BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan ini tidak mungkin untuk meneliti semua vaiabel bebas yang mempengauhi vaiabel teikat. Penelitian ekspeimental semu betujuan mempeolah infomasi yang meupakan pekiaan bagi infomasi yang dapat dipeoleh dengan ekspeimen yang sebenanya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontol dan atau memanipulasikan semua vaiabel yang elevan (Budiyono, 003: 8-83. 3.. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei di SDN Ngambitan pada kelas 4 semeste II tahun pelajaan 0/03. SD ini teletak di Kecamatan Japah, Kabupaten Bloa, Povinsi Jawa Tengah. Tabel Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelompok Petemuan Petest Kontol /05/03 3/05/03 04/05/03 Ekspeimen /05/03 0/05/03 /05/03 3. Vaiabel Penelitian Vaiabel bebas : pebedaan hasil belaja Vaiabel teikat : model pembelajaan Contextual Teaching Leaning (CTL dengan Quantum Teaching 4
3.3 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semeste II di Sekolah Dasa Negei Ngambitan dan Sekolah Dasa Negei Tlogowungu Kecamatan Japah Kabupaten Bloa Tahun Ajaan 03. Masing masing sekolah tedii dai 5 siswa untuk Sekolah Dasa Negei Ngambitan sebagai kelas kontol dan siswa untuk Sekolah Dasa Negei Tlogowungu sebagai kelas ekspeimen. 3.4 Definisi Opeasional Aga dipeoleh pengetian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan intepestasi yang bebeda dai pembaca maka pelu adanya penegasan istilah dalam penelitian ini. Istilah istilah yang pelu dibei penegasan dalam penelitian ini adalah sebagai beikut: a. Contextual Teaching and Leaning (CTL Meupakan suatu sistem pengajaan yang didasakan pada filosofi bahwa setiap siswa akan belaja jika meeka mengetahui makna dan kegunaan dai matei akademiknya, seta kegiatan meeka di sekolah. b. Quantum Teaching Bemacam macam inteaksi yang ada di sekita momen belaja. Inteaksi inteaksi ini mencakup unsu unsu untuk belaja efektif yang mempengauhi kesuksesan siswa yang akan mengubah kemampuan yang akan bemanfaat bagi meeka sendii dan bagi oang lain. c. Alat Peaga Dalam Kamus Besa Bahasa Indonesia alat peaga beati alat bantu untuk mendidik atau mengaja supaya apa yang diajakan mudah dimengeti anak didik. d. Matei pekalian dan pembagian Matei pekalian dan pembagian meupakan salah satu matei dalam mata pelajaan matematika yang diajakan pada siswa kelas IV semeste II tahun ajaan 03 5
e. Hasil Belaja Matematika Hasil belaja matematika dalam penelitian ini adalah hasil belaja meliputi aspek kognitif yang dicapai setelah melakukan kegiatan pembelajaan mata pelajaan matematika dengan pokok bahasan pekalian dan pembagian. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data selama penelitian belangsung, maka peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai beikut:. Metode Tes Tes adalah alat atau posedu yang digunakan untuk mengetahui atau menguku sesuatu dalam suasana, dengan caa dan atuan-atuan yang sudah ditentukan (Aikunto, 008: 53. Pada tahap ini dilakukan dengan membeikan pelakuan yaitu membei pengajaan dengan model pembelajaan Contextual Teaching and Leaning CTL dengan Quantum Teaching. Adapun matei pokok bahasan yang diajakan adalah pekalian dan pembagian yang disesuaikan dengan kuikulum yang belaku untuk siswa kelas IV semeste II. Sebelum tes dibeikan pada saat evaluasi telebih dahulu diuji cobakan pada kelas IV Sekolah Dasa Negei Ngambitan untuk mengetahui validitas, metode analisis data, eliabilitas, tingkat kesukaan item, dan daya pembeda. Bentuk tes dalam penelitian ini beupa soal uaian. Soal yang dibeikan ada 5 buti soal dan nilai yang dibeikan pada setiap buti soal pada bab I ada 0 soal, setiap soal dibeikan nilai 5 dan pada bab II ada 5 buti, setiap buti soal dibeikan nilai 0, secaa keseluuhan nilai bab I ditambah bab II sama dengan 00 dan jawaban yang salah dibei nilai 0 pengejaan soal dibeikan waktu X 35 menit.. Metode dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mempeoleh data nama nama siswa yang akuat yang menjadi sampel penelitian dan dokumen foto dalam penelitian. 6
3. Instumen Penelitian Menuut Aikunto (006:60 instumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data aga pekejaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam ati lebih cemat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. 3.6 Analisis Peangkat Tes Uji Coba Untuk mengetahui soal tesebut baik atau tidak, digunakan uji validitas, eliabilitas, tingkat kesukaan dan daya pembeda yaitu sebagai beikut:. Validitas Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan suatu instumen. Sebuah instumen dikatakan valid apabila mampu menguku apa yang diinginkan atau apa yang hendak diuku (Aikunto, 00: 65. Untuk menghitung validitas buti soal dengan menggunakan umus koelasi poduct moment angka kasa, yaitu { NX N( XY ( XY ( X }{ NY ( Y } Keteangan : = koefisien koelasi antaa vaiabel x dan y X = sko soal / item Y = sko total X = Jumlah seluuh sko untuk tiap buti soal / item Y = Jumlah seluuh sko total X = Jumlah kuadat dai tiap sko buti soal / item Y = Jumlah kuadat dai sko total XY = Jumlah hasil kali dai sko tiap buti soal dengan sko total N = banyak peseta tes Hasil pehitungan dikonsultasikan dengan tabel haga kitis poduct moment. Instumen dikatakan valid jika hitung > tabel pada taaf nyata = 5 % (Aikunto, 006: 7. 7
Bentuk Instumen Uaian Tabel Hasil Validitas Instumen Pe-Tes Item Soal Valid Tidak valid,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0,,, 3, 4, 5, 3, 4, 5, 6, 8, 0,,, 5, 7, 9, 3, 4 Total 5 soal uaian 0 valid 5 tidak valid Dai table di atas dapat diketahui bahwa dai 5 soal uaian yang dapat diujikan 0 soal yang valid, kaena memiliki nilai coected item-total coelation lebih dai 0,4. Adapun ketentuan hasil validitas pada masing masing soal diantaanya:. N = ΣXΣY = 88350 ΣXY=475 N X ( X 45 N Y ( Y =8300 tabel 0,4 Instumen pada soal nome di atas bisa dikatakan valid kaena hitung tabel yaitu pada entang 0,55>0,4. Setelah dapat haga 0,55 { NX (475 (88350 (45(8300 9850 88350 4037500 3500 6350,393 0,55 N( XY ( XY ( X }{ NY ( Y, lalu dikonsultasikan dengan kiteia antaa 0,40 sampai 0,60 maka kiteia soal dikatakan cukup dan valid. } 8
. Reliabilitas Reliabilitas atinya dapat dipecaya atau dapat diandalkan. Sebuah tes dikatakan eliable jika tes tesebut dapat membeikan hasil tetap atau ajeg, atinya apabila tes tesebut dibeikan pada sejumlah subjek, kemudian dibeikan lagi pada subjek yang sama dilain waktu hasilnya elatif sama atau tetap. Untuk mencai eabilitas soal maka digunakan umus n n s i st Hasil pehitungan dikonsultasikan dengan tabel haga kitis poduct moment. Instumen dikatakan eliabel jika pada taaf nyata hitung = 5 % (Aikunto, 006: 7. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal dapat dikatakan eliabel, kaena hitung tabel tabel yaitu pada entang 0,49>0,4. Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Instument tes Bentuk Instumen Koefisien eliabilitas (α Kategoi Uaian 0,49 Reliabilitas Dalam tabel 3 pada soal uaian yang tedii dai 5 soal tedapat Conbach s Alpha ( sebesa 0,49, maka instumen dinyatakan eliabel. 9
n n,0476 0,537 (,0476(0,4683 0,4904 si st 3,57575758 6,5546 Hasil pehitungan dikonsultasikan dengan tabel haga kitis poduct moment. Instumen dikatakan eliabel jika pada taaf hitung nyata = 5 % (Aikunto, 006: 7. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal dapat dikatakan eliabel, kaena 0,49>0,4. hitung tabel tabe yaitu pada entang 3. Tingkat Kesukaan Item Soal yang baik adalah soal yang tidak telalu mudah dan tidak telalu suka. Rumusan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaan soal adalah sebagai beikut (Nitko, 996: 30. Mean Tingkat Kesukaan Sko maksimumyang telah ditentukan Tabel 4 Kiteia Tingkat Kesukaan Item Soal Kiteia Keteangan,5 0,00-0,30 Suka 4,,3,4 0,3-0,70 Sedang,,3,5,6,7,8,9,0 0,7-,00 Mudah 30
Dalam table 4 dapat di ketahui bahwa buti soal yang di uji cobakan tedapat bebagai macam soal yang dianggap paling mudah sampai paling sulit/suka dikejakan. Pada table 4 disebutkan bahwa kiteia tingkat kesukaan pada soal nome,,3,5,6,7,8,9,0 temasuk kategoi soal paling mudah. Sedangkan soal nome 4,5 temasuk kategoi soal sedang dan pada soal nome,,3 temasuk kategoi soal paling suka/sulit dikejakan. Mean Tingkat Kesukaan Sko maksimumyang telah ditentukan TK = 4,38888 5 = 0,86363636 Klasifikasi tingkat kesukaan soal nomo pada omawi I soal tegolong mudah, kaena beada pada entang 0,7,00. 4. Daya Beda Soal Daya beda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antaa peseta didik yang bekemampuan tinggi dengan peseta didik yang bekemampuan endah. Angka yang menunjukkan besanya daya beda disebut indeks diskiminasi. Semakin tinggi daya beda soal, semakin baik kualitas soal tesebut. Tabel 5 Kiteia daya beda soal Kiteia Keteangan 0,40,00 Soal diteima/baik 0,30 0,39 Soal diteima tetapi pelu dipebaiki 0,0 0,9 Soal dipebaiki 0,9 0,00 Soal tidak dipakai/dibuang 3
Daya beda Mean kelompok atas- Mean kelompok bawah Sko maksimumsoal Adapun klasifikasinya adalah sepeti beikut ini (Cocke dan Algina, 986: 35. Daya beda Daya beda = Mean kelompok atas- Mean kelompok bawah 4,545-,7 5 0,454 Sko maksimumsoal 3.7 Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam analisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Sebelum melakukan uji t pelu dilakukan uji nomalitas untuk mengetahui apakah sampel beasal dai populasi populasi yang bedistibusi nomal. Adapun umus yang digunakan sebagai beikut: t obs ( X X dengan v S S n n ( S ( S / n n / n S / n ( S / n n 3