumah adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan jasmani atau fisik manusia yang pokok. 2. Rumah adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan rohani atau fisik manusia yang pokok. 3. Rumah adalah tempat perlindungan terhadap penularan penyakit menular. 4. Rumah adalah tempat untuk pelindungan terhadap gangguan kecelakaan. C. Syarat Rumah Sehat Rumah yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu. 5. 1. Memenuhi persyaratan physiologis. a. Pencahayaan yang cukup, baik cahaya alam maupun buatan. b. Penghawaan atau ventilasi yang cukup untuk proses pengantin udara dalam ruangan.

c. Tidak tergantung oleh suara suara yang berasal dari dalam maupun dari luar rumah. d. Cukup tempat beriman bagi anak anak dan untuk belajar. 2. Memenuhi kebutuhan kebutuhan psychologis a. Tiap anggota keluarga terjamin ketenangannya dan kebebasannya (privacy). b. Memenuhi ruang tempat berkumpul anggota keluarga. c. Lingkungan yang sesuai, homogen, tidak terdapat perbedaan tingkat yang drastis dilingkungannya. d. Jumlah kamar tidur dan pengaturannya disesuaikan dengan dan jenis kelamin ukuran rung tidur anak yang berukuran lebih 5 tahun minimum 4,5 m 3 dan yang lebih dari 5 tahun minimum 9 m 3. e. Mempunyai WC dan kamar mandi. f. Mempunyai halaman yang dapat ditanami pohon. g. Hewan atau ternak peliharaannya terpisah dengan rumah. 3. Mencegah penularan penyakit a. Tersedianya air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan. b. Tidak membri kesempatan nyamuk, lalat, tikus dan binatang bersarang didalam dan disekitar rumah. c. Pembuangan tinja atau kotoran dan air limbah memenuhi syarat kesehatan. d. Pembungan sampah pada tempatnya. e. Luas kamar tidur minimum 8,5 m 3 perorang dan tinggi langit langit minimum 3,75 m. f. Tempat masak dan menyimpan makanan hendaknya bebas dari pencemaran atau gangguan binatang serangga atau debu. 4. Mencegah terjadinya kecelakaan a. Cukup ventilasi untuk mengeluarkan gas atau racun dari dalam ruangan dan menggantikannya dengan udara segar. b. Cukup cahaya dalam ruangan agar tidak terjadi kecelakaan. c. Jarak antara yang atap dengan ujung atap tetangga minimum 3 meter. d. Rumah dijauhkan dari pohon besar yang rapuh atau mudah runtuh. e. Jarak rumah dengan jalan harus mengikuti peraturan garis rool.

f. Lantai rumah yang selalu basah (kamar mandi, kamar cuci) jangan sampai licin atau lumutan.. g. Bangunan dekat api atau instlsai listrik harus terbuat dari bahan tahan api. h. Bahan beracun disimpan rapi, jangan sampai terjangkau anak. i. Rumah jauh dari lokasi industri yang mencemari lingkungan. j. Bebas banjir, angin ribut dan gangguan laninya. D. Sasaran Sanitasi Rumah Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia yaitu sebagai tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat belum terpenuhi. Menurut angka statistik kematian dan kesakitan paling tinggi terjadi pada orang orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak saniter 1. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat kesehatan akan rendah, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu kondisi lingkungan pemukiman harus mempu mendukung tingkat kesehatan penghuninya. Salah satu kriteria rumah sehat adalah tersedianya sarana sanitasi antara lain meliputi : 1. Penyediaan Air bersih Sarana air bersih adalah semua sarana yang dipakai sebagai sarana air bersih bagi penghuni rumah yang dipakai sehari hari yang perlu diperhatikan dalam penyedian air bersih adalah : a. Jarak antara sumber air bersih dengan sumber pengkotoran septic tank, tempat pembuangan sampah dan tempat pembungan air limbah adalah lebih dari 10 meter. b. Pada sumur gali kedalam 3 meter dari permukaan tanah dibuat kedap air dan dilengkapi tutup atau bibir sumur. c. Sekeliling sarana air bersih dibuat kedap air. d. Sarana yang ada dijaga dan dipelihara kebersihanya. e. Air sebaiknya tidak berbau, berasa dan tidak berwarna. f. Kebutuhan air bersih perorang 80 l/orang/hari.

2. Jamban Keluarga. Jamban keluarga adalah salah suatu bagian yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi keluarga yang lazim disebut kakus /WC. Jamban kelurga bermanfaat untuk mencegah terjadi penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia. Syarat jamban yang sehat adalah 6 : a. Tidak mencemari sumber air minum dengan lubang penampungan kotoran manusia minimal 10 meter, jika tidak memungkinkan maka perlu konstraksi kedap air. b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamah oleh serangga atau tikus. c. Tidak mencemari tanah sekitar. d. Mudah dibersihkan. e. Aman dipergunakan f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung g. Cukup penerangan h. Lantai kedap air i. Lantai rungan cukup j. Ventilasi cukup baik k. Tersedia alat pembersih l. Lubang penampungan kotoran tertutup m. Leher angka harus bersih dan terawat dengan baik. 3. Pembuangan Sampah Yang perlu diperhatikan dalam pengolahan sampah adalah : a. Tersedianya tempat pengumpulan sampah didalam rumah yang terbuat dari bahan yang kedap air dan tertutup. b. Sampah basah dapat segera ditanam pda lubang galian dengan ukuran 1 m 3 dalam jangka waktu 3 sampai dengan 6 bulan. c. Sampah kering seperti kertas, botol dan lainnya dapat dimanfaatkan kemabali sedangkan kaleng bekas digepengkan kemudian dibuang ketempat sampah atau ditanam. d. Sampah bekas bahan beracun (pestisida, pupuk, lusektisida) ditanam di tempat yang aman dan jauh dari sumber air.

e. Sampah diangkat ke tempat penampungan sementara mimimum 1 minggu sekali. 4. Saluran Pembuangan Air Limbah Saluran pembuangan air limbah adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air buangan dari kamar mandi, tempat cuci, dapur dan lain lain bukan dari jamban atau peturasan, dengan persyaratan 6 : a. Tidak mencemari sumber air bersih (jarak dengan sumber air bersih minimal 10 meter.) b. Tidak menimbulkan genangan air yang dapat digunakan untuk sarang nyamuk. c. Tidak menimbulkan bau. d. Tidak menimbulkan becek atau pemandangan tidak menyenangkan. E. Gambaran Umum Penyakit diare 1. klasifikasi penyakit diare Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi gerak lebih dari biasanya, 3 kali atau lebih dalam sehari 7 : Penyakit diare menurut penyebabnya dapat diklasifikasikan menjadi : a. Diare karena non infeksi. Penyakit diare jenis ini jarang ditentukan penyebabnya dengan pasti. Hal ini dimungkinkan berkaitan dengan kekurangan gizi dan toleransi benda asing dalam tubuh, serta kelainan biokomia tubuh. Tumbuhnya mendadak dan dalam waktu singkat (1-2 hari) b. Diare Karena infeksi Jenis diare akut atau diare karena infeksi usus bersifat mendadak. Diare jenis ini dapat terjadi pada semua kelompok umur 8. 2. Penyebab Diare Penyakit diare dapat berubah atau ditularkan dari sumber penyebab penyakit (agent) melalui air tangan, binatang, dan tanah sehingga orang menjadi sakit 7.

Penularan penyakit juga dapat memalui makanan / minuman yang tercemar oleh agent penyebab diare / juga cepat langsung melalui tangan yang tercemar. Penyebab diare adalah 8 : a. Virus : Rotavirus dan Norwalk agent Angka kejadian infeksi virus terjadi pada umur 6 bulan sampai dengan 3 tahun b. Bakteri Bakteri Patogen : Escherichia coli, Salmonella, Shigella dan Vibrio. Bakteri non Potogen : Pseudomonas, Staphylococcus albus, Streptococcus anhaemolitycus dan lain lain. Jenis ini tumbuh pada malnutisi protein tinggi. c. Parasit Yaitu : Candida, Eutamaoeba, Trichiuris, Trickomonas, Hymenolepsisnana, para penelitian berpendapat parasit bukan merupakan penyebab penting diare. 3. Faktor yang mempengaruhi kejadian diare. Proses orang sehat menjadi dalam hubungan dengan penyakit diare dipengaruhi beberapa faktor antara lain 2. a. Faktor Manusia adalah kondisi dan ketekanan tubuh manusia itu sendiri, mampu menangkal seragam kuman sebagai akibat dari frekuensi makanan dan minuman yang tercemar. b. Faktor kuman penyebab adalah keganasan dan jumlah kuman yang masuk cukup kuat dan banyak, ditambah kondisi tubuh yang menurun maka perubahan sehat menjadi sakit. c. Faktor Lingkungan adalah keadaan lingkungan manusia, dan kuman yang mendukung untuk perubahan sehat menjadi sakit, contohnya : kondisi perumahan yang belum memenuhi syarat kesehatan, tidak mempunyai jamban, pembungan sampah, pembuangan air limbah, penyedian air bersih yang memenuhi syarat.

d. Faktor tindakan adalah kebisaan buang air besar yang tidak pada tempatnya, tidak merebus air minum, tidak mencuci tangan sebelum makan dan lain lain. 4. Upaya dan tindakan penanggulangan diare a. Upaya penanggulangan diare ada 4, yaitu 2 : 1). Peningkatan (promotif) 2). Pencegahan (Preventif) 3). Pengobatan (kuratif) 4). Pemulihan (rehabilitatif) Yang ditujukan terhdap 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit yaitu 2 : 1). Faktor pejamu (host) yaitu meningkatnya ketahanan tubuh dan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang prinsip prinsip hygiene perorangan. 2). Faktor bibit penyakit (agent), yaitu : a). Memberantas sumber penularan penyakit, pengobatan penderita atau carier dan meniadakan reservior penyakit. b). Mencegah penyebaran kuman, baik ditempat umum atau rumah. c). Meningkatkan taraf hidup rakyat, sehingga dapat memperbaiki dan memelihara kesehatan. 3). Faktor Lingkungan Yaitu mengubah atau mempenagruhi faktor-faktor lingkungan hidup, sehingga faktor faktor yang tidak baik dapat diawasi sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia. b. Tindakan Pencegahan Tidakan yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit diare yang berhubungan dengan sanitasi rumah dan kesehatan pribadi (personal hygiene) adalah 6 :

1). Penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan baik persayaratan kimia, biologi, dan kandungan berbahaya. 2). Pembuangan kotoran yang memenuhi syarat kesehatan yaitu wadahnya harus kedap air minimal 10 meter. 3). Pengamatan makanan dan minuman 4). Kebersihan perorangan, contohnya : mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 kali sehari, dan lain lain. 5). Promosi ASI, dengan program mengkonsumsi ASI sampai dengan umur 3 tahun, karena ASI sangat bergizi dan menambah zat kekebalan tubuh. 6). Imunisasi Campak penyakit campak dapat menyebabkan diare sehingga perlu adanya imunisasi. F. Diare Pada Balita Balita adalah kelompok anak yang berumur dibawah 5 tahun. Kelompok anak ini menjadi istimewa karena menuntut curahan perhatian yang intensif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Lima tahun pertama dari kehidupan seorang manusia adalah pondasi bagi seluruh kehidupannya di dunia. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas baik fisik, psikis maupun inteligensinya, berawal dari balita yang sehat 9. Gangguan kesehatan yang biasa terjadi pada balita adalah diare. Diare pada anak diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bila bayi berumur 0 2 bulan keseringan buang air besarnya lebih dari 4 kali sehari. Sedangkan untuk bayi yang berumur 2 bulan lebih, disebut diare bila keseringan buang air besarnya lebih dari 3 kali sehari 9. Faktor infeksi saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada Balita. Kuman yang menginfeksi adalah bakteri, virus, dan parasit (cacing) 9. G. Kerangka Teori

Lingkungan sosial Status sosial ekonomi Pendidikan Pengetahuan Perilaku penghuni rumah Kondisi sanitasai rumah : Penyediaan Air Bersih Jamban Keluarga Pembuangan sampah Pembuangan Air Limbah Frekuensi Kejadian diare H. Kerangka Konsep. Variabel bebas Variabel terikat Sanitasi rumah Penyediaan Air Bersih Jamban Keluarga Frekuensi Kejadian diare Balita Sistem Pembuangan sampah Sistem Pembuangan Air Limbah

Variabel pengganggu Pelaku individu I. Hipotetis penelitian Hipotetis penelitian yang akan dibuktikan kebenarannya dalam penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan antara kondisi penyediaan air bersih dengan frekuensi kejadian diare pada Balita di Aspol Sendang Mulyo Semarang. 2. Ada hubungan antara kondisi jamban keluarga dengan frekuensi kejadian diare pada Balita di Aspol Sendang Mulyo Semarang 3. Ada hubungan antara kondisi pembuangan sampah dengan frekuensi kejadian diare pada Balita di Aspol Sendang Mulyo Semarang 4. Ada hubungan antara kondisi system pembuangan air limbah dengan frekuensi kejadian diare pada Balita di Aspol Sendang Mulyo Semarang