1 B A B I P E N D A H U L U A N BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang menjadi fokus penelitian dan kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah akan ditentukan pertanyaan penelitian, yang diikuti dengan tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penelitian. 1.1 Latar belakang Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai institusi pendidikan yang bertanggung jawab menyelenggarakan Tri Dharma Pendidikan Perguruan Tinggi, wajib turut serta dalam mencapai cita-cita konsitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk menunjang proses utama pendidikan tinggi, pengelolaan aset yang baik merupakan salah satu faktor yang penting. UGM melalui Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset (DPPA), yang kemudian menjadi Direktorat Aset, mendapat tugas mengelola fasilitas-fasilitas yang digunakan secara bersama oleh civitas academica dan fasilitas-fasilitas utama yang menghubungkan fasilitas di dalam Gedung Pusat Universitas/Fakultas/Unit dengan fasilitas yang berada di luarnya (Direktorat Aset UGM 2016). Good university governance merupakan turunan dari konsep good gorvernance. Secara umum isu utama good governance adalah sikap masyarakat secara gencar menuntut pemerintah untuk melaksanakan tata kelola yang baik. 1
2 Pola-pola lama yang dikelola pemerintah dinilai tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat yang telah mengalami perubahan (Wijatno, 2009: 119). Good governance merupakan tolok ukur bagi pihak pengelola apakah telah menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan (Wijatno, 2009: 119). Seiring berjalannya waktu, perkembangan konsep good governance menjadi konsep yang lebih luas lagi bagi perguruan tinggi, yaitu good university governance (GUG). Good university governance ( Selanjutnya disingkat GUG) merupakan suatu konsep yang menerapkan prinsip-prinsip dasar good governance seperti transparan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), kewajaran (fairness), dan kesetaraan (equality) yang perlu diterapkan oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas (Wijatno, 2009: 119-120). Perguruan tinggi memiliki ciri khas yang membutuhkan model pengelolaan yang berbeda dari korporat/organisasi lainnya (Wijatno, 2009: 121). Semakin ketatnya tingkat persaingan, perguruan tinggi harus terus berusaha untuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (Wijatno, 2009: 121). Peraturan Pemerintah No 67 tahun 2013 mengenai Statuta UGM menyebutkan bahwa UGM memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Tridharma dan kegiatan lainnya secara terintegrasi, harmonis, dan berkelanjutan. Otonomi pengelolaan UGM meliputi bidang akademik dan non akademik dengan berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparan,
3 responsibilitas, independen, fairness (kewajaran), nirlaba, penjaminan mutu, serta efektif dan efisien. Salah suatu sistem yang melekat dengan otonomi non akademik perguruan tinggi adalah tata kelola perguruan tinggi di bidang pengelolan/manajemen aset. Menurut Wardhani (2015), penerapan GUG di bidang pengelolaan aset dapat diinternalisasikan menjadi budaya perguruan tinggi sehingga menjadi sistem yang memperkuat keunggulan kompetitif (competitive advantage). Implementasi prinsip-prinsip good university governance dalam pengelolaan aset memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga sangat disayangkan apabila terdapat aset yang tidak digunakan (idle assets). Berdasarkan kondisi nyata di lapangan dan hasil evaluasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (BPKP DIY) tahun 2016 terdapat aset berupa bangunan seperti Gama Bookstore, RS Akademik, asrama mahasiswa, dan laboratorium mahasiswa yang menjadi idle assets atau berhenti proyek pengerjaannya. Gama Bookstore menjadi idle asset disebabkan adanya permasalahan izin mendirikan bangunan (IMB). Seharusnya UGM dapat mengontrol permasalahan IMB tersebut. Hal tersebut menyebabkan UGM tidak memperoleh kontribusi dari Gama Bookstore serta tidak dapat mengoptimalkan lahan yang digunakannya. Penelitian Novasari (2014) menyatakan bahwa pembangunan Gama Bookstore belum memiliki IMB karena belum memenuhi beberapa syarat, terutama batas jalan yang tidak terpenuhi bangunan tersebut. Mengacu pada penelitian tersebut, peneliti menganalisis bahwa prinsip GUG yang tidak sesuai adalah responsibilitas yang
4 tidak terdapat tanggung jawab baik dari UGM maupun mitra dalam pengurusan IMB. Aset tersebut menjadi tidak efektif dan efisien, karena tidak bisa dioperasikan. Prinsip transparan juga tidak sesuai karena tidak tertera tanggung jawab pengurusan IMB pada kontrak kerja. Sementara itu, RS Akademik dan asrama mahasiswa menjadi idle asset disebabkan tidak tersedianya dana untuk meneruskan pembangunan. Prinsip GUG, efisien dan efektif, tidak terpenuhi pada bangunan setengah jadi tersebut sehingga tidak bisa dimanfaatkan bagi kegiatan operasional RS dan asrama mahasiswa. Seharusnya Idle assets tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga diharapkan menambah pendapatan dan pelayanan bagi civitas universitas serta tidak membebani universitas dalam hal biaya pemeliharaan dan pengamanan. Hal ini sesuai dengan visi UGM yang tertera dalam PP 67 tahun 2013 sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila. Dengan demikian, UGM perlu berbenah diri dan meningkatkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance), yang merupakan di mana ujung tombak dalam pengelolaan aset perguruan tinggi. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan kondisi nyata di lapangan dan hasil evaluasi BPKP DIY tahun 2016, terdapat aset berupa bangunan seperti Gama Bookstore, RS Akademik, dan asrama mahasiswa yang tidak digunakan (idle asset) atau berhenti proyek pengerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa UGM kurang optimal dalam mengelola aset tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan pengelolaan
5 aset serta implementasi prinsip-prinsip good university governance dalam pengelolaan aset. 1.3 Pertanyaan penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, pertanyaan penelitian yaitu a. Sejauh mana UGM mengelola aset berupa tanah dan bangunan menurut prinsipprinsip good university governance? b. Apa upaya yang telah dilakukan UGM untuk mengatasi idle assets yang dimilikinya? 1.4 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini ialah menganalisis implementasi prinsip-prinsip good university governance dalam pengelolaan aset di UGM serta strategi dalam mengelola idle assets yang dimilikinya. 1.5 Motivasi penelitian Penelitian ini didorong oleh perlunya pengelolaan aset yang lebih baik supaya dapat menunjang kegiatan akademik di perguruan tinggi. 1.6 Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini bagi perguruan tinggi (UGM pada khususnya) adalah sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak perguruan tinggi untuk dapat mengelola aset sesuai dengan prinsip-prinsip GUG, dan selanjutnya akan memberikan manfaat bagi UGM untuk mendorong supaya dapat menganalisis kembali tata kelola di bidang pengelolaan/manajemen aset.
6 1.7 Kontribusi penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi akademis dan praktis sebagai berikut. a. Bagi kepentingan akademis, hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah referensi ilmu terapan di bidang akuntansi dan manajemen aset perguruan tinggi serta menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. b. Bagi kepentingan praktis, konsep yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan akan memberi kontribusi bagi perguruan tinggi sebagai alat untuk mengukur tata kelola aset yang dimilikinya. c. Bagi pengambil kebijakan, hasil penelitian dapat sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk penyusunan peraturan atau pedoman teknis tentang pengelolaan/manajemen aset perguruan tinggi. 1.8 Ruang lingkup dan batasan penelitian Penelitian ini dilakukan di Direktorat Aset UGM dan batasan penelitian pada pengelolaan aset tetap berupa bangunan dan aset dalam penyelesaian yang telah dimiliki UGM. 1.9 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yaitu: a. Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penulisan.
7 b. Bab II Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan landasan teori yang merupakan acuan/kerangka berpikir sebagai dasar pembahasan permasalahan yang ada. c. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan desain penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini memberikan hasil analisis data dan diskusi hasil temuan penelitian. e. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini menyajikan kesimpulan, keterbatasan, dan saran hasil penelitian.