RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 4/PHPU.DXII/2014 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Maluku I. PARA PIHAK A. Pemohon Abdullah Vanath, S.Sos.MMP dan Drs. Marthin Jonas Maspaitella, M.Si. (Pasangan Calon Nomor Urut 3) Kuasa Hukum Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra,S.H.,M.Sc, Widodo Iswantoro,S.H. dkk, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Januari 2014, dibantu oleh Sururudin,S.H, Yusmarini,S.H, dkk, serta Anthoni Hatane, SH.MH, Lattif Lahane, SH, dkk, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 30 Desember 2013 B. Termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku II. OBJEK PERMOHONAN Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Nomor 739 / Kpts / KPUPROV028 / XII / 2013 Tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Provinsi Maluku Putaran Kedua Tahun 2013 tertanggal 28 Desember 2013 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Nomor 740 / Kpts / KPUPROV028 / XII / 2013 Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Periode Tahun 20132018, Tanggal 28 Desember 2013 III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24C ayat (1) UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), dan Pasal 10 ayat (1) 1
huruf d UndangUndang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi juncto Pasal 12 ayat (1) huruf d UndangUndang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, salah satu kewenangan konstitusional Mahkamah adalah memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; Semula, berdasarkan ketentuan Pasal 106 ayat (1) dan ayat (2) UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4437), keberatan berkenaan dengan hasil penghitungan suara yang mempengaruhi terpilihnya pasangan calon diajukan ke Mahkamah Agung. Kewenangan Mahkamah Agung tersebut, dicantumkan lagi dalam Pasal 94 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur. Bahwa UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dalam Pasal 236C menetapkan, Penanganan sengketa hasil penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur oleh Mahkamah Agung dialihkan kepada Mahkamah Konstitusi paling lama 18 (delapan belas) bulan sejak UndangUndang ini diundangkan ; Pada tanggal 29 Oktober 2008, Ketua Mahkamah Agung dan Ketua Mahkamah Konstitusi bersamasama telah menandatangani Berita Acara Pengalihan Wewenang Mengadili, sebagai pelaksanaan Pasal 236C UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008; Bahwa oleh karena permohonan Pemohon adalah permohonan mengenai keberatan atas Keputusan KPU Provinsi Maluku Nomor Nomor : 739 / Kpts / KPUPROV028 / XII / 2013 Tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Provinsi Maluku Putaran Kedua Tahun 2013 dan Lampirannya berupa Berita 2
Acara Rekapitulasi Model DC1KWK.KPU tentang Rekapitulasi Sertifikat Hasil Penghitungan Suara Untuk Pasangan Calon Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU Kabupaten/Kota dalam wilayah provinsi, tertangal 28 Desember 2013 dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Nomor : 740 / Kpts / KPUPROV028 / XII / 2013 Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Periode Tahun 20132018, Tanggal 28 Desember 2013, maka Mahkamah berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus permohonan a quo; IV. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON (LEGAL STANDING) Pemohon adalah pasangan calon dengan nomor urut 3, salah satu pasangan calon peserta Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku putaran kedua, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Tanggal 16 Nopember 2013, Nomor 658 / Kpts / KPUPROV028/XI/2013 tentang Penetapan Pemenang Pertama Dan Kedua Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Tahun 2013. V. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN Berdasarkan Pasal 5 PMK 15/2008, permohonan pembatalan penetapan hasil perhitungan suara Pemilukada diajukan ke Mahkamah paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil penghitungan suara Pemilukada di daerah yang bersangkutan. Menurut Pemohon, pada tanggal 28 Desember 2013 Termohon (Komisi Pemilihan Umum) Provinsi Maluku, telah mengeluarkan Keputusan Nomor 739 / Kpts / KPUPROV028 / XII / 2013 tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Provinsi Maluku Putaran Kedua Tahun 2013, tanggal 28 Desember 2013 dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Nomor 740 / Kpts / KPUPROV028 / XII / 2013 Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Periode 2013 2018. 3
Pemohon mengajukan permohonan kepada Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi pada 30 Desember 2013. Dengan demikian, menurut Pemohon, permohonan diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 5 ayat (1) PMK 15/2008. VI. ALASAN PERMOHONAN 1. Terjadinya Penambahan suara untuk Pasangan Calon Nomor Urut 5; 2. Terjadi pengurangan suara Pemohon, terjadinya Pencoretan angka pada DPT yang tertuang pada Berita Acara Sertifikasi Formulir Model DA1.KWKKPU; 3. Terjadi double pada penulisan angka dalam Berita Acara Sertifikasi Formulir Model DA1.KWKKPU; 4. Penghapusan angka DPT dengan menggunakan Tip Ex pada Berita Acara Sertifikasi Formulir Model DA1.KWKKPU; dan 5. Pencoblosan yang dilakukan ditingkat TPS ditemukan fakta bahwa terjadi pelanggaran dan/ atau kecurangan dimana terdapat lebih dari satu orang melakukan Pencoblosan lebih dari 1 (satu) kali; 6. Petugas KPPS melakukan pencoblosan untuk pasangan calon Nomor Urut 5; 7. Pemilih tidak diberikan kesempatan untuk menggunakan Hak Pilihnya, Saksi Pemohon tidak diberikan Formulir C1.KWKKPU; 8. DPT melebihi Data Kependudukan; 9. Keterlibatan Para Bupati /Walikota dan Wakil Bupati / Wakil Walikota, Sekda, Kepala Dinas, Camat pada 10 (sembilan) Kabupaten / Kota untuk memempengaruhi dan mengintimidasi Pemilih agar melakukan Pencoblosan guna memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 5; 10. Terjadinya Praktek Politik Uang (Money Politic); 11. Keberpihakan Termohon untuk pasangan Calon Nomor Urut 5 pada saat Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di tingkat KPU Provinsi (Termohon) dan Termohon tidak memberikan kesempatan kepada Saksi Pasangan Nomor Urut 3 (Pemohon) untuk menyampaikan keberatan terhadap berbagai pelanggaran yang terjadi, dimana rangkaian pelanggaran yang dilakukan tersebut telah dirancang untuk memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 5 4
VII. PETITUM 1. Mengabulkan permohonan keberatan yang diajukan oleh Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Nomor : 739 / Kpts / KPUPROV028 / XII / 2013 Tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Provinsi Maluku Putaran Kedua Tahun 2013, tertangal 28 Desember 2013 dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Nomor : 740 / Kpts / KPUPROV028 / XII / 2013 Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Periode Tahun 20132018, Tanggal 28 Desember 2013; 3. Menetapkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Periode Tahun 20132018, Tanggal 28 Desember 2013 sebagaimana Tabel dibawah ini : PEROLEHAN SUARA SAH NO KABUPATEN / KOTA Abdullah Vanath,S.Sos.MMP dan Drs. Marthin Jonas Maspaitella, M.Si Ir. SAID ASAGAF dan DR. Zeth Sahuburua,SH.MH. 1 Kota Ambon 56.285 7.9892 2 Kabupaten Maluku Tengah 101.349 81.287 3 Kabupaten Seram Bagian Barat 55.553 41.353 4 Kabupaten Seram Bagian Timur 62.296 16.652 5 Kabupaten Buru 17.479 45.534 6 Kabupaten Buru Selatan 13.782 23.276 7 Kabupaten Maluku Tenggara 17.716 22.627 8 Kota Tual 10.345 16.148 9 Kab. Kepulauan Aru 19.181 15.235 10 Kab. Maluku Tenggara Barat 13.926 22.114 11 Kab. Maluku Barat Daya 15.703 17.478 383.705 381.609 JUMLAH 5
Atau 4. Memerintahkan Termohon untuk melakukan PEMUNGUTAN SUARA di Desa Wasia dan Desa Samasuru Kecamatan Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah; 5. Memerintahkan Termohon untuk melakukan PEMUNGUTAN SUARA ULANG pada : a. Seluruh TPS di Kecamatan Sirimau, Kota Ambon; b. TPS 4 dan TPS 5 Desa Sahulau, TPS 1 Desa Tananahu Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah; c. Seluruh TPS pada 4 Kecamatan di Kecamatan Waplau, Kecamatan Batabual, Kecamatan Waeapo, Kecamatan Air Buaya Kabupaten Buru; d. TPS 1, TPS 2, TPS 3 Desa Oki Lama, TPS 1, TPS 2 Desa Fatmite Kecamatan Namrole, TPS 3 Dusun Hote Jaya Desa Pohon Batu, TPS 1, TPS 2, TPS 3 Kecamatan Waisama, TPS 1, TPS 2 Desa Biloro, dan TPS 1 Desa Wakeka Kecamatan Kepala Madan; e. Seluruh TPS pada 10 (sepuluh) Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat yaitu Kecamatan Kairatu, Kecamatan Seram Barat, Kecamatan Taniwel, Kecamatan Amalatu, Kecamatan Huamual, Kecamatan Huamual Belakang, Kecamatan Pulau Manipa, Kecamatan Elpaputih; f. Seluruh TPS di Desa Amarsekaru Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur; 6. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum, Bawaslu RI, Komisi Pemilihan Umum Provonsi Maluku (Termohon) Bawaslu Provnsi Maluku untuk mengawasi tahapan dari pemungutan suara ulang tersebut sesuai dengan kewenangannya; Atau, apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya. 6