Biro Umum Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Nopember 2017

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SOSIALISASI PP 53 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PNS

- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

Dr.Ir. Sudarminto Setyo Yuwono, MAppSc

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

PEMBINAAN DISIPLIN A. DASAR HUKUM B. PENJELASAN 1. Maksud 2. Tujuan 1. Kewajiban,

SURAT KEPUTUSAN BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AISYIYAH YOGYAKARTA NOMOR: 1A/PPA/I/BPH-STIKES/SK/II/07

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

KETENAGAAN Pengadaan Pegawai Jenjang Kepangkatan/Jabatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA KETENTUAN PELAKSANAAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Eksekutif

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN TAHUN 2008 TENTANG KINERJA DAN DISIPLIN PEGAWAI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

Keterangan PENDAHULUAN

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR INSPEKTORAT DAERAH Jalan JenderalSudirman No. 1 TELP S A M A R I N D A

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

Administrasi Kepegawaian Negara. Lina Miftahul Jannah

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 99/UN27/KP/2012 TENTANG

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

PEMBERIAN KUASA. BAGI PNS GOL/RUANG a. Sekretaris Jenderal a. Menandatangani pengumuman penerimaan ASN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS GADJAH MADA

Arsip Nasional Republik Indonesia

Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 11 Maret 2016 Rektor. ttd

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

Transkripsi:

Biro Umum Institut Teknologi Sepuluh Nopember Nopember 2017

Status ITS sebagai PTN Badan Hukum, ITS memiliki otonomi dalam pengelolaan sumber daya manusia. Pelaksanaan dari ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS, perlunya ITS mengatur kepegawaian di lingkungan ITS.

UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi PP No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi PP No. 83 Tahun 2014 tentang Penetapan ITS sebagai PTNBH PP No. 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS Kepmenristektdikti No. 138/M/Kp/IV/2015 tentang Pengangkatan Rektor ITS Masa Jabatan 2015 2019; Peraturan Rektor ITS No. 10 Tahun 2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja ITS

STATUS PEGAWAI ITS Pegawai ITS terdiri atas: Dosen; dan Tenaga Kependidikan. Status Pegawai ITS terdiri atas: PNS; dan NonPNS. PNS memiliki nomor induk pegawai (NIP), yang ditetapkan oleh BKN NonPNS memiliki nomor pokok pegawai (NPP), yang ditetapkan ITS.

Diantaranya : mengutamakan kepentingan ITS; menjunjung tinggi kehormatan & tata nilai ITS, serta martabat Pegawai ITS; mengangkat & mentaati sumpah/janji jabatan; menyimpan rahasia negara dan/atau rahasia jabatan; melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat; masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat; bertindak dan bersikap tegas, adil dan bijaksana terhadap bawahannya; mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya; menaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang; memenuhi kinerja yang ditetapkan.

NonPNS mempunyai hak atas gaji, tunjangan, cuti, asuransi kesehatan, jaminan hari tua, dan pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan keahlian dan kepribadian diri. Dosen NonPNS mempunyai hak untuk diusulkan memperoleh Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) adalah nomor induk yang diterbitkan oleh Kementerian untuk dosen yang bekerja penuh waktu dan tidak sedang menjadi pegawai pada satuan adminstrasi pangkal/instansi yang lain.

Surat keputusan pengangkatan sebagai Dosen Tetap. Memenuhi kualifikasi akademik minimum yang dibuktikan dengan ijazah Aktif melaksanakan Tridharma perguruan tinggi Berusia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun pada saat diangkat sebagai Dosen. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari rumah sakit. Surat keterangan bebas narkotika dari rumah sakit. Surat Pernyataan dari pimpinan perguruan tinggi yang menerangkan bahwa informasi dalam dokumen adalah benar. Surat keterangan dari pimpinan perguruan tinggi yang menyatakan bahwa dosen tersebut aktif melaksanakan Tridharma perguruan tinggi. Pas photo calon yang diusulkan ukuran 4 x 6.

DOSEN PETUGAS/KETUA DEPARTEMEN FAKULTAS/DEKAN REKTOR/WR III KARO. UMUM & KABAG. KEPEGAWAIAN PD DIKTI Mulai Mengumpulkan dokumen yang dipersyaratkan untuk pengajuan NIDN Menyerahkan dokumen yang telah dikumpulkan sebagai persyaratan pengajuan NIDN kepada departemen 1 Petugas departemen membuat surat pengantar pengajuan NIDN kepada Rektor melalui fakultas Ketua departemen jurusan menandatangi surat pengantar pengajuan NIDN Petugas fakultas membuat surat keterangan aktif melaksanakan tridharma PT Dekan menandatangani surat keterangan aktif melaksanakan tridharma PT Rektor mendisposisi pengajuan NIDN kepada WR III Karo Umum menugaskan Kabag Kepegawaian dan Kasubag Mutasi Dosen untuk memproses usulan NIDN Kelengkapan dokumen terpenuhi? Y Petugas PD DIKTI melakukan verifikasi terhadap usulan NIDN T 1 Usulan NIDN disetujui? T 1 Y Selesai

Diantaranya : melakukan tindakan yang membahayakan ITS; menyalahgunakan wewenang; menyalahgunakan barang, uang atau surat berharga milik ITS; menerima hadiah atau sesuatu pemberian patut diduga terkait dg jabatan; menghalangi berjalannya tugas kedinasan; bertindak selaku perantara untuk mendapat pekerjaan yang menyebabkan konflik kepentingan dan/atau kerugian bagi ITS; menjadi pemilik atau pengurus suatu Badan Usaha yang usahanya bisa menimbulkan konflik kepentingan dengan ITS; melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun; bertindak asusila; mencuri inventaris ITS dan/atau harta benda milik orang lain; dan menjadi anggota dan/atau pengurus Partai Politik.

Penerimaan pegawai ITS dilakukan dengan prinsip terbuka, tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan. Persyaratan umum diantaranya : berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun, paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun berusia paling tinggi 40 (empat puluh) tahun bagi yang berijazah doktor. Seleksi penerimaan dilaksanakan oleh panitia seleksi yang dibentuk oleh Rektor. Tugas panitia seleksi adalah: menentukan persyaratan seleksi penerimaan; mengumumkan seleksi penerimaan kepada masyarakat secara terbuka; menyiapkan bahan ujian; menentukan pedoman pemeriksaan dan penilaian ujian; menentukan tempat dan jadwal ujian; menyelenggarakan ujian; melakukan penilaian; dan mengumumkan hasil seleksi berdasarkan Keputusan Rektor. Materi ujian seleksi meliputi: tes kompetensi; psikotes; dan wawancara. Rektor menetapkan pelamar yang dinyatakan lulus seleksi penerimaan.

Setiap calon NonPNS sebelum diangkat sebagai NonPNS, diangkat sebagai pegawai dalam masa percobaan paling lama 1 (satu) tahun, dengan memperoleh hak atas gaji 80% (delapan puluh persen) dari gaji pokok. Calon NonPNS yang diangkat menjadi NonPNS harus memenuhi persyaratan: dinilai baik oleh atasan langsung; lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan; dan lulus tes kesehatan. Calon NonPNS yang telah memenuhi persyaratan diangkat menjadi NonPNS dengan keputusan Rektor. Calon NonPNS yang tidak memenuhi ketentuan diberhentikan sebagai calon NonPNS dengan keputusan Rektor.

Pengangkatan Pertama : No. Gol/Ruang Pendidikan 1 III/c Doktor 2 III/b Magister/Dokter/Apoteker 3 III/a Sarjana/Diploma IV 4 II/c Diploma III 5 II/a SLTA 6 I/c SLTP 7 I/a SD

Jenjang Gol, ruang dan Jabatan Fungsional No. Gol/Ruang Fungsional Dosen Fungsional Tendik *) 1 IV/e Profesor (1050) 2 IV/d Profesor (850) 3 IV/c Lektor Kepala (700) 4 IV/b Lektor Kepala (550) 5 IV/a Lektor Kepala (400) 6 III/d Lektor (300) 7 III/c Lektor (200) 8 III/b Asisten Ahli (150) 9 III/a 10 II/d 11 II/c 12 II/b 13 II/a 14 I/d 15 I/c 16 I/b 17 I/a *) Diatur dengan Peraturan Rektor

Pengembangan karir Pegawai NonPNS dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan dan/atau studi lanjut. Pendidikan dan pelatihan dilakukan secara berjenjang. Kesempatan mengikuti program pendidikan dan pelatihan diberikan kepada semua pegawai dengan mempertimbangkan kesesuaian jenjang karir pegawai yang bersangkutan dan kebutuhan jabatan. Pengembangan karir melalui studi lanjut harus memperoleh surat ijin atau surat penugasan studi lanjut dari Rektor. Jenjang karir bagi dosen terdiri dari jenjang jabatan akademik dan jabatan struktural yang merupakan tugas tambahan. Jenjang karir bagi Tenaga Kependidikan terdiri dari jabatan fungsional umum, fungsional tertentu, dan jabatan struktural. Jenjang karir pegawai terdiri dari beberapa level jabatan. Setiap pegawai memiliki kesempatan untuk menduduki jabatan, sesuai kompetensi dan persyaratan yang ditetapkan.

ITS dapat melakukan mutasi dosen dan tendik antar departemen dan/atau unit kerja berdasarkan kebutuhan organisasi. Mutasi dosen dan tenaga kependidikan didasarkan atas pertimbangan, sebagai berikut : efisiensi dan efektifitas organisasi; kesesuaian dan pengembangan kompetensi pegawai; hasil penilaian kinerja; mengisi jabatan yang lowong; dan adanya kelebihan atau kekurangan pegawai pada suatu unit kerja. Setiap pegawai yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. Promosi dilakukan berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan dalam promosi jabatan tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, dan golongan.

Penilaian kinerja bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pegawai didasarkan pada pencapaian sasaran kinerja dan perilaku pegawai. Penilaian kinerja dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. Penilaian kinerja pegawai didasarkan pada jenis jabatan pegawai. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai dasar dalam pengembangan pegawai, pemberian tambahan penghasilan dan insentif kinerja, dan pemberian sanksi. Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme dan tata cara penilaian kinerja diatur dengan Peraturan Rektor Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pengukuran Penilaian Kinerja

ITS memberikan kompensasi kerja kepada pegawai dengan adil, transparan, dan akuntabel. Kompensasi kerja diberikan kepada pegawai dalam bentuk : gaji dan tunjangan personal (pay for person), tunjangan jabatan (pay for position), insentif kinerja (pay for performance), dan tunjangan lain-lain. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian kompensasi kerja diatur dengan Peraturan Rektor.

Gaji dan tunjangan personal (pay for person) meliputi: gaji bulanan; gaji ke-13; tambahan penghasilan bulanan; tambahan penghasilan bulanan ke-13; tambahan tunjangan tugas belajar; dan tambahan tunjangan tugas belajar ke-13. Gaji bulanan seorang pegawai NonPNS didasarkan atas golongan ruang dan masa kerja. (Perek No. 20 Tahun 2017 tentang gaji pegawai non PNS) Tambahan Penghasilan Bulanan (TPB) seorang pegawai didasarkan pada jabatan, kelas, dan nilai jabatan. Perek ITS No. 3 Tahun 2017 tentang Kelas dan Nilai Jabatan Perek ITS No. 4 Tahun 2017 tentang Keringanan Beban Kerja Perek ITS No. 5 Tahun 2017 tentang TPB

Tunjangan jabatan (pay for position) meliputi: tunjangan jabatan struktural; tunjangan jabatan akademik; tunjangan jabatan fungsional umum; tunjangan jabatan fungsional tertentu; tunjangan profesi; dan tunjangan kehormatan Profesor.

Insentif kinerja (pay for performance) meliputi: insentif kinerja individu; insentif kinerja jabatan struktural; insentif kinerja individu ke-13; dan insentif kinerja jabatan struktural ke-13.

Tunjangan lain-lain meliputi: uang makan; tunjangan pangan; tunjangan keluarga; uang lembur; tunjangan hari raya; tunjangan hari tua; jaminan pensiun; jaminan kesehatan; jaminan kecelakaan kerja; jaminan kematian; dan tali asih.

Pegawai berhak mendapatkan cuti. Cuti terdiri atas: cuti tahunan; cuti sakit; cuti melahirkan; dan cuti alasan penting. Setiap pegawai ITS wajib melaksanakan ketentuan jam kerja. Waktu kerja meliputi 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari dan/atau 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Ketentuan lebih lanjut mengenai jam kerja diatur dengan Keputusan Rektor.

Tingkat hukuman disiplin terdiri dari: hukuman disiplin ringan; hukuman disiplin sedang; atau hukuman disiplin berat. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari: teguran lisan; teguran tertulis; atau pernyataan tidak puas secara tertulis. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari: penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; penundaan kenaikan golongan ruang selama 1 (satu) tahun; atau penurunan golongan ruang setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari: penurunan golongan ruang setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; pembebasan dari jabatan; pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai NonPNS; atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai NonPNS.

NonPNS bertugas hingga mencapai batas usia pensiun. Batas usia pensiun diatur sebagai berikut: Tenaga Kependidikan NonPNS adalah 55 (lima puluh lima) tahun; Dosen NonPNS dengan jabatan fungsional sampai dengan Lektor Kepala adalah 65 (enam puluh lima) tahun; dan Dosen NonPNS dengan jabatan fungsional Profesor adalah 70 (tujuh puluh) tahun.

Pengakhiran masa tugas NonPNS dikarenakan hal-hal sebagai berikut : memasuki batas usia pensiun; pegawai meninggal dunia; atau pegawai mengundurkan diri. Pemberhentian hubungan kerja NonPNS dikarenakan hal-hal sebagai berikut : pegawai tidak memenuhi syarat pada masa percobaan; pegawai tidak mencapai prestasi kerja yang ditetapkan; ketidakmampuan bekerja karena keterbatasan fisik; masa sakit yang berkepanjangan; pemberhentian akibat melakukan pelanggaran tingkat berat; atau perubahan organisasi ITS.

NonPNS yang dikenakan pemberhentian hubungan kerja atau memasuki batas usia pensiun dan belum didaftarkan pada program jaminan hari tua, diberikan uang pesangon sebagai berikut: Masa kerja kurang-dari 1 (satu) tahun diberikan 1 (satu) bulan gaji; Masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih, tapi kurang dari 2 (dua) tahun diberikan 2 (dua) bulan gaji; Masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih, tapi kurang dari 3 (tiga) tahun diberikan 3 (tiga) bulan gaji gaji; Masa kerja 3 (tiga) tahun lebih, tapi kurang dari 4 (empat) tahun diberikan 4 (empat) bulan gaji; Masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih, tapi kurang dari 5 (lima) tahun diberikan 5 (lima) bulan gaji; Masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih, tapi kurang dari 6 (enam) tahun diberikan 6 (enam) bulan gaji; Masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih, tapi kurang dari 7 (tujuh) tahun diberikan 7 (tujuh) bulan lebih; Masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih, tapi kurang dari 8 (delapan) tahun diberikan 8 (delapan) bulan gaji; dan Masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, diberikan 9 (sembilan) bulan gaji. Pemberian pesangon bagi NonPNS yang memasuki batas usia pensiun akan diperhitungkan dengan masa kerja sebelum NonPNS tersebut didaftarkan sebagai peserta program jaminan hari tua.

NonPNS yang pada saat ini telah bekerja sebelum peraturan ini berlaku, dapat diangkat menjadi NonPNS sesuai dengan Peraturan Rektor ini apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: sudah bekerja paling sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut; mempunyai prestasi kerja dengan nilai baik untuk 2 (dua) tahun terakhir, dinilai baik oleh atasan langsung; lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan; dan lulus tes kesehatan. NonPNS yang memenuhi ketentuan di atas berhak mengikuti seleksi pengangkatan. Persyaratan dan lolos seleksi pengangkatan, menjadi pertimbangan bagi Rektor untuk menerbitkan keputusan pengangkatan sebagai NonPNS. NonPNS yang telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun dan diangkat sebelum peraturan ini berlaku, menjalankan tugasnya sampai dengan jangka waktu keputusan Rektor pengangkatannya berakhir.