PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS IV SD N PILANGSARI 1, GESI, SRAGEN

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Pembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara


MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang 1,2,3 Email: vickymetel@gmail.com 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas V SDN Arjowilangun 04 Kabupaten Malang tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, angket, wawancara, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke II dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe take and give. Ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 66% dan meningkat menjadi 93% pada siklus II. Kata kunci: Kooperatif, Take and Give, Hasil Belajar. PENDAHULUAN Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru kelas V yang dilaksanakan di SD Negeri 04 Arjowilangun, terdapat permasalahan dalam mencapai keberhasilan belajar pada mata pelajaran IPA. Guru lebih menekankan pada model pembelajaran yang berorientasi pada guru sendiri, selain itu guru kurang variatif dalam menggunakan model pembelajaran pada saat memberikan materi. Disini guru hanya menggunakan model ceramah, sehingga keaktifan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dalam kegiatan belajar mengajar masih belum optimal. Akibatnya siswa kurang termotivasi untuk belajar dan kurang menguasai materi yang diajarkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian akhir semester gasal yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar siswa. Dimana hanya terdapat 6 siswa atau 40% dari keseluruhan siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dan terdapat 9 siswa atau 60% dari keseluruhan siswa yang masih dibawah rata-rata KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran tersebut masih sangat rendah, oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa maka diterapkannya suatu alternatif model pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan membina seluruh potensi siswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe take and give. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan aktifitas belajar bersama sejumlah siswa dalam satu kelompok. Aktifitas pembelajaran kooperatif menekankan pada kesadaran siswa untuk saling membantu mencari dan mengolah informasi, mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan secara bersama-sama. Adapun pengertian take and give adalah suatu tipe pembelajaran yang mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai materi yang di sampaikan oleh guru, dengan kata lain tipe ini melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan Penerapan Pembelajaran.... - Vicky, dkk - 137

materi yang mereka terima ke teman atau siswa yang lain secara berulang-ulang. Pembelajaran kooperatif terbukti merupakan pembelajaran yang efektif bagi bermacam karakteristik dan latar belakang sosial siswa karena mampu meningkatkan prestasi akademis siswa, baik bagi siswa yang berbakat, siswa yang kecakapannya rata-rata maupun mereka yang tergolong lambat belajar. Berdasarkan berbagai hasil penelitian dan fakta empiris dilapangan, pembelajaran kooperatif ternyata telah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dalam 1) memberikan kesempatan kepada sesama siswa untuk saling berbagi informasi kognitif, 2) Memberi motivasi kepada siswa untuk mempelajari bahan pembelajaran dengan lebih baik, 3) meyakinkan siswa untuk mampu membangun pengetahuannya sendiri dan 4) memberikan masukan informatif. Menurut Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sejalan dengan pendapat tersebut Sudjana (2003:3) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar. Oleh sebab itu Hasil belajar juga menjadi tolak ukur bagi guru dalam menentukan berhasil tidaknya proses pembelajaran yang dilakukannya dan menjadi koreksi untuk perbaikan kedepannya. Pada saat ini, kurikulum telah berkembang dari tahun 2004 yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan (kompetensi) yang diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan siswa, nilai, sikap, dan minat peserta didik, sehingga hasilnya dapat dirasakan peserta didik. Sedangkan perkembangan kurikulum tahun 2006 yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dikembangkan sesuai kebutuhan dan potensi. Komponen dari KTSP salah satunya adalah adanya indikator pencapaian kompetensi dimana digunakan sebagai penanda dari pencapaian kompetensi dasar dengan adanya perubahan perilaku yang dapat diukur dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik KTSP terbagi menjadi 4 desain, yakni desain kurikulum disiplin ilmu atau yang dikenal dengan kurikulum subjek akademis, kurikulum pengembangan individu, kurikulum berorientasi pada kehidupan masyarakat, dan kurikulum teknologis. Dilihat dari desain kurikulum yang berorientasi pada pengembangan peserta didik, hal ini dapat dilihat dari prinsip-prinsip pembelajaran dalam KTSP yang menekankan pada aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran melalui berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran. Hal ini menjelaskan jika pada pembelajaran KTSP siswa dituntut untuk lebih aktif dari guru. Pembelajaran IPA kelas V semester 2 meliputi materi pokok: Energi dan perubahannya, pesawat sederhana, cahaya dan sifat-sifatnya, serta bumi dan alam semesta. Pada penelitian yang dilakukan selama 2 bulan, yaitu selama bulan Februari hingga Maret 2015, pembelajaran IPA yang akan diajarkan oleh guru kepada siswa adalah materi tentang pesawat sederhana dan cahaya beserta sifat-sifatnya. Materi pesawat sederhana mempunyai standar kompetensi: Memahami hubungan antara gaya, gerak, 138 Edcomtech Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017

dan energi, serta fungsinya. Dan dengan kompetensi dasar: Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Materi cahaya beserta sifat-sifatnya mempunyai standar kompetensi: Menerapkan sifatsifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dan dengan kompetensi dasar: Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar diatas, dapat dilihat jika aspek hasil belajar yang paling besar adalah aspek kognitif. Kegiatan pembelajaran seperti menjelaskan, memahami, menerapkan, dan mendeskripsikan merupakan beberapa tahapan atau tingkatan dari aspek kognitif. Dari hal tersebut dapat digunakan guru untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe take and give. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru dapat menentukan peningkatan kualiatas mutu pendidikan yang diperoleh siswa, terutama dalam proses belajarnya. Hal itu tergantung pada bagaimana guru bisa melakukan penguasaaan kelas, jika guru mampu mengelola kelas dengan baik maka tujuan pemebelajaran yang diinginkanpun akan mendapatkan hasil yang baik pula, begitupun sebaliknya, sehingga kebutuhan ataupun tujuan akhir yang harus diperoleh siswa yakni penguasaan siswa terhadap pengetahuan (Kognitif), perubahan nilai dan sikap (Afektif) dan peningkatan keterampilan (Psikomotor) menunjukan keberhasilan belajar yang telah tercapainya. Berdasarkan pemaparan di atas, maka dalam penelitian ini diajukan permasalahan yaitu bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe take and give untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas V SDN Arjowilangun 04? Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe take and give untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas V SDN Arjowilangun 04. METODE Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe take and give untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa sekolah dasar, maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Adanya penelitian tindakan kelas diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan proses perbaikan-perbaikan dalam praktik pembelajaran yang lebih baik. Guru ingin meningkatkan kualitas proses maupun produk pembelajaran harus memiliki kemauan dan kemampuan merefleksi hasil pembelajaran baik secara mandiri ataupun dengan bantuan orang lain. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Selain itu penelitian tindakan kelas memiliki kegunaan ataupun manfaat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan profesionalisme guru, dan meningkatkan inovasi pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dapat dijadikan cara untuk melakukan diagnosa permasalah-permasalahan yang mempengaruhi hasil pembelajaran. Menurut Suhardjono (dalam Resa, 2010:25) penelitian tindakan kelas terdiri atas empat rangkaian kegiatan dalam siklus berulang. Empat bagian utama Penerapan Pembelajaran.... - Vicky, dkk - 139

yang ada pada setiap siklus yaitu: (1) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi atau pengamatan, dan (d) refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 04 Arjowilangun yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 6 laki-laki dan 9 perempuan. Seluruhnya memiliki latar belakang berbeda baik secara akademis, ekonomi, dan sebagainya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 04 Arjowilangun, yang terletak di Dusun Lohdalem Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015, pada bulan Februari- Maret 2015. Pengumpulan data dengan metode observasi, angket, wawancara, dokumentasi, dan tes. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi mengajar guru, lembar angket penilaian terhadap pembelajaran IPA dengan penerapan model pembelajaran take and give, catatan lapangan, dan soal tes evaluasi yang berbentuk soal pilihan ganda dan soal uraian dalam materi pesawat sederhana dan cahaya beserta sifat-sifatnya. Teknik analisis data adalah deskriptif persentase, rerata, dan analisis kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi awal sebelum diterapkannya model pembelajaran take and give hasil belajar IPA siswa masih rendah karena masih dibawah KKM. Hal tersebut ditandai dengan buruknya nilai ulangan akhir semester gasal yang hanya mencapai persentase 60% atau 9 siswa dari keseuruhan siswa yang tidak mencapai KKM. Proses pembelajaran hanya berorientasi kepada guru saja, guru lebih banyak berperan dalam proses pembelajaran. Guru cenderung memberikan ceramah kepada siswa saat proses pembelajaran, setelah materi telah disampaikan selanjutnya siswa di instruksikan untuk mengerjakan soal-soal LKS. Kurangnya interaksi dan kontribusi siswa menjadi masalah utama dalam proses pembelajaran. Pada siklus I hasil belajar siswa sudah menunjukkan peningkatan namun belum maksimal, dimana rata-rata persentase aktifitas siswa sebesar 87% dan ketuntasan belajar sebesar 63% atau 10 dari 15 siswa yang dapat mencapai KKM. Hal tersebut dikarenakan siswa dan guru masih samasama belum memahami akan bagaimana kegiatan model pembelajaran take and give, namun siswa merasa antusias karena dapat berinteraksi langsung dalam proses pembelajaran. Dikarenakan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I kurang memuaskan, maka perlu diadakannya siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Pada siklus II hasil belajar siswa sudah meningkat dari sebelumnya, karena kekurangan pada siklus II sudah di terapkan pada siklus ini. Dimana rata-rata persentase aktifitas siswa sebesar 89% dan ketuntasan belajar siswa meningkat dari sebelumnya sebesar 63% menjadi 93% atau 14 dari 15 siswa yang dapat mencapai KKM. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa kelebihan dari model kooperatif tipe take and give, diantaranya 1) proses pembelajaran menjadi lebih maksimal karena pembelajaran berorientasi kepada siswa, 2) Guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran, 3) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, 4) Memunculkan rasa solidaritas dan kerja sama diantara siswa lain, terutama siswa laki-laki kepada siswa perempuan. Begitu juga sebaliknya. 140 Edcomtech Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017

Meskipun model pembelajaran kooperatif tipe take and give mempunyai kelebihan, tetapi dalam penerapannya juga masih ditemukan beberapa kelemahan, yaitu: 1) pada tahap pelaksanaan baik guru maupun siswa masih bingung akan model kooperatif tipe take and give ini, sehingga nilai yang diperoleh siswa masih jauh dari harapan, 2) Model kooperatif tipe take and give ini memerlukan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaannya di kelas, jadi tidak cocok diterapkan pada mata pelajaran yang mempunyai jam pelajaran sedikit. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran take and give kelas V SDN 04 Arjowilangun Kabupaten Malang pada materi pesawat sederhana dan cahaya berserta sifat-sifatnya, telah berhasil dilaksanakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Dimana persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 63% dan meningkat pada siklus II sebesar 93%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa saran agar dapat diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya, yaitu sebagai berikut: (1) Untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan model-model ataupun media pembelajaran yang bervariasi dan menarik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Model pembelajaran take and give dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. (3) Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa masih dapat ditingkatkan lagi, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono., & Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. 1983. Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Penerapan Pembelajaran.... - Vicky, dkk - 141

142 Edcomtech Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017