SURAT KEPUTUSAN BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AISYIYAH YOGYAKARTA NOMOR: 1A/PPA/I/BPH-STIKES/SK/II/07
|
|
- Sri Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SURAT KEPUTUSAN BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AISYIYAH YOGYAKARTA NOMOR: 1A/PPA/I/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN, DAN JABATAN PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH Bismillahirrahmanirrahiim Badan Pelaksana Harian STIKES Aisyiyah Yogyakarta, setelah: Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan pembinaan pegawai atas dasar sistem karir dan sistem prestasi kerja, dipandang perlu menetapkan ketentuan Tentang Pengangkatan, Kepangkatan, dan Jabatan Pegawai STIKES Aisyiyah Yogyakarta; b. Bahwa untuk mewujudkan maksud diatas, dipandang perlu menerbitkan Surat Keputusan Badan pelaksana Harian STIKES Aisyiyah Yogyakarta Mengingat : 1. Undang-undang No.8 Tahun 1974 Jo UU No.43 Tahun 1999 Tentang Undang-undang Pokok Kepegawaian; 2. Undang-undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen; 3. Kepmendiknas No.36/D/O/2001 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen; 4. SKB Mendikbud dan Ka BAKN Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan angka Kreditnya; 5. Kepmendiknas No.178/U/2001 Tentang Gelar Dan Lulusan Perguruan Tinggi; 6. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1980 Tentang Pengangkatan dalam Pangkat Pegawai 7. Keputusan menkowaspan No.: 38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. 8. Surat Keputusan PPA No. 111/SK-PPA/A/I/2004 Tentang BPH STIKES Aisyiyah Yogyakarta; 9. Pedoman Perguruan Tinggi Aisyiyah; 10. Surat Keputusan BPH STIKES Aisyiyah Yogyakarta No.11/PPA/I/BPH-STIKES/SK/IX/04 Tentang Peraturan Pokok Kepegawaian 11. Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta; 12. Keputusan rapat BPH tanggal 14 Februari MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN TENTANG PENGANGKATAN, KEPANGKATAN, DAN JABATAN PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 1
2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Surat Keputusan ini yang dimaksud dengan: a. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh BPH dengan tugas utama menunaikan Tridarma Perguruan Tinggi pada STIKES Aisyiyah; b. Tenaga Penunjang Akademik adalah: peneliti, pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, pranata komputer, laboran, tenaga administratif dan teknisi sumber belajar pada STIKES Aisyiyah; c. Pegawai tetap STIKES Aisyiyah adalah yang diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu berdasarkan Peraturan Pokok Kepegawaian yang berlaku. d. Kepangkatan adalah kompetensi yang dimiliki Pegawai STIKES Aisyiyah untuk mengisi jabatan yang sesuai; e. Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai STIKES atas prestasi dan pengabdian kepada STIKES; f. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak seorang pegawai STIKES Aisyiyah yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta mandiri. BAB II PERSYARATAN CALON PEGAWAI Bagian Pertama Persyaratan Umum Pasal 2 (1) WNI (2) Taat kepada Ajaran Islam (3) Setia Kepada Pancasila dan UUD 45; (4) Memiliki integritas tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (5) Terdaftar sebagai anggota Muhammadiyah/ Aisyiyah; (6) Tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS; (7) Tidak berkedudukan sebagai pengurus partai politik; (8) Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai PNS/pegawai swasta; (9) Tidak pernah dihukum penjara sekurang-kurangnya 5(lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap; (10) Berijazah S1/S2/S3 dari PTN PTS terakreditasi atau lulusan PT Luar Negeri yang sesuai dengan bidang studi yang dikehendaki STIKES, bagi pelamar Pegawai Dosen; (11) Mempunyai kompetensi yang diperlukan di bidang pendidikan; (12) Berijazah minimal SMU/SMK/Sederajat yang sesuai dengan bidang studi yang dikehendaki STIKES, bagi pelamar Pegawai Tenaga Penunjang Akademik; (13) Usia sekurang-kurangnya 18 tahun, dan maksimal 22 tahun untuk SMU, 27 tahun untuk S1, 35 tahun untuk S2, dan 40 tahun untuk S3 (catatan usia bagi dosen kontrak ditinjau kembali) (14) Berkelakuan baik (15) Sehat jasmani dan rohani; dan (16) Lulus seleksi. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 2
3 Bagian Kedua Pegawai dan Dosen Pasal 3 Persyaratan Khusus Dosen (1) Memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75 untuk S1, 3,00 untuk S2, dan 3,25 untuk S3; (2) Khusus untuk pelamar dengan pendidikan profesi, transkrip yang dilampirkan adalah transkrip S1 dan transkrip profesi, dengan IPK masing-masing minimal 2,75. Pasal 4 Bagi Pegawai dosen pada suatu instansi yang diberhentikan dengan hormat (mengundurkan diri) dapat diterima sebagai pegawai dosen STIKES, apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut: a. Serendah-rendahnya berpendidikan Pasca Sarjana (S2) atau Spesialis (Sp.I) dalam bidangnya yang ditetapkan yoleh Tim Ahli Khusus, untuk pegawai dosen pada program pendidikan pendidikan akademik; b. Serendah-rendahnya berpendidikan Sarjana (S1) atau D-IV bagi pelamar pegawai dosen pada program pendidikan profesional STIKES; c. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 3,00; d. Telah memiliki serendah-rendahnya jabatan Lektor atau setelah dinilai oleh pejabat yang berwenang yang bersangkutan memiliki jumlah angka kredit untuk jabatan sekurangkurangnya Lektor; e. Rasio dosen mahasiswa pada program studi penerima atau rasio dosen mahasiswa yang dilayani pada STIKES masih memungkinkan; f. Mendapat persetujuan dari BPH STIKES; g. Syarat-syarat administratif lainnya. Pasal 5 Bagi Pegawai non-dosen pada suatu instansi yang diberhentikan dengan hormat (mengundurkan diri) dapat diterima sebagai pegawai dosen STIKES, apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut: a. Serendah-rendahnya berpendidikan Pasca Sarjana (S2) atau Spesialis (Sp.I) dalam bidangnya yang ditetapkan oleh Tim Ahli Khusus, untuk pegawai dosen pada program pendidikan akademik; b. Serendah-rendahnya berpendidikan Sarjana (S1) atau D-IV bagi pelamar pegawai dosen pada program pendidikan profesional STIKES (D-III atau lebih rendah); c. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 3,00; d. Telah memiliki serendah-rendahnya jabatan Lektor atau setelah dinilai oleh pejabat yang berwenang yang bersangkutan memiliki jumlah angka kredit untuk jabatan serendahrendahnya Lektor; e. Rasio dosen mahasiswa pada program studi penerima atau rasio dosen mahasiswa yang dilayani pada STIKES masih memungkinkan; f. Mendapat persetujuan dari BPH STIKES; g. Syarat-syarat administratif lainnya. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 3
4 Bagian Ketiga Pegawai Tenaga Penunjang Akademik Pasal 6 Persyaratan Khusus Tenaga Penunjang Akademik. (1) Memiliki nilai rata-rata NEM/DANUN/UAN minimal = 6,00 bagi lulusan SMU/SMK/Sederajat atau indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal = 2,75 bagi lulusan Sarjana Pasal 7 Bagi pegawai Tenaga Penunjang Akademik pada suatu instansi yang diberhentikan dengan hormat (mengundurkan diri) dapat diterima sebagai pegawai Tenaga Penunjang Akademik STIKES, apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut: (1) Serendah-rendahnya berpendidikan minimal SMU/SMK/Sederajat; (2) Memiliki nilai rata-rata NEM/DANUN/UAN minimal = 6,00 bagi lulusan SMU/SMK/Sederajat atau indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal = 2,75 bagi lulusan Sarjana; (3) Mendapat persetujuan dari BPH STIKES; (4) Syarat-syarat administratif lainnya. BAB III SELEKSI CALON PEGAWAI Pasal 8 (1) Setiap warga negara yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi pegawai; (2) Pelamar yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, berhak mengikuti ujian sesuai ketentuan yang berlaku; (3) Penentuan kelulusan peserta ujian, berdasarkan nilai rata-rata tertinggi pada seleksi yang ditentukan panitia seleksi penerimaan pegawai STIKES; (4) Keputusan panitia seleksi penerimaan pegawai STIKES tidak dapat diganggu gugat. Pasal 9 Pengangkatan Calon Pegawai (1) Peserta ujian seleksi yang dinyatakan lulus dan diterima diusulkan oleh Ketua STIKES kepada BPH untuk diangkat sebagai Calon Pegawai STIKES, yang disertai dengan penandatanganan kontrak perjanjian kerja sebagai Calon Pegawai STIKES; (2) Calon Pegawai STIKES sebagaimana dimaksud dalam ayat(1), wajib menjalani masa percobaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan secara berturut-turut dan selama-lamanya 1 (satu) tahun; (3) Calon Pegawai yang telah menjalani masa percobaan sesuai dengan kontrak perjanjian kerja yang dinyatakan lulus oleh Pejabat Penilai, diusulkan oleh Ketua STIKES kepada BPH untuk diangkat sebagai Pegawai STIKES, yang disertai dengan penandatanganan kontrak perjanjian kerja sebagai Pegawai STIKES; (4) Pejabat Penilai pada ayat (3) diatur dalam peraturan tersendiri. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 4
5 BAB IV PANGKAT DAN JABATAN PEGAWAI DOSEN Pasal 10 (1) Jabatan Fungsional dosen STIKES terdiri atas dosen pada program pendidikan akademik dan dosen pada program pendidikan profesional. (2) Jenjang jabatan dosen STIKES sebagaimana dimaksud ayat (1) dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu: a. Dosen pada program pendidikan akademik, terdiri atas: 1. Asisten Ahli; 2. Lektor; 3. Lektor Kepala; 4. Guru Besar. b. Dosen pada pendidikan profesional, terdiri atas: 1. Asisten Ahli; 2. Lektor; 3. Lektor Kepala. (3) Jenjang pangkat dan golongan ruang dosen pada program pendidikan akademik STIKES sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a, dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu: a. Aisiten Ahli terdiri atas : 1. Penata Muda golongan ruang III/a; 2. Penata Muda Tk I golongan ruang III/b; b. Lektor Terdiri atas: 1. Penata, golongan ruang III/c; 2. Penata Tk I, golongan ruang III/d; c. Lektor Kepala terdiri atas: 1. Pembina, golongan ruang IV/a; 2. Pembina Tk I, golongan ruang IV/b; 3. Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c; d. Guru Besar terdiri atas: 1. Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d; 2. Pembina Utama golongan ruang IV/e; (4) Jenjang pangkat dan golongan ruang dosen pada program pendidikan profesional STIKES sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi yaitu: a. Aisiten Ahli terdiri atas : 1. Penata Muda golongan ruang III/a; 2. Penata Muda Tk I golongan ruang III/b; b. Lektor Terdiri atas: 1. Penata, golongan ruang III/c; 2. Penata Tk I, golongan ruang III/d; c. Lektor Kepala terdiri atas: 1. Pembina, golongan ruang IV/a; 2. Pembina Tk I, golongan ruang IV/b; 3. Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c; (5) Kenaikan jabatan dosen dilakukan sekurang-kurangnya setelah 1(satu) tahun dalam jabatan dan kenaikan pangkat dilakukan sekurang-kurangnya 2(dua) tahun dalam pangkat yang sedang dimiliki. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 5
6 BAB V PANGKAT DAN JABATAN PEGAWAI TENAGA PENDUKUNG AKADEMIK Pasal 11 (1) Jabatan Pegawai Tenaga Pendukung Akademik STIKES dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu: a. Asisten Ahli b. Lektor (2) Jenjang pangkat dan golongan ruang pegawai tenaga pendukung akademik STIKES dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu: 1. Juru Muda, golongan ruang I/a; 2. Juru Muda Tk I, golongan ruang I/b; 3. Juru, golongan ruang I/c; 4. Juru Tk I, golongan ruang I/d; 5. Pengatur Muda, golongan ruang II/a; 6. Pengatur Muda Tk I, golongan ruang II/b; 7. Pengatur, golongan ruang II/c; 8. Pengatur Tk I, golongan ruang II/d; 9. Penata Muda, golongan ruang III/a; 10. Penata Muda Tk I, golongan ruang III/b; 11. Penata. golongan ruang III/c; BAB VI PENGANGKATAN PERTAMA Pasal 12 (1) Ijazah yang digunakan untuk pengangkatan pertama/penyesuaian jabatan ke dalam jabatan fungsional dosen, angka kreditnya, adalah: a. Doktor (S3)/Spesialis II (Sp.II) = 200; b. Magister (S2)/Spesialis I (Sp.I) = 150; c. Sarjana (S1)/Diploma IV (D IV) = 100; (2) Pangkat-pangkat yang dapat diberikan untuk pengangkatan pertama adalah: a. Juru Muda, golongan ruang I/a, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Dasar atau yang sederajat; b. Juru Muda Tk I, golongan ruang I/b, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Pertama atau Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Pertama 3 tahun atau yang sederajat; c. Juru, golongan ruang I/c, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menegah Kejuruan Tingkat Pertama 4 tahun atau yang sederajat. d. Juru Tk I, golongan ruang I/d, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Surat Tanda Tamat Belajar e. Pengatur Muda, golongan ruang II/a, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menegah Atas, Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menegah Kejuruan Tingkat Atas, Ijazah Diploma I, Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Perawata Kesehatan atau yang sederajat; SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 6
7 f. Pengatur Muda Tk I, golongan ruang II/b, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Diploma II, Ijazah Diploma III, Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III Politeknik atau yang sederajat; g. Pengatur, golongan ruang II/c, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Akta III atau yang sederajat; h. Pengatur Tk I, golongan ruang II/d, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Akta IV atau yang sederajat i. Penata Muda, golongan ruang III/a, bagi mereka yang serendah-rendahnya memiliki Ijazah Sarjana, Ijazah Apoteker, Ijazah Dokter,Ijazah Spesialis I, atau sederajat; j. Penata Muda Tk I, golongan ruang III/b, bagi mereka yang memiliki serendahrendahnya Ijazah Pasca Sarjana, Doktor, Ijazah Spesialis II, atau memperoleh Gelar Doktor dengan mempertahankan disertasinya pada suatu Perguruan Tinggi yang sah k. Penata. golongan ruang III/c, bagi mereka yang memperoleh Gelar Doktor dengan mempertahankan disertasinya pada suatu Perguruan Tinggi yang sah (3) Surat Tanda Tamat Belajar, Ijazah/gelar dan akta sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah Surat Tanda Tamat Belajar, Ijazah/gelar, dan akta swasta yang ditetapkan sederajad oleh Menteri Pendidikan Nasional; (4) Gelar Doktor yang diperoleh dari Perguruan Tinggi Swasta atau Perguruan Tinggi di Luar Negeri, hanya dapat dihargai apabila telah diakui dan ditetapkan sederajad dengan gelar Doktor yang diberikan oleh Perguruan Tinggi Negeri dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional; (5) Disamping syarat pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), harus pula dipenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku pada umumnya dan ketentuan yang berlaku secara khusus di STIKES. Pasal 13 Mantan pegawai suatu instansi yang diberhentikan dengan hormat(mengundurkan diri) yang melamar menjadi pegawai STIKES dapat diangkat dalam suatu pangkat menyimpang dari ketentuan Pasal 5 ayat (2/b), setinggi-tingginya sama dengan pangkat terakhir yang dimilikinya Pasal 14 Pengangkatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 didahului dengan pengangkatan sebagai pegawai Kontrak. BAB VII KENAIKAN PANGKAT Bagian Pertama Masa Kenaikan Pangkat Pasal 15 Kenaikan pangkat pegawai STIKES ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober tiap tahun. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 7
8 Bagian Kedua Kenaikan Pangkat Reguler Pasal 16 (1) Kenaikan pangkat reguler adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai tenaga Penunjang Akademik; (2) Kenaikan pangkat reguler dapat diberikan setiap kali setingkat lebih tinggi apabila pegawai STIKES yang bersangkutan: a. Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik, atau b. Telah 5 (lima) tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai cukup. (3) Kenaikan pangkat reguler STIKES yang memiliki; a. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Dasar adalah sampai dengan pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a b. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Pertama sampai dengan pangkat Pengatur, golongan ruang II/c; c. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Pertama 3 tahun dan Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menegah Kejuruan Tingkat Pertama 4 tahun adalah sampai dengan pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d; d. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Atas, Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Kejuruan Tingkat Atas Non Guru 3 tahun, Ijazah Diploma I, Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Kejuruan Tingkat Atas Non Guru 4 tahun, Surat Tanda Tamat Belajar Tingkat Atas Guru 3 tahun, dan Akta I, adalah sampai dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III/a e. Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Diploma II, sampai dengan pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b f. Ijazah Diploma III, Ijazah Akademi, Akta II, Ijazah Diploma III Politeknik dan Akta III adalah sampai dengan pangkat Penata, golongan ruang III/c; g. Ijazah Sarjana, Ijazah Apoteker, Ijazah Dokter,dan Ijazah Spesialis I adalah sampai dengan pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d; h. Ijazah Pasca Sarjana, Ijazah Spesialis II dan Akta IV adalahsampai dengan pangkat Pembina golongan ruang IV/a; i. Ijazah/Gelar Doktor dan Akta V adalah sampai dengan pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b Bagian Ketiga Kenaikan Pangkat Pilihan Pasal 17 (1) Kenaikan pangkat pilihan adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai Dosen. (2) Kenaikan pangkat pilihan disamping harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, juga diharuskan memenuhi angka kredit. (3) Pegawai dosen dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila: a. Telah 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, telah memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk itu, dan setiap unsur pelaksanaan pekerjaan sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir atau; SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 8
9 b. Telah 3 (tiga) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, telah memenuhi angka kredit yang ditentukan, dan penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata bernilai sedang selama 2 (dua) tahun terakhir, dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian pekerjaan yang bernilai kurang. (4) Kenaikan pangkat sebagaimana dalam ayat (3) pasal ini, diberikan dalam batas jenjang pangkat maksimal yang ditentukan untuk jabatan itu. Pasal 18 (1) Pegawai STIKES yang memangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, tetapi pangkatnya masih di bawah terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila; a. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, sekurangkurangnya telah 1 (satu) tahun memangku jabatan yang bersangkutan, dan setiap unsur pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir atau; b. Sekurang-kurangnya telah 3 (tiga) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, sekurangkurangnya telah 1 (satu) tahun memangku jabatan yang bersangkutan, dan setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai sedang selama 2 (dua) tahun terakhir, dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian pekerjaan yang bernilai cukup. (2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan, sebanyakbanyaknya 2 (dua) kali selama menjadi pegawai STIKES. Bagian Keempat Angka Kredit Pasal 19 (1) Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat pegawai dosen sebagaimana pasal 10 ayat (3) adalah terdiri sekurang-kurangnya 80% dari unsur utama dan sebanyakbanyaknya 20% dari unsur penunjang Tridarma Perguruan Tinggi. (2) Persentase yang harus dipenuhi oleh dosen yang mengajar pada program pendidikan akademik untuk masing-masing kegiatan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) adalah: a. Memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 30% b. Melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 25% c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebanyak-banyaknya 15% d. Melaksanakan kegiatan penunjang Tridarma Perguruan Tinggi sebanyak-banyaknya 20% (3) Persentase yang harus dipenuhi oleh dosen yang mengajar pada program pendidikan profesional untuk masing-masing kegiatan sebagaimana tersebut dalam ayat(1), adalah: a. memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 40% b. melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 10%; c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebanyak-banyaknya 15% d. Melaksanakan kegiatan penunjang Tridarma Perguruan Tinggi sebanyak-banyaknya 20% (4) Jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi untuk pengangkatan pangkat dan jabatan fungsional dosen sebagaimana tersebut dalam lampiran III Keputusan Menteri Negara Koordinator Pengawasan dan Pembangunan danpendayagunaan Aparatur Negara No.38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999, yaitu: SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 9
10 a. Asisten Ahli : Penata Muda (Gol III/a) = 100 Penata Muda Tk I (Gol III/b) = 150 b. Lektor : Penata (Gol III/c) = 200 Penata Tk I (Gol III/d) = 300 c. Lektor Kepala : Pembina (Gol IV/a) = 400 Pembina TK I (Gol IV/b) = 550 Pembina Utama Muda (Gol IV/c) = 700 d. Guru Besar : Pembina Utama Madya (Gol IV/d) = 850 Pembina Utama (Gol IV/e) = 1050 (5) Ketentuan lebih lanjut tentang prosedur dan penetapan Angka Kredit dosen sebagaiman dimaksud pasal 15 ayat (1), (2),(3) dan (4) akan ditetapkan oleh Badan Pelaksana Harian STIKES. Bagian Kelima Kenaikan Pangkat Istimewa Pasal 20 Kenaikan pangkat istimewa adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai yang menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya, atau menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi lembaga atau masyarakat. Pasal 21 Pegawai yang menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila: a. Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya secara terus menerus selama 2 (dua) tahun terakhir, sehingga nyata-nyata dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, yang dinyatakan dengan surat keputusan dari Ketua STIKES; b. Sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimilikinya c. Setiap unsur penilaian pekerjaan bernilai amat baik selama 2(dua) tahun terakhir; d. Masih dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan bagi jabatan yang dipangku oleh pegawai yang bersangkutan. Pasal 22 (1) Pegawai yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi lembaga atau masyarakat dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata bernilai baik, dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan yang bernilai sedang; (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan ketentuan tersendiri. Pasal 23 Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 tidak terikat pada jabatan dan ketentuan ujian dinas kenaikan golongan. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 10
11 Bagian Keenam Kenaikan Pangkat Pengabdian Pasal 24 Pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun yang akan berhenti dengan hormat dengan hak pensiun, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila: a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, dan b. Penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata bernilai baik dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan yang bernilai sedang. Pasal 25 Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam pasal 26, tidak terikat pada jabatan dan ketentuan ujian dinas kenaikan golongan serta diberikan 1 (satu) bulan sebelum pegawai yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun. Bagian Ketujuh Kenaikan Pangkat Anumerta Pasal 26 Pegawai yang meninggal dalam menjalankan tugas dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi secara anumerta Pasal 27 Kenaikan pangkat anumerta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 mulai berlaku pada tanggal meninggalnya pegawai yang bersangkutan. Pasal 28 Keputusan kenaikan pangkat anumerta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 diusahakan sebelum pegawai yang meninggal itu dikebumikan. Pasal 29 Untuk dapat dilaksanakan pemberian pangkat anumerta tepat pada waktunya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, maka Ketua STIKES dapat mengeluarkan keputusan sementara. Pasal 30 (1) Ketua STIKES Aisyiyah Yogyakarta yang mengeluarkan keputusan sementara tentang pemberian kenaikan pangkat anumerta, wajib melaporkan kepada BPH disertai dengan bahan-bahan sebagai dasar pertimbangan pengeluaran keputusan sementara; (2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dikirimkan kepada pejabat yang berwenang dalam waktu 7 (tujuh) hari semenjak mulai berlakunya keputusan sementara. Pasal 31 Keputusan sementara sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ditetapkan menjadi keputusan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pasal 32 Akibat keuangan dari keputusan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 baru timbul sesudah keputusan sementara itu ditetapkan menjadi keputusan BPH. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 11
12 Bagian Kedelapan Kenaikan Pangkat Dalam Tugas Belajar Pasal 33 Pegawai yang ditugaskan mengikuti pendidikan atau latihan jabatan, selama dalam pendidikan atau latihan jabatan itu, dapat diberikan kenaikan pangkat. Pasal 34 (1) Pegawai yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan, apabila telah lulus serta memperoleh: a. Ijazah Akademi, Ijazah DiplomaII, Ijazah Diploma III, Akta II, dan masih menduduki pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a kebawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b; b. Akta III dan masih menduduki pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur golongan ruang II/c; c. Ijazah Sarjana, Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Ijazah Pasca Sarjana, Ijazah Spesialis I, atau Akta IV, dan masih menduduki pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda golongan ruang III/a; d. Ijazah/Gelar Doktor, Ijazah Spesialis II, atau akta V, dan masih menduduki pangkat Penata Muda golongan ruang III/a ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b. (2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), baru dapat dilakukan, apabila penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata bernilai baik, dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan yang bernilai kurang. Bagian Kesembilan Kenaikan Pangkat Selama Menjadi Pejabat Negara Pasal 35 Pegawai yang diangkat menjadi Pejabat Negara dan dibebaskan dari jabatan organiknya dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi apabila: a. Telah 4(empat) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, dan setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik; atau b. Telah 5(lima) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, dan penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata bernilai baik, dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan yang bernilai kurang. Bagian Kesepuluh Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Pasal 36 (1) Pegawai yang memperoleh Surat tanda Tamat Belajar, Ijazah atau Akta dapat dinaikkan pangkatnya menjadi: a. Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b bagi yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama atau Surat Tanda Tamat belajar Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Pertama 3 tahun; b. Juru golongan ruang I/c bagi yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah menengah Kejuruan Tingkat Pertama 4 tahun; SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 12
13 c. Pengatur Muda golongan ruang II/a bagi yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menegah Umum Tingkat Atas, Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas, Ijazah Diploma I, Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas 4 tahun; d. Pengantar Muda Tingkat I golongan ruang II/b bagi yang memperoleh Ijazah Diploma II, Ijazh Diploma III, Ijazah Akademi, Akta II, atau Ijazah Diploma III Politeknik; e. Pengatar golongan ruang II/c bagi yang memperoleh Akta III; f. Penata Muda golongan ruang III/a bagi yang memperoleh Ijazah Sarjana, Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Ijazah Pasca Sarjana, Ijazah Spesialis I, atau Akta IV; g. Penata Muda golongan ruang III/b bagi yang memperoleh Ijazah Doktor, Ijazah Spesialis II, atau Akta V; (2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) baru dapat diberikan apabila: a. Yang bersangkutan diberi jabatan/tugas yang memerlukan pengetahuan keahlian yang diperolehnya dalam pendidikan itu; b. Sekurang-kurangnya 1(satu) tahun dalam pangkat yang dimilikinya; c. Setiap unsur penilaian pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik; (3) Bagi dosen atau tenaga penunjang akademik yang telah menggunakan suatu tingkat ijazah tertentu untuk pengangkatan kedalam jabatan fungsional dosen atau tenaga penunjang akademik, kemudian melanjutkan pendidikan dan memperoleh ijazah yang lebih tinggi dalam bidang ilmu yang sama atau berhubungan/berdekatan, maka angka kredit yang dapat digunakan dari ijazah tersebut adalah angka kredit hasil pengurangan dari angka kredit ijazah yang telah digunakan. Khusus angka kredit ijazah diluar bidang ilmu dihitung berdasarkan angka kredit tingkat ijazah masing-masing tanpa mengurangi angka kredit ijazah yang telah atau akan digunakan. Bagian Kesebelas Pelaksanaan pengangkatan dan Kenaikan Pangkat Pasal 37 Pengangkatan Calon Pegawai, Pengangkatan Kedalam Pegawai Tetap serta Kenaikan Pangkat Pegawai ditetapkan dengan Surat Keputusan Badan Pelaksana Harian STIKES Aisyiyah Yogyakarta setelah diusulkan oleh atasan, mendapat pertimbangan teknis dan persetujuan Ketua STIKES BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 38 Dengan berlakunya ketentuan dan peraturan ini, maka semua peraturan yang ada dengan materi yang sama atau peraturan lain yang bertentangan, dinyatakan tidak berlaku. BAB IX PENUTUP Pasal 39 Peraturan tentang Pengangkatan, kepangkatan, dan Jabatan Pegawai Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, berlaku mulai tanggal ditetapkan. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 13
14 Pasal 40 Hal-hal yang terkait dengan Pengangkatan, Kepangkatan, dan Jabatan Pegawai Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta yang belum diatur dalam peraturan ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri. Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal : 14 Februari 2007 M Ketua Sekretaris Prof. Dr. Hj. Nurfina Aznam Nugroho, S.U., Apt. Dra. Hj. Siti Aisyah, M.Ag. SK BPH No 1A/PPA/1/BPH-STIKES/SK/II/07 Tentang PENGANGKATAN, KEPANGKATAN DAN JABATAN PEGAWAI STIKES AISYIYAH YK 14
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1980 TENTANG PENGANGKATAN DALAM PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1980 TENTANG PENGANGKATAN DALAM PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka usaha melaksanakan pembinaan
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kepegawaian. Kenaikan Pangkat. PNS. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG KENAIKAN PANGKAT BAGI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 196, 2000 KEPEGAWAIAN.PANGKAT.Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan
Lebih terperinciMEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang
Lebih terperinciMODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017
MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai
Lebih terperinciKenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa
Kenaikan Pangkat PNS Pangkat adalah kedudukan yang M menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKENAIKAN PANGKAT. Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu :
KENAIKAN PANGKAT Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu : 1. Kenaikan Pangkat Pilihan 2. Kenaikan Pangkat Reguler 3. Kenaikan Pangkat Anumerta 4. Kenaikan Pangkat
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR TAHUN 0 TENTANG TENAGA KEPENDIDIKAN TETAP NON PNS UNIVERSITAS BRAWIJAYA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman.
No.164, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-66.KP.04.04
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN PENCANTUMAN GELAR/PENINGKATAN PENDIDIKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciSalinan hal 1 dari 20
Salinan hal 1 dari 20 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1980 TENTANG PENGANGKATAN DALAM PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka usaha
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk mengisi formasi yang lowong dan mendapatkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, berkualitas
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG YANG MEMPEROLEH SURAT TANDA TAMAT BELAJAR/ IJAZAH
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENGAKUAN IJAZAH, PENCANTUMAN GELAR AKADEMIK DAN SEBUTAN PROFESI, UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN KENAIKAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG IZIN BELAJAR, PENGGUNAAN GELAR AKADEMIK DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013
BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH SERTA PENCANTUMAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lebih terperinci2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.998, 2015 KEMENDAGRI. Mutasi. Pegawai Negeri Sipil. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk mengisi formasi yang lowong dan mendapatkan Pegawai
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN STATUS IZIN BELAJAR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk mengisi formasi yang lowong dan mendapatkan Pegawai
Lebih terperinciBUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR, IZIN PENGGUNAAN GELAR
Lebih terperinciDRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN
DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA Revisi tgl 19-21 Oktober 2012, di Hotel patrajasa semarang NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN DENGAN
Lebih terperinciSERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI
SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS INDONESIA 06 Kata Pengantar Universitas Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi berbadan hukum (PTN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 32 Undang-undang Nomor 14 Tahun
Lebih terperinciKETENAGAAN Pengadaan Pegawai Jenjang Kepangkatan/Jabatan
KETENAGAAN UM memiliki Pegawai yang dibedakan: (1) pegawai tetap atau Pegawai Negeri Sipil (PNS); (2) pegawai tidak tetap atau pegawai honorer dan pegawai kontrak pekerjaan. Ketentuan yang mengatur pegawai
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN IJIN BELAJAR DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG Menimbang : Mengingat : PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 4 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 25 Pebruari 2010 Nomor : 4 Tahun 2010 Tentang : TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
Lebih terperinciJAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN
MODUL MATERI UJIAN DINAS TK. I DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN 2014 Peraturan di Bidang Kepegawaian 2014 1 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2009 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2009 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PIMPINAN DAN PENDIDIK PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciPERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN
MODUL 4 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN Reviewer: Hania Aminah, M.M. MATERI UJIAN DINAS TK. I DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BADAN POM RI 2015 Peraturan di Bidang
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.606, 2017 KEMENKUMHAM. INPASSING. Jabatan Fungsional Asisten Pembimbing Kemasyarakatan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 036 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBiro Umum Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Nopember 2017
Biro Umum Institut Teknologi Sepuluh Nopember Nopember 2017 Status ITS sebagai PTN Badan Hukum, ITS memiliki otonomi dalam pengelolaan sumber daya manusia. Pelaksanaan dari ketentuan dalam Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA MENGIKUTI UJIAN DINAS DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,
Lebih terperinciBUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SALINAN BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK DENGAN
Lebih terperinciKenaikan Pangkat PNS. No,Pangkat,Golongan Ruang :
Kenaikan Pangkat PNS Pangkat adalah kedudukan yang M menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasark No,Pangkat,Golongan Ruang : 1. Juru Muda, Ia 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib 3. Juru, Ic 4.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT Menimbang : a. Mengingat
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN PENDIDIKAN, KETERANGAN
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya
Diubah dengan Perwal Nomor 39 Tahun 2014 Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN
Lebih terperinciBUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G
BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin pembinaan profesi, karir, kepangkatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.
No.726, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN MENGIKUTI UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER WALIKOTA SURABAYA
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesehatan hewan
Lebih terperinciXIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM
XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA
1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciX. GURU A. Dasar Hukum
X. GURU A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciXXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM
XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI
d PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UJIAN DINAS DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH
Lebih terperinciBUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009
ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009 Anna N Nuryani Arsiparis BPAD Provinsi DIY LATAR BELAKANG Pemerintah telah memberikan pengakuan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciSEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123
PEMERINTAH KOTA TEGAL SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) 355137 Faks. (0283) 353673 Kode Pos 52123 Tegal, 25 Januari 2011 Kepada Yth. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Lebih terperinci1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat
1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS 1.1.1 DATA UTAMA PNS 1.1.1.1 Data Pribadi 1.1.1.1.1 NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat Lahir Tanggal Lahir Usia Tingkat Pendidikan Terakhir
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2015 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PENGAJUAN KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI,
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pengawasan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk mengisi formasi yang lowong dan mendapatkan Pegawai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEKRETARIS DESA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEKRETARIS DESA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL A. Sekretaris Desa 1. Pengertian Sekretaris Desa Menurut Undang-Undang No 6 tahun 2014 bagian kelima Perangkat Desa, Pasal 48 dan Pasal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 41 TAHUN 2002 (41/2002) TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 41 TAHUN 2002 (41/2002) TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 32 Undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA,
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan Universitas Brawijaya memerlukan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PERATURAN REKTOR NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG DOSEN TETAP NON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT
GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinci2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN
2012, No.576 8 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN METEREOLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR KEP.03 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PENGAJUAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN
Lebih terperinciBUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN
Lebih terperinciWALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI E KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2003 TENTANG PENGATURAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN IZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR, DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
-1- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, PENGANGKATAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG
1 jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN PEMAKAIAN GELAR KESARJANAAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jabatan Fungsional. Pengendali. Dampak Lingkungan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 1 TAHUN
Lebih terperinciXI. D O S E N A. DASAR HUKUM
XI. D O S E N A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013
PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinci