DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1

dokumen-dokumen yang mirip
: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA SKRIPSI

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator baik buruknya tata kelola keuangan serta pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah telah ditetapkan di Indonesia sebagaimana yang telah

ABSTRAK. Kata Kunci : partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan. viii

ABSTRACT. Keywords : Budgeting participation, government officials performance, organizational commitment. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lahirnya otonomi daerah memberikan kewenangan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era

Abstract. Kemandirian, Efektivitas, dan Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah. Jefry Gasperz ISSN

Kata kunci: Kompetensi, Independensi, Kualitas Audit, Etika Auditor

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

(Studi pada SKPD Kabupaten Pati)

PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB I PENDAHULUAN. dicapai biasanya bersifat kualitatif, bukan laba yang diukur dalam rupiah. Baldric

Jurnal Administrasi Negara

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi ADRIWAL

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS, FASILITAS KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI KALANGAN SISWA KELAS XII SMK NEGERI I SALATIGA

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama Manajemen Sumber Daya Manusia

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, the level of Product Defects, Employee Performance. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) untuk membangun

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

I KADEK YOGI ASTRAWAN NIM.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan demokratis, motivasi, kinerja

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management, Leadership Style, Productive Behavior of Employees, Company Performance. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : income, improvement, local, government, original, tax

ABSTRACT. Keywords: Participation Budgeting, Managerial Performance, style of leadership, quality of human resources.

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Krisis ekonomi yang terjadi pada awal

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MODERASI ALOKASI BELANJA MODALKABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Luh Putu Utami Kharismayanti 1 A.A.A.G.P Widanaputra 2 A.A.A.N.B Dwirandra 3. ABSTRAK ABSTRACT

ABSTRACT. Key Word: Management Control Systems, Effectiveness Sales, Sales Targets. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 2004) tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Mustikarini, 2012).

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DALAM DIAJUKAN PROGRAM NIM : FAKULTAS SURABAYAA ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA DEPOK

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiriurusan pemerintahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

TUGAS AKHIR PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH (SKPD)

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL MODERATOR

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah

I. PENDAHULUAN. keluar beberapa peraturan pemerintah yaitu undang undang 32 Tahun tentang Pemerintah Daerah, Undang Undang 33 tahun 2004 tentang

ANALISIS PENGARUH ETIKA, SKEPTISME PROFESIONAL, PENGALAMAN, DAN KEAHLIAN AUDITOR TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDIT

ABSTRAK. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Karyawan.

ABSTRACT. Keywords: Environmental Management Accounting, Product Quality, Environmental Performance, Financial Performance.

Neneng Rahma 1) Suharno 2) Bambang Widarno 3) ABSTRACT

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, gaya kepemimpinan, kinerja perusahaan

DAFTAR ISI. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN TESIS... v

PENGARUH KOMPETENSI, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PEMERINTAH DAERAH

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

Keyword: Local Tax, Local Retribution, Local Original Revenue.

Abstrak. Kata kunci: senjangan anggaran, partisipasi penganggaran, kepercayaan diri, komitmen organisasi

ABSTRAK. Kata kunci : audit, audit operasional, kinerja karyawan. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan, motivasi, dan kinerja karyawan. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan teori perlu berimplikasi pada praktik. Oleh karena itu antara teori dan praktik

BAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

PENGARUH PEMBINAAN SPIP, PENGAWASAN EKSTERNAL, DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP MATURITAS SPIP SKRIPSI. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

ABSTRAK. Kata-kata kunci: risiko pengendalian, sistem pengendalian intern, pengujian substantif atas saldo persediaan.

BAB I PENDAHULUAN. laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan. Akuntansi sektor publik

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SKRIPSI OLEH RAHMAT AKBAR SIMBOLON

BAB I PENDAHULUAN. melalui UU No. 22 Tahun Otonomi daerah memberikan Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi pada sektor publik menuju ke arah yang lebih fleksibel

BAB I PENDAHULUAN. satunya perbaikan terhadap pengelolaan keuangan pada instansi-instansi pemerintah.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan

SKRIPSI PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH RETNO PRATIWI

Abstrak. Kata Kunci: Sistem pengendalian intern pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, kinerja individu.

PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN

ABSTRAK. Kata kunci: kompensasi finansial, gaya kepemimpinan, motivasi kerja, kinerja karyawan

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, PENGALAMAN AUDIT, DAN PENGETAHUAN AUDITOR DALAM PERTIMBANGAN AUDIT. Oleh : ANITA PRANOTO

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH KABUPATEN NGAWI ERA SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH (TAHUN ) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana

DETERMINANT AUDIT DELAY ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA. Skripsi

SKRIPSI OLEH DEBY AYU OCTARINDA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin mewujudkan clean and good governance. dalam tataran pelaksanaannya akan menjadi tidak efektif apabila

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... i ii iii v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 7 2.1 Kepemimpinan... 7 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan... 7 2.1.2 Fungsi Kepemimpinan... 9 2.1.3 Teori Kepemimpinan... 9 2.1.4 Gaya Kepemimpinan... 14 2.2 Kompetensi Pegawai... 16 2.2.1 Pengertian Kompetensi... 16 2.2.2 Tujuan Kompetensi... 18 2.2.3 Jenis-jenis Kompetensi... 20 2.3 Sistem Administrasi Keuangan Daerah... 21 2.4 Sarana dan Prasarana... 26 2.5 Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah... 27 2.6 Penelitian Sebelumnya... 36

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 43 3.1 Kerangka Berpikir... 43 3.2 Konsep Penelitian... 46 3.3 Hipotesis Penelitian... 51 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Kerangka Berpikir... 45 Gambar 3.2 Konsep Penelitian... 50

ABSTRAK KEMAMPUAN GAYA KEPEMIMPINAN MEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, SISTEM ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, SARANA DAN PRASARANA PADA EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BADUNG Kompetensi pegawai, sistem administrasi keuangan daerah, sarana dan prasarana tidak linear pengaruhnya pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah melainkan tergantung pada faktor kontigensi, salah satunya adalah gaya kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan bukti empiris tentang kemampuan gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh kompetensi pegawai, sistem administrasi keuangan daerah, sarana dan prasarana pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Badung. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PPK dan PPTK di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif dari sumber data primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan metode kuesioner. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi moderasi (Moderated Regression Analysis/MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi kompetensi pegawai dan gaya kepemimpinan pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,290 sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan tidak mampu memoderasi pengaruh kompetensi pegawai pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Interaksi sistem administrasi keuangan daerah dan gaya kepemimpinan pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,002 sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan mampu memoderasi pengaruh sistem administrasi keuangan daerah pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Interaksi sarana dan prasarana dan gaya kepemimpinan pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,037 sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan mampu memoderasi pengaruh sarana dan prasarana pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Selanjutnya MRA (Moderated Regression Analysis) telah diuji dan memenuhi asumsi klasik, model penelitian telah dipenuhi dan R 2 sebesar 83,6%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel lain untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik dan bersifat umum. Kata Kunci : Kompetensi Pegawai, Sistem Administrasi Keuangan Daerah, Sarana dan Prasarana, Gaya Kepemimpinan, Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah i

ABSTRACT ABILITY TO INFLUENCE LEADERSHIP STYLE MODERATING COMPETENCE OF EMPLOYEES, LOCAL FINANCIAL ADMINISTRATION SYSTEM, FACILITIES AND INFRASTRUCTURE IN THE EFFECTIVENESS OF FINANCIAL MANAGEMENT DISTRICT BADUNG Employee competencies, local financial administrative systems, facilities and infrastructure are not linear effect on the effectiveness of financial management rather it depends on the contingency factors, one of which is the leadership style. The purpose of this study to find empirical evidence about the ability of moderate leadership style influence employee competence, regional financial administration systems, facilities and infrastructure on the effectiveness of financial management Badung regency. The data used in this study was obtained from the PPK and PPTK in the Government of Badung regency. This study uses quantitative and qualitative data from primary and secondary data sources collected by questionnaire. Questionnaires were distributed as many as 100 questionnaires. Methods of data analysis used regression analysis moderation (Moderated Regression Analysis / MRA). These results indicate that the interaction of employee competence and leadership styles on the effectiveness of financial management gained a significance level of 0.290 so it can be concluded that the style of leadership is not able to moderate the influence of employee competence on the effectiveness of financial management. Interaction regional financial administration system and style of leadership on the effectiveness of financial management gained a significance level of 0.002 so it can be concluded that the style of leadership able to moderate the influence of regional financial administration system on the effectiveness of financial management. Interaction infrastructure and leadership styles on the effectiveness of financial management gained a significance level of 0.037 so it can be concluded that the style of leadership able to moderate the effect of infrastructure on the effectiveness of financial management. Furthermore, MRA (Moderated Regression Analysis) has been tested and meets the classical assumptions, the research model has been met and R2 83.6%. The results of this study are expected to be used as the basis for further research using other variables to get better research results and general nature. Keywords: Employee Competence, Regional Finance Administration Systems, Infrastructures, Leadership Style, Effectiveness of Financial Management ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Daerah yang merupakan organisasi perangkat daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah Negara Republik Indonesia melaksanakan otonomi daerah sebagai wujud penerapan asas desentralisasi. Penerapan otonomi daerah merupakan pelaksanaan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, telah menyebabkan perubahan yang mendasar mengenai pengaturan hubungan pusat dan daerah, khususnya dalam bidang administrasi pemerintahan maupun dalam hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang dikenal sebagai era otonomi daerah. Undang-Undang tersebut menegaskan bahwa pada era otonomi daerah sekarang ini, daerah diberikan hak, kewenangan, dan kewajiban yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dimana Pemerintah Daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penerapan otonomi daerah mengakomodasi tiga tujuan yaitu; tujuan politis, tujuan administratif dan tujuan ekonomis (Suwandi, 2000). Hal ini diharapkan dapat mewujudkan fleksibilitas dalam mengatur strategi pembangunan

2 di daerah yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara terus menerus sehingga mendorong pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban dalam meningkatkan pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat secara demokratis, adil, merata dan berkesinambungan. Kewenangan dalam pengelolaan keuangan daerah secara lebih otonom memunculkan berbagai tantangan bagi daerah dalam hal penerapan akuntabilitas dan Value of money di pemerintah daerah yang masih mengalami berbagai kendala berupa belum mampunya pemerintah daerah dalam merealisasikan anggaran sesuai dengan perencanaan, opini eksternal yang dikeluarkan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) serta temuan-temuan dari auditor yang masih relatif tinggi (Inspektorat Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, 2014). Kondisi ini mengindikasikan bahwa tata kelola keuangan di daerah belum mencapai tingkat efektifitas yang diharapkan. Sebagai upaya untuk mewujudkan suatu organisasi pemerintah daerah yang baik, efektif dan efisien, maka perlu adanya pimpinan dinas atau lembaga teknis yang mampu mengelola organisasi tersebut secara profesional dan sejauh mana pemimpin menerapkan gaya kepemimpinannya dalam suatu unit kerja karena peran seorang pemimpin sangat menentukan untuk mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal sehingga mampu mencapai target-target kinerja yang diharapkan. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Suryana (2010) dan Rolasmana (2013), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dan peran seorang pemimpin sangat menentukan untuk mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal sehingga tercapailah target kinerja yang diharapkan.

3 Dalam mewujudkan efektivitas pengelolaan keuangan daerah, tersedianya sumber daya manusia (pegawai) yang memiliki kompetensi memiliki peran penting berupa kompetensi sumber daya manusia yang tinggi akan meminimalisasi tingkat kesalahan atau kekeliruan (human error) dalam pengelolaan keuangan dengan menunjuk kepada karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul (superior performer) di tempat kerja. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Dewi (2010), yang menemukan bahwa tersedianya sumber daya manusia (pegawai) yang memiliki kompetensi penting akan meminimalisasi tingkat kesalahan dalam pengelolaan keuangan. Faktor penting lainnya dalam pengelolaan keuangan daerah adalah adanya Sistem Administrasi Keuangan Daerah yang memadai. Sistem administrasi keuangan daerah yang ada belakangan ini adalah selalu mengalami perubahan seiring dengan peraturan yang selalu berubah-ubah sehingga cukup menyulitkan dalam pengelolaan keuangan daerah. Hal inilah yang patut diduga berpengaruh terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Penelitian sebelumnya yang mendukung akan hal ini adalah penelitian yang dilakukan Dewi (2010), yang mengatakan bahwa dengan sistem administrasi keuangan daerah yang selalu berubah-ubah akan mempengaruhi efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Disamping itu ketersediaan sarana dan prasarana juga memegang peran penting dimana sering terjadinya perubahan laporan pertanggung jawaban (LPJ) di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dikerjakan oleh Pejabat

4 Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) sangat membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang tinggi serta membutuhkan ruangan yang khusus dan perangkat komputer yang khusus untuk kepentingan penyusunan surat pertanggungjawaban (SPJ) dengan demikian variabel ini diduga juga mempengaruhi efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Penelitian tentang sarana dan prasarana ini sebelumnya juga dilakukan oleh Dewi (2010) yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana ini memegang peranan penting yang dibutuhkan oleh PPTK untuk menyusun SPJ yang sangat mempengaruhi terealisasinya efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki peranan yang sangat penting bagi kompetensi pegawai, sistem administrasi keuangan daerah dan sarana prasarana pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Badung. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengkaji Kemampuan Gaya Kepemimpinan Memoderasi Pengaruh Kompetensi Pegawai, Sistem Administrasi Keuangan Daerah, Sarana dan Prasarana Pada Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Badung. Penelitian akan dilakukan pada seluruh SKPD di Kabupaten Badung. Dipilihnya SKPD di Kabupaten Badung terkait dengan hasil audit laporan keuangan pemerintah yang mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

5 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Apakah gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh kompetensi pegawai pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Badung? 2) Apakah gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh sistem administrasi keuangan daerah pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Badung? 3) Apakah gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh sarana dan prasarana pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Badung? 1.3 Tujuan Penelitian Berpijak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mendapatkan bukti empiris kemampuan gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh kompetensi pegawai pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Badung. 2) Untuk mendapatkan bukti empiris kemampuan gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh sistem administrasi keuangan daerah pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Badung.

6 3) Untuk mendapatkan bukti empiris kemampuan gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh sarana dan prasarana pada efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Badung 1.4 Manfaaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis. 1) Manfaat secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau memperkuat teori kepemimpinan kontijen pemikiran dalam bidang akuntansi sektor publik, khususnya mengenai hal yang berkaitan dengan efektivitas pengelolaan keuangan di daerah Kabupaten/Kota sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian dan sebagai sarana untuk membuktikan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pengelolaan keuangan daerah. 2) Manfaat secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Badung dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan di daerahnya.