BAB III RUANG LINGKUP DPPKD PROVINSI BANTEN UPT PANDEGLANG 1.1 Sejarah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten di bentuk berdasarkan peraturan daerah Provinsi Banten nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten, yang berkedudukan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah dibidang pengelolaan keungan dan aset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekertaris Daerah. Unit Pelaksana Teknis Pandeglang yang selanjutnya disebut UPT adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten yang dibentuk pada tanggal 10 Mei 1984. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Provinsi Banten terdiri dari: a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten di KabupatenLebak. b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten di Kabupaten Pandeglang. c. Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten di Kabupaten Serang. d. Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang. 19
e. Unit PelaksanaTeknis (UPT) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten di Kota Tangerang. Unit Pelaksana teknis (UPT) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi banten yang baru dapat dibentuk apabilaa da pemekaran wilayah Administrasi Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Apabil aterjadi peningkatan potensi pendapatan daerah maupuna danya potensi wilayah pelayanan yang luas maka dapat dibentuk Pembantu UPT pada daerah Kabupaten/Kota tersebut, untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan serta intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah. Pemungutan pajak kendaraan bermotor yang didasarkan kepada ordonanti PKB tahun 1934 dan terakhir telah dirubah dan disempurnakan dengan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undangNomor 8 tahun 1959 merupakan pajak pusat yang sejak tahun 1957 diserahkan kepada Daerah Tingkat I berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1957. Berkaitan dengan penyerahan PKB dari pusat kepada daera htersebut, sistem pemungutan yang berlaku merupakan integrasi antara pajak rumahtangga dasar III dan IV, oleh karena itu PKB yang berturut-turut diatur dalaml embaran daerah Nomor 10 Tahun 1967 dan lembaran daerah nomor 65 Tahun 1966 yang diganti dengan lembaran daerah Nomor 16 Tahun 1963. Dengan dasar acuan tersebut serta peraturan yang berlaku dalam rangka penyeragaman nama, jenis pungutan, tarif dan sistem pemungutan secara nasional dilakukan penyesuaian dengan nama pajak kendaraan bermotor berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1967 (LD No.1 Tahun 1968).
Samsat merupakan suatu sistem kerja sama secara terpadu antara Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero) dalam pelayanan untuk menerbitkan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang dikaitkan dengan pemasukan uang ke kas negara baik melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLJJ), dandilaksanakan pada satu kantor yang dinamakan "Kantor Bersama Samsat". Dalamhalini, Polrimemilikifungsipenerbitan STNK; DinasPendapatanProvinsimenetapkanbesarnyaPajakKendaraanBermotor (PKB) dan Bea BalikNamaKendaraanBermotor (BBN-KB); sedangkan PT JasaRaharjamengelolaSumbanganWajib Dana KecelakaanLaluLintasJalan (SWDKLLJ). Lokasi Kantor BersamaSamsatumumnyaberada di lingkungan Kantor Polrisetempat, atau di lingkungansatlantas/ditlantaspoldasetempat.samsatada di masing-masingprovinsi, sertamemiliki unit pelayanan di setiapkabupaten/kota. Dalamrangkameningkatkanpelayanankepadamasyarakat, pemungutan PKB-BBNKB, STNK dan SWDKLLJ dilakukanpada Kantor BersamaSamsat yang ada di wilayahkabupatenpandeglang yang berlokasi di Jl. Raya Labuan km.3 PandeglangBanten.
1.2 Visi dan Misi Dalam hal mewujudkan kemampuan keuangan daerah dengan sendirinya sebagian besar tanggung jawab diletakan pada Dinas Pendapatan dan kebijaksanaan tersebut telah ditindak lanjuti oleh dinas pendapatan yang mengacu pada visi dan misi sebagai berikut: a. Visi Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumberutamapembiayaan penyelenggaraanpemerintahdanpembangunandaerahgunamewujudkan masyarakatbanten yang religius, mandiri, sejahteralahirdanbatin. b. Misi Mengamankanpenerimaanpendapatandaerahbaik menjaditugasdantanggungjawab yang yang dilaksanakanolehdinas/instansipenghasillainnya. Pendapatandaerahharusdiarahkanpadapeningkatanpenerimaan, tertibadministrasipungutandanupayapeningkatansaranapelayanaanumu m. Mengkoordinirpelaksanaanpemungutanpendapatandaerahdanme lakukanpembinaanteknispungutan. Melakukanupayapengembangandanpanggilansumbersumberpendapatanbarudalamusahapeningkatanpendapatandaerah, denganmemanfaatkansumberpotensi yang tersedia.
1.3 Struktur Organisasi Strukturorganisasimerupakanbagiandarisuatumanajemenperusahaa n.denganadanyastrukturorganisasi, menggambarkanhubunganwewenangdantanggungjawabbagisetiapjenjang yang beradapadasuatuperusahaan. Suatuinstansipemerintahuntukmencapaitujuannyadiperlukanstrukturoragni sasi agar terjadiketerpaduanataukerjasama yang dapatdilaksanakandenganbaikdanmemberikankejelasandalammemberikant ugas yang telahditetapkandenganbaik.
1.4 Deskripsi Kerja 1. Kepala UPT tugasnya adalah memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan dinas. Sedangkan tugas lainnya adalah: a. Menyusun dan menetapkan rencana kerja strategis dan program kerja dinas sesuai dengan kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah. b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional dibidang pendapatan daerah yang berkaitan dengan program dinas, pajak dan non pajak, pengendalian dan pembinaan pendapatan daerah. c. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitana dengan pelaksanaan program pajak dan non pajak,ketatausahaan serta penegendalian dan pembinaan pendapatan daerah. d. Menyelenggarakan pelayanan perijinan bidang pendapatan daerah sesuai dengan keuangan provinsi. e. Menyelenggarakan pelayanan umum bidang pendapatan daerah, meliputi pajak dan non pajak. f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada gubernur. 2. Kasubag Tata Usaha
Tugasnya adalah melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, umum dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kasubag Tata Usaha mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerjaupt. b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keungan, perlengkapan dan umum. Rincian tugas Kasubag Tata Usaha antara lain: a. Melaksanakan kegiatan dalam bidang ketatausahaan. b. Menyiapkan dan menyusun rencana anggaran. c. Melaksanakan pengelolaan di bidang kepegawaian, keungan, perlengkapan dan umum di lingkunganupt. d. Memberikan saran atau pertimbangan pada kepala UPT mengenai hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas kedinasan. e. Mengumpulkan dan mengolah bahan/laporan di bidang administrasi serta mengajukan pemecahan masalah dan pertimbangannya kepada Kepala UPT untuk dijadikan pertimbangan lebih lanjut. f. Melaksanakan pengurusan rumah tangga UPT. g. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. 3. Kasi PKB
Tugasnya adalah melaksanakan pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, seksi PKB/BBNKB mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB melalui proses pemungutan yang diedarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Pelaksanaan koordinasi tugas pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB. Adapun rincian tugas Kasi PKB/BBNKB adalah: a. Melaksanakan administrasi pendaftaran dan pendataan, penelitian, perhitungan dan penetapan, penagihan, pembayaran, dan penyetoran di bidang pungutan PKB/BBNKB. b. Menyusun rumusan guna penyelesaian lebih lanjut terhadap tunggakan PKB?BBNKB dan atas keberatan yang diajukan oleh para wajib bayar sebagaimana dimaksud di atas. c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. 3.5 Aspek Kegiatan Perusahaan Kantor DPPKD PROV. BANTEN UPT Pandeglang/ SAMSAT Pandeglang yang bergerak dalam bidang pemungutan pajak maupun non pajak memiliki banyak aktivitas yang diantaranya: 1. Bagian Administrasi
a. Surat Pendataan dan Pendaftaran Kendaraan Bermotor (SPPKB) b. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) c. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) d. Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCKB) e. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) f. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) g. Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) h. Peneng pajak i. Surat Keterangan Pindah Pengganti STNK dan Surat Keterangan Fisikan antar Daerah 2. Bagian Persyaratan Pendaftaran Kendaraan Bermotor: a. Pendaftaran Pertama Kendaraan Bermotor b. Pengesahan STNK setiap tahun c. Perpanjang STNK setelah 5tahun d. Pendaftaran kendaraan Mutasi e. BBN atau ganti pemilik f. Pendaftaran Kendaraan Bermotor dengan persyaratan khusus g. Pendaftaran STNK khusus atau rahasia