DIARE Oleh: Astrie Rezky Defri Yulianti Intan Farah Diba Angela Juliana Nur Aira Juwita Risna Sri Mayani Syarifa Andiana Tri wardhana Yuvi Zulfiatni
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa- Bangsa untuk urusan anak) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena Diare. Di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita meninggal karena Diare (http://www.esp.or.id/handwashing/media/diare.pdf)
Definisi Diare Diare (dalam bahasa kasar disebut mencret) merupakan sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan (www.wikipedia.com) Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam sehari biasanya disertai sakit dan kejang perut
Definisi Diare (Lanjutan) Diare adalah buang air besar (defikasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, sehingga kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal, yaitu 100-200 ml sekali defikasi (Hendarwanto, 1999) Diare adalah defikasi encer lebih dari 3 kali sehari didalam tinja (WHO, 1980)
Jenis-jenis diare Diare akut, disebabkan oleh infeksi usus, infeksi bakteri, obatobat tertentu atau penyakit lain. Gejala diare akut adalah: - tinja cair - terjadi mendadak - badan lemas kadang demam - muntah - berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari Diare kronik, yaitu diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lama, berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Disentri, yaitu diare yang disertai dengan darah dan lendir
Gejala-Gejala Diare Dewasa Frekuensi buang air besar melebihi normal Kotoran encer/ cair Sakit/ kejang perut, pada beberapa kasus Demam dan muntah, pada beberapa kasus
Gejala-Gejala Diare Anak-anak Dehidrasi ringan/ sedang; gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering, sangat haus, kulit kering. Dehidrasi berat; lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sangat kering, malas/ tidak bisa minum, kulit sangat kering.
Etiologi Faktor infeksi cth: infeksi virus dari usus, kolera, disentri Faktor Malabsorpsi Faktor makanan cth keracunan makanan (makanan yang terkontaminasi bakteri dan racun kimiawi), alergi terhadap susu mis orang yg tdk py enzim laktase Lain-lain a. Imunodefisiensi b. Gangguan psikologis (cemas dan takut) c. Kesehatan pribadi dan lingkungan d. Sosioekonomi
Identifikasi penyakit Apakah frekuensi BAB pd anak meningkat dlm 24 jam terakhir? ya Apakah anak muntah-muntah? Apakah ada demam (suhu tubuh 38 0 C) ya Anak mungkin menderita gastroenteritis tidak tidak Apakah ada gejala nyeri lambung? tidak ya Apakah anak menghadapi situasi sulit yg menegangkan sblm mengalami diare? tidak ya Diare mungkin disebabkan stres/rasa cemas berlebihan Rujuk ke dokter
Apakah pernah diare seminggu yg lalu atau lebih? tidak ya Usia anak < 3 thn? Apakh ditemukan sisa-sisa makanan pd tinja? tidak ya Anak mungkin menderita Toddler s diarrhea (makanan tdk dpt dicerna dgn baik krn anak kurang dpt mengunyah) ya Anak mengkon sumsi obat? tidak ya Beberapa obat dpt menyebabkan diare Berikan diet yg tepat, perhatikan kand lemak, serat, cairan didlm makanan Diare mungkin disebabkan faktor lain Rujuk ke dokter spesialis anak untuk diperiksa lanjut
Cara Mengatasi Diare
Cara mengatasi 1.Terapi non farmakologik Minum banyak cairan (air, sari buah, sup bening). Hindari alkohol, kopi/teh, susu. Teruskan pemberian air susu ibu pada bayi, tetapi pada pemberian susu pengganti ASI encerkan sampai 2 kali Hindari makan padat atau makanlah makanan seperti bubur, roti, pisang selama 1-2 hari.
Cara mengatasi (lanjutan) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti: - cucilah tangan dengan baik setiap habis buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan (diare karena infeksi bakteri/virus bisa menular) - tutuplah makanan untuk mencegah kontaminasi dari lalat, kecoa dan tikus. - menggunakan air bersih untuk memasak - air minum harus direbus terlebih dahulu - buang air besar pada jamban
Cara mengatasi (lanjutan) Bila diare berlanjut lebih dari 2 hari, bila terjadi dehidrasi, kotoran berdarah, atau terus menerus kejang perut periksakan ke dokter (diare pada anak-anak/bayi sebaiknya segera dibawa ke dokter).
Obat-obat diare 2. Terapi Farmakologik Oralit oralit tidak menghentikan diare, tetapi menggantikan cairan tubuh yang keluar bersama tinja. oralit 200 adalah campuran gula, garam natrium dan kalium Berikan dengan sendok (untuk anak < 2 tahun) sedikitsedikit terus menerus sampai habis. Bila muntah tunggu 10 menit, ulangi tetes demi tetes agar anak tidak menolak.
Obat-obat diare Adsorben dan obat pembentuk massa, seperti: - norit (karbo adsorben) (tablet norit 250 mg) - kombinasi kaolin-pektin - attapulgit kegunaan obat: Mengurangi frekuensi buang air besar Memadatkan tinja Menyerap racun pada penderita diare Hal yang harus diperhatikan: Obat bukan sebagai pengganti oralit Penderita harus minum oralit Tidak boleh diberikan pada anak di bawah 5 tahun
Aturan pakai: Tablet norit 250 mg Dewasa: 3-4 tablet (750-1000 mg), 3 kali sehari (setiap 8 jam) Kombinasi kaolin-pektin dan attapulgit (setiap tablet mengandung 600 mg attapulgit) Dewasa dan anak > 12 tahun: 1 tablet setiap habis buang air besar, maksimal 12 tablet selama 24 jam Anak-anak 6-12 thn: 1 tablet setiap habis buang air besar, maksimal 6 tablet selama 24 jam.
Anjuran untuk Pasien Berikan oralit atau 4 sdt gula + 1 sdt garam + 4 gelas air Berikan minum sedikit2 tiap ½ jam Jangan beri minuman terlalu panas atau terlalu dingin Jangan beri makanan tinggi serat spt roti tawar atau havermut Hindari makanan yg sukar dicerna spt sayur mentah, buah segar, makanan yg digoreng. Kurangi konsumsi makanan padat, terutama pd hari-hari pertama diare Beri makanan lunak dlm porsi kecil, mis. Kentang rebus, biskuit, sup. Susu formula yg terbuat dari susu kedelai dpt terus digunakan. Utk anak yg lbh besar dpt diberi minuman berkarbonat Segera ganti popok bayi stlh BAB
Produk Elektrolit dan mineral Aspar K, Corsalit 200, Infusan D5+1/2NS, infusan R+D, Infusan NS, KA-EN, Pharolit-200, Pedialyte, Trifluid Enteral/Produk Nutrisi Nutrilon Soya 3, Nutrilon Soya 4, Nutrison, Preda Produk Nutrisi Bayi Bebelac, Isomil, Nestle NAN Lactose Free, Nursoy, Nutrilon Low Lactose, Nutrilon Soya, Pepti-Junior, Similac Advance, Sobee Plus, Vitalac BL