PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SDN KEDUNGKEMBAR MELALUI PENGEMBANGAN MANAJEMEN SEKOLAH, TEAM TEACHING DAN PROGRAM PENGAYAAN PEMBELAJARAN SUWIJI Suwiji.@gmail.com Abstrak Manajemen memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin. T. Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan: (a) membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan; (b) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama; (c) memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran; (d) membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat; (e) memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi; (f) memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi; (g) membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami; (h) meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan (i) menghemat waktu, usaha. Untuk lebih meningkatkan strategi pembelajaran, Team Teaching tampaknya bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada. Team Teaching merupakan salah satu bentuk strategi pembelajaran yang melibatkan dua orang guru atau lebih dalam proses pembelajaran siswa, dengan pembagian peran dan tanggung jawab secara jelas dan seimbang. Melalui strategi Team Teaching, diharapkan antar mitra dapat bekerja sama dan saling melengkapi dalam mengelola proses pembelajaran. Setiap permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran dapat diatasi secara bersama-sama Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya. Kata Kunci: Meningkatkan Manajemen Sekolah, Team Teaching, Program Pengayaan Pembelajaran Abstract Management provides clarity of direction for each activity, so that every activity can be cultivated and implemented as efficiently and effectively as possible. T. Hani Handoko points out nine planning benefits that planning: (a) assist management to adapt to environmental changes; (b) assist in the crystallization of conformity to the main problems; (c) enable managers to understand the overall picture; (d) assist in the placement of responsibilities more appropriately; (e) provide a way of giving orders to operate; (f) facilitate coordination among different parts of the organization; (g) make the objectives more specific, detailed and easier to understand; (h) minimizing uncertainwork;and(i)savingtime,effortand. To further improve the learning strategy, Team Teaching seems to be an alternative to overcome the problems. Team Teaching is one form of learning strategy that involves two or more teachers in the learning process of students, with the division of roles and responsibilities clearly and balanced. Through Team Teaching strategy, it is expected that partners can work together and complement each other in managing the learning process. Any problems that arise in the learning process can be solvedtogether 59
Enrichment learning provides services to learners who have more intelligence with higher learning challenges to help them achieve optimal capacity in their learning. Keywords: Improve School Management, Team Teaching, Enrichment Learning Program A. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar di sekolah, tentu tidak terlepas dari peran serta guru dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa, yang diwujudkan dalam bentuk interaksi belajar mengajar, baik antara pendidik dengan pendidik lainnya, pendidik dengan peserta didik, maupun peserta didik dengan peserta didik dan lingkungannya. Dalam menyelenggarakan pembelajaran formal, pendidik berpedoman pada rencana dan pengaturan tentang pendidikan, yang keseluruhannya dikemas dalam bentuk kurikulum. Untuk dapat mengimplementasikan kurikulum dengan baik tampaknya masih ditemukan berbagai kendala, seperti persoalan rendahnya motivasi dan kemampuan guru itu sendiri, ratio antara guru dengan siswa yang tidak seimbang, dan keterbatasan sarana. Semua itu menuntut guru untuk dapat mengelola pembelajaran dan mengembangkan bentuk-bentuk strategi pembelajaran yang lebih tepat dan sesuai. Selama ini pada umumnya strategi pembelajaran yang dikembangkan di sekolah cenderung dilakukan secara soliter. Dalam arti, pengelolaan pembelajaran menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan secara individual, baik dalam merencanakan, melaksanakan, maupun menilai pembelajaran siswa. Ketika dihadapkan dengan tuntutan kurikulum yang sangat kompleks dan kondisi nyata yang kurang kondusif, guru seringkali menjadi tidak berdaya dan memiliki keterbatasan untuk dapat mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan apa yang diharapkan dan digariskan dalam ketentuan yang ada. Dalam hal ini, strategi peningkatan mutu pendidikan melalui melalui pengembangan manajemen sekolah, team teaching dan program pembelajaran pengayaan tampaknya bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada. Team Teaching merupakan salah satu bentuk strategi pembelajaran yang melibatkan dua orang guru atau lebih dalam proses pembelajaran siswa, dengan pembagian peran dan tanggung jawab secara jelas dan seimbang. Melalui strategi Team Teaching, diharapkan antar mitra dapat bekerja sama dan saling melengkapi dalam mengelola proses pembelajaran. Setiap permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran dapat diatasi secara bersama-sama. 60
B. METODE PENELITIAN Di bawah ini adalah beberapa pengertian umum tentang manajemen yang disampaikan oleh beberapa ahli. Dari Kathryn. M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa : Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan. Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Seorang ahli manajemen, Djam an Satori (1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menggunakan istilah administrasi pendidikan yang diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Sementara itu, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan bahwa administrasi pendidikan sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal. 1. Fungsi Manajemen Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan. Kegiatan dimaksud tak lain adalah tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi manajamen. Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, H. Siagian (1977) mengungkapkan pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut: Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu : a. planning (perencanaan); b. organizing (pengorganisasian) c. actuating (pelaksanaan) d. controlling (pengawasan). Sedangkan menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi manajemen, meliputi : a. planning (perencanaan); b. organizing (pengorganisasian); c. commanding (pengaturan); d. coordinating (pengkoordinasian); dan e. controlling (pengawasan). 2. Perencanaan 61
Menurut Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono (1996), mengemukakan langkah-langkah pokok dalam perencanaan, yaitu : a. Penentuan tujuan b. Pendefinisian sumber daya Sedangkan T. Hani Handoko memaparkan secara ringkas tentang langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan strategik, sebagai berikut: a. Penentuan misi dan tujuan, b. Pengembangan profil c. Analisa lingkungan eksternal, 3. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien. 4. Pelaksanaan Berdasarkan George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran. 5. Pengawasan Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang pengawasan sebagai : the process by which manager determine wether actual operation are consistent with plans. Berbicara tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan dari para ahli tentang bidang-bidang kegiatan yang menjadi wilayah garapan manajemen pendidikan. Ngalim Purwanto (1986) mengelompokkannya ke dalam tiga bidang garapan yaitu : a. Administrasi material b. Administrasi personal c. Administrasi kurikulum Merujuk kepada kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas dalam buku Panduan Manajemen Sekolah, berikut ini akan diuraikan secara ringkas tentang bidang-bidang kegiatan pendidikan di sekolah, yang mencakup : a. Manajemen kurikulum b. Manajemen Kesiswaan c. Manajemen personalia d. Manajemen keuangan e. Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah f. Membentuk Tim Work Ciri-ciri ketua team yang baik adalah: Bekerja sesuai konsensus Berbagi secara terbuka Memberi kesempatan anggota dalam keputusan 62
Memberi kepercayaan penuh terhadap anggota Team Sedangkan ciri-ciri anggota team yang baik adalah: Memberi semangat pada anggota Team yang lain untuk berkembang Respek dan toleran terhadap pendapat berbeda dari orang lain. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tahapan Pembelajaran dengan Strategi Team Teaching Tahap Awal a. Perencanaan Pembelajaran Disusun secara Bersama b. Metode Pembelajaran Disusun Bersama c. Partner Team Teaching Memahami Materi dan Isi Pembelajaran d. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab Secara Jelas Tahap Inti a. Satu guru sebagai pemateri dalam dua jam mata pelajaran penuh, dan satu orang sebagai pengawas dan pembantu team. b. Dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran, dalam hal ini berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam dua jam pelajaran yang ada. Tahap Evaluasi a. Evaluasi Guru b. Evaluasi Siswa 2. Program Pengayaan Pembelajaran a. Hakikat pembelajaran pengayaan b. Jenis Pembelajaran Pengayaan c. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan 3. Tujuan Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui jenis serta tingkat kelebihan belajar peserta didik. Kelebihan kemampuan belajar itu antara lain meliputi: a. Belajar lebih cepat. b. Keingintahuan c. Berpikir mandiri. d. Superior dalam berpikir abstrak. e. Memiliki banyak minat. 4. Teknik Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui : tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dsb. a. Tes IQ (Intelligence Quotient) b. Tes inventori. Tes inventori Wawancara. Pengamatan (observasi). 5. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan a. Belajar Kelompok.. b. Belajar mandiri.. c. Pemadatan kurikulum 63
D. KESIMPULAN Semakin berkembangnya kurikulum pengajaran, menuntut guru untuk semakin kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Berbagai tuntutan yang ditujukan kepada guru pun semakin kompleks, diantaranya ialah guru dituntut untuk mampu memperhatikan perbedaan individual siswa, guru harus kreatif mendesain strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dan nyaman belajar, serta guru pun dituntut untuk mampu melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa secara menyeluruh. dengan menggunakan strategi Team Teaching dalam melaksanakan proses pembelajaran. Team Teaching merupakan suatu strategi pembelajaran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang guru dengan pembagian tugasnya secara jelas. Dilihat dari jenisnya, strategi Team Teaching ada dua jenis, yaitu semi Team Teaching dan Team Teaching penuh. Dalam strategi Team Teaching, seluruh aktivitas proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi dilakukan secara bersama oleh guru Team Teaching. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip kerja sama. Bagi pihak sekolah, hendaknya kreatif dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan dalam Proses Belajar Mengajar, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan hasil yang dicapai oleh siswa pun relatif baik. Dan bagi sekolah-sekolah yang sudah menggunakan strategi Team Teaching dalam proses pembelajaran, pelaksanaan Team Teaching harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang benar agar tidak terjadi penyimpangan dalam sistem pembelajaran. E. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. dan Prasetya. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia. Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung : Alfabeta. Eti Rochaety,dkk.2005. Sistem Informamsi Manajemen Pendidikan. Jakarta : bumi Aksara Martiningsih. (2007). Team Teaching. (http://martiningsih.blogspot.com).(diaks es tgl 8 April 2008). Republik Indonesia. (2003). Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kloang klede Putra Timur Sagala,Syaiful.2005.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.2004. Manajemen Berbasis Sekolah &Masyarakat. Bandaung : alfabeta Soewalni, S. (2007). Team Teaching. Makalah Program Pelatihan Applied Approach 2007 di Lembaga Pengembangan Pendidikan UNAS. (Diakses tgl 8 April 2008). Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah. Jakarta : PSAP Muhamadiyah. 64