PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR INSPEKTORAT DAERAH Jalan JenderalSudirman No. 1 TELP S A M A R I N D A

Transkripsi

1 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR INSPEKTORAT DAERAH Jalan JenderalSudirman No. 1 TELP S A M A R I N D A KEPUTUSAN INSPEKTUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR : 700/ 913.d /Itprov/2017 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR INSPEKTUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Menimbang : guna melaksanakan ketentuan dalam Pasal 52 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), perlu menetapkan Keputusan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur tentang Pengelolaan Sumber Daya Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur Selaku Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Depertemen Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalan Negeri Nomor 71 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengawasan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016; 8. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Timur;

2 9. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 49 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Timur. MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN INSPEKTUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 2. Inspektorat adalah Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. 3. Inspektur adalah Inspektur Provinsi Kalimantan Timur. 4. Unit Kerja adalah unit pada unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana administrasi dan pengembangan, unsur penunjang di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. 5. Sumber daya manusia selanjutnya disingkat SDM adalah sumber daya manusia Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. 6. PNS merupakan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiiki nomor induk pegawai secara nasional. 7. Pegawai Kontrak merupakan Pegawai yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan peraturan perundang-undangan. 8. Nomor Induk Pegawai, yang selanjutnya disingkat dengan NIP adalah nomor induk yang diterbitkan oleh Kementerian untuk ASN yang bekerja penuh waktu dan tidak sedang menjadi pegawai pada satuan adminstrasi pangkal/instansi yang lain. 10. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri atas Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu, dan Jabatan Struktural. 11. Jabatan Fungsional Umum adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit. 12. Jabatan Fungsional Tertentu adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan jabatan dan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit. 13. Pola Karier adalah pola pembinaan pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang menggambarkan alur pengembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan, kompetensi, serta masa jabatan seorang pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun.

3 14. Jalur pengembangan karier yang selanjutnya disebut Jalur Karier adalah lintasan perpindahan jabatan secara vertikal, horizontal maupun diagonal yang dapat dilalui pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur sejak pengangkatan pertama dalam jabatan sampai dengan jabatan tertinggi. 15. Jenjang Karier adalah kenaikan pangkat, golongan dan jabatan yang dapat dilalui seseorang pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur mulai pengangkatan pertama sampai dengan pensiun. 16. Jalur Karier adalah lintasan jabatan baik secara horisontal, vertikal, maupun diagonal yang dapat dilalui seseorang selama menjadi pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur, sesuai dengan bakat, minat, kompetensi dan tingkat kinerjanya. 17. Jalur Karier Horisontal adalah jalur pengembangan karier berupa peningkatan wawasan dan pengalaman dari jabatan semula ke jabatan lain dalam jenjang yang sama antar Unit Kerja. 18. Jalur Karier Vertikal adalah jalur pengembangan karier berupa peningkatan jabatan dari jabatan semula ke posisi jabatan lain yang satu tingkat lebih tinggi yang berada dalam satu jalur hierarki dalam Unit Kerja atau Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. 19. Jalur Karier Diagonal adalah jalur pengembangan karier berupa peningkatan jabatan dari jabatan semula ke posisi jabatan lain yang satu tingkat lebih tinggi yang tidak dalam satu jalur hierarki dalam Unit Kerja atau Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. 20. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu. 21. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan untuk memiliki keahlian terapan tertentu. BAB II TATA NILAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Asas Pasal 2 Penyelenggaraan pengelolaan SDM berdasarkan pada asas: a. profesional, bahwa penyelengaraan pengelolaan SDM mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan; b. transparan, bahwa informasi penyelenggaraan pengelolaan SDM dapat diakses oleh setiap insan pengawasan dan masyarakat, yang berlandaskan pada peraturan keterbukaan informasi publik. c. akuntabel, bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan pengelolaan SDM harus dapat dipertanggungjawabkan kepada insan pengawasan dan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. d. partisipasi; bahwa penyelenggaraan pengelolaan SDM melibatkan peran serta seluruh insan Pengawasan. e. keadilan dan kesetaraan; bahwa penyelenggaraan pengelolaan SDM harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai pegawai Inspektorat; dan f. proporsional, bahwa penyelenggaraan pengelolaan SDM mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban; g. nondiskriminasi, bahwa dalam penyelenggaraan pengelolaan SDM tidak membedakan perlakuan berdasarkan jender, suku, agama, ras, dan golongan.

4 Tujuan pengelolaan SDM adalah: Tujuan Pasal 3 a. membangun organisasi dan tata kelola SDM yang akuntabel dan transparan; b. mengembangkan sistem penerimaan SDM profesional; c. mengelola SDM agar kondusif dengan pendekatan lintas disiplin; dan d. memfasilitasi dan mendorong SDM untuk semakin mendukung pengembangan akademik dan kontribusi sosial di masyarakat. Bagian Ketiga Pengelolaan Pengelolaan SDM meliputi: Pasal 4 a. perencanaan dan penetapan kebutuhan; b. pengadaan dan pengangkatan; c. pola karier; d. promosi; e. mutasi; f. penilaian kinerja; g. disiplin; h. penggajian dan tunjangan; i. penghargaan; j. perlindungan; k. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan l. pemberhentian BAB III KELEMBAGAAN Pasal 5 (1) Inspektur merupakan pemegang kewenangan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan, dan manajemen pengelolaan SDM di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. (2) Untuk menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada Sekretaris Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur, berkaitan dengan: 1) perumusan kebijakan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur di bidang perencanaan, pengadaan, pengangkatan, dan pengembangan SDM; 2) monitoring dan evaluasi kinerja SDM; 3) fasilitasi proses pendayagunaan, pengembangan kompetensi, pemberian balas jasa dan penghargaan SDM; 4) penandatanganan perjanjian yang berkaitan dengan perekrutan SDM; 5) pengembangan budaya organisasi yang mendasari nilai, kepercayaan dan kode etik PNS dan kode etik Auditor; 6) pengembangan dan penyediaan informasi tentang SDM secara terpadu; dan 7) penyelenggaraan pengembangan dan pembinaan SDM.

5 BAB IV JENIS DAN STATUS KEPEGAWAIAN Pasal 6 Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas: a. Pegawai Negeri Sipil (PNS); b. Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja. BAB V PERENCANAAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN Perencanaan dan Penetapan Kebutuhan SDM Pasal 7 (1) Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur wajib menyusun rencana kebutuhan jumlah Pegawai berdasarkan analisis perhitungan kebutuhan pegawai. (2) Penyusunan kebutuhan jumlah pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan mempertimbangkan : a. rencana strategis Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur; b. arah pengembangan bidang keilmuan; c. rasio pegawai dengan beban kerja; dan d. regenerasi jabatan fungsional tertentu. (3) Kebutuhan jumlah pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh Inspektur bersama-sama dengan Sekretaris Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur ke Gubernur Kalimantan Timur Cq. Badan Kepegawaian Daeah Provinsi Kalimantan Timur. (4) Inspektur Provinsi Kalimantan Timur meneruskan pengusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Gubernur Kalimantan Timur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur. (5) Kebutuhan jumlah pegawai ditetapkan dengan Keputusan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan hasil analisis jabatan dan beban kerja. Perencanaan dan Penetapan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum Pasal 8 (1) Setiap Unit Kerja/Bagian wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan fungsional tertentu dan fungsional umum untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan mempertimbangkan: a. rencana strategis Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur b. analisis jabatan; c. analisis beban kerja secara komprehensif; dan d. regenerasi. (2) Kebutuhan jumlah jabatan fungsional tertentu dan fungsional umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh pimpinan Unit Kerja/Bagian kepada Inspektur Provinsi Kalimantan Timur. (3) Kebutuhan komprehensif jumlah fungsional tertentu dan fungsional umum ditetapkan dengan Keputusan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur.

6 Pasal 9 Pemenuhan kebutuhan pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dapat dilakukan dengan mekanisme: a. pengadaan pegawai; dan b. mutasi pegawai. BAB VI PENGADAAN DAN PENGANGKATAN Pengadaan dan pengangkatan pegawai Inspektorat Prov. Kaltim Pasal 10 Pengadaan pegawai pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dilakukan melalui tahapan: a. pengumuman lowongan/penerimaan melalui Badan Kepegawaian Daerah Kalimantan Timur; b. pendaftaran melalui Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur; c. seleksi melalui Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur; d. pengumuman hasil seleksi; dan e. pengangkatan oleh Gubernur Kalimantan Timur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Pasal 11 Pengangkatan Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja Calon Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja yang telah lulus seleksi administrasi dan wawancara diangkat sebagai Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja berdasarkan Keputusan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur. Pasal 12 (1) Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja dapat diangkat dalam 2 (dua) jabatan, yaitu Sebagai Asisten Auditor dan Tenaga Administrasi di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. (2) Pengangkatan Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiikinya. Jangka Waktu Hubungan Kerja Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja Pasal 13 Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja diangkat dengan Perjanjian Kerja minimal 1 (satu) tahun, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan apabila yang bersangkutan memenuhi syarat : a. menunjukkan kemampuan dan prestasi yang baik; b. memiliki hasil penilaian kinerja yang baik; c. mematuhi Kode Etik yang berlaku; d. belum memasuki batas usia pensiun.

7 e. mengajukan usulan kembali sebagai Pegawai Kontrak. f. mengacu pada kesesuaian anggaran yang dimiliki oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. BAB VII KEWAJIBAN DAN HAK Kewajiban, Tugas dan Hak PNS Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur Pasal 14 (1) Kewajiban Pegawai adalah: a. bekerja penuh waktu 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam setiap minggu; b. memegang teguh rahasia jabatan; c. menjunjung tinggi etika, kaidah keilmuan, dan citra baik Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur serta mengembangkan sikap mental dan etika profesi; d. melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenangan yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh pimpinan instansi. (2) Hak Pegawai adalah: a. menerima gaji, tunjangan, insentif dan honorarium berdasarkan peraturan yang berlaku; b. cuti; c. memberikan saran/pertimbangan kepada pimpinan instansi untuk kemajuan Unit Kerja/Instansi; d. jaminan hari tua; e. perlindungan; dan f. pengembangan kompetensi. Kewajiban dan Hak bagi Pegawai Kontrak Dengan Perjanjian Kerja Pasal 15 (1) Kewajiban Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja adalah: a. bekerja penuh waktu 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam setiap minggu; b. melaksanakan tugas dan fungsinya dengan beban kerja sesuai dengan yang tertuang dalam perjanjian kerja; c. memegang teguh rahasia jabatan; d. menjunjung etika, kaidah keilmuan, dan citra baik Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur serta mengembangkan sikap mental dan etik profesi; e. melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan/atau penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; f. melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh pimpinan instansi; dan g. kewajiban-kewajiban lain yang tertuang dalam perjanjian kerja. (2) Hak Pegawai Kontrak Dengan Perjanjian Kerja adalah: a. menerima imbalan sesuai perjanjian kerja; b. pengembangan kompetensi; dan c. hak-hak lain yang tertuang dalam perjanjian kerjanya.

8 BAB VIII POLA KARIER Jabatan Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur Pasal 16 (1) Pegawai Inspektorat diangkat dalam jabatan tertentu di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. (2) Jabatan pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas: a. Jabatan Struktural b. Jabatan Fungsional Umum; c. Jabatan Fungsional Tertentu. (3) Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dapat berpindah antar dan antara Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu, dan Jabatan Struktural dalam satu unit kerja atau antar Unit Kerja lain berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan penilaian kinerja. Paragraf 1 Jabatan Struktural Pasal 17 Jabatan Struktural sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf a terdiri atas: a. Eselon II b. Eselon III, dan c. Eselon IV Paragraf 2 Jabatan Fungsional Umum Pasal 18 (1) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf b terdiri dari tenaga administrasi dan pegawai kontrak dengan perjanjian kerja. (2) dengan jenjang jabatan dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi adalah: a. Pengadministrasi; b. Pemroses; c. Penelaah; dan d. analisis Paragraf 3 Jabatan Fungsional Tertentu Pasal 19 (1) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf c terdiri atas: a. Jabatan Fungsional Tertentu sebagai Auditor b. Jabatan Fungsional Tertentu sebagai P2UPD dan, c. Jabatan Fungsional Tertentu sebagai Auditor Kepegawaian (2) Jabatan Fungsional Tertentu terdiri atas: a. Jabatan Fungsional Ahli; dan b. Jabatan Fungsional Terampil.

9 (3) Jabatan Fungsional Ahli dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi adalah: a. Ahli Pertama; b. Ahli Muda; c. Ahli Madya; dan d. Ahli Utama. (4) Jabatan Fungsional Terampil dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi adalah: a. Pelaksana; b. Pelaksana Lanjutan; dan c. Penyelia. (6) Jenis Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan keputusan Gubernur Kalimantan Timur. Pasal 20 Jabatan Fungsional Tertentu dapat beralih jalur jabatan apabila memenuhi persyaratan sebagaimana peraturan perundangan undangan yang berlaku. Pola Karier Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur Pasal 21 (1) Inspektur menetapkan pola pengembangan karier pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. (2) Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur diberi kesempatan untuk menyusun perencanaan dan pengembangan karier individu, dengan memperhatikan minat, kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki. (3) Perencanaan karier individu pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur harus selaras dengan pola karier yang ditetapkan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur. Pasal 21 Ketentuan lebih lanjut tentang pola karier diatur berdasarkan keputusan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Ketiga Pengembangan Kompetensi Pasal 22 (1) Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur diberi kesempatan untuk mengembangkan kompetensi guna mendukung kinerja Unit Kerja dan pengembangan karier. (2) Pengembangan kompetensi pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan, magang, studi lanjut, workshop, seminar, staff exchange, benchmarking dan kegiatan lain sesuai dengan kemampuan pegawai dan kebutuhan Unit Kerja. (3) Pengembangan kompetensi mengacu pada standar kompetensi sesuai dengan peraturan yang berlaku. (4) Pengembangan kompetensi dilakukan secara berjenjang.

10 (5) Kesempatan mengikuti program pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada semua pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dengan mempertimbangkan kesesuaian jenjang karier pegawai yang bersangkutan, kebutuhan masing-masing Unit Kerja dan ketersediaan anggaran. (6) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara serta jenis pengembangan kompetensi yang perlu diikuti oleh pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur pada setiap jenjang karier berdasarkan kewenangan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur. BAB IX MUTASI Mutasi Pasal 23 (1) Inspektur Provinsi Kalimantan Timur dapat melakukan mutasi pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dengan mempertimbangkan kebutuhan Unit Kerja dan/atau pengembangan kompetensi pegawai. (2) Mutasi dapat dilaksanakan dalam bentuk rotasi, promosi dan demosi. (3) Lingkup mutasi meliputi: a. dalam satu Unit Kerja; dan b. antar Unit Kerja/Instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. (4) Dalam hal sangat dibutuhkan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dapat menerima mutasi pegawai dari instansi lain. (5) Mutasi dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan. Rotasi Pasal 24 (1) Rotasi pegawai dapat dilakukan untuk tugas dan nomenklatur jabatan yang sama atau berbeda dalam kelas jabatan yang sama. (2) Rotasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada lingkup: a. dalam satu Unit Kerja; dan b. antar Unit Kerja di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. (3) Rotasi dilakukan secara berkala pada jabatan-jabatan yang secara umum ada di semua Unit Kerja. (4) Rotasi pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dilakukan paling lama 2 (dua) tahun sekali. Bagian Ketiga Promosi Pasal 25 (1) Setiap pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang/kelas jabatan yang lebih tinggi. (2) Promosi pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dilakukan secara obyektif dan transparan dengan mempertimbangkan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan yang tersedia, tanpa membedakan gender, suku, agama, ras dan golongan. (3) Promosi dilakukan melalui tahapan seleksi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11 Bagian Keempat Demosi Pasal 26 Inspektur Provinsi Kalimantan Timur dapat melakukan demosi kepada pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur ke jenjang/kelas jabatan yang lebih rendah kepada Gubernur Kalimantan Timur Cq. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, apabila pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang bersangkutan: a. tidak dapat mencapai target kinerja yang telah ditetapkan; b. tidak mempunyai kompetensi sesuai yang dipersyaratkan pada jabatannya; atau c. melakukan pelanggaran disiplin pegawai yang dijatuhi hukuman tingkat sedang atau tingkat berat. BAB X PENILAIAN KINERJA Pasal 27 (1) Penilaian kinerja bertujuan untuk menjamin obyektivitas pembinaan pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur (2) Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil dan manfaat yang dicapai, serta perilaku pegawai. (3) Penilaian kinerja dilakukan secara obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan. Pasal 28 (1) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dilakukan oleh atasan langsung dari pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dan diketahui oleh atasan langsung dari atasan langsung pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang dinilai. (2) Penilaian kinerja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya. (3) Hasil penilaian kinerja disampaikan kepada atasan langsung dari atasan langsung pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang dinilai. (4) Hasil penilaian kinerja digunakan untuk menjamin obyektivitas dalam pengembangan kompetensi, dan dijadikan sebagai persyaratan dalam pengangkatan jabatan dan kenaikan pangkat, pemberian insentif, honorarium, sanksi, mutasi, dan promosi. (5) Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja dikenakan sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. BAB XI DISIPLIN Pasal 29 (1) Untuk menjamin terpeliharanya perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam kode etik pegawai, pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur wajib mematuhi kode etik pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku. (2) Unit Kerja wajib mematuhi kode etik pegawai serta melaksanakannya. (3) Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang melakukan pelanggaran kode etik pegawai dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan peraturan yang berlaku. (4) Kode etik Auditor mengacu pada peraturan tersendiri.

12 BAB XII KOMPENSASI Aspek Kompensasi Pasal 30 Kompensasi yang diberikan kepada pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang meliputi tiga aspek, yaitu: a. pay for person, mencakup gaji pokok dan tunjangan melekat yang diberikan berdasarkan jenis pegawai, pangkat, golongan, masa kerja, pendidikan, kompetensi dan/ atau lokasi kerja; b. pay for position, mencakup tunjangan yang diberikan berdasarkan jabatan, tanggung jawab jabatan dan/atau resiko jabatan. c. pay for performance, mencakup insentif yang diberikan berdasar capaian kinerja dan prestasi lain. Gaji Pokok Pasal 31 Gaji pokok merupakan imbalan dari negara atas kewajiban pokok/minimal yang harus dilaksanakan oleh pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang besarnya bersifat tetap setiap bulan berdasarkan skala gaji pokok. Pasal 32 Skala gaji pokok dilakukan penyesuaian dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Negara, memperhatikan nilai kebutuhan hidup, kebijakan Pemerintah, dan tingkat inflasi. Bagian Ketiga Tunjangan Pasal 33 Tunjangan merupakan tambahan penghasilan di luar gaji pokok yang diberikan kepada pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan memotivasi pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dengan memperhatikan kondisi keuangan daerah dan kebijakan daerah. BAB XIII PENGHARGAAN Pasal 34 (1) Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan dan prestasi kerja yang unggul dalam melaksanakan tugasnya dapat diberi penghargaan. (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pemberian: a. tanda kehormatan dari pemerintah. b. gelar kehormatan dari pemerintah. c. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; d. insentif berbasis kinerja; dan/atau e. penghargaan lain-lain berdasarkan kewenangan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur.

13 BAB XIV CUTI Pasal 35 Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja bagi pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang diizinkan oleh pejabat yang berwenang dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku. Pasal 36 Jenis cuti bagi Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja meliputi: a. cuti sakit. b. cuti persalinan; dan/atau c. cuti duka. Pasal 37 Ketentuan lebih lanjut mengenai cuti bagi Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja berdasarkan kewenangan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur. BAB XV KONFLIK KEPENTINGAN Pasal 38 (1) Setiap pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur wajib menghindari konflik kepentingan antara kepentingan pribadi dan kepentingan golongan/negara/daerah dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan. (2) Dalam hal terdapat pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur memiliki hubungan tali perkawinan dan/atau hubungan darah secara langsung dalam satu Unit Kerja yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, dapat dimutasi pada Unit Kerja yang berbeda untuk mencegah konflik kepentingan. (3) Dalam hal terdapat pegawai Inspektorat Provinsi Kalimanan Timur yang telah bekerja di Inspektorat Provinsi Kalimanta Timur akan memiliki hubungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diambil tindakan sebagai berikut: a. Menempatkan pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki hubungan tersebut pada Unit Kerja yang terpisah. b. Apabila salah satu pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang memiiki hubungan tali perkawinan dan/atau hubungan darah secara langsung menduduki jabatan struktural di suatu Unit Kerja maka pegawai yang lain tidak diperkenankan menduduki jabatan struktural lain yang memiliki potensi konflik kepentingan. BAB XVI PEMBERHENTIAN Pemberhentian Sementara Pasal 39 (1) Pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur diberhentikan sementara apabila : a. diangkat sebagai pejabat negara; b. diangkat menjadi anggota lembaga nonstruktural; atau c. ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.

14 (2) Pengaktifan kembali pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Timur. Pemutusan Hubungan Kerja Pasal 40 Pemutusan hubungan kerja bagi Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja dapat dilakukan setiap saat apabila pegawai tersebut tidak memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pasal 41 Pemutusan Hubungan Kerja Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja, dilakukan karena: a. meninggal dunia; b. atas permintaan sendiri dengan kompensasi; c. perampingan organisasi, kebijakan Inspektur Provinsi Kalimantan Timur, dan/atau kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan pengurangan pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur; d. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati; e. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; f. melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat; dan/atau g. tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan perjanjian kerja. BAB XVII ANGGARAN Pasal 42 Anggaran yang diperlukan untuk pengadaan dan pengembangan pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dibebankan pada APBD Provinsi Kalimantan Timur pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur. Pasal 43 Unit Kerja wajib mengalokasikan minimal 10 (sepuluh) persen dari rencana kerja dan anggaran tahunannya di luar gaji pegawai untuk program pengembangan SDM selama anggaran memadai. BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 44 Keputusan ini berlaku bagi pegawai Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang berstatus Aparatur Sipil Negara dan Pegawai Kontrak yang bekerja di Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur.

15 Pasal 45 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan : Disamarinda Pada tanggal : 3 Juli 2017 INSPEKTUR PROV. KALTIM M. SA DUDDIN Pembina Utama Madya NIP