KENDALA-KENDALA TEKNIS SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) STKIP HATTA-SJAHRIR BANDA NAIRA PROVINSI MALUKU

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

PERAN SPMI BAGI PENINGKATAN KUALITAS PT

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Instrumen Evaluasi Diri Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi D1 : D2 : D3 : D4 : Sp1 : Sp2 : Sp3 : S1 : S2 : S3 :

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jl. Palembang-Prabumulih, km 32 Ogan Ilir Indralaya

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

RANCANGAN PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

BUKU RENCANA PROGRAM KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (LPMPSDM)

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi (Pengalaman Praktis di Universitas Warmadewa Denpasar)

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :

Universitas Riau. Universitas Riau. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

Disajikan pada pelatihan sistem penjaminan mutu akademik Agustus 2008 KOPERTIS WILAYAH III 1

UNIVERSITAS PERJUANGAN BUKU I KEBIJAKAN SPMI

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

MANUAL MUTU AKADEMIK

BAB I. Pendahuluan. Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal 1

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MANUAL MUTU EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Bab II Model Dasar Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)

2016, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 201

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMIN MUTU INTERNAL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan

BUKU MANUAL MUTU

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Koordinator Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KENDALA DALAM IMPEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI. Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEBIJAKAN SPMI-PT LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perguruan tinggi

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEBIJAKAN MUTU SPMI STMIK BANI SALEH

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

Bidang keuangan terbukti dengan transparansi dalam penganggaran, pengelolahan, penggunaan dan pengawasan keuangan. Dalam hal

Sistem Penjaminan Mutu Internal ( SPMI)

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PENYUSUN: TIM BPMI UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KEBIJAKAN MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

PENGELOLAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

BUKU I KEBIJAKAN SPMI

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (R I P) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

Pengorganisasian dan Sosialisasi SPMI

DOKUMEN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TIM UJM UNDIKSHA

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi ( SPM-PT ) PDPT

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyusunan Manual Mutu

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

RANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Transkripsi:

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Hambatan atau Kendala yang dihadapi Dalam Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KENDALA-KENDALA TEKNIS SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) STKIP HATTA-SJAHRIR BANDA NAIRA PROVINSI MALUKU KASMAWATI * *STKIP HATTA SJAHRIR BANDA NAIRA, SEKRETARIS SPMI Abstract KENDALA-KENDALA TEKNIS SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) STKIP HATTA-SJAHRIR BANDA NAIRA PROVINSI MALUKU Oleh: Kasmawati ABSTRAK Diberlakukannya Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentng sistem pendidikan nasional, Hingher Education Long Term Strategi (HELTS) 2003-2010, dan peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pelaksanaan penjaminan mutu diperguruan tinggi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan. Program penjaminan mutu yang dilakukan oleh perguruan tinggi pelaksana (Internaly driven). Sistem beserta paramenter dan metoda yang dilakukan untuk mengukur hasil ditetapkan oleh perguruan tinggi dengan mengacu pada visi, misi, PT yang bersangkutan dan berdasarkan pada pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP ) Hatta-Sjahrir sebagai perguruan tinggi yang bernaung di bawah Yayasan dan warisan Budaya Banda Naira Provinsi Maluku Kabupaten Maluku Tengah yang merupakan daerah 3T (Terluar, Terpencil, Terjauh) yang bertekat mengabdikan diri demi agama dan bangsa, berasaskan pancasila. Yang bertujuan untuk melaksanakan berbagai upaya untuk mendukung program peningkatan kinerja layanan berbasis secara berkelanjutan menuju peningkatan efesisensi dan produktivitas disertai dengan peningktan kesejahteraan dan mutu sumber daya manusia, pengembang jaringan kerja sama melalui Tri-darma Perguruan Tinggi yang mampu mewujudkan pemanfaatan sumber daya bersama secara optimal, produktif dan bermutu, dalam rangka peningkatan kapasitas dan mutu STKIP Hatta-Sjahrir. Namun salah satu dampak/ kendala adalalah kemajuan teknologi.salah satu Kendala atau dampak penjaminan mutu adalah, kurangnya komputerisasi dan jaringan internet yang menghambat kinerja para Tiga ketua program Studi yang

menhubungkan jaringan internet ruangan Ketua STKIP Hatta-Sjahrir, LPPM, maupun UPM. Sehingga kinerja para ketua program studi PBS, PSM, PS kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Dari hambatan impelmentasi sistem penjaminan mutu yang diaturkan dari berbagai sumber internal (SPMI), (1) kurangnya perhatiam pemerintah terhadap kemajuan UPM yang berlokasi di 3T, (2), kurangnya sana dan prasarana antara ketua program Studi dan para Ketua Lembaga PTS Hatta- Sjahrir Banda Naira.Kata Kunci: Kendala, Teknis, Penjaminan, Mutu, Internal.PENDAHULUANUndang undang nomor 20 tahun 2003 tentng sistem pendidikan nasional, Hingher Education Long Term Strategi (HELTS) 2003-2010, dan peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pelaksanaan penjaminan mutu diperguruan tinggi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan. Program penjaminan mutu yang dilakukan oleh perguruan tinggi pelaksana (Internaly driven). Sistem beserta paramenter dan metoda yang dilakukan untuk mengukur hasil ditetapkan oleh perguruan tinggi dengan mengacu pada visi, misi, PT yang bersangkutan dan berdasarkan pada pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Mutu pendidikan di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Di luar berbagai prestasi akademis berbagai lomba ilmiah tingkat dunia, kita masih harus mengakui bahwa masih sangat banyak STKIP di Indonesia yang kondisi sarana prasarana dan proses pembelajarannya masih jauh dari memuaskan. Untuk itu, peningkatan mutu pendidikan masih merupakan salah satu program utama yang menjadi fokus perhatian DIKTI. Sesungguhnya sudah cukup banyak yang dilakukan oleh Pemerintah maupun DIKTI di Indonesia dalam melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hatta-Sjahrir Banda Naira. Salah satu upaya adalah mengimplementasikan desentralisasi pendidikan secara bertahap. Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP ) Hatta- Sjahrir sebagai perguruan tinggi yang bernaung di bawah Yayasan dan warisan Budaya Banda Naira Provinsi Maluku Kabupaten Maluku Tengah yang merupakan daerah 3T (Terluar, Terpencil, Terjauh) yang bertekat mengabdikan diri demi agama dan bangsa, berasaskan pancasila. Yang bertujuan untuk melaksanakan berbagai upaya untuk mendukung program peningkatan kinerja layanan berbasis secara berkelanjutan menuju peningkatan efesisensi dan produktivitas disertai dengan peningktan kesejahteraan dan mutu sumber daya manusia, pengembang jaringan kerja sama melalui Tri-darma Perguruan Tinggi yang mampu mewujudkan pemanfaatan sumber daya bersama secara optimal, produktif dan bermutu, dalam rangka peningkatan kapasitas dan mutu STKIP Hatta-Sjahrir. Namun salah satu dampak/ kendala adalalah kemajuan teknologi. Kendala atau dampak penjamian mutu adalah, kurangnya komputerisasi dan jaringan internet yang menghambat kinerja para Tiga ketua program Studi yang menhubungkan jaringan internet ruangan Ketua STKIP Hatta-Sjahrir, LPPM, maupun UPM. Sehingga kinerja para ketua program studi PBS, PSM, PS kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Dari hambatan impelmentasi sistem penjaminan mutu yang diaturkan dari berbagai sumber internal (SPMI), (1) kurangnya perhatiam pemerintah terhadap kemajuan UPM yang berlokasi di 3T, (2), kurangnya sana dan prasarana antara ketua program Studi dan para Ketua Lembaga PTS Hatta- Sjahrir Banda Naira, Untuk perubahan lingkungan akan sangat cepat dalam ilmu pengetahuan dan teknonogi, STKIP Hatta-Sjahrir menyadari perlunya upaya penyempurnaan dan peningkatan mutu secara kontinyu dan sistematis. Kegiatan penyempurnaan ini akan dilakukan secara internal oleh pemimpinan STKIP Hatta-Sjahrir Banda Naira yang telah memiliki gambaran secara konprehensif (Kebijakan dan Standar, pelaksanaan, monitoring unit kerja, evaluasi dirioleh unit kerja, dan audit oleh uit kerja) tentang sistem penjaminan mutu baik secara normatif maupun secara paraktis. ISIKendala Tekniks SPMI, Kendala kendala sebagaimana di deskirpsikan sebelumnya sesuai yang dialami oleh para ketua

program Studi, LPPM dan UPM STKIP Hatta-Sjahrir Provinsi Maluku Kabupaten Maluku Tengah Kecamatan Banda Naira yang termasuk daerah 3T pasilitas pendukung sangat tidak memadai, bahkan tidak sama sekali. Kendala terkait infrakstruktur yang dialami meliputi mangapload data dosen, laporan para ketua program studi untuk ketua LPPM, UPM dan Ketua Lembanga PTS. Jaringan internet di daerah sulit didapatkan dan banyak para dosen tidak memiiki Laptop ata komputer. Sedangkan kendala terkait SDM kurangnya perhatian dari pemerintah tentang IPTEK. Kendala Sistem dan Teknologi Informasi Pertama, Kurang terselenggaranya program pengembang aplikasi sistem informasi manajemen organisasi, sehingga tidak terjamin efektifitas, dan efesiensi operasi manejemen keuangan, SDM, serta sarana dan prasarana. Kedua, Kurang terselenggaranya layanan yang tidak cepat, efesiensi, dan efektif bagi seluruh civitas akademik akibat kurangnya pasilitas berupa komputer dan jaringan internet. Ketiga, Kurang terselenggaranya program penigkatan profesionalitas dosen melalui tahapan pembenahan, pemberdayaan dan pengembangan yang berorientasi pada kemampuan pengelolaan kegiatan instruktional serta kegiatan penelitian. Keempat, Kurang terselenggaranya program pengembang keterampilan teknis administrafif staf penunjang dalam peningkatan mutu dan kinerja layanan yang terintegrasi. Kelima, Kurang terselenggaranya program pengembangan pedoman kepegwean berkelanjutan dari Yayasan. Kendala Jaringan dan Pencitraan Kurang terselenggaranya kerja sama dari berbagai PTS Kurang terselenggaranya kerja sama dengan pemerintah daerah dalam membangun sistem informasi pemmerintahan dan e-government yang tidak mendukung pengembangan mutu STKIP Hatta-Sjahrir. Kurang terselenggaranya kerja sama dengan pemerintah pusat (Kemetrian Pendidikan Nasional) dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan bagi para guru di berbagai sekolah di Wilayah Kecamatan Banda Naira dan sekitarnya.kendala Kinerja Kelembagaan, Keberadaan STKIP Hatta-Sjahrir telah mampu memberikan kontribusi bagi masyrakat sekitarnya namun kenyataan masih belum maksimal sebagaimana yang diharapkan, organisasi dan kelola manajemen belum mampu membangun sinerji lintas fungsi dan struktur manajemen yang mendukung efesiensi, efektivitas dan produktivitas sebagai mana mestinya, kinerja untuk pelaksana akademik dan unsur penunjang masih dalam taraf pemenuhan standar operasi minimal, kemampuan adaptasi terhadap perubahan regulasi sistem pengelolaan pendidikan tinggi masih harus ditingkatkan, pemanfaatan TIK dalam aktivitas manajemen masih sangat terbatas, diperlukan berbagai upaya menyeluruh dan terpadu untuk membangun dan meningkatkan citra, sebagai lembaga pendidikan yang handal dalam membangun komunitas masyarakat intelektual.kendala sarana dan Prasaran Kurang tersedianya Master Plan Pengembang Kampus STKIP Hatta-Sjahrir, Kurang tersedianya dengan standar Fasilitas yang memadai bagi dosen, peneliti, manajemen, dan staf pendukung, Kurang tersedianya fasilitas penunjang yang mampu mengakomodasi aktivitas pembinaan minat, bakat, dan kreativitas mahasiswa untuk ruang kuliah, Kurang terselanggaranya sistem perencanaan, pengadaan pengoperasian, pemeliharaan dan pemamfaatan fisik secara optimal. Kurang terselenggaranya pembangunan sistem jaringan komunikasi data kampus dengan menggunakan basis teknologi dengan spesifikasi teknis yang tidak layak untuk memenuhi kebutuhan layanan operasional hingga 10 tahun kedepan jika tidak ada perhatian khusus dari Dikti. Kurang tersedianya website STKIP Hatta- Sjahrir dengan rancangan dan akses yang lebih baik (menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris), sebagai upaya untuk menjalin komunikasi akademik nasional maupun Global Kurang terselenggaranya akses informasi global sesuai dengan perkembangan teknologi terkini untuk seluruh civitas akademika melalui jaringan internet yang dapat melayani secara online selama 24 jam penuh.sistem yang Ideal Bagi Penjaminan Mutu, Pasal 92 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP mengamanatkan bahwa

Menteri Pendidikan Nasional mensupervisi dan membantu perguruan tinggi melakukan penjaminan mutu. Untuk memnuhi amanat tersebut maka Dirjen Dikti mulai dari tahun 2007 sudah membentuk Kelompok Keja Nasional, Sistem ini mengintegrasikan antara penjaminan mutu yang diselenggarakan PTS STKIP Hatta-Sjahrir yang disebut Penjaminan Mutu Internal yaitu pengadaan komputer dan jaringan Internet, Penjaminan Mutu Eksternal berupa Akreditasi berdasarkan satu basis data dan informasi yang dikelola dalam Pangkalan Data Perguruan Tinggi dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi baik pada aras Perguruan Tinggi maupun aras Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Ketiga aspek ini harus dijalankan bersama-sama oleh Program Studi maupun Perguruan Tinggi. Di beberapa PT yang lebih penting itu SPME atau Akreditasinya. Tetapi SPMI dan pangkalan data-nya kerap dilupakan. Dalam Undang-undang tersebut, proses SPMI harus dilakukan perguruan tinggi minimal setiap setahun sekali. SPMI itu mendorong supaya SPME-nya baik sehingga nantinya penjaminan mutu itu tidak sekadar administratif. Akreditasi bukan sekadar pemeringkatan, tetapi itu adalah upaya pemenuhan standar Perguruan Tinggi. SPMI adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi di PT STKIP Hatta Sjahrir oleh PT, untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh PT secara berkelanjutan. SPMI bersifat: mandiri (internally driven) tanpa campur tangan atau instruksi dari Pemerintah berkelanjutan (continuously).mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraan perguruan tinggi dengan SNP, maupun standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi sendiri berdasarkan visi dan kebutuhan dari para pihak yang berkepentingan (stakeholders). Dengan demikian, terdapat standar mutu perguruan tinggi yang, (1), ditetapkan oleh Pemerintah (government) (2), disepakati bersama di dalam perguruan tinggi yang dituangkan dalam visi (vision) (3), dikehendaki oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders).penjaminan mutu adalah proses perencanaan, penerapan, pengendalian, dan pengembangan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders internal (mahasiswa, dosen dan karyawan) dan eksternal (masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, pemerintah) dari perguruan tinggi memperoleh kepuasan. Perguruan tinggi dinyatakan bermutu atau berkualitas, apabila perguruan tinggi tersebut mampu (1), menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya, (2), menjabarkan visinya ke dalam sejumlah standar mutu dan standar mutu turunan, (3), menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan sejumlah standar mutu dalam butir 2 di atas untuk memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan SPMI bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, dalam rangka mewujudkan visi serta memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan. Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui SPMI, pada gilirannya akan diakreditasi melalui sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) oleh BAN-PT dan/atau lembaga mandiri lainnya (nasional, regional dan internasional) yang diakui Pemerintah. Ditjen Dikti menerbitkan Buku SPM-PT yang berisi SPMI, SPME, dan PDPT, dilengkapi dengan praktik baik/contoh SPMI di beberapa perguruan tinggi di Indonesia; Perguruan tinggi menggalang komitmen untuk menjalankan SPMI; Perguruan tinggi merencanakan, menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI; Perguruan tinggi melakukan benchmarking penjaminan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan, baik ke dalam maupun ke luar negeri. Dokumendokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan SPMI: Kebijakan Mutu dokumen yang berisi definisi, konsep, tujuan, strategi, berbagai standar mutu dan standar mutu turunan, prioritas. Pedoman Mutu (Manual), dokumen yang berisi mekanisme perencanaan, penerapan, pengendalian, dan pengembangan atau peningkatan standar mutu, pedoman atau instruksi kerja bagi pemangku kepentingan internal yang harus menjalankan mekanisme tersebut. Standar Mutu dokumen yang berisi minimum 8

(delapan) standar mutu khusus bagi pendidikan tinggi sebagaimana diatur dalam PP. No.19 tahun 2005 tentang SNP, turunan dari kedelapan standar mutu penambahan jumlah standar mutu selain kedelapan standar mutu formulir Mutu, dokumen yang berisi berbagai formulir yang berfungsi sebagai instrumen untuk merencanakan, menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan standar mutu. Formulir yang telah diisi disebut sebagai rekaman mutu, dan berfungsi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan. Manajemen kendali mutu dalam SPMI menggunakan langkah-langkah PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous improvement). Plan, adanya perencanaan berkaitan dengan perencanaan mutu, meliputi penetapan kebijakan mutu, penetapan tujuan mutu beserta indikator pencapaiannya, serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan mutu. Do, adanya pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan. Maka untuk menjamin mutu pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pelayanan administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. Check Adanya monitoring, pemeriksaan, pengukuran dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pelasanaan termasuk audit mutu internal. Selain kebijakan-kebijakan tersebut, SPMI di STKIP Hatta- Sjahrir juga merujuk kepada instrumen akreditasi nasional yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan instrumen evaluasi Times Higher Education Supplement Quacquarelli Symons (THES-QS) sebagai standar internasional. Sehingga skema penjaminan mutu di STKIP Hatta- Sjahrir dapat digambarkan sebagai berikut:gambar Skema Penjaminan Mutu STKIP Hatta- Sjahrir Banda NairaKeberhasilan dalam pelaksanaan SPMI memerlukan dukungan dari semua pihak yang berkepentingan meliputi Komitmen dari semua unsur dalam perguruan tinggi termasuk unsur Yayasan untuk perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat. Perubahan paradigma atau pola pikir dari paradigma yang selalu tergantung pada pengawasan dan pengendalian vertikal oleh Pemerintah, ke paradigma baru yaitu kemandirian/otonomi dalam melakukan pengawasan, pengendalian dan penjaminan mutu oleh perguruan tinggi itu sendiri (internally driven). Perubahan sikap dari para pengelola perguruan tinggi yang awalnya bekerja tanpa didasarkan pada perencanaan dan tanpa memerhatikan visi perguruan tinggi, menjadi sikap yang konsisten pada prinsip merencanakan apa yang akan dikerjakan dan mengerjakan apa yang telah direncanakan.proses Peningkatan Mutu, Pengorganisasian penjaminan mutu secara sistematis, baik melalui pembentukan sebuah unit atau lembaga khusus penjaminan mutu atau dengan cara menyatukan/melekatkan tata laksana penjaminan mutu tersebut dalam proses manajemen perguruan tinggi, atau altenatif pengorganisasian lain.struktur ORGANISASI LPM STKIP HATTA-SJAHRIR BANDA NAIRA Bagan Tim Organisasi LPM STKIP Hatta- Sjahrir Banda NairaDari sturuktur manajemen organisasi yang bertata kelola baik (Good UniversityGovernance), membutuhkan struktur dan fungsi-fungsi kelembagaan untuk mencapai sasaran. Pertama, Terselenggaranya program pengembangan struktur organisasi dan tata kelola lembaga sesuai dengan tuntutan kebutuhan layanan berbasis mutu dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kedua, terselenggaranya program resonalisasi terhadap efektifitas dan efesiensi peran, serta pungsi dan tugas seluruh unsur organisasi sesuai dengan denamika perkembangan layanan berbasis mutu. Ketiga, terselenggaranya sistem pengelolaan akuntansi dan keuangan sesuai denagan pedoman standar akuntansi dan keuangan secara berskala. Keempat, terselenggarnya unit kerja Strategis yang dikhususkan untuk mengelolasistem penjamian mutu (UPM). Kelima, terselenggaranya program pengembangan standar mutu manajemen layanan pada semua unsur organisasi. Keenam, terselenggaranya unit kerja strategis yang dikhususkan untuk mengelola sistem pengembangan kurikulum sekaligus sebagai unit layanan untuk

pengembangan aktivitas intruksional.upaya penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan sulit dilepaskan keterkaitannya dengan manajemen mutu, dimana semua fungsi manajemen yang dijalankan diarahkan semaksimal mungkin dapat memberikan layanan yang sesuai dengan atau melebihi standar nasional pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan upaya untuk mengendalikan mutu (quality control). Pengendalian mutu dalam pengelolaan pendidikan tersebut diharapkan pada kendala keterbatasan sumber daya pendidikan. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya pengendalian mutu dalam bentuk jaminan atau assurance, agar semua aspek yang terkait dengan layanan pendidikan yang diberikan oleh STKIP sesuai dengan atau melebihi standar nasional pendidikan. Konsep yang terkait dengan hal ini dalam manajemen mutu dikenal dengan Quality Assurance atau penjaminan mutu. PENUTUPPenjaminan mutu adalah proses perencanaan, penerapan, pengendalian, dan pengembangan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi STKIP Hatta-Sjahrir secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders internal (mahasiswa, dosen dan karyawan) dan eksternal (masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, pemerintah) dari perguruan tinggi memperoleh kepuasan. Perguruan tinggi dinyatakan bermutu atau berkualitas, apabila perguruan tinggi tersebut mampu (1), menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya, (2), menjabarkan visinya ke dalam sejumlah standar mutu dan standar mutu turunan, (3), menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan sejumlah standar mutu dalam butir 2 di atas untuk memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan.kendala atau dampak penjamian mutu adalah, kurangnya komputerisasi dan jaringan internet yang menghambat kinerja para Tiga ketua program Studi yang menhubungkan jaringan internet ruangan Ketua STKIP Hatta-Sjahrir, LPPM, maupun UPM. Sehingga kinerja para ketua program studi PBS, PSM, PS kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Dari hambatan impelmentasi sistem penjaminan mutu yang diaturkan dari berbagai sumber internal (SPMI), (1) kurangnya perhatiam pemerintah terhadap kemajuan UPM yang berlokasi di 3T, (2), kurangnya sana dan prasarana antara ketua program Studi dan para Ketua Lembaga PTS Hatta- Sjahrir Banda Naira,Kebijakan Mutu dokumen yang berisi definisi, konsep, tujuan, strategi, berbagai standar mutu dan standar mutu turunan, prioritas. Pedoman Mutu (Manual), dokumen yang berisi mekanisme perencanaan, penerapan, pengendalian, dan pengembangan atau peningkatan standar mutu, pedoman atau instruksi kerja bagi pemangku kepentingan internal yang harus menjalankan mekanisme tersebut. Standar Mutu dokumen yang berisi minimum 8 (delapan) standar mutu khusus bagi pendidikan tinggi sebagaimana diatur dalam PP. No.19 tahun 2005 tentang SNP, turunan dari kedelapan standar mutu penambahan jumlah standar mutu selain kedelapan standar mutu formulir Mutu, dokumen yang berisi berbagai formulir yang berfungsi sebagai instrumen untuk merencanakan, menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan standar mutu. Formulir yang telah diisi disebut sebagai rekaman mutu, dan berfungsi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan. Manajemen kendali mutu dalam SPMI menggunakan langkah-langkah PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous improvement). Plan, adanya perencanaan berkaitan dengan perencanaan mutu, meliputi penetapan kebijakan mutu, penetapan tujuan mutu beserta indikator pencapaiannya, serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan mutu. Do, adanya pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan. Maka untuk menjamin mutu pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pelayanan administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. Check Adanya monitoring, pemeriksaan, pengukuran dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pelasanaan termasuk audit mutu internal. Saran untuk Kementrian Riset dan Teknologi Perguruan Tingggi, 1. Perhatian dikti terhadap STKIP Hatta-Sjahrir Banda-Naira masih kurang sebagai lingkup 3 T (terpencil, terjauh, terluar

) yang kekurangan komputer maupun jaringan intirnet.2. STKIP Hatta-Sjahrir Banda- Naira pendidikan tinggi mempunyai karakter yang berbeda dengan pendidikan dasar dan menengah. "Produk yang dihasilkan pendidikan tinggi adalah orang-orang yang ahli yang berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan inovasi. Tanpa Bantuan dari Kementrian Riset Perguruan Tinggi, tidak berjalan maksimal3. STKIP Hatta-Sjahrir Banda-Naira Pendidikan tinggi, memiliki cara berpikir yang berbeda dengan pendidikan di tingkat bawahnya. Pada tingkat ini, pendidikan yang ditempuh bukan hanya untuk mencerdaskan, tapi dipelajari untuk menciptakan inovasi. 1.