Nama Penulis

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN TRAFIK DAN BANDWIDTH MENGGUNAKAN METODE CBQ (CLASS BASSED QUEUE) BERBASIS GNU/LINUX UNTUK OPTIMALISASI CLOUD COMPUTING

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

ANALISA KUALITAS JARINGAN VSAT DENGAN METODE QUALITY OF SERVICE (STUDI KASUS KABUPATEN MUSI BANYUASIN)

BAB 4. Evaluasi Performansi

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tempat dan waktu Penelitan Data Rancangan Penelitian Perangakat dan Teknik Pengumpulan Data

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam


KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR)

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

Endi Dwi Kristianto

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

Journal of Control and Network Systems

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

Bab 4. Implementasi dan Pembahasan

ANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

BAB 4 Hasil Dan Pembahasan. 1. Optical Line Termination (OLT)

PENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB IV ANALISA DAN HASIL

Studi Perbandingan Performa QoS (Quality of Service) Tunneling Protocol PPTP Dan L2TP Pada Jaringan VPN Menggunakan Mikrotik

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN METODE PCQ, SFQ, RED DAN FIFO PADA MIKROTIK SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI LAYANAN JARINGAN PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Ainul Fuad Farhan

PENGUKURAN QUALITY OF SERVICE

QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE

5. QoS (Quality of Service)

BAB I PENDAHULUAN I-1

IMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat

B A B IV A N A L I S A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

fm_iqbal

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Endi Dwi Kristianto

PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web

HTTP Bad Download. Arsyad Dwiyankuntoko Pendahuluan.

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN

7.1 Karakterisasi Trafik IP

Transkripsi:

ANALII DELAY JITTER, THROUGHPUT, DAN PAKET LOT MENGGUNAKAN IPERF3 Nama Penulis Agusriandi595@gmail.com http://kpmmjogja.com Lisensi Dokumen: eluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com. Abstrak Banyak provider yang menarkan Quality of ervice yang paling baik. Namun, penawaran tersebut tidak selalu benar pada kenyataannya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (i) variasi delay yang terjadi, apakah semakin besar beban traffic yang diberikan akan berpengaruh juga pada kualitas jitter. (ii) kehandalan paket sampai pada tujuan (Throughput) (iii) seberapa handal teknologi yang dipakai dalam menjaga sebuah paket untuk diteruskan. Metode yang digunakan adalah berkomunikasi langsung dengan server iperf.he.net (216.218.227.1) selama 3 detik dengan menggunakan beberapa background traffic menggunakan aplikasi iperf3. Hasil percobaan dirata-ratakan dan dianalisis dengan membandingkan Qo dari Jitter, Throughput, dan Paket loss. Dari hasil percobaan diketahui bahwa skenario 2 (provider telkomsel) yang paling sedikit delay dan paling stabil sesuai dengan standar TIPHON. Kata Kunci: Trafik, Jitter, Delay, Packet Loss, Throughput Pendahuluan A. Quality of ervice (Qo) Quality of ervice (Qo) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. Qo mengacu pada kemampuan jaringan untuk memberikan layanan yang lebih baik untuk jaringan lalu lintas yang dipilih melalui 1

berbagai teknologi yang berbeda-beda, termasuk Frame Relay, Asynchronous Transfer Mode (ATM), Ethernet dan 82.1 network, ONET, dan IP-routed network. Tujuan Qo adalah untuk memenuhi kenutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. Pada jaringan berbasis IP, IP Qo mengacu pada performansi dari paket-paket IP yang lewat melalui satu atau lebih jaringan. Berikut ini merupakan Parameter Qo. 1. Jitter adalah variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan. Tabel 1. Delay/Latency Kategori Delay/Latency Degradasi angat Bagus < 15 ms Bagus 15 s.d. 3 ms edang 3 s.d. 45 ms Tidak dapat >45ms diterima umber : TIPHON 2. Throughput, kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput adalah jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. 3. Packet Loss, suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukan jumlah total paket yang hilang. Tabel 2. Paket Loss Kategori Packet Loss Degradasi angat Bagus % Bagus 3% edang 15% Jelek 25% umber : TIPHON B. Iperf 3 Iperf dikembangkan oleh NLANR / DAT sebagai alternatif modern untuk mengukur bandwidth TCP dan kinerja UDP secara maksimal. Iperf memungkinkan tuning berbagai parameter dan karakteristik UDP. Iperf melaporkan hasil bandwidth, delay, jitter dan packet loss datagram disetiap hasil pengukurannya. 2

Isi A. istematika Pengukuran Melakukan komunikasi dengan server iperf.he.net (216.218.227.1) selama 3 detik dengan menggunakan beberapa background traffic yaitu Mbps, 3 Mbps, 5 Mbps, 7 Mbps. kenario 1 dilakukan dengan menggunakan provider Three Indonesia, skenario 2 dilakukan dengan menggunakan provider telkomsel, dan skenario 3 dilakukan dengan menggunakan provider indosat.pengambilan data pada masing masing background traffic dilakukan sebanyak 5 kali lalu di rata-ratakan hasilnya. Data diambil pada waktu traffic sibuk yaitu pukul 14.1 s.d. 17. WIB di daerah Babakan Lebak, Dramaga, Kabupaten Bogor dengan alat bantu modem HP Xiomi Redmi 3 Pro. B. Hasil Pengukuran Jitter etelah pengambilan data selesai dilakukan dan di rata-ratakan hasilnya kemudian didapatkan hasil nilai throughput untuk skenario 1 Provider Three Indonesia, skenario 2 Provider Telkomsel, dan scenario 3 Provider Indosat ditampilkan pada tabel sebagai berikut : kenario Tabel 3 : Rata-rata Jitter 3 5 7 Three Indonesia 47,91 65,91 82,1 127,19 Telkomsel 26,69 65,91 11,85 27,94 Indosat 27,36 118,28 95,21 82,57 Tabel di atas jika digambarkan dalam bentuk grafik seperti gambar di bawah ini: Gambar 1 : Pengukuran Performansi Jitter 3

Dari hasil pengukuran di atas, hasil analisisnya adalah sebagai berikut: - Nilai jitter yang diperoleh pada skenario 2 ini masih dalam range bagus dengan standar di bawah 75 ms. - Pada skenario 1 nilai parameter Qo jitter yang dihasilkan cukup tinggi pada variasi traffic 3 s.d. 7 Mbps. Hal ini dikarenakan terjadinya interupsi pada sistem ini sehingga variasi delay jitter yang terjadi dari laptop client menuju server terlalu besar. - Dengan demikian, dari 3 skenario yang dilakukan, hanya satu skenario yang memenuhi nilai standar TIPHON dengan nilai delay jitter di bawah 75 ms yaitu skenario 2. C. Hasil Pengukuran Throughputs etelah pengambilan data selesai dilakukan dan di rata-ratakan hasilnya kemudian didapatkan hasil nilai throughput untuk skenario 1 Provider Three Indonesia, skenario 2 Provider Telkomsel, dan scenario 3 Provider Indosat ditampilkan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4 : Rata-rata Throughput(bps) kenario 3 5 7 Three Indonesia 111,3 8 29,78 28,88 22,4 Telkomsel 53,28 29,22 49,9 52,94 Indosat 313,4 29,72 5,64 52,18 Tabel di atas jika digambarkan dalam bentuk grafik seperti gambar di bawah ini: Gambar 2 : Pengukuran Throughput Dari hasil pengukuran di atas, hasil analisisnya adalah sebagai berikut: 4

- Pada skenario 1 hasil Throughput yang dihasilkan sangat berpengaruh terhadap beban yang diberikan, semakin besar beban yang diberikan maka throughput-nya semakin rendah. - Pada scenario 2, kecepatan rata-rata data tidak berpengaruh signifikan terhadap beban yang diberikan. kanario 3, kecepatan rata-rata data sangat berpengaruh pada pemberian beban dan 3. Hal ini disebabkan oleh interupsi pada sistem. - Dari ke tiga scenario di atas, yang paling stabil kecepatan rata-rata datanya setelah diberi beban s.d. 7 adalah skenario 2 provider telkomsel. Berdasarkan ITU-T G.114, rata-rata dari VoIP dengan codec G.711 adalah sebesar 64 Kbps. D. Hasil Pengukuran Paket Loss etelah pengambilan data selesai dilakukan dan di rata-ratakan hasilnya kemudian didapatkan hasil nilai paket loss untuk skenario 1 Provider Three Indonesia, skenario 2 Provider Telkomsel, dan scenario 3 Provider Indosat ditampilkan pada tabel sebagai berikut : Tabel 5 : Persentase Paket Lost kenario 3 5 7 Three Indonesia 4,64 84,4 5,6 4,44 Telkomsel 92, 21,9 71, Indosat 4,54 2,41 76,2 92, 95,8 Tabel di atas jika digambarkan dalam bentuk grafik seperti gambar di bawah ini: 5

Gambar 3 : Pengukuran Paket Lost (%) Dari hasil pengukuran di atas, hasil analisisnya adalah sebagai berikut: - kenario 1, jika diratakan dari ke 4 pemberian beban paket loss-nya tergolong Jelek yaitu sebesar 69,22 % sesuai standar TIPHON yang mensyaratkan 25 % adalah kategori Jelek. - kenario 2, walaupun paket lost-nya tergolong sedang (sesuai standar TIPHON) pada pemberian beban 3, namun jika dirata-ratakan dari ke-4 pemberian beban masih tergolong jelek yaitu 69,2 %. - kenario 3, jika diratakan dari pemberian beban s.d. 7 hasilnya 44,73 % dan paket lost-nya tergolong jelek sesuai standar TIPHON. Penutup Dari ketiga skenario dengan parameter delay, throughput, dan paket loss, dapat diketahui hal-hal seperti di bawah ini: - Dari ketiga skenario, yang paling sedikit delay-nya adalah skenario 2. Namun, jika dirata-ratakan semuanya tergolong sangat bagus dengan delay < 15 ms sesuai dengan standar TIPHON. - Kecepatan rata-rata data yang paling stabil setelah diberi beban s.d. 7 adalah skenario 2 provider telkomsel, namun jika dirata-ratakan yang paling cepat adalah skenario 3 yaitu dengan kecepatan 111,485 Mbps. - Persentase paket loss tidak ada yang masuk kategori bagus sesuai dengan standar TIPHON, bahkan skenario 2 dan 3 tergolong Jelek dengan banyaknya paket loss 69,2 % (scenario 2) dan 44,73% (scenario 3). Referensi [1] ETI. (n.d.). http://www.etsi.org. Retrieved from http://www.etsi.org/deliver/etsi_tr/113_11399/11329/2.1.1_6/tr_1132 9v211p.pdf [2] Hasdiyansyah, A. (21). MANAJEMEN TRAFIK DAN BANDWIDTH MENGGUNAKAN METODE CBQ (CLA BAED QUEUE) BERBAI GNU/LINUX UNTUK OPTIMALIAI CLOUD COMPUTING. Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung. [3] IT. (21). IT-Undergraduate-36767-2211184-Conclusion. [4] Mercubuana. (n.d.). http://digilib.mercubuana.ac.id. Retrieved 11 217, from http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/isi49913586527.pdf 6

[5] Unikom. (n.d.). http://elib.unikom.ac.id. Retrieved from http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=23449 Biografi Penulis Agusriandi. Menyelesaikan 1 di universitas Teknologi Yogyakarta. Penulis aktif sebagai tenaga pengajar di salah satu perguruan tinggi di ulawesi elatan. Penulis dapat dihubungi melalui email : agusriandi595@gmail.com 7