PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

dokumen-dokumen yang mirip
Pembinaan Kelompok UPPKS Ibu Berkarya di Kabupaten Serdang Bedagai. Izwar lubis (Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan)

PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

I. PENDAHULUAN. pengembangan ekonomi masyarakat. Usaha mikro selama ini terbukti dapat

PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN: Volume 1 Nomor 6 Desember 2016

IMPLEMENTASI PASAL 18 PERDA KOTA MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2009 TERHADAP PERLINDUNGAN USAHA DI KOTA MOJOKERTO

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

PELATIHAN PENINGKATAN PRODUK CINDERAMATA DARI BAHAN LIMBAH KAYU PADA UMKM DI DESA CINUNUK KABUPATEN BANDUNG

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STEM-BANANA (KERAJINAN HAND-MADE PELEPAH PISANG) PENGHASIL UANG. Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan.

KIAT MENDAPATKAN. (PROPOSAL IbM dan IbIKK)

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

Hasil Wawancara dengan Pemilik RORIE S

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

PELATIHAN DESAIN MODEL TEROMPAH (PACCAK) DESA SUMBEREJO BANYUPUTIH SITUBONDO

Setia Wardani 1), Ratna Purnama Sari 2), Wibawa 3) 1), 2), 3)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia. Adapun dampak postifnya adalah dapat memberikan peluang bagi

IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI. Herlina dan Triana Lindriati

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI

METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

Review Naskah Akademik dan Raperda Kewirausahaan DI Yogyakarta

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PETANI JAMBU METE

BAB I PENDAHULUAN. adalah tercapainya produktivitas tenaga kerja yang baik. operasional perusahaan, bukan hanya perusahaan besar saja tetapi bagi

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI MENDONG BAGI MAHASISWA PGSD UPI SEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM KWU. HODIDJAH, dkk

PERAN KELEMBAGAAN PENGRAJIN KECIL DALAM MENINGKATKAN DISTRIBUSI NILAI TAMBAH INDUSTRI MEBEL. Oleh : MARGONO KETUA APKJ. Team penyusun : Legiman Arya

BAB IV EFEKTIVITAS KERJA SAMA KOPERASI SYARIAH BEN IMAN DENGAN YAYASAN YATIM MANDIRI DALAM PROGRAM BUNDA YATIM SEJAHTERA

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

Muhammad Tahwin 1 dan A. Aviv Mahmudi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.

Borang Monitoring dan Evaluasi Pengabdian Ipteks Bagi Masyarakat (IbM)

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MANAJEMEN USAHA KELOMPOK PIA SALAK SRADHA DI DESA SIBETAN KARANGASEM. Oleh:

Program Kreativitas Mahasiswa

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA

PENINGKATAN WIRAUSAHA WISATA SUSUR SUNGAI WANGEN

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA. Faulina, Efni Siregar, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK

Ketentuan Pengajuan PKM

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

PENINGKATAN KAPABILITAS PERAJIN BLANGKON DI KAMPUNG POTROJAYAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SOLO MELALUI KEGIATAN IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB I PENDAHULUAN. menyempit membuat petani berpikir bekerja dibidang lain yaitu industri dan

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Pelatihan Pembuatan Bonsai Bokabu dari Oleana Syzygium Khas Borobudur untuk Peningkatan Nilai Ekonomi Tanaman

BAB 2 IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

BAB 1 PENDAHULUAN. internasional bukan lagi lokal atau nasional (Permadi, 2007). Untuk menjawab

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PENDAMPINGAN PERCAKAPAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ASONGAN DI KAWASAN WISATA SENGGIGI

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Mada 1990) 1 P4N UG, Rencana Induk Pembangunan Obyek Wisata Desa Wisata Kasongan (Universitas Gajah

PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Umum

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KOPERASI. Usaha Mikro. Kecil. Menengah. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93)

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, menaikan devisa negara serta mengangkat prestise nasional.

2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK IKM PERHIASAN JAWA TENGAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PANDUAN PROGRAM HI-LINK DP2M, DIKTI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. TB. Dua Dua berdiri pada tahun 1995, TB. Dua Dua merupakan toko. buku yang menjual buku pelajaran untuk SD, SMP dan SMA Negeri dan

Pakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FMPakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FM

BAB I PENDAHULUAN. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN DAN PENDAMPINGAN PENGRAJIN SONGKET JAMBI

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI HIASAN LAMPU PKM KEWIRAUSAHAAN. Disusun Oleh. Nadia Venturini F /2015

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

LAPORAN Pengabdian Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

Model Inovasi Motif dan Produk Dalam Membangun Sentra Industri Batik Berbasis Kreativitas Pada Pengrajin Batik Gedhog di Kabupaten Tuban

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data tentang pemberdayaan industri kecil gitar di desa Mancasan

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Transkripsi:

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali Ida Ketut Kusumawijaya STIE Triatma Mulya, Badung, Bali ik_kusumawijaya@yaho.com ABSTRAK Tujuan pelaksanaan PKM ini adalah metode pengelolaan usaha kerajinan Tedung Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Target khusus yang ingin dicapai adalah menjadikan usaha kerajinan Tedung Desa Mengwi sebagai penggerak ekonomi masyarakat harus dilandasi komitmen dan koordinasi yang baik diantara pengelola, akademisi dan masyarakat setempat dengan menerapkan strategi agresif yang berbasis pada ekonomi kemitraan. Pengembangan usaha kerajinan Tedung Desa Mengwi dilakukan dengan cara memberikan dukungan positif dan nyata terhadap aspek produksi, kompetensi kualitas pengembangan sumber daya manusia, khususnya jiwa kewirausahaan, teknologi informasi, akses pendanaan serta pemasaran, khususnya perluasan pasar yang merupakan indikator keberhasilan membangun iklim usaha. Usaha kerajinan Tedung Desa Mengwi diharapkan akan memberikan peran penting dalam menciptakan peluang kerja, kesejahteraan, dan peningkatan standar hidup masyarakat setempat. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan pendampingan, pendidikan masyarakat, penyuluhan, konsultasi, pelatihan, dan simulasi ipteks mengenai manajemen produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia usaha kerajinan Tedung Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Kata kunci: pengelolaan, produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia PENDAHULUAN Desa Mengwi sejak dahulu sudah terkenal sebagai sentra kerajinan tedung khas Bali. Berbagai hasil kerajinan tedung khas Bali dari desa Mengwi dipasarkan keseluruh daerah di Bali termasuk ke daerah yang menjadi tujuan wisata, baik untuk keperluan adat dan ritual upacara keagamaan, juga untuk kebutuhan pariwisata, hiasan rumah tangga dan kantor. Dengan permintaan tedung yang banyak, menjadikan banyak penduduk desa Mengwi yang berprofesi sebagai perajin tedung, termasuk mempekerjakan pegawai yang berasal dari kabupaten lain di Bali. Hal tersebut diupayakan untuk memenuhi permintaan tedung di berbagai daerah di Bali dan daerah tujuan wisata termasuk pesanan ekspor dari berbagai negara, diantaranya Australia, Singapura, Tiawan, dan negara Eropa seperti: Perancis, Italia dan Jerman. Namun dalam perkembangannya, saat ini jumlah perajin tedung di desa Mengwi berkurang tajam dikarenakan sudah banyak perajin tedung di desa dan 897

Kusumawijaya-PKM Perajin Tedung Desa Mengwi... kabupaten lain di Bali yang memproduksi tedung, walaupun tedung hasil produksi perajin tedung desa Mengwi memiliki keunikan dan kualitas yang tidak tergantikan. Lokasi PKM Perajin Tedung Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Gambar Peta Lokasi Wilayah Perajin Tedung Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan perajin tedung desa Mengwi, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi perajin tedung dalam melaksanakan usahanya yakni bahwa jenis produk kerajinan tedung yang dihasilkan oleh mitra di Desa Mengwi masih terbatas pada tedung dengan beberapa desain, padahal saat ini sesuai dengan kebutuhan dan fungsi peruntukannya, produk kerajinan tedung banyak diminati masyarakat dengan variasi desain dan motif yang inovatif. Kurangnya inovasi desain dan motif menjadi kendala mitra untuk menciptakan produk kerajinan tedung menjadi unik untuk meningkatkan nilai jual tedung itu sendiri. Terkadang mitra kesulitan memenuhi permintaan konsumen, pengepul maupun pesanan dari toko dikarenakan kurangnya kecepatan produksi perajin yang disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja yang dipekerjakan mitra, kurangnya mesin jahit yang dipergunakan untuk mengerjakan tedung pesanan dan secara teknis alat produksi berupa mesin jahit yang dipergunakan perajin jumlahnya kurang serta sudah sering mengalami kerusakan. Apalagi ketika pesanan tedung dengan spesifikasi kualitas dan kuantitas tertentu seringkali perajin menolaknya dikarenakan mitra tidak mampu memenuhi kualifikasi dan jumlah tedung yang diminta pemesan dalam waktu tertentu. Hal ini menjadi penyebab lambatnya perkembangan usaha perajin sehingga tidak berimplikasi signifikan pada peningkatan penghasilan perajin. Gambar Contoh Tedung Produksi Mitra PKM, 2017 898

METODE Metode palaksanaan PKM Tedung Mengwi Badung Bali yaitu: mengidentifikasi masalah yang dihadapi mitra perajin Tedung Desa Mengwi, merumuskan metode dan solusi dalam mengatasi masalah serta pendampingan dan pembimbingan Mitra Perajin Tedung Desa Mengwi Badung, Bali. Meningkatkan kemampuan berwirausaha dari mitra, dan melaksanakan program pemasaran produk perajin Tedung Desa Mengwi berbasis IT untuk menjangkau pasar yang lebih luas dalam wujud website. HASIL DAN PEMBAHASAN Program pelaksanaan PKM Perajin Tedung Desa Mengwi untuk aspek produksi disepakati adalah alat produksi, dalam hal ini pengadaan mesin jahit untuk mitra. Dapat membantu mitra dalam bidang produksi terutama usaha mitra dalam memenuhi jumlah permintaan produk yang tidak bisa dipenuhi mitra dikarenakan kekurangan mesin jahit yang dipergunakan mitra untuk memproduksi tedung. Dengan penambahan jumlah mesin jahit diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi kerajinan tedung. Gambar Serah terima Bantuan Alat Produksi Tedung, 2017 Kesepakatan mitra dengan tim pelaksana pada aspek pemasaran, dinyatakan masalah pemasaran produk yang terbatas pada tempat tertentu saja, belum menjangkau segmen geografi yang lebih luas untuk menunjang volume penjualan produk. Oleh karena itu disepakati adanya program pelaksanaan PKM Perajin Tedung Desa Mengwi melalui pemasaran berbasis online yaitu dengan membuatkan website bagi mitra yang bernama www.tedungmengwibadung.com. Gambar Website Tedung Mengwi Badung Bali. 899

Kusumawijaya-PKM Perajin Tedung Desa Mengwi... Dengan adanya program pemasaran berbasis online ini diharapan mitra dapat memperkenalkan dan memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas, mitra dapat memanfaatkan dan mengembangkan pentingnya teknologi informasi menunjang usaha. Program SDM yang disepakati mitra dengan tim pelaksana adalah peningkatan keterampilan SDM untuk mengantisipasi dan memenuhi permintaan produk hasil kerajinan tedung yang tidak bisa dipenuhi mitra perajin. Program bidang SDM lain yang disepakati mitra dengan tim pelaksana adalah kurangnya jiwa wirausaha mitra perajin Tedung Desa Mengwi yang menyebabkan usaha kerajinan ini tidak berkembang sejak didirikan. Sehingga dibutuhkan program peningkatan jiwa kewirausahaan dan sikap profesional dalam mengembangkan usaha mitra. Gambar Pemdampingan Manajemen SDM, Keuangan dan Pemasaran PKM Tedung Mengwi Badung, Bali, 2017 Sehingga mitra memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengembangkan usaha dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas dan skala produksi serta daya saing usaha. Mitra akan mendapat pendampingan, konsultasi dan inkubasi bisnis yang berkaitan dengan keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan dan profesionalisme usaha, mulai dari manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan, dasar perilaku organisasi, manajemen usaha mikro. Pelaksanaan program keuangan yang disepakati mitra dengan tim pelaksana adalah untuk mengatasi masalah kurangnya modal kerja dan akses untuk mendapatkan modal kerja. Program yang disepakati dan akan dilaksanakan tim pelaksana dan mitra adalah pendampingan dan penguatan kemampuan mitra dalam mengakses modal kerja untuk menambah modal usaha, merancang hubungan kerjasama dengan lembaga keuangan yang menyediakan modal usaha. Mitra akan memiliki pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan akses untuk mendapatkan modal kerja yang lebih terjangkau dari lembaga pemberi dan penjamin kredit seperti lembaga perbankan, termasuk pengetahuan tentang lembaga penjamin kredit untuk keamanan pembiayaan usaha 900

mitra, sehingga mitra akan mudah dan mengetahui tata cara dalam mendapatkan modal kerja. Monev dari DRPM Ristekdikti dilaksanakan di Undiksha Singaraja untuk pemaparan Laporan Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM), dilanjutkan dengan visit lapagan oleh Pemonev dan Pendamping untuk bertemu Mitra Tedung Mengwi Badung Bali. Gambar Pelaksana, Mitra dan Pemonev saat Visit Lapangan di Mitra PKM Tedung Mengwi Badung Bali. Gambar Pelaksana, Mitra dan Pemonev saat Visit Lapangan di Mitra PKM tedung Mengwi Badung Bali KESIMPULAN Hasil yang dicapai yaitu pendampingan perajin untuk bidang manajemen produksi dengan memberikan bantuan berupa mesin jahit, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran dengan membuatkan dan pendampingan pemasaran berbasis website serta manajemen sumber daya manusia. Melanjutkan pendampingan bidang produksi, pemasaran, keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Melanjutkan pendampingan pemasaran berbasis Website: www.tedungmengwibadung.com, sehingga perajin mampu mengelola pemasaran berbasis IT serta mitra mendapatkan manfaat dari programprogram pendampingan baik produksi maupun manajemen usaha. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih dan penghargaan disampaikan kepada: 1. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat atas dana Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2017. 2. Pimpinan dan karyawan Perajin Tedung Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. 3. Ketua Yayasan Triatma Surya Jaya, Ketua STIE Triatma Mulya 901

Kusumawijaya-PKM Perajin Tedung Desa Mengwi... dan Kepala LP2M STIE Triatma Mulya. 902