BAB III METODE PENILITIAN. dengan kemandirian belajar mahasiswa. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui tingkat internal locus of control siswa dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dukungan sosial dan variabel kepercayaan diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan. variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data numerical atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi, menurut Nazir (2005)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan signifikan antara penggunaan jejaring sosial Facebook dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional, penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Teknik Analisis Regresi Linier (Cornelius Trihendradi, 2006). Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. variasi dalam sebuah variabel dengan variasi yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau

BAB III METODE PENELITIAN. (hubungan kausalitas) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasi. Menurut. menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel lain berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terjadi antara variabel satu dengan variabel lainnya Azwar (1998).

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

Transkripsi:

BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui ada atau tidak ada hubungan antara dua atau beberapa variabel (Sugiyono, 2009). Penelitian ini menghubungkan antara variable kemantapan pengambilan keputusan pemilihan program studi dengan kemandirian belajar mahasiswa. 3.2. Variabel Penelitian Menurut Kelinger dan Kidder (dalam Sugiyono, 2000), dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. F.N Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran (dalam Arikunto, Jenis penelitian ini adalah korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemantapan pengambilan keputusan pemilihan program studi dengan kemandirian belajar Mahasiswa. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu 1. Variabel bebas (independent) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 25

2012). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemantapan pengambilan keputusan pemilihan program studi. 2. Variabel terikat (dependent) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar Mahasiswa. Variabel Bebas (X): kemantapan Pengambilan keputusan Variabel terikat (Y): Kemandirian belajar 3.3. Definisi Oprasional 3.3.1. Kemandirian belajar Kemandirian belajar merupakan proses pembelajaran yang berasal dari dalam diri dan adanya kesadaran diri tanpa ada paksaan dari orang lain serta memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikannya tanpa bantuan dari orang lain. Berdasarkan kajian terhadap berbagai teori tentang kemandirian belajar mahasiswa, dirumuskan enam indikator kemandirian belajar mahasiswa yaitu: Mampu berfikir kritis dan kreatif, Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, tidak menghindari masalah dalam belajar, Mampu memecahkan masalah sendiri tanpa bantuan dari orang lain, Belajar dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan, Bertanggung jawab. 26

3.3.2. Kemantapan Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah beberapa tindakan yang ditemukan dalam rangka mendatangkan hasil yang diharapkan dalam kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan sepenuhnya segala aspek yang relevan dari suatu masalah. Pengambilan keputusan ini diukur dengan skala pengambilan keputusan yang sesuai dengan aspek pengambilan keputusan, yaitu bertanggungjawab, mengenali diri sendiri, pertimbangan, dan pengenalan situasi yang ada. Semakin tinggi skor pengambilan keputusan, maka semakin sesuai mahasiswa mengambil keputusan yang berkaitan dengan pemilihan program studi. 3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi Populasi menurut Slameto (2003) populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan oleh peneliti melalui penelitiannya, atau sering juga didefinisikan sebagai subyek penelitian. Menurut Arikunto (2010), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan semua individu yang menjadi sumber dan pusat perhatian dalam pengambilan data penelitian. Jumlah mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW Salatiga angkatan 2012 adalah 57 orang. 3.4.2. Sampel Sampel menurut Slameto (2003) adalah wakil dari populasi. Sampel menurut Arikunto (2010) adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2000), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 27

Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi (Arikunto, 2010). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling angkatan 2012 yang berjumlah 57 mahasiswa atau disebut sampel total. 3.5 Teknik Pengumpulan data Pengumpulan data ini menggunakan 2 buah skala, yaitu skala kemandirian belajar mahasiswa dan skala pengambilan keputusaan. skala kemandirian belajar digunakan untuk mengungkap kemandirian belajar subyek. Skala pengambilan keputusan yang digunakan adalah teori Herren, dkk (dalam Pratiwi, 2009) sedangkan untuk skala kemandirian belajar menggunakan teori Thoha (1996). Untuk Skala pengambilan keputusan berisi 32 item dengan alternatif jawaban: Tabel 3.1 Item Skala Pengambilan Keputusan No Karakteristik-Karakteristik Nomor Pernyataan 1. Bertanggung jawab 1, 17, 11, 13 5,, 27, 21 1. Saya akan bertanggungjawab atas segala keputusan yang telah saya ambil mengenai penentuan pemilihan program studi.(f) 17. Saya tahu benar hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil suatu keputusan. (F) 11. Bagi saya keputusan yang 28

diambil adalah tugas yang harus dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan. (F) 13. Keputusan yang saya ambil ini di anggap salah oleh orang lain. (UF) 5. Saya mengalami kesulitan untuk menentukan pemilihan program studi. (UF) 27. Sebelum menentukan pemilihan program studi saya berdiskusi dengan orang tua. (F) 21. Saya tahu apa yang harus saya lakukaan pada saat pemilihan program studi. (F) 2. Mengenali diri sendiri. 4, 22, 26, 19 10, 2, 14 4. Saya tidak mengerti bagaimana cara untuk melaksanakan keputusan yang saya buat berkaitan dengan pemilihan program studi (UF) 22. Saya bukanlah orang yang serius dalam menanggapi setiap keputusan yang berhubungan 29

dengan studi saya. (UF) 26. Saya mengikuti setiap keputusan yang diambil oleh orang lain saat pemilihan program studi. (UF) 19. Saya bingung apabila harus mempertimbangkan suatu keputusan dalam menentukan pemilihan program studi. (UF) 10. Keputusan merupakan hal yang utama dalam setiap dalam pemilihan program studi. (F) 2. Saya memilih program studi ini berdasarkan keinginan saya sendiri. (F) 14. Dalam mengambil suatu keputusan tentang pemilihan program studi saya meminta bantuan kepada orangtua. (UF) 3. Pertimbangan 24, 9, 12, 8, 23, 25, 16, 6 24. Lebih baik saya melakukan hal lain yang lebih menyenangkan daripada harus bertanggungjawab atas keputusan pemilihan program 30

studi. (UF) 9. Berdasarkan keputusan pemilihan program studi yang saya ambil saya akan melakukan yang terbaik. (F) 12. Saya sering kali gagal memenuhi target pencapaian nilai pada mata kuliah yang saya ikuti. (UF) 8. Dalam menentukan kaputusan pemilihan program studi di pengaruhi oleh orang lain. (UF) 23. Saya harus mengetahui latar belakang tentang jurusan yang akan saya ambil. (F) 25. Saya menyesali keputusan yang saya ambil, apabila keputusan mengenai pemilihan program studi ini salah ( UF) 16. Saya tahu benar keputusan yang saya ambil dalam menentukan pemilihan program studi (F) 31

4. Pengenalan situasi yang ada 7, 20, 3 18, 15, 6. saya yakin dengan keputusan pemilihan program studi ini sesuai dengan kemampuan saya. (F) 7. Saya melihat baik-buruknya suatu keputusan yang saya ambil sebelum menentukan pilihan. (F) 20. Keputusan saya dalam menentukan pemilihan program studi ini salah (UF) 3. Saya lebih mengenal diri saya sendiri daripada orang lain mengenai pemilihan program studi. (F) 18. Saya tahu bahwa saya mampu membuat suatu keputusan yang baik dalam pemilihan program studi (F) 15. Dalam mengambil suatu keputusan mengenai pemilihan program studi, saya akan bersunguh-sunguh. (F) 32

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Skala Pengambilan Keputusan No Aspek-aspek Favorabel Unfavorabel Item 1. Bertanggung Jawab 1, 17, 11, 5, 13 7 27, 21 2. Mengenali diri sendiri 10, 2 4, 22, 26, 7 19, 14 3. Pertimbangan 9, 23, 16, 6 24, 12, 8, 25 8 4. Pengenalan situasi yang ada 7, 3, 18, 15 20 5 Jumlah 15 12 27 Pemberian nilai skor pada skala pengambilan keputusan program studi, yaitu a. Untuk skor pernyataan favorable SS S TS STS 4 3 2 1 b. Untuk skor pertanyaan unfavorable SS S TS STS 1 2 3 4 33

Tabel 3.3 Item Skala Kemandirin Belajar No Aspek-Aspek Nomor Pernyataan 1. Mampu berpikir kritis dan kreatif 1, 10, 16, 11, 15, 8, 17, 14,9 1. Saya mencoba sendiri menetapkan materi yang harus saya pelajari. (F) 10. Saya mencoba belajar dengan cara bertanya dan menanggapi pertanyaan dari dosen. (F) 16. Saya merasa kebingungan pada saat belajar dirumah (UF) 11.Saya berusaha memahami materi belajar dengan berbagai cara. (F) 15. Saya berusaha belajar sendiri tanpa bantuan dari orang lain. (F) 8. Meskipun banyak hambatan dalam belajar, saya tetap semangat untuk belajar. (F) 17. Apapun kesulitan belajar 34

2. Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain 2, 12, 7, 3 5, 13, 6, 4 yang saya alami harus saya selesaikan sendiri (F) 14. Saya mempunyai keinginan yang tinggi untuk menemukan sesuatu yang baru setiap kali belajar. (F) 9. Saya merasa cepat bosan dengan materi yang disampaikan oleh dosen. (UF) 2. Semakin lama saya belajar saya semakin merasa percaya diri. (F) 12. Saya memiliki berbagai cara dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen. (F) 7.Saya berusaha mengevaluasi hasil belajar walaupun tidak ada tes. (F) 3. Saya memilih dan menetapkan sendiri kapan waktu belajar yang tepat. (F) 5. Saya merasa kesulitan 35

dalam memahami materi yang diberikan oleh dosen. (UF) 13. Saya merasa sulit untuk belajar sendiri tanpa ada yang membantu. (UF) 6. Saya akan belajar kalau disuruh oleh orang tua. (UF) 4. Saya banyak tergantung pada saran dan nasehat dari dosen dalam belajar. (UF) 3. Tidak menghindari masalah dalam belajar 31, 32, 29, 19 24, 21, 34, 25 31. Saya bersifat pasif pada saat pelajaran berlangsung (UF) 32. Untuk mendapatkan nilai yang bagus saya mencontek saat ulangan (UF) 29. Dalam belajar saya berusaha untuk menguasai materi sedalam-dalamnya (F) 19. Saya merasa kesulitan memahami materi atau soal dalam belajar 36

4. mampu memecahkan masalah sendiri tanpa bantuan dari orang lain 27, 22, 26, 18, 33, 44, 51 30, 28, 20, 23, 46 (UF) 24. Saya berusaha membuat intepretasi atas materi dan soal latihan yang saya pelajari (F) 21. Menurut saya mengerjakan itu sudah cukup untuk belajar (UF) 34. Saya berusaha mencapai target belajar yang telah saya tetapkan (F) 25 Saya berusaha menerapkan ketrampian belajar dalam menghadapi pelajaran yang sulit. (F) 27. Saya merasa kesulitan dalam menyimpulkan materi pada saat pelajaran berlangsung. (UF) 22. Saya merasa semakin sulit materi yang dipelajari semakin tidak bersemangat dalam belajar (UF) 37

26. Saya berani mengajukan pertanyaan jika belum paham dengan materi yang dijelaskan (F) 18. Saya berani mengajukan pendapat yang berbeda dengan teman saat pelajaran berlangsung (F) 33. Saya berusaha menerima apapun hasil yang saya peroleh (F) 44. Saya merasa belajar lebih efektif kalau akan menghadapi ujian (UF) 51. Masalah yang muncul dalam belajar merupakan tantangan yang harus dihadapi. (F) 30. Saya berusaha mengumpulkan tugas dengan tepat waktu (F) 28. Saya menetapkan dan memilih sendiri materi yang 38

5. Belajar dengan penih 42, 40, 43, 45, 37, dipelajari setiap kali belajar. (F) 20. Saya berusaha merumuskan tujuan belajar dengan baik (F) 23. Saya merasa rendah diri jika mempunyai pendapat yang berbeda dengan teman (UF) 46. Saya merasa sulit mecatat pelajaran yang sulit. (UF) 42. Saya merasa cepat bosan ketekunan dan 41, 47 setiap kali belajar saat kedisiplinan 48, 49, 38, 35, 39, dirumah (UF) 50 40 Meskipun lelah, capek saya tetap semangat dalam belajar. (F) 43 Saya berusaha membuat ringkasan tentang apa yang saya pelajari (F) 45. Menurut saya belajar hanya saat dikampus karena dirumah saatnnya santai 39

bersama keuarga (UF) 37. Saya merasa disiplin membagi waktu dalam belajar. (F) 41. Sebelum belajar saya selalu membuat rencana tentang materi yang akan dipelajari (F) 47. Walaupun banyak kegiatan, saya berusaha membagi waktu untuk belajar (F) 48. Saya merasa kurang semangat dalam belajar karena hanya membuat bosan. (UF) 49. Saya berusaha belajar dengan membagi pokok materi kemudian menafsirkan (F) 38. Saya berusaha mengambil manfaat dari materi pelajaran yang diberikan ( F) 40

35. Saya merasa sulit menetapkan tujuan yang jelas saat belajar. (UF) 39. Saya berusaha menetapkan target yang harus dikuasai setiap kali belajar (F) 50. Saya belajar tidak menunggu perintah, karena itu merupakan kewajiban bagi saya. (F) 6. Bertanggung Jawab 36, 53, 52 36. Saya berusaha mengambil manfaat dari setiap kali gagal dalam belajar (F) 53. Saya merasa kurang bersemangat jika mendapatkan nilai yang jelek. (UF) 52. Saya merasa putus asa dengan hambatan dalam belajar. (UF) 41

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Skala Kemandirian belajar No Aspek-aspek Favorabel Unfavorabel Item 1. Mampu berfikir kritis dan kreatif 1, 10, 11, 15, 8, 17,14 9, 16 9 2. Tidak mudah terpengaruh 2, 12, 7, 3 5, 13, 6, 4 8 oleh orang lain 3. Tidak menghindari masalah dalam belajar 29, 24, 34, 25 31, 32, 19, 21 8 4. Mampu memecahkan 26, 18, 33, 51, 30, 27, 22, 44, 12 masalah sendiri 28, 29 23, 46 5. Belajar dengan penuh 40, 43, 37, 41, 47, 42, 45, 48, 13 ketekunan dan 49, 38, 39, 50 35 kedisiplinan 6. Bertanggung jawab 36 53, 52 3 Jumlah 32 21 53 Pemberian nilai skor pada skala kemandirian belajar, yaitu c. Untuk skor pernyataan favorable SS S TS STS 4 3 2 1 d. Untuk skor pertanyaan unfavorable SS S TS STS 1 2 3 4 42

3.6. Uji coba instrumen Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba menggunakan skala kemantapan pengambilan keputusan pemilihan program studi dan kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan Konseling angkatan 2012 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3.6.1. Validitas Syarat supaya alat ukur yang digunakan dapat mencapai tingkat obyektifitas hasil yang tinggi adalah harus memilki validitas yang tinggi. Validitas berasal dari kata validity yang berarti ukuran seberapa cermat suatu alat ukur dapat memiliki fungsi ukurannya. Suatu alat ukur dapat dengan dikatakan memiliki validitas yang tinggi bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dengan tepat dan teliti dengan memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. (Azwar, 2011). Adapun pedoman untuk menentukan validitas item menurut Ali (1984), adalah sebagai berikut : a. 0,00 s/d 0,20 : alat tes tidak valid b. 0,21 s/d 0,40 : validitas rendah c. 0,41 s/d 0,60 : validitas rendah d. 0,61 s/d 0,80 : validitas tinggi e. 0,81 s/d 100 : validitas sempurna Berdasarkan uji validitas 32 item yang telah dilakukan penulis, dari seluruh skala pengambilan keputusan yang diujikan terdapat 5 43

item yang tidak valid. Beberapa item yang tidak valid, antaran lain 3, 8, 18, 21, dan 24. Sedangkan dalam skala kemandirian belajar mahasiswa berjumlah 58 item yang telah diujikan ditemukan 5 item tidak valid. Adapun 5 item yang tidak valid, antara lain 14, 21, 28, 39 dan 56. 3.6.2.Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Azwar, 2011). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan tehnik formula Alpha dan Cronbach. Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Alpha Kriteria 1,00 Hubungan yang sempurna 0,90 < α < 1,00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 0,70 < α < 0,90 Hubungan yang erat 0,40 < α < 0,70 Hubungan yang cukup erat 0,20 < α <0,40 Hubungan yang kecil (tidak erat) α < 0,20 Hubungam yang sangat kecil dan bisa diabaikan Sumber : Guilford (1956) Reliabilitas skala pengambilan keputusan dengan kemandirian belajar mahasiswa dalam penelitian ini menggunakan program SPSS For window Realease 16.00 44

Dalam uji realibilitas pada skala pengambilan keputusan menghasilkan ɑ = 0,845. Sedangkan untuk skala kemandirian belajar menghasilkan ɑ = 0, 831 Adapun pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi (Sugiyono, 2012), sebagai berikut : Tabel 3.6 Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Reliabilitas skala pengambilan keputusan dan kemandirian belajar dalam penelitian ini menggunakan program computer SPSS For window Realease 16.00 45

3.7. Tehnik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan menggunakan korelasi yang diolah dengan bantuan program SPSS. For window Realease 16.0. Teknik analisis deskriptif dan analisis kuantitatif untuk mengetahui pada tingkat mana penentuan pemilihan program studi dengan kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan Konseling angkatan 2012 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Dalam penelitian ini membuat tabel distribusi frekuensi. Sedangkan untuk mengetahui korelasi antara variabel penentuan pengambilan keputusan dengan variabel kemandirian belajar mahasiswa menggunakan program SPSS for window release 16,0 dengan rumus Kendall Tau b. 46