KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MENGAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Yetty Wadissa, 2014

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Profesional : pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengajarkan sains, guru harus memahami tentang sains. pengetahuan dan suatu proses. Batang tubuh adalah produk dari pemecahan

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kita untuk memiliki

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK MELALUI LESSON STUDY

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KURIKULUM/SILABUS di PRODI TADRIS BHS.INGGRIS. Wachyu Sundayana

LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinata (2004: 29-30) bahwa

KONSEP DASAR KURIKULUM 2004

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha dalam

EFFECTIVE TEACHER AND EFFECTIVE TEACHING

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

APA KOMPETENSI DOSEN SEBAGAI PENDIDIK? Sunaryo Kartadinata

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KURIKULUM/SILABUS di PERGURUAN TINGGI. Wachyu Sundayana

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika

Pembelajaran Menggunakan Pendekatan PAIKEM

pembelajaran berbasis paikem

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

PEMBELAJARAN PARTISIPATIF DALAM MEMBENTUK BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi seperti saat ini memungkinkan terjadinya arus

BAB 1 PENDAHULUAN. masa mendatang akan semakin komplek. Menurut Undang-Undang Guru dan. yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.

PROSIDING SEMNAS KBSP V

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

Study on Profession Practice Program at High Schools in Bandung Fransisca S. Tapilouw- UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Andrian Rustaman Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA BKPAP UPI

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

KEGIATAN LESSON STUDY BIOLOGI DI SMPN 1 JATINANGOR Oleh : Siti Sriyati 1) dan Tuti Hasanah 2)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Pacitan khususnya pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

BAB 1 PENDAHULUAN. keagamaan, pengendaliaan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

FILSAFAT KURIKULUM. Oleh : Prof Dr. Hj. Mulyani Sumantri, M.Sc. P3MP judul Bagan-1 Bagan-2 Filsafat Filsafat-2 Filsafat-3 Aliran-1 Aliran-2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan

Nuryani Y. Rustaman. Jurusan Pendidikan Biologi - FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 30/03/2010 1

PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning)

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

Organisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin

RASIONAL. 1. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. 2. Tuntutan penyediaan SDM bermutu yang

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

Transkripsi:

KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MENGAJAR RINI SOLIHAT Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Pendahuluan Profesional : Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. (UUGD)

Terminology: Competence Kecakapan /kemampuan mengerjakan sesuatu Competent Sifat/karakteristik orang-orang yang memiliki kecakapan, kemampuan, otoritas, kemahiran/keterampilan Competency Tindakan rasional yang dapat mencapai tujuan-tujuannya secara memuaskan berdasarkan kondisi yang diharapkan

Kompetensi Guru Profesional Menurut Kep.Men. Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Menurut PP RI No. 19 tahun 2005 pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial

KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Mampu memutuskan mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana materi mendukung tujuan pembelajaran, dan bagaimana memilih jenis-jenis materi yang sesuai untuk keperluan belajar siswa. 2. Mampu mengembangkan potensi peserta didik. 3. Menguasai prinsip-prinsip dasar pembelajaran berbasis kompetensi. 4. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. 5. Merancang pembelajaran yang mendidik. 6. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik. 7. Menilai proses dan hasil pembelajaran yang mengacu pada tujuan utuh pendidikan. 8. Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik

Kompetensi Profesional: Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung Competencies for teachers of the twenty first century: 1. Assessment 2. Communication 3. Critical thinking 4. Continuous improvement 5. Diversity 6. Ethics 7. Human development and learning 8. Knowledge of subject matter 9. Learning environment 10. Planting 11. Role of teacher 12. Technology

Pendidikan sains Standar Mengajar Sains Inquiry Teaching skills seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang guru sains? Belajar Sains Sains

NSTA (2003): Guru-guru sains menciptakan satu komunitas pembelajar yang beragam 1. Guru-guru sains terampil merubah metode, strategi & kegiatan pembelajarannya 2. Berhasil mengembangkan proses belajar sains pada siswa-siswa dengan latar belakang, minat, kebutuhan & kemampuan yang berbeda 3. Berhasil mengorganisasi & melibatkan siswa dalam pembelajaran kolaboratif menggunakan strategi belajar kelompok yang berbeda 4. Berhasil menggunakan alat-alat teknologi termasuk komputer untuk mendapatkan sumber belajar, mengumpulkan dan memproses data serta memfasilitasi belajar sains 5. Memahami & membangun proses pembelajaran secara efektif berdasarkan keyakinan, pengetahuan, pengalaman yang telah dimiliki siswa serta minatnya 6. Menciptakan & mempertahankan lingkungan belajar yang mendukung keamanan secara psikologis & sosial

Komponen Standar Mengajar Sains? NSES (1996): Perencanaan Kegiatan Perencanaan & Pengembang an Komunitas Belajar Lingkungan Belajar Assesmen M E N G A J A R E F E K T I F VISI

Asumsi dasar adanya Standar Mengajar Sains (NSES, 1996) Visi Pengaruh Pemahaman Guru terhadap Siswa Asumsi Hal yang Dipelajari Siswa Proses Individual & Sosial Persepsi Guru

Standar 1. Merencanakan Program Sains berbasis Inquiry Tujuan Jangka Pendek & Jangka Panjang untuk Siswa Konten sains & Aktivitas Strategi Mengajar & Assesmen Bekerjasama dengan Pengajar lain

Standar 2. Melakukan aktivitas yang memfasilitasi proses belajar siswa Fokus & mendukung terjadinya proses inquiry Mengiringi diskusi siswa tentang gagasan ilmiah Menantang siswa untuk bertanggungjawab terhadap apa yang dipelajarinya Mengenali keragaman siswa & mengorganisasi kelas Mendorong & memberikan contoh keterampilan-keterampilan ilmiah

Standar 3. Terlibat dalam melakukan asesmen pengajaran& proses belajar siswa Menggunakan berbagai metode dan secara sistematis mengumpulkan data tentang kemampuan & pemahaman siswa Menganalisis hasil asesmen sebagai pedoman proses mengajar Memandu siswa melakukan asessmen sendiri Melakukan refleksi & meningkatkan keterampilan mengajar Membuat laporan tentang pencapaian siswa

Standar 4. Merancang & mengatur lingkungan belajar siswa Menyusun waktu belajar yang tersedia Menciptakan lingkungan yang fleksibel & mendukung kegiatan siswa ber-inquiry Memastikan bahwa lingkungan belajar siswa aman Menyediakan sumber belajar yang dapat diakses siswa Mengidentifikasi & menggunakan sumber belajar disekitar lingkungan sekolah Melibatkan siswa dalam merancang lingkungan belajar siswa

Standar 5. Membangun komunitas belajar sains Memperlihatkan penghargaan terhadap keberagaman Memberikan kesempatan pada siswa dalam mengambil keputusan Memelihara kolaborasi diantara siswa Menyusun & memfasilitasi diskusi Memberikan contoh & menekankan keterampilan, sikap dan nilai-nilai inkuiri ilmiah

Standar 6. Berpartisipasi aktif dalam perencanaan & pengembangan program sains sekolah Merencakan & mengembangkan program sains sekolah Ikut serta dalam pengambilan keputusan tentang alokasi waktu & sumber pengembangan program sains Secara penuh ikut serta dalam perencanaan & kegiatan implementasi pertumbuhan profesional & pengembangan strategi pengajar

Implikasi Menyajikan pembelajaran sains dengan beragam cara termasuk: pembelajaran kooperatif, peta konsep, bermain peran, simulasi, studi kasus, diskusi, pemecahan masalah, fieldtrips, project, membaca, dll. Melibatkan interaksi dengan beragam penjelasan/gambaran tentang suatu konsep sains Mendorong siswa untuk berpikir tentang pikirannya, memfasilitasi penilaian kritis & kreativitasnya, mengembangkan kewaspadaan dirinya Menggunakan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran & menghubungkan penggunaan teknologi dalam sains Menentukan & menggunakan pengetahuan awal siswa untuk membuat suatu kerangka & membangun konsep baru yang dipelajarinya Menggunakan instrumen rancangannya untuk mengases atmosfer kelas, mengumpulkan umpan balik dari siswa tentang pembelajarannya

Menggunakan instrumen rancangannya Implikasi: Menyajikan pembelajaran sains dengan beragam cara Menentukan & menggunakan pengetahuan awal siswa Keterampilanketerampilan Mengajar Melibatkan interaksi Menggunakan teknologi Mendorong siswa untuk berpikir