Implementasi Akad MMQ pada Pembiayaan Modal Kerja Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320

MUSYARAKAH MUTANAQISAH SEBAGAI ALTERNATIF PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH. Kajian LiSEnSi, Selasa, 23 Maret 2010

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

SYIRKAH MUTANAQISHAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

A. Mekanisme Pembiayaan KPR Muamalat ib dengan Menggunakan Akad Murabahah 1. Skema Pembiayaan KPR Muamalat ib dengan Menggunakan Akad Murabahah

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

DOKUMENTASI WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

BAB V PENUTUP. 1. Dasar Pertimbangan Bank Muamalat sebelum dikeluarkan Produk

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

A. Latar Belakang Masalah

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Musyârakah Mutanâqishah pada Bank Muamalat Cabang

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

BAB IV ANALISIS ETIKA ISLAM DALAM PENGELOLAAN BISNIS PENGEMBANG PERUMAHAN DI PT. SYSSMART SEJAHTERA SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Implementasi Fatwa DSN-MUI No.01/DSN-MUI/X/2013 Tentang. Karakteristik Pembiayaan Musyarakah mutanaqishah Di Bank

BAB I PENDAHULUAN. bertambah pula kebutuhan akan perumahan. Menurut teori Maslow yang

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, 2010, h Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:PT

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

ANALISIS KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BERDASARKAN AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MUTANAQISAH (MMQ) PADA BANK BII UNIT USAHA SYARIAH CABANG BINTARO

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN HUNIAN SYARIAH ANTARA AKAD MURA>BAH}AH DENGAN AKAD MUSHA>RAKAH MUTANA>QIS}AH DI BANK MUAMALAT CABANG DARMO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

Analisis Tata Kelola Penyaluran Dana Berbasis Bagi Hasil pada Lembaga Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. syariah prinsipnya berdasarkan kaidah al-mudharabah. Berdasarkan prinsip

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 11 Bank Umum Syari ah, 24 Bank Unit Usaha syari ah 156 BPRS dan 2.574

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Musyarakah dalam Fiqh Muamalah. tanggung jawab yang sama. Musyarakah bisa berbentuk mufawadhah atau

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana yang dalam menjalankan aktivitasnya harus sesuai dengan

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENGHITUNGAN BAGI HASIL. A. Analisis Bagi Hasil Pada Pembiayaan Mudharabah di PT BPR Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY. SILABUS (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work)

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya jumlah bank syariah dan lembaga keuangan non

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. h M. Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi,Cet. I, Jakarta: Gema Insani Press, 2000,

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa, 2007:207) pengertian prosedur adalah tahap-tahap kegiatan untuk

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan bisnis yang serupa dengan Koperasi atau Lembaga Swadaya

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI AKAD MUSHA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYELESAIAN RESIKO SENGKETA PADA KEMITRAAN TERNAK AYAM DI DESA NONGKOSAWIT KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

DAFTAR PUSTAKA. Mosher.A.T, Menggerakkan Dan Membangun Pertanian, Jakarta : C.V. Yasaguna 1966.

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank atau perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kontemporer yang telah memberikan warna dalam perekonomian. Perkembangan

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB IV ANALISA STUDI KOMPARASI TENTANG PEMBIAYAAN RUMAH HUNIAN DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP PONOROGO DAN BANK MUAMALAT INDONESIA KCP PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

Transkripsi:

Implementasi Akad MMQ pada Pembiayaan Modal Kerja Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Study Kasus Akad MMQ di BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik) Rizza Rahayu Universitas Muhammadiyah Surabaya e-mail: rizzarahayu@gmail.com Abstrak MMQ kepanjangan dari Musyarakah mutanaqisah yang merupakan sebuah akad dimana kepemilikan asset (barang) atau modal salah satu pihak berkurang disebabkan pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya. MMQ pada umumnya digunakan sebagai akad pembiayaan KPR dan pembiayaan kendaraan, akan tetapi PT BPRS Mandiri Mitra Sukses menggunakan akad MMQ pada pembiayaan modal kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi akad MMQ pada modal kerja dan mengetahui konsep MMQ pada modal kerja perspektif hukum ekonomi syariah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan MMQ pada modal kerja di PT BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik.Teknik analisis data menggunakan metode diskriptif kualitatif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, analisis data, dan penarikan simpulan. Adapun hasil analisis penelitian, penulis menarik kesimpulan bahwa akad musyarakah mutaqisah (MMQ) pada pembiayaan modal kerja pihak BPRS Mandiri Mitra Sukses mengimplemantasikan akad MMQ sebagai kerjasama dalam hal ini antara pihak bank dan nasabah masing masing memberikan kontribusi modal dan pembebanan resiko untung dengan dua jenis akad yaitu akad syirkah dan akad ijarah sebagai pembayaran sewa disertai dengan pemindahan kepemilikan secara berangsur dari pihak bank kepada pihak nasabah. Akad musyarakah mutanaqisah (MMQ) sesuai dengan prinsp hukum ekonomi syariah yang di dalamnya tidak terdapat unsur riba. Kata kunci : MMQ, pembiayaan, modal kerja. 1

PENDAHULUAN Akad atau kontrak yang dapat digunakan bertransaksi sangat beragam, sesuai dengan karakteristik dan spesifikasi kebutuhan yang ada. 1 Sebelum membahas lebih lanjut tentang pembagian atau macammacam akad secara spesifik, akan dijelaskan teori akad secara umum yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar untuk melakukan akad musyarakah mutanaqisah (MMQ) secara khusus. Penelitian ini dilakukan untuk memahami, mengidentifikasi dan menganalisis suatu pembiayaan modal kerja sehingga penulis tertarik mengkaji pembahasan lebih luas permasalahan hukum melalui sebuah tesis yang berjudul Implementasi Akad MMQ pada Pembiayaan Modal Kerja Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Study Kasus Akad MMQ di BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik). METODE ANALISIS DATA Jenis penelitian ini adalah Jenis Penelitian Lapangan (field research) yang ditujukan atau dilakukan hanya pada peraturan perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti atau dengan perkataan lain melihat hukum dari aspek normatif yang kemudian dihubungkan dengan data dan peristiwa pembiayaan di BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah metode Diskriptif Kualitatif dengan pendekatan induktif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, analisis data, dan penarikan simpulan. Objek dari penelitian ini adalah akad musyarakah mutanaqisah pada pembiayaan modal kerja. Penelitian ini dilakukan pada BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik sebagai lembaga keuangan syariah yang menerapkan akad musyarakah mutanaqisah pada pembiayaan modal kerja. Dalam akad musyarakah mutanaqisah (MMQ) ada dua kontrak utama yang terpisah: musyarakah dan ijarah. Dalam ijarah ada beberapa turunan akad yang dicantumkan, nisbah bagi hasil, wakalah dan bai taqsit (jual bertahap) sedangkan dalam akad murabahah hanya berlaku konsep murabahah saja. Dalam al-quran terhadap kebolehan akad musyarakah mutanaqisah adalah Surat Shad ayat 24 yaitu: Artinya : dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa orang beriman dianjurkan untuk mengerjakan amal yang shaleh, dan Allah tidak membedakan kebaikan atau pahala yang diberikan sebagai suatu balasan terhadap perempuan dan laki-laki, serta dalam ayat tersebut juga menjelaskan adanya larangan untuk berkhianat dan berbuat curang dalam bekerjasama. Dalam akad musyarakah mutanaqisah terdapat akad syirkah yaitu kerjasama yang mewajibkan bagi pelaksana akad ini untuk saling mempercayai dan tetap jujur tanpa menyakiti satu sama lain. Ayat ini menunjukkan ciri-ciri dalam pelaksanaan akad musyarakah mutanaqisah yang saling memberikan maaf jika salah seorang dari pelaksana akad musyarakah mutaniqisah ini melakukan kesalahan baik disengaja ataupun tidak. KAJIAN PUSTAKA 1 Mas adi, Ghufron. 2002. Fikih Muamalah Kontekstual. Pt. Raja Grafindo Persada : Jakarta, hal 12 2

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Implementasi Akad Musyarakah Mutaqisah Pada Modal Kerja Di BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik Musyarakah mutanaqisah dalam produk pembiayaan modal kerja pada BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik merupakan pembiayaan modal kerja dengan dua akad dalam prakteknya yaitu akad syirkah dan akad ijarah. Pada akad musyarakah ditetapkan pada pembayaran angsuran oleh pihak nasabah kepada pihak bank dengan porsi awal dari pihak bank dan nasabah. Setiap bulannya nasabah akan membayar angsuran pokok yang dihitung dari pembagian jumlah pembiayaan dibagi dengan lamanya jangka waktu pembiayaan dan ujroh sebesar 2% per bulannya. Bagi hasil dalam akad MMQ ini diperoleh dari pendapatan berupa ujroh atas aktivitas penyewaan obyek MMQ (stock bahan baku plastik) yang dimiliki bersama para Pemilik Modal (Nasabah dan BPRS). Nisbah bagi hasil ditentukan berdasarkan proyeksi pendapatan ujroh yang akan dihasilkan dan tidak harus berdasarkan porsi modal MMQ. Pembayaran bagi hasil yang dilakukan BPRS ditentukan berdasarkan nilai realisasi pendapatan bukan berdasarkan Nilai Proyeksi Pendapatan. Nisbah dan Pembayaran Bagi Hasil akan berubah sesuai hishah atau porsi kepemilikan atas obyek MMQ. Di saat berlangsung, musyarakah mutanaqisah tersebut dipandang sebagai syirkah inan, karena kedua belah pihak menyerahkan kontribusi modal (ra su al-mal), dan Shohibul Maal (BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik) mendelegasikan kepada Mudharib (nasabah) untuk mengelola kegiatan usaha. Setelah selesai syirkah, Shohibul Maal (BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik) kemudian menjual seluruh atau sebagian porsinya kepada mitra, dengan ketentuan akad penjualan ini dilakukan secara terpisah dan tidak terkait dengan akad syirkah. 2 b. Kesesuaian Akad Musyarakah mutanaqisah Pada Modal Kerja Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Kesesuaian pelaksanaan musyarakah mutanaqisah dalam modal kerja berdasarkan prinsip ekonomi syariah terdapat berbagai prinsip dan karakteristik yang dilandaskan berdasarkan hukum Islam dan mengutamakan kesejahteraan umat manusia. Dalam prinsip ekonomi syariah yang paling mendasar adalah adanya larangan riba, dalam pembiayaan modal kerja pihak BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik mengambil keuntungan dari sistem ujroh dan pembagian nisbah dari hasil kerjasama (syirkah), sistem ujroh dan nisbah ini tidak tetap berbeda dengan bunga (riba) yang sifatnya tetap, selain tidak mempertimbangkan nasabah, riba juga tidak mempertimbangkan keadaan ekonomi negara yang mungkin sedang mengalami krisis. Dalam produk pembiayaan modal kerja ini, Dewan Pengawas Syariah memberi kewenangan untuk menaikkan atau mungkin menurunkan besaran ujrah kepada bank syariah termasuk BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik yang tergantung pada kondisi perekonomian Gresik. Hal ini dikarenakan selain adanya larangan riba, dalam prinsip ekonomi Syariah hal yang paling utama adalah bagaimana kemakmuran masyarakat dapat terbentuk tanpa merugikan masyarakat ekonomi kecil dan semakin menguntungkan masyarakat ekonomi tinggi. Pihak BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik selama ini mengedepankan kepentingan seluruh anggota masyarakat tanpa 2 Wahbah Zuhaili, Al-Mu amalah Al- Maliyah Al--Muashirah, (t.t), 436-437 3

perbedaan dalam akad musyarakah mutanaqisah dalam produk pembiayaan modal kerja ini, terbukti dengan berapapun besaran pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah besaran sewa yang diberikan oleh BPRS Mandiri Mitra Sukses kepada nasabah sama persentasenya. Berdasarkan ketentuan syariah, obyek MMQ atau bahan baku plastik yang dibiayai dengan modal bersama merupakan dana yang dimiliki secara bersama oleh para pihak sehingga segala kewajiban dan risiko yang timbul atas objek tersebut menjadi tanggungjawab yang harus dibagidan ditanggung oleh para pihak sesuai porsi modal. Mengingat hukum positif yang tidak mengatur adanya kepemilikan satu aset dengan dua nama, maka BPRS dan Nasabah dibolehkan untuk sepakat dan menyatakan bahwa obyek MMQ diatas namakan Nasabah secara langsung dalam dokumen yang merupakan bukti atas obyek MMQ. Bukti dokumen kepemilikan obyek MMQ disimpan oleh BPRS sampai saldo hishshah BPRS mencapai nihil dan seluruh kewajiban Nasabah telah dipenuhi. Nasabah dengan akad ini memberikan kuasa kepada BPRS untuk menerima sertifikat tersebut dari Kantor Pertanahan setelah Hak Tanggungan didaftarkan. Ketentuan di atas tidak menutup kemungkinan untuk membolehkan BPRS menyatakan obyek MMQ diatasnamakan BPRS dalam dokumen kepemilikan obyek MMQ Keuntungan usaha yang diperoleh atas kepemilikan obyek MMQ dibagikan kepada BPRS dan Nasabah sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati, sementara kerugian ditanggung bersama sesuai proporsi kepemilikan modal masing-masing. Nisbah bagi hasil harus disetujui para pihak di awal akad, kesepakatan nisbah bagi hasil merupakan rukun yang harus dipenuhi dalam akad. Bagi hasil dalam akad MMQ ini diperoleh dari pendapatan berupa ujroh atas aktivitas penyewaan obyek MMQ (aset properti) yang dimiliki bersama para Pemilik Modal (Nasabah dan BPRS). Nisbah bagi hasil ditentukan berdasarkan proyeksi pendapatan ujroh yang akan dihasilkan dan tidak harus berdasarkan porsi modal MMQ. Pembayaran bagi hasil ditentukan berdasarkan nilai realisasi pendapatan bukan berdasarkan nilai proyeksi pendapatan. Nisbah dan Pembayaran Bagi Hasil akan berubah sesuai hishshah atau porsi kepemilikan atas obyek MMQ, ketentuan mengenai penjadwalan pembelian atau pengalihan hishshah dihitung dan disepakati bersama antara BPRS dan Nasabah. Walau dalam teorinya, pengalihan kepemilikan aset MMQ bisa bolak balik antara nasabah dan bank. Selain itu, sertifikat kepemilikan aset MMQ pun nantinya akan atas nama nasabah karena mempertimbangkan, di akhir akad aset tersebut akan menjadi milik nasabah, sehingga tidak akan memerlukan biaya balik nama terhadap aset di akhir akad. KESIMPULAN Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi akad musyarakah mutanaqisah (MMQ) pada modal kerja di BPRS Mandiri Mitra Sukses Gresik merupakan akad kerjasama antara dua belah pihak antara BPRS Mandiri Mitra Sukses dengan nasabah yang di dalamnya terdapat dua akad yaitu akad syirkah dan akad ijarah. Di dalam akad ini antara pihak bank dan nasabah masing masing memberikan kontribusi modal, pembebanan resiko untung, dan akhir kepemilikan asset oleh nasabah yang sudah disepakati bersama dalam sebuah perjanjian kerjasama. 2. Akad musyarakah mutanaqisah (MMQ) merupakan hasil kerjasama 4

(syirkah), sistem ujroh dan nisbah yang tidak tetap dan berbeda dengan bunga (riba) yang sifatnya tetap, sehingga akad musyarakah mutanaqisah (MMQ) sesuai dengan prinsp hukum ekonomi syariah yang di dalamnya tidak terdapat unsur riba. Pada akad MMQ Nisbah dan Pembayaran Bagi Hasil akan berubah sesuai hishshah atau porsi kepemilikan atas obyek MMQ, ketentuan mengenai penjadwalan pembelian atau pengalihan hishshah dihitung dan disepakati bersama antara BPRS dan Nasabah. SARAN 1. Lembaga keuangan syariah seharusnya berisi klausula Pengadilan Agama sebagai pilihan kedudukan hukum dalam penyelesaian sengketa pada suatu akad sesuai dengan pasa 49 Undang-undang No 3 Tahun 2006. 2. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pembiayaan modal kerja di lembaga keuangan syariah, oleh karena itu perlu diadakannya sosisalisasi terkait sistim pembiayaan maupun produk syariah. DAFTAR PUSTAKA Buku : A.Karim, Kawamelah Nuruddin. Musharakah Mutanaqisah and Its Contemporary Practice:Jordan Islamic Bank as an Example. (Dar al-nafa is, Jordan, tt) Antonio, Syafi i. 2001. Bank syariah dari teory ke praktek. Jakarta : Gema Insani Prees. Bungin, Burhan. 2004. Analisis Penelitian Data Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Djuwaini, Dimyaudin. 2008. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Haroen, Nasrun. 2007. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama. Ibn Qudamah, al-mughni. (Beirut: Dar al-fikr, t.th) J., Moleong Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Rosda Karya Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Mardalis. 2004. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: Bumi Aksara Mas adi, Ghufron. 2002. Fikih Muamalah Kontekstual. Pt. Raja Grafindo Persada : Jakarta Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan ed 4, Yogyakarta: BPFE Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta : ISES Pub. Zuhaili, Wahbah. Al-Mu amalah Al-Maliyah Al--Muashirah, (t.t) Wawancara : Wawancara terhadap Bapak Samsun Ma arif, Direktur BPRS Mandiri Mitra Sukses pada tanggal 28 Juli 2017 pukul 10.30 WIB. Soft Print : Buku Standar Musyarakah dan Musyarakah Mutanaqisah oleh Otoritas Jasa Keuangan. Fatwa DSN MUI Nomor : 01DSN- MUI/X/2013 tentang Pedoman Implementasi Musyarakah Mutanqisah dalam Produk Pembiayaan Website : http://kbbi.web.id/implementasi, diakses pada tanggal 6 Juli 2017 pukul 09.48 WIB 5

http://susisusanti631.blogspot.co.id diakses pada tanggal 27 Juli 2017 pukul 10.13 WIB 6