FUZZY TSUKAMOTO PADA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN PADA BAYI USIA 0-12 BULAN ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FUZZY TSUKAMOTO PADA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN PADA BAYI USIA 0-12 BULAN ABSTRAK"

Transkripsi

1 FUZZY TSUKAMOTO PADA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN PADA BAYI USIA 0-12 BULAN Burhanuddin Ahmad (A ) Program Studi Teknik Informatika - S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No. 5-11,Semarang ABSTRAK Abstrak Terbatasnya informasi mengenai penyakit pencernaan pada bayi membuat para orang tua kesulitan untuk memprediksi penyakit yang diderita oleh bayi mereka. Untuk orang tua yang baru memiliki anak, hal ini merupakan hal yang baru bagi mereka. Para orang tua lebih memilih untuk mempercayakan hal diagnosa penyakit kepada pakar atau dokter yang ahli tentang kesehatan, peran dokter spesialis anak dalam hal penanggulangan penyakit pada anak sangat diperlukan tapi sering kali terbentur pada terbatasnya jumlah dokter spesialis anak sedangkan yang harus ditangani cukup banyak. Penelitian yang dilakukan adalah membuat aplikasi sistem pakar diagnosa awal penyakit pencernaan pada bayi menggunakan metode fuzzy Tsukamoto berbasis web. Sistem yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang membutuhkan suatu keahlian khusus. Teknik penalaran yang digunakan adalah penalaran fuzzy Tsukamoto. Dengan metode fuzzy Tsukamoto diagnosa dilakukan dengan memulai dari sekumpulan gejala-gejala dengan mencari kaidah yang cocok nantinya dapat melihat kesimpulan dari hasil analisa dan menentukan jenis penyakit pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi sistem pakar yang mampu mengidentifikasi atau mendiagnosa penyakit pencernaan pada bayi, pembuatan aplikasi sistem pakar ini menggunakan pemrograman PHP dan basis data menggunakan MySql. Kata Kunci : Sistem Pakar, Fuzzy Tsukamoto, PHP 1

2 1. Pendahuluan Penyakit pencernaan pada bayi adalah semua penyakit yang menyerang sistem pencernaan pada bayi yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak higienis dan bergizi, juga sistem pencernaan pada bayi yang masih lemah karena bayi membutuhkan waktu yang bertahap untuk mencerna dan beradaptasi pada makanan yang diberikan oleh orang tua bayi tersebut. Penyakit pada saluran pencernaan pada bayi merupakan penyakit yang berbahaya dan banyak menyebabkan kematian, karena sistem pencernaan pada bayi masih sangat lemah dan rentan terhadap penyakit. Salah satu penyakit pencernaan yang sering terjadi pada bayi adalah diare, menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2007, diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Penyakit pencernaan pada bayi antara lain adalah diare, konstipasi, disentri, dan keracunan makanan. Kasus yang sering terjadi pada bayi yang sudah diberikan susu formula adalah terjadinya diare karena kurangnya kebersihan dan steril pada dotnya. Masalah yang sering terjadi adalah sulitnya mengetahui gejala - gejala penyakit pada bayi karena bayi hanya bisa menangis dan rewel membuat orang tua panik dan tidak bisa berfikir dengan cepat dan tepat karena orang tua belum bisa mengartikan tangisan bayi. Untuk itu perlunya sebuah sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pencernaan pada bayi usia 0 sampai 12 bulan sangat diperlukan untuk membantu orang tua mendeteksi penyakit yang diderita pada bayi tersebut Penerapan teknologi kecerdasan buatan di bidang kesehatan saat ini sudah semakin canggih dan dapat membantu meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Hal ini didasari karena kurangnya tenaga medis didunia yang membuat tidak semua orang bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang diciptakan dengan menggunakan teknik - teknik kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk mengadopsi cara berfikir dan bernalar seorang pakar dalam menyelesaikan suatu masalah, dan membuat suatu keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta - fakta yang ada. Sistem pakar fuzzy untuk mendiagnosis penyakit merupakan pengembangan sistem pakar konvensional, artinya bahwa arsitektur antara sistem pakar dengan sistem pakar fuzzy memiliki kesamaan, yang membedakan di antara keduanya adalah metode kerja sistem tersebut. Sistem pakar Fuzzy dapat meningkatkan hasil 2

3 diagnosis dibandingkan dengan dengan sistem pakar klasik, peningkatan hasil yaitu persentasi seseorang terkena penyakit berdasarkan gejala yang diinputkan. Sistem pakar fuzzy mempunyai tiga metode yaitu metode Tsukamoto, metode Mamdani, dan metode Sugeno. Metode yang dipilih dalam sistem pakar adalah metode Tsukamoto. Metode ini dipilih karena metode ini sangat fleksibel dan memiliki toleransi pada data yang ada. Fuzzy Tsukamoto memiliki kelebihan yang lebih inuitif, diterima oleh banyak pihak, lebih cocok untuk masukan yang diterima oleh manusia bukan mesin. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan metode fuzzy Tsukamoto untuk diagnosis penyakit pencernaan pada bayi usia 0-12 bulan. Sistem ini nantinya akan mempermudah bagi masyarakat awam untuk diagnosis secara cepat kondisi bayi, serta menemukan solusi dari masalah pencernaan pada bayi. 2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori 2.1. Penyakit Pencernaan Penyakit pencernaan pada bayi adalah semua penyakit yang menyerang sistem pencernaan pada bayi yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak higienis dan bergizi, juga sistem pencernaan pada bayi yang masih lemah karena bayi membutuhkan waktu yang bertahap untuk mencerna dan beradaptasi pada makanan yang diberikan oleh orang tua bayi tersebut. Beberapa jenis penyakit yang menyerang pencernaan bayi antara lain : 1. Diare Diare adalah keadaan dimana bayi sering buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari dengan konsentrasi kotoran lembek hingga cair. Pada dasarnya diare disebabkan oleh kegagalan atau gangguan penyerapan kandungan air pada usus besar. Penyebab diare ada bermacam - macam, mulai dari makanan yang tidak bisa dicerna oleh bayi, infeksi bakteri, gejala penyakit lain, ataupun asupan gizi yang kurang baik. Pada umumnya penyakit diare berbahaya pada saat disertai dengan dehidrasi[11]. Diare sering menyerang bayi usia 0-12 bulan. 2. Dehidrasi Dehidrasi adalah kondisi dimana tubuh mengalami 3

4 penurunan cairan didalam tubuhnya sehingga tubuh tidak punya cukup cairan untuk menjalankan fungsi normalnya[12]. Dehidrasi sering menyerang bayi usia 0-12 bulan. 3. Disentri Disentri adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi pada usus yang memicu diare, yang disertai lendir ataupun darah. Disentri juga dapat memicu adanya dehidrasi yang dapat menyebabkan kematian.. Ada dua jenis disentri dengan penyebab utama, yaitu[12]: a. Penyebab disentri basiler adalah bakteri shigella. b. Penyebab disentri amoeba adalah Entamoeba histolytica. 4. Konstipasi Konstipasi adalah keadaan dimana bayi mengalami gangguan buang air besar karena terjadi pengerasan tinja, akibatnya tinja susah dikeluarkan. Penyebab dari konstipasi ada bermacam - macam seperti: pemberian ASI yang kurang, efek samping pengaruh obat - obatan tertentu, kekurangan cairan tubuh, pengaruh hormonal[11]. Konstipasi bisa menyerang bayi usia 0-12 bulan. 5. Keracunan Makanan Keracunan makanan adalah keadaan dimana bayi mengalami gangguan pencernaan akibat mengkonsumsi makanan taupun minuman yang tercemar. Penyebab dari keracunan makanan biasanya diakibatkan oleh bakteri maupun virus, ada 3 virus yang paling sering menyebabkan keracunan makanan, yaitu [13]: a. E. Coli Kelompok bakteri ini banyak ditemukan pada kotoran hewan ternak dan kotoran manusia. Bakteri E. Coli dapat mencemari makanan atau minuman saat bagian kecil dari kotoran tersebut terbang terbawa angin dan kontak dengan makanan. 4

5 b. Salmonella Bakteri salmonella dapat ditemukan pada susu sapi maupun susu formula. c. Camphylobacter Para ahli mengklasifikasikan jenis bakteri sebagai penyebab paling umum dari keracunan makanan. Jenis bakteri dapat berasal dari susu sapi segar yang tidak dimasak dengan sempurna atau dari air yang terkontaminasi Fuzzy Tsukamoto Pada metode fuzzy Tsukamoto setiap konsekuen pada aturan berbentuk IF - THEN harus direpresentasikan dengan himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap - tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strenght). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata - rata terbobot[14]. Secara umum bentuk model fuzzy Tsukamoto adalah : If (X IS A) and (Y IS B) Then (Z IS C) Dimana A, B, C adalah himpunan fuzzy. If (x is A1) and (y is B1) Then (z is C1) If (x is A2) and (y is B2) Then (z is C2) Dalam inferensinya, metode fuzzy Tsukamoto menggunakan tahapan berikut. 1. Fuzzifikasi 2. Pembentukan basis pengetahuan Fuzzy (Rule dalam bentuk IF..THEN) 3. Mesin Inferensi Menggunakan fungsi implikasi MIN untuk mendapatkan nilai α predikat tiap - tiap rule (α1, α2, α3,..., αn). Kemudian masing - masing nilai α predikat ini digunakan untuk menghitung keluaran hasil inferensi secara tegas (crisp) masing - masing rule (z1, z2, z3,..., zn). 4. Defuzzifikasi Menggunakan metode rata - rata (Average) 5

6 z = α iz 1 α i Gambar 2.9 menunjukkan skema penalaran fungsi MIN dan proses deffuzifikasi dilakukan dengan cara mencari nilai rata - ratanya. 3. Metode Penelitian 3.1. Teknik Analisis Data pada bayi usia kurang dari 1 tahun dilakukan prosedur data yang sudah diperoleh yaitu : 1. Membuat tabel basis pengetahuan yang berupa nama penyakit, gejala - gejala yang timbul dan solusi dari penyakit tersebut. 2. Membuat tabel penyakit dengan membuat kode pada setiap penyakit. 3. Membuat tabel keputusan sistem pakar penyakit berdasarkan gejala. 4. Membuat tahapan perhitungan fuzzy Tabel 3.1 Tabel Penyakit Gambar 2.1 Skema penalaran fungsi implikasi min atau produk dan proses defuzzifikasi Proses DeFuzzifikasi Hasil akhir output (z) diperoleh dengan menggunakan rata - rata pembobotan : z = α 1z 1 + α 2 z 2 α 1 + α 2 No Nama Kode Penyakit Penyakit 1 Konstipasi P1 2 Diare P2 3 Diare dengan dehidrasi P3 tidak berat 4 Diare dengan dehidrasi P4 berat 5 Disentri P5 6 Disentri dengan P6 6

7 dehidrasi tidak berat 7 Disentri dengan dehidrasi P7 berat 8 Keracunan Makanan P8 Tabel 3.2 Jenis Gejala Kode Nama Gejala Gejala Tingkatan G01 Jarang Frekuensi Normal BAB Sering Cair Bentuk Lembek G02 kotoran Berbentuk atau feses Keras Tidak G03 Muntah Jarang Sering Ada darah Tidak G04 atau lendir pada Ya kotoran G05 Kondisi kesadaran bayi Lemah Gelisah Normal Kondisi Normal G06 mata pada bayi Cekung Normal G07 Frekuensi Kehausan minum bayi Malas minum Kondisi Normal G08 kulit tugor Lambat bayi ketika Sangat dicubit Lambat G09 Air mata Kering Berkurang Normal G10 Kering Kondisi Lembab mulut Normal Kondisi G11 pernafasan bayi Normal Cepat Normal G12 Demam Suhu badan Demam bayi tinggi Dingin G13 Kejang Tidak kejang Ya G14 Kondisi Normal perut bayi Keras Riwayat Tidak G15 keracunan masal Ya disekitar Semua bentuk representasi data tersebut bertujuan untuk 7

8 menyederhanakan data sehingga mempermudah membaca data untuk dimengerti dan menjadikan data tersebut lebih efektif untuk proses pengembangan program Metode Pengembangan Sistem Pengembangan sistem berarti memperbaiki sistem yang lama secara keseluruhan atau pada bagian - bagian tertentu pada sistem yang lama, dan bisa juga mengganti sistem lama dengan menyusun sistem baru untuk menggantikan kinerja sistem lama. Metode yang dikembangkan peneliti adalah metode fuzzy Tsukamoto, dengan tahapan - tahapan sebagai berikut: Penentuan himpunan fuzzy digunakan untuk menentukan fungsi keanggotaan dari tiap - tiap gejala. 2. Tahap Pembentukan Aturan (Rules) Dalam perancangan sistem ini diperlukan suatu rules yang digunakan untuk menentukan keputusan hasil output. Perancangan rules ini merupakan langkah setelah proses fuzzifikasi. Dengan merujuk pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 maka dibuat aturan untuk mendiagnosis penyakit sebagai contoh berikut ini: Tabel 3.3 Aturan untuk mendiagnosis penyakit Gambar 3.2 Tahapan Perhitungan Fuzzy Berikut tahapan untuk menghitung menggunakan teknik logika fuzzy Tsukamoto : 1. Fuzzifikasi Rule IF THEN 1. G01 Jarang, P1 G02 Keras,G03 Tidak, G04 Tidak, G05 Normal, G06 Normal, G07 Normal, G08 Normal, G09 Normal, 8

9 G10 Normal, G11 Normal, G11 Normal, G12 Demam, G12 Normal, G13 Tidak, G13 Tidak, G14 Normal, G14 Normal, G15 Tidak G15 Tidak 4. G01 Sering, P4 2. G01 Sering, P2 G02 Cair, G02 Cair, G03 Sering, G03 Tidak, G04 Tidak, G04 Tidak, G05 Gelisah, G05 Normal, G06 Cekung, G06 Normal, G07 G07 Normal, Kehausan, G08 Normal, G08 Sangat G09 Normal, Lambat, G09 G10 Normal, Berkurang, G11 Normal, G10 Lembab, G12 Normal, G11 Cepat, G13 Tidak, G12 Dingin, G14 Normal, G13 Ya, G14 G15 Tidak Normal, G15 3. G01 Sering, P3 Tidak G02 Cair, 5. G01 Sering, P5 G03 Jarang, G02 Cair, G04 Tidak, G03 Tidak, G05 Gelisah, G04 Ya, G05 G06 Cekung, Normal, G06 G07 Normal, G07 Kehausan, Normal, G08 G08 Lambat, Normal, G09 G09 Normal, G10 Berkurang, Normal, G11 G10 Lembab, Normal, G12 9

10 Normal, G13 Tidak, G14 Normal 6. G01 Sering, G02 Cair, G03 Jarang, G04 Ya, G05 Gelisah, G06 Cekung, G07 Kehausan, G08 Lambat, G09 Berkurang, G10 Lembab, G11 Normal, G12 Demam, G13 Tidak, G14 Normal, G15 Tidak 7. G01 Sering, G02 Cair, G03 Sering, G04 Ya, G05 Gelisah, G06 Cekung, G07 Kehausan, G08 Sangat Lambat, G09 Berkurang, G10 Lembab, G11 Cepat, G12 Dingin, G13 Ya, G14 P6 P7 Normal, G15 Tidak 8. G01 Sering, P8 G02 Cair, G03 Sering, G04 Tidak, G05 Lemah, G06 Cekung, G07 Malas Minum, G08 Sangat Lambat, G09 Berkurang, G10 Lembab, G11 Cepat, G12 Dingin, G13 Ya, G14 Keras, G15 Ya 3. Mesin Inferensi Untuk mendapatkan α- predikat tiap - tiap rules (α1,α2,α3,...,αn), mesin inferensi menggunakan fungsi MIN. Kemudian masing - masing nilai α predikat ini digunakan untuk menghitung keluaran hasil inferensi secara tegas (crisp) masing - masing rule (z1, z2, z3,..., zn) 10

11 4. Defuzzifikasi Hasil akhir untuk output (z) diperoleh dengan cara menggunakan rata - rata pembobotan : z = α 1z 1 + α 2 z 2 α 1 + α Pengujian Setelah semua proses diatas selesai, peneliti melakukan pengujian terhadap metode logika fuzzy Tsukamoto. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan hasil diagnosis dari sistem dengan hasil diagnosis manual yang dilakukan dokter. Setelah mendapatkan hasil akhir maka dilakukan uji akurasi untuk mendapatkan hasil dalam bentuk persentase. Proses akurasi menggunakan rumus tingkat akurasi. x Tingkat Akurasi (%) = X 100% n Keterangan : x = jumlah klasifikasi nilai benar yang dilakukan sistem terhadap data aktual. n = jumlah data yang diujikan. 4. Hasil Penelitian 4.1.Tampilan Sistem Pakar Halaman Input Biodata Halaman ini digunakan pengguna untuk proses input biodata dan gejala - gejala penyakit yang dirasakan. Form biodata terdiri dari nama, alamat, umur dan jenis kelamin sedangkan untuk form gejala terdapat 15 form inputan gejala. Gambar 4.3 Form Biodata dan Gejala Halaman Hasil Diagnosis Setelah pengguna melakukan input biodata dan gejala sistem akan menampilkan hasil diagnosa penyakit berdasarkan perhitungan logika fuzzy Tsukamoto yang 11

12 diimplementasikan pada sistem pakar. 5) G05 : Normal 6) G06 : Normal 7) G07 : Normal 8) G08 : Normal 9) G09 : Normal 10) G10 : Normal 11) G11 : Normal 12) G12 : Normal 13) G13 : Tidak 14) G14 : Normal 15) G15 : Tidak Tabel 4.4 Contoh Nilai Perhitungan Gambar 4.4 Hasil Diagnosa 4.2.Perhitungan Sistem Pakar Pada tahap ini dijelaskan tahap - tahap perhitungan sistem pakar berbasis fuzzy Tsukamoto yang digunakan. Sampel data yang digunakan sebagai berikut: Nama : Fulan Umur : 12 Bulan Alamat : Semarang Jenis Kelamin : Laki - laki Gejala yang dirasakan : 1) G01 : Jarang 2) G02 : Keras 3) G03 : Tidak 4) G04 : Tidak Kode Nama Gejala Gejala Tingkatan Nilai G01 Jarang 0 Frekuensi Normal 1.1 BAB Sering 4 G02 Cair 9 Bentuk Lembek 22 kotoran Berbentuk 52 atau feses Keras 56 Tidak 0 G03 Muntah Jarang 1 Sering 6 Ada darah Tidak 1 G04 atau lendir pada Ya 6 kotoran Kondisi Lemah 30 G05 kesadaran Gelisah 80 bayi Normal 99 G06 Normal 1 12

13 Kondisi masal mata pada Cekung 6 disekitar bayi G07 G08 G09 G10 G11 Frekuensi minum bayi Kondisi kulit tugor bayi ketika dicubit Air mata Kondisi mulut Kondisi pernafasa n bayi Normal 1 Kehausan 5 Malas minum 9 Normal 0.8 Lambat 2 Sangat Lambat 4 Kering 30 Berkurang 90 Normal 100 Kering 30 Lembab 90 Normal 100 Normal 37 Cepat 61 Normal 30 Maka nilai gejala pasien didasarkan pada tabel 4.1 sebagai berikut: 1) G01 : 0 2) G02 : 56 3) G03 : 0 4) G04 : 1 5) G05 : 99 6) G06 : 1 7) G07 : 1 8) G08 : 0.8 9) G09 : ) G10 : ) G11 : 37 12) G12 : 30 13) G13 : 1 14) G14 : 1 15) G15 : 1 Suhu Demam 36 G12 G13 G14 badan bayi Kejang - kejang Kondisi perut bayi Demam tinggi 39 Dingin 45 Tidak 1 Ya 6 Normal 1 Keras 6 Setelah diketahui nilai untuk setiap variabel input kemudian dilakukan perhitungan untuk mesin inferensi berdasarkan rule yang telah dibuat. Pembacaan rule mulai dari rule ke 1 sampai rule ke 425 G15 Riwayat keracunan Tidak 1 Ya 6 Pembacaan Rule ke 1: Rule 1: 13

14 G01 Jarang, G02 Keras,G03 Tidak, G04 Tidak, G05 Normal, G06 Normal, G07 Normal, G08 Normal, G09 Normal, G10 Normal, G11 Normal, G12 Normal, G13 Tidak, G14 Normal, G15 Tidak 1= min( Jarang, Keras, Tidak, Tidak, Normal, Normal, Normal, Normal, Normal, Normal, Normal, Normal, Tidak, Normal, Tidak) 1= min(1, 1.2, 1, 0, 0.96, 1, 2.5, 0.2, 1, 1, 1.045,1, 1, 1, 1) 1=0 Z 1 (p1) = 10 (α 4) Z 1 (p1) = 10 (0 4) = dst... Rule 425: G01 Sering, G02 Cair, G03 Sering, G04 Tidak, G05 Lemah, G06 Cekung, G07 Malas Minum, G08 Sangat Lambat, G09 Berkurang, G10 Lembab, G11 Cepat, G12 Dingin, G13 Ya, G14 Keras, G15 Ya 1= min( Sering, Cair, Sering, Tidak, Lemah, Cekung, Malas Minum, Sangat Lambat, Berkurang, Lembab, Cepat, Dingin, Ya, Keras, Ya) 1= min( - 3, - 8.2, - 4, 0, - 5.9, 0, - 3, 1.5, 1.1, 1.1, , 0, 0, 0, 0,) 1= Z 1 (p8) = 103 (α 4) Z 1 (p8) = 103 ( 8.2 4) Tahap Defuzzifikasi: defuzzifikasi = = (α 1Z 1 ) + + (α 425 Z 425 ) α α 425 defuzzifikasi = (0 10) + + ( ) ( 8.2) defuzzifikasi = Tahap Penentuan Penyakit Nilai defuzzifikasi dijadikan pedoman untuk penentuan penyakit dengan formula sebagai berikut 14

15 P1[defuzzifikasi] x = {( x x x = P2[defuzzifikasi] = { x = P3[defuzzifikasi] x = {( x x P4[defuzzifikasi] P5[defuzzifikasi] x 225 = {(225 x 250 x 250 x = {( x x x 90 P6[defuzzifikasi] = {(90 x 100 x 100 P7[defuzzifikasi] x = {( x x P8[defuzzifikasi] x = {( x x Berdasarkan aturan diatas maka dapat disimpulkan pasien uji mempunyai penyakit Konstipasi karena nilai defuzzifikasi masuk pada range P1 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dalam pembuatan sistem pakar untuk pendeteksian penyakit pencernaan pada bayi, dapat disimpulkan bahwa : Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah sistem pakar menggunakan metode fuzzy Tsukamoto yang bisa memberikan informasi kepada pengguna mengenai penyakit pencernaan pada bayi usia 0 sampai 12 bulan dan memberikan solusi penyelesaian yang sesuai dengan masalah kesehatan yang di alami bayi. 1. Metode fuzzy Tsukamoto telah berhasil diimplementasikan pada system pakar untuk mendeteksi penyakit pencernaan bayi. System pakar dirancang dan diimplementasikan dengan Bahasa pemrograman PHP. 2. System pakar yang telah dibuat dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dan membantu proses diagnosis penyakit pencernaan bayi. 3. Metode fuzzy Tsukamoto mempunyai performa yang cukup baik, hal tersebut dibuktikan pada proses pengujian yang 15

16 menghasilkan akurasi sebesar 77 persen Saran Berdasarkan kesimpulan dan analisis laporan, saran dari peneliti untuk penelitian lebih lanjut yaitu : 1. Pengembangan penelitian lebih lanjut dapat menambahkan atribut atau gejala baru yang untuk memperkuat hasil diagnosa dan penambahan saran penanganan berdasarkan penyakit yang terdeteksi. 2. Hasil akurasi pada penelitian ini cukup baik namun perlu ditingkatkan lagi. Peningkatan dapat berupa perbaikan membership function atau perbaikan rule. Penerapan metode lain juga dapat digunakan dalam pembuatan sistem pakar seperti certainty factor, jaringan syaraf tiruan dan penggunaan mesin inferensi fuzzy lain seperti mamdani, sugeno, dan lain lain. 6. Daftar Pustaka [1] E. P. Rahmadhani, G. Lubis, and Edison, Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang, J. Kesehat. Andalas, vol. 2, no. 2, pp , [2] Data dan Informasi Kesehatan Situasi DIARE di Indonesia. [Online]. Available: es/download/pusdatin/buletin/bu letin-diare.pdf. [Accessed: 24- Jun-2016]. [3] R. S. ROEMANI, Data penderita penyakit pencernaan pada bayi. RUMAH SAKIT ROEMANI, [4] Q. alqorni Sahara, Aplikasi Android Sistem Pakar Guna Mendiagnosa Penyakit Usus Pada Manusia, Univ. Dian Nuswantoro, [5] A. Wahyono and A. Oktaviano, Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Pada Anak, no. 1, [6] E. Zuliarso, Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit pada Bayi Menggunakan Piranti Mobile, vol. 16, no. 1, pp. 1 13, [7] Y. B. Asih, SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA BALITA MENGGUNAKAN 16

17 CERTANTY FACTOR, Univ. Dian Nuswantoro, no. Skripsi, [8] S. Pakar, D. Penyakit, A. Balita, M. Metode, and F. A. Rustiqi, Sistem pakar diagnosa penyakit pada anak balita menggunakan metode forward chaining, [9] A. Makarios and M. I. Prasetiyowati, Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic, vol. IV, no. 2, pp. 1 6, [10] A. F. Maulana, MEMPREDIKSI PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE TSUKAMOTO PADA UD. BANALY FOOD PEMALANG, JAWA TENGAH, Univ. Dian Nuswantoro, [11] N. Swasanti and W. S. Putra, PERTOLONGAN PERTAMA PADA ANAK SAKIT. Yogyakarta, [13] Sofia, 3 Jenis bakteri penyebab keracunan pada balita beserta gejalanya. [Online]. Available: [Accessed: 05- Apr-2016]. [14] T. Sutojo, E. Mulyanto, and V. Suhartono, Kecerdasan Buatan. Semarang: Andi Offset, [15] Sejarah Kecerdasan Buatan, Hujan Hitam, [Online]. Available: 010/11/sejarah-kecerdasanbuatan.html. [Accessed: 10-Apr- 2016]. [16] A. B. S. Wafa, SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE BAYES, Univ. Dian Nuswantoro, no. Skripsi, p. 11, [12] Alodokter, Alodokter Dehidrasi dan Disentri. [Online]. Available: [Accessed: 05-Apr-2016]. 17

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian diagnosa penyakit asma dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto, dibutuhkan data mengenai gejala penyakit dari seorang pakar atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di bidang kedokteran, saat ini sudah memanfaatkan teknologi komputer yaitu sistem pakar untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat. Sistem

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Irmalia Suryani Faradisa dan Putri Sari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang E-mail: faradyza@gmail.com Abstrak Gejala

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sigli, masih belum cukup tenaga ahli kesehatan (spesialis), padahal orang tua sangat membutuhkan

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai bagi manusia, sehingga manusia rela melakukan segala cara agar dapat menjaga kesehatan secara jasmani. Siapa saja

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT KAMBING MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE TSUKAMOTO

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT KAMBING MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE TSUKAMOTO SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT KAMBING MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE TSUKAMOTO Sella Dwi Ovie Dityanto 1, Ariadi Retno Tri Hayati Ririd 2, Rosa Andrie Asmara 3 1,2 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Pakar ( expert system) adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Sistem pakar berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara yang sedang berkembang, khususnya di puskesmas sangat sulit dijumpai tenaga ahli kesehatan (spesialis), padahal orang tua sangat membutuhkan dokter spesialis

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic Arnon Makarios, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas tentang contoh-contoh sistem pakar yang telah dibangun sebelumnya dengan menggunakan metode Certainty Factor maupun dengan metode lainnya. Untuk mengelola

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I) ISSN : 2338-18 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I) Waluyo (waluyo08@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Penyakit pada kucing, seringkali membuat pemiliknya merasa bingung karena kurangnya pengetahuan pemilik tentang penyakit binatang tersebut. Permasalahan yang sering

Lebih terperinci

Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Kolik Gas (Tympani) Kolik Twisted gut Kolik Impaksi METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Kolik Gas (Tympani) Kolik Twisted gut Kolik Impaksi METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Salah satu metode deffuzifikasi adalah Mean of Maximum. Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan substansi yang dapat mengurangi gejala hingga menyembuhkan penyakit. Obat-obatan banyak yang beredar dan dijual bebas di pasaran. Ada yang bebas dibeli,

Lebih terperinci

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING Ahmad Abdullah Zain 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani JURNAL SAINTIFIK VOL.3 NO. 2, JULI 2017 Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani Darmawati Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat; e-mail: dharmawangs89@gmail.com

Lebih terperinci

Pola buang air besar pada anak

Pola buang air besar pada anak Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1. Abstrak

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1. Abstrak SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN METODE FUZZY INFERENCE TSUKAMOTO (STUDI KASUS DI DINAS PERTANIAN KOTA BLITAR) Yudha Rizki Widyanto 1, Ariadi Retno Tri Hayati Ririd,S.Kom.,M.Kom

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada metode forward chaining ini ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pencarian, yaitu, Ignizio Dalam (Kusrini, 2006) 1. Dengan memasukan semua data yang tersedia kedalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan ilmu komputer semakin meluas ke berbagai bidang, salah satunya di bidang kesehatan. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mengetahui Gangguan Depresi Mayor Dengan Menggunakan Faktor Kepastian

Sistem Pakar Untuk Mengetahui Gangguan Depresi Mayor Dengan Menggunakan Faktor Kepastian Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pakar Untuk Mengetahui Gangguan Depresi Mayor Dengan Menggunakan Faktor Kepastian Aninda Astuti 1), Kusrini 2)

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana Logika Fuzzy KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8 Entin Martiana 1 Kasus fuzzy dalam kehidupan sehari-hari Tinggi badan saya: Andi menilai bahwa tinggi badan saya termasuk tinggi Nina menilai

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah salah satu organ vital bagi makhluk hidup. Pada manusia, seperti halnya makhluk hidup yang lain jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Karena

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING 1 SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING Dimas Panji Widjanarko Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula No. 5-11 Semarang-50131 dimazpanji193@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi pada kenyataannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis adalah penyakit yang terjadi akibat adanya perandangan pada hati (liver). Penyebab hepatitis yaitu virus dan non virus (obat-obatan, obat tradisional seperti

Lebih terperinci

Pemanfaatan Metode Tsukamoto Untuk Klasifikasi Daerah Rawan Penyakit Tuberkulosis Paru Dalam Bentuk Sistem Informasi Geografis

Pemanfaatan Metode Tsukamoto Untuk Klasifikasi Daerah Rawan Penyakit Tuberkulosis Paru Dalam Bentuk Sistem Informasi Geografis Pemanfaatan Metode Tsukamoto Untuk Klasifikasi Daerah Rawan Penyakit Tuberkulosis Paru Dalam Bentuk Sistem Informasi Geografis Muhammad Ridwan Dwiangga Fakultas Teknologi Industri, Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau sebuah prosedur yang berisikan tahapan-tahapan yang jelas dan sistematis untuk melakukan proses penelitian dan pemecahan masalah dengan landasan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 20 PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Septya Maharani Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM

BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM 22 BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM Pengguna sistem adalah dokter namun sistem dapat juga digunakan oleh praktisi kesehatan lainnya seperti bidan, perawat bahkan masyarakat umum. Dokter dibantu dalam pengambilan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Swono Sibagariang Universitas Sumatera Utara Jl. dr. Mansur No. 9 Padang Bulan Medan e-mail : bagariangswono@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan pokok manusia adalah nasi yang merupakan hasil dari tanaman padi. Dengan alasan demikian sehingga pertanian pangan mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy Asrianda 1 Teknik Informatika Kampus Bukit Indah Lhokseumawe email : asrianda@unimal.ac.id ABSTRAK Bertambahnya permintaan

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN TRUK PENGANGKUT MATERIAL ALAM PT. ARGA WASTU SLUKE REMBANG MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC TSUKAMOTO

ANALISA KELAYAKAN TRUK PENGANGKUT MATERIAL ALAM PT. ARGA WASTU SLUKE REMBANG MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC TSUKAMOTO Techno.COM, Vol. 14, No. 1, Februari 2015: 42-48 ANALISA KELAYAKAN TRUK PENGANGKUT MATERIAL ALAM PT. ARGA WASTU SLUKE REMBANG MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC TSUKAMOTO Mutiara Permana Pratiwi 1, Sendi Novianto

Lebih terperinci

MENDETEKSI KEBERADAAN NYAMUK AEDES AEGIPTY MENGGUNAKAN METODE FUZZY. Ikhlas Ali Syahbana

MENDETEKSI KEBERADAAN NYAMUK AEDES AEGIPTY MENGGUNAKAN METODE FUZZY. Ikhlas Ali Syahbana MENDETEKSI KEBERADAAN NYAMUK AEDES AEGIPTY MENGGUNAKAN METODE FUZZY Ikhlas Ali Syahbana Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini.09 Pringsewu Lampung Website : www.stmikpringsewu.ac.id

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.

Lebih terperinci

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom PENDAHULUAN Logika Fuzzy pertama kali dikenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh tahun 1965 Dasar Logika Fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Teori himpunan fuzzy adalah peranan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Perancangan Sistem Pakar Fuzzy Untuk Pengenalan Dini Potensi Terserang Stroke Berbasis Web

Seminar Tugas Akhir. Perancangan Sistem Pakar Fuzzy Untuk Pengenalan Dini Potensi Terserang Stroke Berbasis Web Seminar Tugas Akhir Perancangan Sistem Pakar Fuzzy Untuk Pengenalan Dini Potensi Terserang Stroke Berbasis Web Oleh: Harmuda Pandiangan 1209 100 089 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk salah satunya adalah menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mulai dari tindakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS

IMPLEMENTASI METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS IMPLEMENTASI METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS Alfa Saleh Teknik Informatika, Fak Ilmu Komputer Universitas Potensi Utama Jl KL Yos Sudarso KM 65 No3-A, Tanjung Mulia,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY oleh: 1 I Putu Dody Lesmana, 2 Arfian Siswo Bintoro 1,2 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik

Lebih terperinci

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI BERBASIS WEB DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA SMA INSTITUT INDONESIA Eko Purwanto Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam tugas akhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

Lebih terperinci

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA Rima Liana Gema, Devia Kartika, Mutiana Pratiwi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang email: rimalianagema@upiyptk.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, metode kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti: bisnis, militer, pendidikan, psikologi, permainan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING F.1 SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Andi Nurkholis *, Dina Sri Lestari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh : Ennanda Putrie A.S 0734010385 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN TRUK PENGANGKUT MATERIAL ALAM PT. ARGA WASTU SLUKE REMBANG MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC TSUKAMOTO

ANALISA KELAYAKAN TRUK PENGANGKUT MATERIAL ALAM PT. ARGA WASTU SLUKE REMBANG MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC TSUKAMOTO ANALISA KELAYAKAN TRUK PENGANGKUT MATERIAL ALAM PT. ARGA WASTU SLUKE REMBANG MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC TSUKAMOTO Mutiara Permana Pratiwi A.2.5467 Teknik Informatika S Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor) Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ lainnya dapat terganggu,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 65 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Tati Harihayati 1, Luthfi Kurnia 2 1,2 Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari tulang, sendi, dan otot (TSO). Manusia dapat bergerak karena ada

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari tulang, sendi, dan otot (TSO). Manusia dapat bergerak karena ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesehatan merupakan suatu hal yang penting bagi kelangsungan hidup manusia tidak terkecuali kesehatan sistem gerak manusia. Sistem gerak manusia terdiri dari tulang,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY MAMDANI DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KESESUAIAN BIDANG PEMINATAN MAHASISWA (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA)

IMPLEMENTASI FUZZY MAMDANI DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KESESUAIAN BIDANG PEMINATAN MAHASISWA (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA) IMPLEMENTASI FUZZY MAMDANI DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KESESUAIAN BIDANG PEMINATAN MAHASISWA (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA) Alfa Saleh Teknik Informatika, Fak. Ilmu Komputer

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG)

KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG) KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG) Fasrul Rahman Ansori Teknik Informatika, Ilmu Kompputer, Universitas

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam Tugas Akhir.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi di dunia semakin berkembang dengan pesat. Teknologi dapat membantu mempermudah penyelesaian berbagai macam pekerjaan. Hampir di setiap bidang kegiatan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap makhluk berbeda satu dan yang lainnya. Sakit merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak berada

Lebih terperinci

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO Ahmad Bahroini 1, Andi Farmadi 2, Radityo Adi Nugroho 3 1,2,3Prodi Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Zulfikar Sembiring Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area zoelsembiring@gmail.com Abstrak Logika Fuzzy telah banyak

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang besar di dunia dengan insidensi yang meningkat setiap tahun (Parkin dkk., 2005 dalam Haryono, 2012). Insidensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Alergi adalah penyakit atau kelainan yang tidak menular tetapi kecenderungan seseorang mengalami alergi akan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu genetik (keturunan)

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI

JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI PRICING SYSTEM USING DIGITAL PHOTO PRINTING ON FUZZY TSUKAMOTO ALIEF COMPUTER KEDIRI Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi mempengaruhi secara langsung dalam aspek kesehatan manusia, dikarenakan masalah kesehatan merupakan salah satu masalah

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN HETEROASSOCOATIVE MEMORY UNTUK MENDETEKSI TINGKAT DEPRESI SESEORANG

RANCANGAN SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN HETEROASSOCOATIVE MEMORY UNTUK MENDETEKSI TINGKAT DEPRESI SESEORANG RANCANGAN SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN HETEROASSOCOATIVE MEMORY UNTUK MENDETEKSI TINGKAT DEPRESI SESEORANG Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Depresi

Lebih terperinci

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO Asrianda 1 asrianda@unimal.ac.id Abstrak Bertambahnya permintaan mahasiswa atas kebutuhan makan seharihari, berkembangnya usaha warung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan ternak ayam memiliki banyak manfaatnya seperti telur dan dagingnya tidak terlepas dari kebutuhan konsumsi sehari-hari. Namun, ada permasalahan utama yang hampir

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber. daya manusia (SDM). Gangguan gizi pada awal kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber. daya manusia (SDM). Gangguan gizi pada awal kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia (SDM). Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penjurusan di SMA Sepanjang perkembangan Pendidikan formal di Indonesia teramati bahwa penjurusan di SMA telah dilaksanakan sejak awal kemerdekaan yaitu tahun 1945 sampai sekarang,

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT WAJAH Dewi Khatina Kusuma 2006250102 Desi Febrianti M.P.

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic Luh Kesuma Wardhani, Elin Haerani Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global. Pemicu paling umum terhadap munculnya penyakit baru adalah perubahan

BAB I PENDAHULUAN. global. Pemicu paling umum terhadap munculnya penyakit baru adalah perubahan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini masyarakat dunia menghadapi peningkatan ancaman penyakitpenyakit infeksius yang bersumber dari hewan, sebagai dampak kerusakan lingkungan, pemanasan global,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah sangat lama manusia akrab dengan sapi. Banyak sekali manfaat yang dihasilkan oleh sapi, dimulai dari daging, susu, kulit, dan tenaganya dapat dimanfaatkan oleh

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Versi Online tersedia di :  JURNAL TECH-E (Online) JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (17) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-1916 (Online) Artikel Perancangan Aplikasi Penentu Jurusan IPA atau IPS Pada SMA Menggunakan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHANNING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHANNING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHANNING Ari Hardiansyah Situmorang 1), Irham Nur Hakim 2), Muhammad Shofyan 3) 1),,2),3,) Teknik Informatika

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE TSUKAMOTO PADA UD. BANALY FOOD

MEMPREDIKSI PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE TSUKAMOTO PADA UD. BANALY FOOD MEMPREDIKSI PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE TSUKAMOTO PADA UD. BANALY FOOD Adnan Fritzdo Maulana 1, Ahmad Zainul Fanani 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika-S1, Fakulas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH 68 REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH Septiani Nur Hasanah 1, Nelly Indriani Widiastuti 2 Program Studi Teknik Informatika. Universitas Komputer Indonesia. Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu Sistem Pakar untuk mendeteksi penyakit kulit dengan menggunakan metode certainty factor serta berjalan di Piranti Mobile berbasis Windows

Lebih terperinci