STABILITAS PERHITUNGAN PADA SIMULASI NUMERIK PERAMBATAN PANAS TRANSIENT ARAH RADIAL PADA SISTEM ISOLASI BERBENTUK SILINDER

dokumen-dokumen yang mirip
Pemodelan Distribusi Suhu pada Tanur Carbolite STF 15/180/301 dengan Metode Elemen Hingga

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SOLUSI ANALITIK DAN SOLUSI NUMERIK KONDUKSI PANAS PADA ARAH RADIAL DARI PEMBANGKIT ENERGI BERBENTUK SILINDER

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA

METODOLOGI PENELITIAN

Simulasi Konduktivitas Panas pada Balok dengan Metode Beda Hingga The Simulation of Thermal Conductivity on Shaped Beam with Finite Difference Method

P I N D A H P A N A S PENDAHULUAN

ANALISA DISTRIBUSI PANAS PADA ALAT PENGERING RUMPUT LAUT (STUDI KASUS PADA ALAT PENGERING RUMPUT LAUT DI SITUBONDO)

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

NASKAH PUBLIKASI ANALISA PERPINDAHAN PANAS TERHADAP RECTANGULAR DUCT DENGAN TEBAL m MENGGUNAKAN ANSYS 12 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan

Pengaruh Karakteristik Logam Dalam Elemen Pemanas Terhadap Waktu Pengeringan Kayu

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

STUDI PERPINDAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOORDINAT SEGITIGA

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Pengaruh Karakteristik Logam Dalam Elemen Pemanas Terhadap Waktu Pengeringan Kayu

VERIFIKASI ULANG ALAT PENUKAR KALOR KAPASITAS 1 kw DENGAN PROGRAM SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER DESIGN

ANALISA NUMERIK DISTRIBUSI PANAS TAK TUNAK PADA HEATSINK MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENT

Konduksi Mantap 2-D. Shinta Rosalia Dewi

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Iklim Mikro Rumah Tanaman Daerah Tropika Basah

BAB I PENDAHULUAN. perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau benda sebagai akibat

PERPINDAHAN PANAS. Pertemuan 9 Fisika 2. Perpindahan Panas Konduksi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

Konduksi Mantap Satu Dimensi (lanjutan) Shinta Rosalia Dewi

PENGANTAR PINDAH PANAS

KARAKTERISTIK ALIRAN PANAS DALAM LOGAM PENGHANTAR LISTRIK THE CHARACTERISTICS OF HEAT FLOW IN AN ELECTRICAL METAL CONDUCTOR

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. analitik dengan metode variabel terpisah. Selanjutnya penyelesaian analitik dari

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B13

BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN

BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI

PERPINDAHAN KALOR J.P. HOLMAN. BAB I PENDAHULUAN Perpindahan kalor merupakan ilmu yang berguna untuk memprediksi laju perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : JOKO SUPRIYANTO NIM. I

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

BAB 5 SIMULASI DAN ANALISIS HASIL

PENYELESAIAN MODEL MATEMATIKA PENELUSURAN BANJIR GELOMBANG DIFUSI (DIFFUSION WAVE FLOOD ROUTING)

Pemodelan Matematika dan Metode Numerik

II. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse

PEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

BAB IV KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci :konveksi alir bebas; viskos-elastis; bola berpori 1. PENDAHULUAN

Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving

Prosiding Matematika ISSN:

DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh)

Pengaruh Tebal Isolasi Termal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger

Perpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

PENENTUAN LAJU DISTRIBUSI SUHU DAN ENERGI PANAS PADA SEBUAH BALOK BESI MENGGUNAKAN PENDEKATAN DIFFUSION EQUATION DENGAN DEFINITE ELEMENT METHOD

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

ANALISIS ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS FLUIDA SISKO DALAM KEADAAN STEDI NURI ANGGI NIRMALASARI

KAJI EKSPERIMENTAL ALAT UJI KONDUKTIVITAS TERMAL BAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERBANDINGAN TANPA SIRIP DENGAN SIRIP LURUS DENGAN ALIRAN AIR BERLAWANAN TERHADAP EFISIENSI PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER ABSTRAK

Studi Analitik dan Numerik Perpindahan Panas pada Fin Trapesium (Studi Kasus pada Finned Tube Heat Exchanger)

ANALISA BAHAN ISOLASI PIPA SALURAN UAP PANAS PADA BOILER UNTUK MEMINIMALISASI HEAT LOSS. Muntolib**) dan Rusdiyantoro*)

SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS PADA CEROBONG SEGIEMPAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

BAB III PERANCANGAN.

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Kedatangan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

PENGARUH VARIASI KETEBALAN ISOLATOR TERHADAP LAJU KALOR DAN PENURUNAN TEMPERATUR PADA PERMUKAAN DINDING TUNGKU BIOMASSA

METODE BEDA HINGGA DALAM PENENTUAN DISTRIBUSI TEKANAN, ENTALPI DAN TEMPERATUR RESERVOIR PANAS BUMI FASA TUNGGAL

SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UNTUK MENENTUKAN KONDUKTIVITAS PLAT SENG, MULTIROOF DAN ASBES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

ANALISIS DAN SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR RUANGAN BERDASARKAN BENTUK ATAP MENGGUNAKAN FINITE DIFFERENCE METHOD BERBASIS PYTHON

Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

KARAKTERISTIKA PERPINDAHAN PANAS TABUNG COOLER PADA FASILITAS SIMULASI SISTEM PASIF MENGGUNAKAN ANSYS

SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA SUATU RUANGAN BERATAP GENTENG BERBAHAN KOMPOSIT PLASTIK-KARET MENGGUNAKAN ANSYS FLUENT

1. Dr. Ridho Hantoro, ST, MT 2. Dyah Sawitri, ST, MT

ANALISIS DISTRIBUSI TEMPERATUR PEMBAKAR LIMBAH RADIOAKTIF TIPE HK-2010

ANALISA ISOLATOR PIPA BOILER UNTUK MEMINIMALISIR HEAT LOSS SALURAN PERMUKAAN PIPA UAP PADA BOILER PABRIK KRUPUK YARKASIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

9/17/ KALOR 1

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

Pengaruh Variasi Putaran Dan Debit Air Terhadap Efektifitas Radiator

Perbandingan Distribusi Temperatur Pada Drum Brakes Standar dan Modifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Es krim adalah sejenis makanan semi padat. Di pasaran, es krim

BAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat

Aplikasi Persamaan Bessel Orde Nol Pada Persamaan Panas Dua dimensi

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR LORONG UDARA TERHADAP KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PELAT DATAR

Transkripsi:

STABILITAS PERHITUNGAN PADA SIMULASI NUMERIK PERAMBATAN PANAS TRANSIENT ARAH RADIAL PADA SISTEM ISOLASI BERBENTUK SILINDER Tomi Tristono 1) 1) Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract Insulation system with single layer of asbestos apply at a pipe carries high temperature steam. The insulation system was hoped that could make the temperature room space surround the pipe normally. The system could be investigated as a process of heat transfer on cylindrical shape with single layer medium. Mathematical model of heat transfer trough single layer of insulation wall with cylindrical shape depended on three kinds of characteristic physical material (thermal conductivity k, heat specific c and mass density Mathematical model of heat transfer assumed that heat transported continuously. The aim of this research made heat transfer analysis and then took the mathematical modelling of moving heat conduction in insulation medium with cylindical shape as one dimentionaly on radial direction heat transfer problem. Numerical solution method would apply Finite Volume Method used discritisation technique forward central difference with node centered. Then the result will tested about the stability and its convergence and finally made the design of simulation program used mathematical computer software matlab. The results of this investigation could present the mathematical model of transient heat transfer with single layer of insulation medium on iron pipe with cylindical shape. Verification and validation about the stability and its convergence numerical solutions were depent on the step increment difference of both time and space and must satisfy Fourir Number. key word : Insulation system, cylindrical shape, Finite Volume Method. PENDAHULUAN. Perpindahan panas konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang mempunyai temperatur lebih tinggi ke daerah yang bertemperatur lebih rendah dalam suatu medium (padat, cair, atau gas) atau antara medium medium lain yang bersinggungan secara langsung. Pada aliran panas konduksi perpindahan energi terjadi karena hubungan molekul secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar. Energi yang dimiliki oleh suatu elemen zat yang disebabkan oleh kecepatan dan posisi relatif molekul molekul yang bergerak. Semakin tinggi energi dalam elemen zat tersebut maka semakin cepat pula molekul molekulnya bergerak (Holman, 1997). Katagori sistem dalam satu dimensi termasuk berbagai bentuk fisik yang berlainan yaitu sistem silinder dan bola adalah satu dimensi bilamana suhu benda hanya merupakan fungsi jarak radial dan tidak bergantung dari sudut azimut atau letak pada poros. Beberapa masalah dalam dua dimensi pengaruh koordinat ruang kedua mungkin kecil sekali sehingga dapat diabaikan. Perpindahan kalor dimensi rangkap dalam hal ini dapat didekati dengan analisis satu dimensi saja. Persamaan differensial konduksi panasnya menjadi sederhana dan sebagai akibat penyederhanaan ini penyelesaian akan mudah didapat. Hukum Fourir tentang konduksi thermal menjadi sederhana pula jika digunakan untuk menghitung aliran thermal dalam sebuah sistem satu dimensi (Holman, 1997). Pada pemodelan perambatan panas dari benda-benda berbentuk silinder single Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 01 STABILITAS PERHITUNGAN...... 58

layer ini menggunakan Metode Volume Hingga (Finite Volume Method) yaitu suatu konsep metode pembaganan yang dapat diterapkan pada masalah aliran fluida dan aerodinamika (Apsley, 005), sedangkan diskritisasinya menggunakan beda maju node di pusat. Matrik yang diperoleh sebagai hasil Diskritisasi adalah matriks simetris berbentuk matrik tridiagonal dan mempunyai invers. Fenomena aliran fluida memenuhi sifat fisis tertentu, dan dengan memperhatikan sifat sifat fisis tersebut maka dapat dibangun persamaan model matematikanya. Pada umumnya fluida memenuhi hukum kekekalan massa, kekekalan energi, dan hukum kekekalan momentum (White, 1994). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian untuk mendapatkan model matematika perambatan panas arah radial pada benda-benda berbentuk silinder dengan single layer yang dipandang sebagai persoalan konduksi satu dimensi. Tahap berikutnya yaitu melakukan analisa uji stabilitas dan konvergensi program disain modelnya. Salah satu aplikasi model perambatan panas single layer yaitu terdapat pada pengisolasian tanur tinggi atau ruang bakar dan ruang mesin yang biasanya menggunakan dinding komposit. Bahan lapisan untuk dinding komposit bermacam macam sesuai dengan kebutuhan. Ketebalan masing masing lapisan bervariasi untuk bahan bahan yang berbeda. KAJIAN TEORI Perpindahan Panas Konduksi. Konduksi panas dalam medium yang padat biasanya tergabung dengan konveksi dan dalam beberapa hal juga radiasi. Laju perpindahan kalor itu berbanding lurus dengan gradien temperatur (Holman, 1997). Jika dimasukkan konstanta proporsionalitas (Proporsionality Constant ) atau tetapan kesebandingan maka : q dr = kdt (1) A dengan q = laju perpindahan kalor (W) k = hantaran thermal ( thermal conductivity ) (W/m. C) dt =gradien temperatur ke arah perpindahan kalor. A = luas penampang dimana panas mengalir (m ) dan dr = selisih jari jari. Tanda negatif pada Persamaan (1) menyatakan bahwa kalor mengalir ke tempat yang lebih rendah dalam temperatur (untuk memenuhi hukum kedua Thermodinamika). Persamaan (1) di atas merupakan Hukum Fourir tentang konduksi kalor yang juga merupakan persamaan dasar dari konduktivitas thermal. Jika sistem ini berada dalam keadaan steady state atau tunak maka temperatur tidak bergantung pada perubahan waktu. Permasalah dalam keadaan steady state menjadi sederhana dan hanya perlu mengintegrasikan persamaan tersebut untuk memecahkan persoalan yang ada (Holman, 1997) Laju perpindahan panas dapat ditulis dengan bentuk : dt q konduksi = ka dr dt lim T T = r = r + r r = r dr r 0 r = gradien temperatur ( C/m). () Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 01 STABILITAS PERHITUNGAN...... 59

dr q r q r +dr Gambar 1. Perambatan panas pada benda silindrik secara simetri melaui r 1 dan r. Metode Volume Hingga. Metode volume hingga adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk pemodelan Matematika. Metode ini diterapkan sesuai pada masalah aliran fluida dan aerodinamika (Apsley, 005). Aliran fluida memenuhi sifat fisis tertentu, dengan memperhatikan sifat sifat fisis tersebut dapat dibangun persamaan matematikanya. Pada umumnya fluida memenuhi hukum kekekalan massa, hukum kekekalan momentum, dan hukum fisika lainnya sesuai dengan permasalahannya. Prosedur dalam metode volume hingga menurut David Apsley (005) adalah: 1. Mendefinisikan bentuk geometri aliran.. Domain dari aliran diuraikan dalam mesh atau grid dari volume kendali yang tidak tumpang tindih yang dapat membentuk persamaan integral yang dapat dibagankan. 3. Persamaan integral yang didiskritkan nilainya merupakan pendekatan dari nilai pada masing-masing titik. 4. Persamaan yang didiskritkan diselesaikan secara numerik Bentuk geometris dari aliran fluida pada masing-masing volume kendali dibuat dalam bentuk grid. Grid dari volume kendali dapat berupa grid yang terstruktur atau yang tidak terstruktur ataupun grid dalam koordinat kartesius atau grid yang non kartesius. Masing-masing grid memiliki kontrol face dan kontrol node. Kontrol face terdiri dari φ, φ, φ, φ sedangkan kontrol node terdiri e w n s dari φe, φw, φn, φ S. Grid yang terbentuk digunakan untuk mendiskritkan persamaan matematika yang terbentuk yaitu dengan mengubah kontrol face menjadi kontrol Node. Terdapat beberapa teknik pendiskritan dalam volume hingga, pemilihan teknik pendiskretan disesuaikan dengan permasalahan yang akan diselesaikan. Teknik teknik pendiskritan tersebut yaitu dengan menggunakan metode Upwind Interpolation, Linear Interpolation, Quadratic Upwind Interpolation dan central differencing. Struktur Sistem Isolasi Model matematika pada permasalahan perambatan panas konduksi pada sistem isolasi dibangun berdasarkan fenomenafenomena alam yaitu hukum kekekalan massa, hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi. Persamaan matematika yang dibangun berdasarkan hukum-hukum fisika yang berlaku tersebut didasari oleh Teorema Pengangkutan Reynold (Chow, dkk., 1988). Model matematika dari sistem isolasi silinder berlobang yang di dalamnya dialiri dengan uap panas bertemperatur tinggi beserta isolatornya yang bentuk model fisiknya yaitu seperti pada Gambar 1. Berikut ini adalah bahan bahan penyusun struktur pipa dengan isolator pembungkusnya beserta konduktifitas thermalnya (Tristono, 010). Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 01 STABILITAS PERHITUNGAN...... 60

Tabel 1. Konduktifitas thermal medium No Nama medium k watt/m C 1 Aliran uap panas bertemperatur tinggi Pipa Baja ST 60 54 3 Asbestos 0,043 4 MPAL (Melamin Plat Aluminium) 04 5 Konveksi udara bebas 30 Model perambatan panas arah radial pada benda-benda berbentuk silinder dengan single layer yang dikaji terdiri atas tiga lapisan medium isolasi. Lapisan pertama medium perambatan panas dari arah paling dalam berupa dinding pipa dengan ketebalan 5 mm, kedua yaitu asbestos dengan ketebalan 4 cm, lapisan ketiga berikutnya yaitu MPAL (Melamin Plat Aluminium) dengan tebal 0,16 cm. Perlu diketahui juga bahwa asbestos adalah medium perambatan panas dengan struktur fiberous yang mempunyai konduktifitas sangat rendah sehingga tergolong sebagai bahan isolator (Holman, 1997). Ketiga benda silindrik dengan total ketebalan 4,66 cm tersebut terbungkus dalam frame terluar berupa plat tipis yang terbuat dari MPAL (Melamine Aluminium Plat). Metode Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian terapan (applied research) dengan menggunakan data sekunder sistem isolasi pipa boiler. Sistem isolasi tersebut menggunakan asbestos sebagai bahan utama medium isolator. Asbestos merupakan bahan isolator yang berfungsi menahan panas, bahan tersebut tidak mudah terbakar pada suhu yang ekstrem tinggi sehingga untuk pemakaian pada perpipaan (sebagai salah satu contoh benda berbentuk silinder) untuk penyaluran uap panas sangat cocok. Pembaganannya model menggunakan konsep metode volume hingga (Finite Volume Method) dengan teknik diskritisasi beda maju node di pusat. Langkah-langkahnya meliputi analisa perambatan panas pada pipa beserta sistem isolasinya, mendesain model matematika, pembaganan dengan konsep metode volume hingga (FVM), uji stabilitas model dan uji konvergensi (Versteg, 1995), pembuatan algoritma dan program, menyelesaikan model secara numerik, verifikasi hasil dan validasi hasil. Pada penelitian ini untuk mempermudah perhitungan maka aspek konveksi serta radiasi yang timbul diabaikan. Model Matematika. Neraca energi perambatan panas pada pipa adalah : energi yang dihantarkan melalui jari jari dalam pipa + energi yang dibangkitkan dalam sistem isolasi = perubahan energi dalam (internal energy) + energi yang dihantarkan ke luar sistem isolasi melalui jari jari luar pipa, dengan : 1. Energi yang dihantarkan masuk melalui jari jari dalam pipa : q r = ka. Energi yang dibangkitkan dalam unsur = q& Adr 3. Perubahan energi dalam = ρ ca dr t 4. Energi yang dihantarkan keluar melalui jari jari luar pipa. qr + dr = ka r + dr = A k + k dr Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 01 STABILITAS PERHITUNGAN...... 61

Dengan : q& : energi yang dibangkitkan per satuan volume W/m 3. c : kalor spesifik bahan ( J/kg.K) ρ : kerapatan atau densitas bahan (kg/m 3 ). Jika energi yang masuk dan keluar digabungkan maka diperoleh bentuk sebagai berikut : ka + qadr & = ρ ca dr t A k + k dr (3) Selanjutnya jika berlaku untuk tiap satuan luas maka kedua ruas kiri dan kanan dari Persamaan (3) dibagi dengan A maka diperoleh : k + qdr & = ρ c dr t k + k dr (4) Jika Persamaan (4) disederhanakan akan diperoleh persamaan : k + q& = ρ c t (5) Persamaan (5) di atas berlaku untuk konduksi panas satu dimensi dengan k hargaα = ρ c adalah difusifitas thermal (m /dt). Persamaan (5) dapat ditulis kembali dalam bentuk (Tristono,011) : q& 1 + = k α t (6) Persamaan (6) merupakan persamaan konduksi panas pada satu dimensi yang berubah terhadap waktu atau bisa disebut dengan konduksi panas unsteady dengan energi yang dibangkitkan dari dalam unsur. Persamaan (6) dapat ditulis menjadi : T q& 1 + = k α t (7) Penyelesaian Numerik Persamaan kontinuitas diatas akan diselesaikan dengan melakukan diskritisasi skema beda maju. Tabel. Struktur pipa dengan sistem isolasi Lapisan Nama medium L (m) tebal Aliran uap panas bertemperatur tinggi 1 Pipa Baja ST 60 diameter 6 0,005 Asbestos 0,04 3 MPAL (Melamin Plat Aluminium) 0,0016 4 Konveksi udara bebas Tampak pada Tabel. di atas yaitu bagian utama potongan melintang dari pipa dengan pembungkus bahan isolator. Tampak lapisannya adalah pipa saluran uap panas dengan diameter 6, medium bahan isolator, kemudian pembungkus terluar berupa MPAL (Melamin Plat Aluminium). Hanya pada lapisan medium asbestos yang akan didiskritkan. Sedangkan pada pipa silinder dan lapisan MPAL (Melamin Plat Aluminium) yang tebalnya tidak lebih dari mm dan mempunyai konduktifitas thermal non isolator diabaikan. Medium rambatan dibagi menjadi beberapa pias. Tiap tiap pias lapisan isolasi mempunyai panjang yang sama. Hal tersebut dilakukan agar dapat mempermudah penyelesaian permasalahan yaitu misalnya n pias dan n adalah bilangan integer positip serta n >, dengan masing masing δ r = 4/pias cm. Jumlah keseluruhan jumlah pias Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 01 STABILITAS PERHITUNGAN...... 6

adalah sama dengan tebal lapisan selubung pipa. Permasalahan tersebut akan dibahas pada keadaan unsteady dengan kondisi syarat batas Dirichlet T A = 00 C yaitu suhu uap panas yang mengalir di silinder dalam dan diasumsikan suhu T A terjadi secara tiba tiba. T B adalah syarat batas suhu udara ruangan sekitar dimana pipa silinder tersebut berada yaitu 5 C. Dari diskritisasi di atas maka model dinyatakan dalam perkalian matriks AT = B. Dengan A merupakan matriks koefisien T (suhu) yaitu matriks bujursangkar berukuran n x n. T merupakan matriks kolom suhu yang mempunyai ukuran n x 1dan B merupakan nilai hasilnya di ruas kanan yang juga merupakan matriks kolom berukuran n x 1. Kestabilan dan Akurasi Model Dalam menyusun penyelesaian numerik perlu diperhatikan kestabilan dan keakurasiannya. Hal ini dibutuhkan bila penyelesaian eksaknya itu tidak diketahui. Sehingga untuk meyakinkannya perlu ditunjukkan seberapa akurat penyelesaian ini. Laju perpindaham panas satu dimensi dengan fungsi bergantung waktu atau perambatan panas dalam kondisi unsteady state dapat disajikan dalam bentuk Persamaan Differensial Parsial Parabolik (Tristono,011). Pendekatannya dengan fungsi eksplisit sistem pada satu dimensi. dapat dinyatakan sebagai berikut (Holman, 1997) : p 1 α. t p p. t p T m = ( Tm 1 + Tm 1) + [1 α + ] T + m ( x) ( x) dan jika dipilih waktu dan jarak sehingga ( x) bilangan = maka temperatur pada α. t node m setelah tambahan waktu t yaitu merupakan rata rata aritmatik pada kedua temperatur yang berada di sebelahnya pada awal waktu (Holman, 1997). Pemilihan parameter t dan x berakibat pada nilai ( x) M = dalam menentukan akurasi yang α. t didapat dalam memperoleh penyelesaian numerik (Nilai M >0). Jika M < maka nilai p koefisien T m menjadi negatif dan Persamaan 8 berada pada keadaan yang melanggar hukum kedua Thermodinamika. Sedangkan 1 nilai Bilangan Fourir Fo = M Simulasi Numerik. Penyelesaian masalah kajian perambatan panas benda berbentuk silinder dengan single layer dilakukan dengan simulasi komputer menggunakan software matematika MATLAB dengan berbagai variasi t yaitu agar bilangan M < atau Fo > ½, M = atau Fo= ½ serta M > atau Fo< ½. Jumlah pias yang diterapkan yaitu 50 dengan x = 0,008 meter Gambar.. Simulasi pipa dengan dengan selubung asbestos dengan t =5 detik dan dengan bilangan Fo = 0,87. Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 01 STABILITAS PERHITUNGAN...... 63

Gambar. 3. Simulasi pipa dengan dengan selubung asbestos dengan beda t = 8.87 detik dan dengan bilangan Fo=0,5016. Gambar. 4. Simulasi pipa dengan dengan selubung asbestos dengan t =10 detik dan dengan bilangan Fo = 0,5655. Gambar. 5. Simulasi pipa dengan dengan selubung asbestos dengan beda t = 8.84 detik dan dengan bilangan Fo= ½. Gambar memperlihatkan hasil simulasi numerik dengan t =5 detik selama total waktu 75 menit menghasilkan nilai bilangan Fo = 0,87 yaitu nilai Fo < ½ yang menjamin kestabilan dan akurasi perhitungan dan keadaan temperatur sistem isolasi sudah mendekati steady state. Pada Gambar 3 adalah hasil simulasi numerik dengan t =8.87 detik selama total waktu 133 menit menghasilkan nilai bilangan Fo=0,5016 yaitu nilai Fo yang lebih besar dari ½ dan belum menjamin kestabilan perhitungan dan keadaan temperatur sistem isolasi tampak berosilasi kecil. Pada Gambar 4 adalah hasil simulasi numerik dengan t =10 detik selama total waktu 150 menit menghasilkan bilangan Fo = 0,5655 yaitu nilai Fo yang lebih besar dari ½ dan belum menjamin kestabilan perhitungan dan keadaan temperatur sistem isolasi tampak berosilasi yang lebih besar bila dibandingkan pada Gambar 3, sedangkan pada Gambar 5 adalah hasil simulasi numerik dengan t =8,84 detik selama total waktu 13,6 menit menghasilkan bilangan Fo = ½ masih menjamin kestabilan perhitungan. KESIMPULAN. Dari kajian perambatan panas pipa dengan selubung asbestos secara numerik yang dilakukan penulis dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 01 STABILITAS PERHITUNGAN...... 64

1. Model matematika perambatan panas konduksi arah radial pada benda berbentuk silinder dengan single layer seperti yang terjadi pada sistem isolasi dan berada pada kondisi unsteady dapat disajikan dalam bentuk satu dimensi yaitu : T q& 1 + = k α t. Analisa uji stabilitas, konvergensi perhitungan dan akurasi program disain model simulasi numerik dapat dipenuhi jika pemilihan parameter t dan x berakibat pada nilai parameter 1 bilangan Fourir Fo. Versteg, H.K. dan Malalasekera, W., (1995), An Introduction to Computational Fluid Dynamics The finite volume Method, Longman Scientific & Technical, London. White, F.M.,1986, Fluid Mechanics, nd edition, McGraw-Hill, Inc. New York. 4. Ucapan terima kasih disampaikan kepada LPPM Universitas Merdeka Madiun atas terlaksananya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Apsley, D.D., 007, Quantitative Properties of F.D. Schemes, Lecture handout: CFD, University of Manchester, Manchester. Holman, J.P, Jasjfi E, 1997 Perpindahan Kalor, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kreith, Frank, 00, Principles of Heat Transfer. Mc Graw Hill Book Company New York. Tristono,Tomi, 009, Model Matematika Sistem Isolasi Panas Pada Kereta Makan dan Power dengan Metode Volume Hingga (FVM), Makalah Seminar Nasional ITS, Surabaya Tristono,Tomi, 010, Model Perambatan Panas Arah Radial Benda-Benda Silindrik Multilayer, Jurnal Agritek Unmer Madiun. Tristono,Tomi, 011, Diktat Panas, Unmer Madiun. Perpindahan Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 01 STABILITAS PERHITUNGAN...... 65