Gambaran Kakao Dunia

dokumen-dokumen yang mirip
KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN JAWA TIMUR. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

K O P I. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA Peringatan Hari Kakao Indonesia (Cocoa Day) ke 3 Tanggal September 2015 di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. melimpah, menjadikan negara ini sebagai penghasil produk-produk dari alam

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kakao (Theobroma cacao. l) merupakan salah satu komoditas

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN STRATEGIS

Pe n g e m b a n g a n

ANALISIS PERKEMBANGAN KAKAO RAKYAT PADA TIGA KABUPATEN SENTRA PRODUKSI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Kakao merupakan salah satu tanaman andalan dalam pembangunan sub. sektor perkebunan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 DAMPAK KEBIJAKAN PAJAK PERTANIAN TERHADAP PRODUKSI, PERDAGANGAN, DAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI

PENDAHULUAN. tersebar di 32 provinsi. Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Gading dan Ghana. Hasil panen dari perkebunan coklat yang ada di

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

FOCUS GROUP DISCUSSION

BAB I PENDAHULUAN. kelapa sawit dan karet dan berperan dalam mendorong pengembangan. wilayah serta pengembangan agroindustry.

BAHAN MASUKAN PAPARAN DIRJEN PDN PADA LOKAKARYA KAKAO 2013 SESI MATERI: RANTAI TATA NIAGA KAKAO. Jakarta, 18 September 2013

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kakao. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kakao I. PENDAHULUAN

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PISANG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila barang yang dihasilkan oleh suatu negara dijual ke negara lain

I. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

OUTLOOK KOMODITI KAKAO

Abstrak Pembicara Utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perkebunan kakao merupakan kegiatan ekonomi yang dapat dijadikan andalan

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

V. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mengalami penurunan pada masa. krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, masih berlangsung hingga

BAB. I PENDAHULUAN Secara umum sektor pertanian pada Pembangunan Jangka

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah di ekspor

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salam sejahtera bagi kita semua

I. PENDAHULUAN. besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

AGRIBISNIS KAKAO DAN PRODUK OLAHANNYA BERKAITAN DENGAN KEBIJAKATAN TARIF PAJAK DI INDONESIA

Kementerian Pertanian

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JERUK. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang positif bagi perkembangan bisnis coklat di

Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Kakao di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Diany Faila Sophia Hartatri 1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. dihasilkan dari buah kakao (Theobroma cacao. L) yang tumbuh di berbagai

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Perkebunan Dunia

ROADMAP PENGEMBANGAN INDUSTRI KAKAO

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki potensi alamiah yang berperan positif dalam

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

STUDI KASUS : MANAJEMEN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KAKAO DARI HULU SAMPAI HILIR DI PTP NUSANTARA XII (PERSERO) KEBUN KALIKEMPIT

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peran Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera Sebagai Penguat Kelembagaan Petani di Sulawesi Tenggara

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang. melimpah dan dikenal dengan sebutan negara agraris, sehingga pertanian

BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai peluang yang cukup besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia seakan berada di simpang jalan. Di satu pihak,

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kakao AGRO INOVASI I. PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Empiris Tentang Jeruk

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

Transkripsi:

Daftar Pustaka Rudi Wiboyo dan Subiyono, 2005. Agribisnis Tebu. Perhepi. Jakarta Rudi Wibowo, 2007. Revitalisasi Komoditas Unggulan Perkebunan Jawa Timur. Perhepi. Jakarta. Rudi Wibowo. 2015. Materi Kuliah Manajemen Perusahaan Perkebunan (MPP) 1,2 dan 3. Jember. Kabul Santoso. 2013. Tembakau : Dibutuhkan dan Dimusuhi. UPT Penerbitan UNEJ. Jember Koentjoro. 2012. Bahan Sekolah Lapang Tembakau. Jember. (tidak dipublish) Ade Setiawan dan Yani Trisnawati, 1993. Pembudidayaan, Pengolahan dan Pemasaran Tembakau. Penebar Swadaya. Jakarta. Susanto. 1994. Tanaman Kakao. Yogyakarta : Kanisius. Natawidjaya, Herdradjat. 2012. Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Kakao. Jakarta: Direktorat Pascapanen Dan Pembinaan Usaha Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Kanisius. Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3. Bandung : Penerbit ITB. Manajer Kebun Kalikempit PTPN XII. 2015 www.bps.go.id http://gardapatipertiwi.com www.scalp-trading.com Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian RI. 2007. Jakarta

Kakao Kakao (Thebroma cacao) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara.

Gambaran Kakao Dunia Kakao merupakan tumbuhan tahunan (periennial) berbentuk pohon. Tanaman kakao merupakan salaha satu komoditas andalan perkebunan yang peranananya cukup tinggi bagi perekonomian nasional Indonesia. Sebagai produsen kakao terbesar ke 3 di dunia, setelah Pantai Gading dan Ghana, nilai ekspor Indonesia akan komoditas kakao selalu meningkat tiap tahunnya. Perubahan arah konsumsi masyarakat terhadap cokelat, yang mana lebih memilih coklat yang mengandung kadar kakao lebih besar (dark chocolate), memperlihatkan potensi investasi akan kakao yang sangat menjanjikan.

Produksi Kakao Dunia

Konsumsi Kakao Dunia

Produksi Kakao di Indonesia Produksi kakao Indonesia memiliki laju peningkatan yang cukup stabil. Berdasaran data yang diperoleh pada tahun 2012, terdapat lonjakan yang cukup tinggi dari tahun 2011. Angka ini diestimasi akan terus meningkat. Hal ini dipengaruhi harga di dalam negeri (Indonesia), kakao terus mengalami peningkatan harga. Berdasar informasi Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian (2007) bahwa biji kakao Indonesia memiliki keunggulan melting point Cocoa Butter yang tinggi, serta tidak mengandung pestisida dibanding biji kakao dari Ghana maupun Pantai Gading.

Perkembangan Produksi Biji Kakao Indonesia Tahun 1996-2013 sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan

Luas Areal Kakao di Indonesia Untuk perkebunannya sendiri, Indonesia memiliki lahan yang sangat luas yang telah digunakan untuk perkebunan kakao. Tiap tahunnya luas lahan ini terus mengalami peningkatan.

Peta Persebaran Lahan Kakao Indonesia Tahun 2013 Sumber : http://gardapatipertiwi.com

Sebaran Produsen Kakao Indonesia Terdapat tiga jenis produsen kakao di Indonesia, yaitu perkebunan rakyat, perkebunan milik negara, dan perkebunanan swasta. Dari tiga produsen tersebut, masing-masing memiliki lahan konsentrasi yang berbeda-beda. Untuk perkebunan rakyat, wilayah terpusat pada pulau Sulawesi, dengan kawasan terbesar pada Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. Untuk perkebunan negara terpusat di Jember, jawa Timur. Sedangkan untuk perkebunan swasta, terletak di Sumatera, dengan wilayah terbesar pada Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, dan Lampung.

Kakao di Jawa Timur Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menyumbang kakao nasional. Terlebih, perusahaan negara yang mengelola kakao terdapat di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Jember.

Manajemen Pengolahan Kakao Indonesia sebenarnya berpotensi untuk menjadi produsen utama kakao dunia, apabila berbagai permasalahan utama yang dihadapi perkebunan kakao dapat diatasi dan manajemen agribisnis kakao dikembangkan dan dikelola secara baik. Pengembangan usaha maupun investasi baru di bidang kakao dapat dilakukan mulai dari usaha pertanian primer yang menangani perkebunan kakao, usaha agribisnis hulu dalam memenuhi kebutuhan pertanian kakao seperti peralatan dan sarana produksi kakao, serta usaha agribisnis hilir yang memproduksi hasil olahan biji kakao.

Industri Pengolahan Kakao di Indonesia Sumber : Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian

Pohon Industri Kakao Sumber : www.kadin-indonesia.or.id

Manajemen Perkebunan Kakao Implementasi Manajemen yang baik dalam Pengelolaan Perkebunan Kakao. Kunci Fungsi dalam Manajemen Agribisnis : 1. Marketing Management 2. Financial Management 3. Operation/Logistic Management 4. Human Resource Management (materi manajemen, proses manajemen, tingkatan manajer dan organisasinya, dapat dilihat pada file : kuliah 3 MPP_Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS. )

Permasalahan Manajemen Perkebunan Kakao Indonesia Manajemen SDM petani Manajemen mutu produk kakao Hilirisasi Produk Kakao yang lemah Perlunya Good Governance Infrastruktur

Skenario Solusinya : 1. Pelatihan, penyuluhan dan pendampingan serta sosialisasi diseminasi riset dan teknologi kakao SDM Petani Kakao Pengolahan Kakao 4. Penciptaan iklim usaha hilirisasi kakao 2. Perbaikan Varietas Kakao yang unggul Mutu Kakao Infrastruktur 5. Perbaikan akses jalan, gudang fermentasi 3. Automatic detention, transparansi, dan penerapan kebijakan tarif BK Good Governance 5 (lima) skenario solusi manajemen perkebunan kakao Pada intinya good governance yang merupakan kebijakan Pemerintah (sub sistem manajemen agro-support) adalah yang utama agar kesemua solusi dapat terealisasi.

tembakau K A K A O kopi tebu Selamat Belajar Berusaha dan Berdoa akan melancarkan Kesuksesan see you next time... http://adamjulian.net