PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti

dokumen-dokumen yang mirip
DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

Charlina Ribut Dwi Anggraini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI. Mugiharti

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

PROSIDING ISBN :

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 26

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

NASKAH PUBLIKASI SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Classroom Action

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli

*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939, ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Cet 4,

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang umumnya dihadapi oleh guru adalah bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

I. PENDAHULUAN. dan alam sekitar. Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dikarenakan dalam pembelajaran sejarah di berbagai sekolah lebih menekankan

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

Sujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas V SDN Ujungtebu

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah


PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode Teams Games Tournament dapat meningkatkan kemampuan mengubah pecahan menjadi bentuk desimal. Penelitian dilakukan di kelas VI SD dengan jumlah subyek penelitian 23 siswa. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Hasil penelitian penggunaan metode Teams Games Tournament dapat meningkatkan kemampuan mengubah pecahan menjadi bentuk desimal.. 2015 Dinamika Kata Kunci: Hasil Belajar; Matematika; Metode Teams Games Tournament PENDAHULUAN Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dengan hakikat matematika. Untuk itu diperlukan adanya jembatan yang dapat menetralisasi perbedaan atau pertentangan tersebut. Anak usia Sekolah Dasar sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikirnya. Ini karena tahap berpikir mereka masih belum formal. Matematika merupakan salah satu pembelajaran yang wajib dibelajarkan pada peserta didik di sekolah khususnya Sekolah Dasar. Matematika adalah salah satu ilmu yang bersifat pasti yang terkandung di dalamnya antara lain berhitung (Aritmatika), Aljabar, Ilmu Ukur, Geometri dan lainlain. Belajar Matematika bukan hanya sekedar usaha untuk menghitung bilangan melainkan juga usaha untuk menumbuh kembangkan sikap, keterampilan berpikir serta memperluas kemampuan dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, dalam belajar matematika diperlukan strategi, model, metode maupun media belajar yang memungkinkan siswa melatih keterampilan serta memperluas kemampuannya dalam memecahkan masalah matematika. Salah satu materi dalam pembelajaran matematika Sekolah Dasar khususnya berhitung (aritmatika) adalah operasi hitung pecahan. Agar anak mudah memahami materi yang diberikan oleh guru maka diperlukan model pembelajaran yang tepat. Dengan model pembelajaran yang tepat dapat diharapkan meminimalisir kejenuhan bahkan ketakutan siswa pada pembelajaran matematika. Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti dan semacamnya, sehingga para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah sistem matematika. Mengingat adanya perbedaan karateristik itu, maka diperlukan adanya 7

kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berpikir secara deduktif untuk dapat mengerti dunia matematika yang bersifat deduktif. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran tertentu umumnya sangat dipengaruhi oleh ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan guru sehingga rasa jenuh untuk belajar timbul pada diri murid, terlebih lagi dalam mata pelajaran matematika yang sangat membutuhkan keseriusan untuk dapat memahami sari pelajaran yang diajarkan, dan berdasarkan hasil pengamatan awal hal itu terjadi. Sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengembangkan potensi dan wawasannya dalam belajar, dan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pembelajaran kooperatif. Maka perlu dilaksanakan tindakan untuk menciptakan suatu perubahan dengan melakukan pendekatan dalam penggunaan media atau model pembelajaran sehingga tercipta pembelajaran aktif, kreatif, efektif bahkan juga dapat menimbulkan rasa senang bagi siswa terhadap materi yang diberikan sehingga siswa akan antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut, tidak terkesan monoton dan membosankan siswa dalam menerima materi. Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendirisendiri. TGT (Teams Games Tournament) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata atau ras yang berbeda. Menurut Slavin (2008) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok (team recognition). Tujuan diterapkannya model pembelajaran Teams Games Tournament adalah agar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika meningkat serta siswa lebih kreatif dalam mengidentifikasi permasalahan, serta mampu mengubah bentuk pecahan menjadi bentuk desimal. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut: (1) Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya, (2) Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya, (3) Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik, (4) Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini. Rumusan penelitian ini yaitu apakah metode Teams Games Tournament dapat meningkatkan kemampuan mengubah pecahan menjadi bentuk desimal? Sedangkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui metode Teams Games Tournament dapat meningkatkan kemampuan mengubah pecahan menjadi bentuk desimal. 8 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah

METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2010) menjelaskan proses penelitian dilaksanakan dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bertempat di SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan dengan subjek penelitian yaitu 23 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan kelas VI. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi motivasi belajar siswa dan kinerja guru pada masing-masing siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum dilaksanakannya tindakan siklus I, peneliti akan memberikan pre test untuk melihat pengetahuan awal siswa pada pokok bahasan mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal. Pre test tersebut berupa tes tertulis yang dikerjakan secara individu. Berikut ini adalah rekap nilai tes evaluasi prasiklus sebelum dilakukan pembelajaran dengan Teams Games Tournament (TGT). Berdasarkan nilai hasil tes evaluasi prasiklus dapat diketahui nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 65, nilai rata-rata kelas 79,31, dan ketuntasan belajarnya sebesar 65,22%. Siklus I 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus I adalah menelaah materi pembelajaran matematika kelas VI semester 2 yang akan dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator pembelajaran, menyusun instrumen penelitian, seperti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun lembar observasi motivasi siswa, menyusun lembar observasi kinerja guru, menyusun soal-soal tes evaluasi siklus I, dan menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk pembelajaran siklus I. 2. Pelaksanaan Secara garis besar kegiatan belajar mengajar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran, menyampaikan topik yang akan dipelajari, memberikan motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Kemudian guru mengajukan pertanyaan tentang pokok bahasan mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal. b. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan adalah: Pertama, guru membagi topik materi menjadi beberapa subtopik. Kedua, siswa dibagi ke dalam kelompok belajar terdiri dari 4-6 siswa. Ketiga, guru menjelaskan materi bilangan desimal dan memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya, setelah diadakan kegiatan kelompok dan siswa sudah belajar dengan tuntas, maka kegiatan selanjutnya adalah permainan tim untuk memperoleh tambahan point skor tim. Masingmasing siswa memainkan permainan dengan anggota tim lain. 9

c. Kegiatan Penutup Setelah kegiatan diskusi dan permainan selesai, pada kegiatan penutup ini guru memberi post test. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal. Kemudian guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi dan menutup pelajaran dengan salam penutup. 3. Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai motivasi belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I memperoleh 67,28 dengan kriteria tinggi. 4. Refleksi Tahap refleksi yaitu menganalisis hasil tes dan hasil pengamatan, dan megevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada siklus I, sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang bagian yang perlu diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada siklus I dapat dikatakan cukup baik namun masih ada beberapa kendala, yaitu: a. Siswa belum menguasai langkah-langkah pembelajaran dengan model Teams Games Tournament (TGT), sehingga ada beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan kurang fokus. b. Siswa masih terlihat pasif pada saat diskusi kelompok. c. Siswa sudah cukup paham dengan materi pecahan, namun siswa belum bisa memahami cara mengubah bilangan pecahan ke bilangan desimal. Siklus II 1. Perencanaan Tindakan siklus II merupakan upaya perbaikan terhadap tindakan siklus I. Tahapan yang dilakukan sama dengan tahapan pada siklus I, namun pada siklus II ada beberapa hal yang perlu ditekankan dan ditambahkan, yaitu: Pertama, sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II guru lebih menekankan kembali mengenai langkah-langkah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang akan diterapkan. Kedua, guru harus mendorong siswa dalam memberikan kontribusi dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas. Ketiga, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih bersama bagaimana cara mengubah bilangan pecahan menjadi bentuk desimal, agar siswa dapat menyelesaikan soal kemampuan mengubah bilangan pecahan ke dalam bentuk desimal dengan benar. 2. Pelaksanaan a. Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran, menyampaikan topik yang akan dipelajari, memberikan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru lebih menekankan penjelasan langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) agar pada tindakan siklus II ini siswa bisa lebih paham dengan struktur pelaksanaan model pembelajaran tersebut. Kemudian guru mengajukan pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah: Pertama, guru membagi topik materi menjadi beberapa subtopik. Kedua, siswa dibagi ke dalam kelompok belajar terdiri dari 4-6 siswa. Ketiga, guru menjelaskan materi bilangan desimal dan memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya, setelah diadakan kegiatan kelompok dan siswa sudah belajar dengan tuntas, maka 10 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah

kegiatan selanjutnya adalah permainan tim untuk memperoleh tambahan point skor tim. Masingmasing siswa memainkan permainan dengan anggota tim lain. c. Kegiatan Penutup Setelah kegiatan diskusi dan permainan selesai, guru memberikan penghargaan kepaa kelompok yang memiliki skor tertinggi pada saat kegiatan permainan, kemudian guru memberi post test. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal. Kemudian guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi dan menutup pelajaran dengan salam penutup. 3. Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk mengetahui akibat dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil observasi pada siklus II dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I mengalami peningkatan dengan memperoleh rata-rata motivasi belajar siswa 78,91 dengan kriteria tinggi. 4. Refleksi Refleksi dilaksanakan setiap akhir siklus, dimaksudkan untuk mengetahui berbagai masalah yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus II. Kekurangan pada siklus I telah diperbaiki pada pembelajaran siklus II dan hasilnya siswa lebih aktif dan dapat bekerjasama dengan baik dan diikuti pula dengan nilai hasil belajar siswa yang meningkat. Hasil peningkatan nilai tes kemampuan mengubah pecahan menjadi bentuk desimal pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Nilai Tes Kemampuan Mengubah Pecahan menjadi Desimal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tuntas 15 65,22% 17 73,91% 20 86,96% Belum Tuntas 8 34,78% 6 26,09% 3 13,04% Jumlah 23 100% 23 100% 23 100% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Gambar 1. Hasil Kemampuan Mengubah Pecahan menjadi Desimal (Pra, Siklus I dan Siklus II) 11

SIMPULAN Metode Teams Games Tournament dapat meningkatkan kemampuan mengubah pecahan menjadi bentuk desimal, yang dilihat dari nilai tes kemampuan mengubah pecahan menjadi desimal yang mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I sampai siklus II. Perbaikan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II yaitu Pertama, sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II guru lebih menekankan kembali mengenai langkah-langkah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang akan diterapkan. Kedua, guru harus mendorong siswa dalam memberikan kontribusi dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas. Ketiga, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih bersama bagaimana cara mengubah bilangan pecahan menjadi bentuk desimal, agar siswa dapat menyelesaikan soal kemampuan mengubah bilangan pecahan ke dalam bentuk desimal dengan benar. UCAPAN TERIMA KASIH Diucapkan terimakasih kepada Kepala Sekolah, mitra penelitian, guru dan siswa kelas VI SD Negeri 02 Rembun Siwalan, dan tim pembimbing Dr. Eko Supraptono beserta tim. DAFTAR PUSTAKA Andhika Yoga Permana. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Pemanfaatan Media Film pada Kelas VI SD Negeri 01 Kaliwinasuh. Skripsi. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Ariadinata, Joni. 2006. Aku Bisa Nulis Cerpen. Jakarta: Gema Insani Press. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta Arsyad Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada Slamet St. Y, 2009. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: LLP UNS dan UNS Press. Slavin, R. E. (2008). Cooperative learning teori, riset dan praktik. Bandung: Nusa Media. 12 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah