BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN A SKALA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN LOCUS OF CONTROL PADA SAAT UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. masa ke masa agar dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara

ANALISIS PERKEMBANGAN KAKAO RAKYAT PADA TIGA KABUPATEN SENTRA PRODUKSI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, komitmen seorang karyawan terhadap organisasi sering

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

dan teori yang dipegang dalam penafsiran pendidikan tersebut. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. PTPN IV merupakan perseroan yang bergerak pada bidang usaha agroindustri.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan yang semakin tinggi. Persaingan tersebut menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

DAMPAK PENERAPAN RSPO (ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL) TERHADAP VOLUME PENJUALAN EKSPOR CPO DAN PENDAPATAN DI PERUSAHAAN PERKEBUNAN NEGARA SKRIPSI

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan Tembakau Deli, yang ditanam di wilayah Sumatera Timur.

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kinerja perusahaan dituntut harus terus meningkat agar perusahaan dapat

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan manajemen dalam kaitannya dengan penggunaan input

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

Bab 1 PENDAHULUAN. pengolahan hasil perkebunan, juga dapat menyerap banyak tenaga kerja karena pada

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen dan setiap

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

PENDAHULUAN. raksasa mulai dari pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida) proses

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan organisasi sebenarnya sudah ada sejak sejarah awal peradaban manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Namun, tidak semua orang sadar bahwa mereka sebenarnya telah berorganisasi. Berkembangnya kesadaran mengenai pentingnya organisasi bagi setiap orang sebenarnya melalui perjalanan yang sangat lama dibandingkan dengan peradaban manusia itu sendiri.karena baru dalam beberapa tahun terakhir orang mulai cenderung untuk melakukan studi tentang organisasi beserta perilakunya secara mendalam. Organisasi sebagai tempat atau wadah di mana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi ( uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-parasarana, data, dll ) secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama yang terarah pada pencapaian tujuan. Kerjasama yang terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap individu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai aturan, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan oleh para pendiri organisasi itu. Keseluruhan pola interaksi tersebut

dalam waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama yang dikenal dengan sebutan budaya organisasi. Budaya organisasi disebut juga budaya perusahaan dan budaya kerja, karena tidak bisa dipisahkan dengan kinerja (performance) Sumber Daya Manusia (SDM).Makin kuat budaya perusahaan, makin kuat pula dorongan untuk berprestasi. Budaya perusahaan (corporate culture) memang sulit didefinisikan secara tegas dan sulit diukur, namun bisa dirasakan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam perusahaan tersebut.suatu perusahaan yang mempunyai budaya perusahaan yang kuat bahkan dapat terlihat atau teramati oleh peninjau dari luar perusahaan yang mengamati. Pengamat tersebut akan merasakan suasana yang khas dan lain dari pada yang lain, di dalam perusahaan tersebut, bila dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Perusahaan bukan lagi hanya tempat berkarya mencari nafkah, tetapi lebih dari itu, diyakini sebagai tempat dimana individu merasa memperoleh nilai tambah dan dapat mengembangkan diri.agar karyawan tetap mejadi lebih menyenangkan, maka budaya perusahaan harus bersifat dinamis, artinya harus terbuka, adaptif dan siap berubah sesuai yang terjadi di lingkungan intern maupun ekstern perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghadapi perubahan zaman didasari dengan adanya kesadaran dalam sebuah perusahaan dalam membangun budaya perusahaan atau budaya korporasi. Budaya korporasi mulai dilirik dan diminati untuk dikaji sekitar tahun 80-an di mana ketika itu harga minyak dan gas bumi

yang merosot dan ekspor komoditi non-migas didorong oleh pemerintah. Perusahaan-perusahaan menengah dan besar di Indonesia merasakan pentingnya suatu budaya korporasi dan oleh karena itu mereka berusaha merumuskan dan menginternalisasikannya kepada karyawan perusahaan (Ndraha, 2005: 249). Pemahaman terhadap budaya perusahaan atau budaya korporasi dilakukan kepada seluruh anggota yang ada dalam perusahaan tersebut.ini bertujuan untuk memberikan manfaat bagi karyawan ataupun pimpinan perusahaan. Hadirnya budaya korporasi akan menciptakan kesesuaian atau kesamaan nilai antar karyawan dengan lingkungan perusahaan yang akan lebih mudah menggerakkan sumber daya manusia untuk mencapai kemajuan dari suatu perusahaan. Menurut Robbins dalam Moeljono (2003: 21), ada beberapa hal mengapa budaya korporat itu menjadi penting dalam sebuah perusahaan.pertama, budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal ini berarti bahwa budaya korporat menciptakan pembedaan yang jelas antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Kedua, budaya korporat membawa suatu rasa identitas bagi anggotaanggota perusahaan.ketiga, budaya korporat mempermudah timbulnya pertumbuhan komitmen pada suatu yang lebih luas daripada kepentingan individual.keempat, budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial. Terkait dengan point keempat, budaya korporat dapat berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standarstandar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.

Jika sebuah perusahaan dianggap mencapai suatu kesuksesan, visi pendirilah yang dipandang sebagai faktor utama penentu keberhasilan tersebut. Pada titik itu seluruh kepribadian para pendiri akan berbaur dan melekat dalam budaya perusahaan. Sumatera Utara merupakan daerah di mana dapat ditemukan berbagai perusahaan perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, antara lain : PT. Perkebunan Nusantara, PT. Socfin, PT. Lonsum, PT. Dami Mas, PT. Tunggal Yunus, dan PT. Bina Sawit Makmur dan Pusat Pengembangan Kelapa Sawit (PPKS), dan sebagainya. PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budi daya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Perusahaan yang memfokuskan usahanya pada tanaman kelapa sawit ini termasuk perusahaan yang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat

sehingga masih terus melakukan proses produksi dengan terus menunjukkan taraf peningkatan di setiap hasil produksinya dengan melakukan pengelolaan perkebunan yang dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian dan pengembangan keahlian di bidang agro-industri dan agro-manajemen serta tenaga kerja yang terampil dan professional. PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) memiliki beberapa Grup Unit Usaha yang dibangun oleh perusahaan perkebunan dengan kelengkapan fasilitas pengolahan dan dimiliki oleh perusahaan perkebunan tersebut dan dipersiapkan untuk menjadi pelaksana produksi untuk hasil produksi di setiap daerahnya di Sumatera utara yang salah satunya adalah Unit kebun Pabatu yang terletak di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Kebun pabatu merupakan salah satu grup Unit Usaha PTPN IV yang berpusat di Medan, Sumatera Utara, yang bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan minyak kelapa sawit naksara (CPO) dan minyak inti kelapa sawit (PKO). Pada awalnya kebun pabatu merupakan perkebunan tembakau di bawah kekuasaan Belanda Bandar Oile Colture Maschapay/BOCM.Pada tahun 1968-1978 hingga sesuai dengan PP No. 9/1996 berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV (persero). Sama halnya dengan perusahaan lain, Unit Kebun Pabatu juga memiliki sumber-sumber potensial untuk menunjang laju perkembangan perusahaan yang termasuk di dalamnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah para karyawan yang telah memahami budaya korporasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sehingga

dalam perjalanan menjadi seorang karyawan yang masih belum mengenal budaya korporasi tempatnya bekerja (para karyawan baru) proses sosialisasi budaya korporasi menjadi suatu hal yang penting agar para karyawan baru dapat mengerti nilai-nilai dan visi misi perusahaan yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu sendiri memiliki visi untuk menjadi perusahaan agrobisnis (perkebunan) yang tangguh dan mampu bersaing baik di sector hulu dan hilir di tingkat nasional dan regional. Nilai-nilai budaya korporasi yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu adalah integritas, jujur, bertanggung jawab, kerja sama, saling menghormati, peduli, unggul, disiplin dan perbaikan terus menerus. Adapaun gejala-gejala yang menjadi permasalahan di PTPN IV Unit Kebun Pabatu berdasarkan pengamatan penulis adalah sulitnya menerapkan budaya perusahaan tersebut karena beberapa faktor antara lain: 1. Para karyawan memiliki budayanya masing-masing dalam bekerja. 2. Adanya Gaya Feodal yang masih begitu mempengaruhi sistem kerja. 3. Sulitnya merubah pandangan karyawan untuk dapat mengikuti globalisasi. Permasalahan-permasalahan diatas secara tidak langsung menghambat proses kerja perusahaan itu sendiri, terutama dalam proses pencapaian tujuan perusahaan tersebut.

Adapun Penelitian Terdahulu yang menjadi acuan penulis dalam Penulisan Karya Ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Harisa, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Sogo Sun Plaza) pada tahun 2010 dengan hasil penelitian Terdapat hubungan yang kuat antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,641. Berdasarkan uji determinan diketahui bahwa budaya organisasi mempengaruhi kinerja pegawai dengan tingkat pengaruh sebesar 41%. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dapat diterima. 2. Indriani, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul Budaya Korporasi PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk pada tahun 2011 dengan hasil penelitian Bahwa budaya korporasi merupakan suatu aturan yang sudah baku yang dirumuskan oleh para pendiri perusahaan yang menjadikannya ciri khas PT. Lonsum dalam menjalankan kegiatan perusahaan demi terwujudnya tujuan perusahaan. Perusahaan tidak dapat langsung menanamkan nilai-nilai budaya korporat tanpa terlebih dahulu melalui proses pembelajaran atau sosialisasi yang berwujud pelatihan-pelatihan yang diberikan pada karyawan baru. Sayangnya proses sosialisasi nilai-nilai tersebut hanya identik

diberikan untuk karyawan atau staf baru. Para karyawan atau staf yang mengalami kenaikan pangkat itu biasanya hanya diberi pelatihan-pelatihan yang berkenaan dengan kepemimpinan dan manajemen. 3. Lili, Mahasiswi Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Pendawa pada tahun 2010 dengan hasil penelitian bahwa budaya organisasi (X) berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan (Y) pada PT Sinar Pandawa. 4. Pasaribu, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Honda Istana Deli Kencana I. pada tahun 2009 dengan hasil penelitian semakin besar budaya perusahaan pada PT. Honda IDK I maka produktivitas kerja karyawannya akan semakin meningkat. Dan dari koefisien determinasi kita dapat melihat bahwa budaya perusahaan pada PT. Honda IDK I berpengaruh 15,00 % terhadap produktivitas kerja karyawannya. Dimana hasil ini didukung oleh pendapat Timpa Dale A. dan Muchdarsyah Sinungan yang menyatakan bahwa salah satu aspek yang mempengaruhi produktivitas kerja karyarwan adalah budaya perusahaan. Hal ini didukung oleh pendapat Harris dan Moran yang menyatakan bahwa budaya organisasi perlu

diperhitungkan dalam meningkatkan produktivitas selain komponen-komponen manajemen lainnya. 5. Sirait, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan. Pada tahun 2009 dengan hasil penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif antara budaya organisasi dan produktivitas kerja pegawai. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disebutkan bahwa budaya perusahaan merupakan salah satu acuan baku yang sangat penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Dimana baik buruknya proses perkembangan laju perusahaan akan dapat dilihat dari budaya perusahaan yang melekat pada perusahaan tersebut. Oleh sebab itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pentingnya budaya perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan PTPN IV Unit Kebun Pabatu dan menyusunnya dalam bentuk karya ilmiah dengan judul Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Pencapaian Tujuan Perusahaan Pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti pada penelitian ini adalah Seberapa Besar

Pengaruh dari Budaya Perusahaan yang diterapkan PTPN IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara terhadap Pencapaian Tujuan Perusahaannya? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui seberapa besar Budaya Perusahaan yang diterapkan PTPN IV Unit Kebun Pabatu tersebut berpengaruh terhadap Pencapaian Tujuan Perusahaannya. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Secara Subjektif, sebagai suatu sarana melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentu karya ilmiah berdasarkan kajian teori dan aplikasinya yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis. 2. Secara Akademis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik secara umum dan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis secara khusus dalam menambah bahan kajian perbandingan bagi yang menggunakannya.

3. Secara Praktis, bagi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran, informasi, dan saran untuk menjadi perusahaan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.