BAB I PENDAHULUAN. Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh aspek kehidupan. Perubahan tersebut memberikan dampak yang cukup besar terhadap penyediaan jasa publik di Indonesia, salah satunya pada jasa pendidikan di perguruan tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menurut Efendi (2003) perguruan tinggi negeri adalah lembaga sosial yang secara tradisional bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. PTN merupakan lembaga yang paling merasakan tuntutan sosial dalam perubahan globalisasi. Salah satu bentuk perubahan tersebut yaitu perkembangan dalam sistem teknologi informasi. Pengembangan sistem informasi mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna. Menurut Adi (2006) organisasi seperti perguruan tinggi harus mampu mendesain dan mengembangkan sistem informasi yang berkualitas untuk menunjang kinerja. Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu universitas terbesar di Indonesia dengan kompleksitas organisasi yang cukup tinggi telah mendesain sistem informasi pada lingkungan universitas untuk memudahkan kinerja organisasi. Selanjutnya Adi (2006) mengemukakan bahwa kemudahan dan kemampuan sebuah sistem dalam pengintegrasian informasi adalah faktor yang sangat penting dalam pengambilan keputusan strategis bagi pihak manajemen universitas. 1

2 2 Sistem informasi memiliki tujuan agar penggunanya dapat mengakses informasi secara akurat, cepat, dan efisien sebagai instrumen dalam pengambilan keputusan strategis. Hal tersebut memicu setiap organisasi profit dan non profit seperti perguruan tinggi untuk mengembangkan sistem teknologi informasi (TI) yang dimilikinya. Jogiyanto (2008) menjelaskan bahwa informasi yang di hasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berguna jika informasi tersebut relevan, tepat waktu, dan tepat nilainya atau akurat. Menurut Romney dan Steinbart (2006) sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi. Selanjutnya Romney dan Steinbart (2006) mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi terdiri dari enam komponen, yaitu: a. Orang, yang mengoperasikan sistem dan menampilkan berbagai fungsi; b. Prosedur dan instruksi, baik manual maupun otomatis termasuk dalam pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai operasional organisasi; c. Data, tentang organisasi dan proses bisnis organisasi; d. Perangkat lunak, digunakan untuk memproses data organisasi; e. Infrastruktur teknologi informasi, seperti komputer dan peralatan jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mentransformasikan data dan informasi; dan f. Pengendalian internal dan tindakan keamanan, yang bertujuan untuk menjaga keamanan data dalam sistem informasi akuntansi.

3 3 Dalam perspektif administrasi, sistem informasi memiliki peran penting untuk mendukung jalannya kegiatan operasi rutin suatu organisasi. Austin dan Greene (1978) dalam Wardhana (2014) mengungkapkan bahwa sistem informasi mendukung jalannya aktivitas rutin suatu organisasi berdasarkan empat kategori, seperti (a) pemanfaatan fasilitas dan penjadwalan sistem, (b) sistem keuangan, (c) sistem manajemen bahan material dan fasilitas, serta (d) sistem data karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan UGM akan sistem informasi pengelolaan keuangan yang terintegrasi, sejak tahun 2010 UGM telah mengembangkan sebuah Sistem Informasi Manajamen Keuangan yang kemudian disingkat dengan SIMKEU. Sistem ini bertujuan untuk mempercepat proses pengeloaan dan proses verifikasi keuangan. Direktorat Keuangan (DITKEU) UGM menjelaskan bahwa SIMKEU merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mengelola data keuangan. Sistem tata kelola keuangan ini memiliki tujuan untuk penyusunan laporan keuangan secara terintegrasi dan berbasis web. Krisnawati (2013) mengemukakan bahwa dalam kegiatan Workshop Standar Biaya Umum (SBU) pada bulan Mei 2013 di University Center (UC) UGM, Direktorat Keuangan UGM menyampaikan bahwa terdapat berbagai alasan yang menjadi sebab penerapan SIMKEU, seperti (a) untuk mempercepat proses transaksi keuangan, (b) untuk menghindari kesalahan administrasi (c) penumpukan pekerjaan di akhir tahun, yang mengakibatkan lembur para staf keuangan di unit-unit kerja di UGM karena harus merekap aktivitas keuangan yang telah berjalan sebagai laporan pertanggungjawaban, (d) otorisator tidak selalu berada di tempat, dan (e) untuk mengoptimalkan teknologi informasi.

4 4 Menurut Suryani (2013) SIMKEU merupakan sistem yang mampu mengintegrasikan berbagai fungsi operasional karyawan serta menyediakan fiturfitur bagi pemohon pengajuan uang muka kerja (UMK) agar lebih mudah dan lebih cepat dalam memprosesnya. Menurut Haryono dalam Suryani (2013) menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal lain yang melatarbelakangi penerapan SIMKEU, antara lain peningkatan kinerja, kompleksitas dari UGM, perubahan status universitas, tingkat resiko keamanan, dan dukungan terhadap go green. Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu (2013) mengemukakan bahwa tidak lama setelah perubahan bentuk perguruan tinggi BHMN menjadi BLU, pemerintah kembali menetapkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi (UU Dikti), UU ini mewajibkan perguruan tinggi BHMN yang berubah status menjadi BLU dan telah menggunakan pola pengelolaan keuangan BLU ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Hal tersebut mengakibatkan UGM kembali mengalami perubahan status yang sebelumnya merupakan BLU menjadi PTN BH pada tahun Perubahan status UGM di perjelas dalam dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 67 tahun 2013 mengenai Statuta UGM. Statuta UGM merupakan aturan dasar pengelolaan UGM yang berguna sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional. Perubahan status UGM tersebut berdampak pada sistem tata kelola keuangan yang berlaku di UGM. Perubahan tersebut membutuhkan beberapa penyesuaian dari unit-unit kerja yang ada di UGM, terutama dalam hal pengelolaan dan pertanggungjawaban penggunaan

5 5 anggaran. Haryono dalam Satria (2012) juga menyatakan bahwa perubahan status UGM akan membutuhkan penyesuaian dan kepatuhan dari seluruh unit kerja yang ada di UGM, karena dengan perubahan tersebut mungkin saja ada aturan yang dulu boleh dilakukan dan sekarang telah dilarang. Menurut Krisnawati (2013) penerapan sistem pengelolaan keuangan yang terintegrasi membutuhkan pengoptimalan teknologi informasi yang berbasis web, real time, dan langsung disambungkan dengan layanan internet banking, hal tersebut bertujuan untuk mempercepat proses pengelolaan keuangan. Selain itu, dengan adanya sistem tata kelola keuangan yang berbasis web, memungkinkan verifikasi secara langsung karena dapat dilakukan secara online. Implementasi SIMKEU yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, hingga pertanggungjawaban, sampai dengan saat ini masih terus dikembangkan. Direktorat keuangan UGM dalam Satria (2012) menyampaikan bahwa masih banyak pertanyaan yang muncul dari konsep PK BLU khususnya di tingkat fakultas maupun program studi. Selama proses penyesuaian penerapan PK BLU, SIMKEU UGM belum sepenuhnya terintegrasi antara universitas dengan unit-unit kerja yang ada di lingkungan UGM. Achjari dalam Satria (2012) juga menyatakan bahwa ada beberapa faktor lain yang perlu dibahas dan diperhatikan, antara lain menyangkut persoalan SDM, keuangan, kelembagaan, hingga faktor fisik.

6 6 1.2 Rumusan Permasalahan Studi Kasus Perubahan status UGM yang sebelumnya merupakan BLU menjadi PTN BH, diatur dalam undang-undang nomor 12 tahun Hal ini juga menyebabkan perubahan pada pola pengeloaan keuangan. Perubahan ini berdasarkan evaluasi kinerja yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan kepada beberapa PTN di Indonesia. Dalam undang-undang ini juga mengatur tentang penyelenggaraan otonomi perguruan tinggi yang bertujuan untuk menghasilkan pendidikan tinggi yang lebih bermutu. PTN BH memiliki hak dan wewenang dalam hal tata kelola universitas, hal ini dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 65 (ayat 3) yang menyebutkan bahwa PTN BH memiliki: kekayaan awal berupa kekayaan negara yang dipisahkan kecuali tanah, tata kelola dan pengambilan keputusan secara mandiri, unit yang melaksanakan fungsi akuntabilitas dan transparansi, hak mengelola dana secara mandiri, transparan dan akuntabel, wewenang mengangkat dan memberhentikan sendiri dosen dan tenaga kependidikan, wewenang mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi, dan wewenang untuk membuka, menyelenggarakan dan menutup program studi. Otonomi pengelolaan perguruan tinggi dan kemajuan pada sektor pendidikan tentu akan berdampak pada berkembangnya jumlah dan struktur universitas. Hal tersebut akan menambah tingkat kompleksitas permasalahan yang terjadi. Dengan penggunaan sistem teknologi informasi diharapkan dapat meringankan masalah yang terjadi. Dengan kemajuan teknologi saat ini, akan mendorong setiap universitas untuk mengembangnkan sistem teknologi informasi yang mereka miliki agar lebih efektif dan efisien. Seiring dengan berkembangnya teknologi, menyebabkan segala sesuatu memungkinkan untuk diatur dengan menggunakan teknologi. Salah satunya

7 7 adalah pemanfaatan teknologi informasi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam proses penganggaran, pengelolaan keuangan hingga menjadi laporan keuangan. Hadirnya teknologi informasi di harapkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan yang akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Jogiyanto (2008) nilai dan manfaat sistem teknologi informasi sangat signifikan secara finansial, oleh karena itu STI yang telah dioperasikan sebaiknyanya dikelola dengan baik. Salah satu komponen penting dalam pengelolaan STI yaitu kontrol atau pengendalian. Kontrol yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan STI tidak dapat mencapai tujuannya karena akan menghasilkan ouput yang kurang akurat. Saat ini UGM terus berusaha mengembangkan seluruh sistem informasi yang diterapkan di lingkungan UGM, termaksud sistem informasi keuangan. Hingga saat ini UGM telah menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik dan menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya yang ada di Indonesia. Kesukesan ini tidak lepas dari penerapan sistem teknologi informasi terintegrasi yang telah diterapkan UGM. Sistem informasi terintegrasi yang diterapkan di UGM dimulai dari penganggaran hingga pertanggungjawaban. Sejak tahun 2008, UGM telah memperkenalkan Sistem Informasi Manajemen Anggaran Berbasis Kinerja (SIMABEKA) berbasis web. Menurut Ika (2010) SIMABEKA memiliki peran untuk penyusunan rencana kinerja, anggaran, monitoring dan pelaporan. Dengan adanya monitoring berbasis web, memungkinkan manajemen universitas dapat

8 8 memantau capaian kinerja tiap unit kerja maupun fakultas di UGM, apakah kinerja tiap unit tersebut telah mencapai target sesuai dengan yang tertuang dalam kontrak kerja dengan universitas (Ika, 2010). Sistem Informasi Akuntansi Gadjah Mada (SIMAKUN GAMA) yang sebelumnya merupakan aplikasi yang terpisah dengan aplikasi sistem informasi lainnya, sejak tahun 2014 telah dileburkan kedalam SIMKEU untuk memudahkan proses tata kelola hingga pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Menurut Samiyati (2014) SIMAKUN GAMA dapat berfungsi sebagai sistem informasi akuntansi yang dapat memudahkan manajemen dalam pembuatan laporan keuangan yang berkualitas, disisi lain SIMAKUN GAMA juga mampu memenuhi kebutuhan stakeholder terhadap informasi keuangan yang akuntanbel dan transparan. Dengan terintegrasinya SIMKEU dengan seluruh sistem informasi yang ada, diharapkan dapat membantu kinerja UGM dalam hal pengelolaan keuangan. Hal tersebut yang menjadi motivasi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh proses implementasi SIMKEU, pengintegrasian SIMKEU terhadap sistem informasi lain dan apa saja yang menjadi kendala dalam proses implementasi dan pengintegrasian sistem informasi yang ada dilingkungan UGM. Direktorat Keuangan UGM dalam Workshop SBU mengemukakan bahwa masih terdapat kendala lain dalam proses implementasi SIMKEU, seperti masih terdapat beberapa unit kerja yang belum mengetahui dan memahami penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA). RBA merupakan syarat dalam tata kelola

9 9 keuangan BLU. Selain itu pada beberapa unit kerja yang ada di UGM juga masih mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi biaya langsung dan biaya tidak langsung (Krisnawati, 2013). Berdasarkan penelitian sebelumnya yang mengemukakan bahwa SIMKEU tersebut bersifat mandatori atau kewajiban yang harus diterapkan oleh seluruh unit-unit kerja yang ada di lingkungan UGM, akan tetapi masih ada beberapa unit kerja yang belum menggunakan aplikasi SIMKEU (Krisnawati, 2013). Selain itu penelitian sebelumnya mengenai SIMKEU pada UGM menggunakan metode kuantitatif, sedangkan pada penelitian ini melihat dari perspektif yang berbeda yaitu dengan menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui lebih dalam mengenai kendala dalam proses implementasi dan pengintegrasian SIMKEU hingga saat ini. Faktor regulasi yang berlaku juga dapat mempengaruhi proses penerapan SIMKEU. Perubahan status UGM menjadi PTN Badan Hukum, mengakibatkan UGM wajib mengikuti PMK nomor 225/PMK.05/2014. Penyesuaian tersebut paling lambat dilaksanakan pada 10 Agustus Hal tersebut dapat mempengaruhi sistem tata kelola keuangan yang ada di UGM, dalam hal ini SIMKEU, yang sebelumnya berdasarkan pola pengelolaan keuangan BLU. Beberapa hal tersebut menjadi hambatan dalam impelementasi dan pengintegrasian aplikasi SIMKEU pada seluruh unit kerja yang ada di lingkungan UGM. Hal ini terbukti dengan masih adanya unit kerja yang belum menggunakan SIMKEU. Oleh karena itu diperlukan analisis dalam proses implementasi SIMKEU terintegrasi yang telah berjalan hingga saat ini untuk mengetahui sejauh

10 10 mana perkembangan dan pengintegrasian SIMKEU untuk memenuhi kebutuhan tata kelola keuangan di UGM dan apa saja yang menjadi kendala dalam penerapannya sejauh ini. 1.3 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: a. Sejauh mana proses implementasi SIMKEU pada unit kerja yang ada di lingkungan UGM? b. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam proses implementasi SIMKEU pada unit kerja yang ada di UGM? c. Sejauh mana pengintegrasian SIMKEU terhadap sistem informasi lain yang ada di UGM? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: a. Untuk menentukan apa saja yang menjadi indikator dari sistem informasi manajemen keuangan yang berkualitas, dengan cara membandingkan SIMKEU dengan Integrated Financial Management Information System (IFMIS), b. Untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam penggunaan SIMKEU pada tingkatan unit kerja,

11 11 c. Untuk menganalisa sejauh mana perkembangan dari proses pengintegrasian SIMKEU terhadap sistem informasi lain dan faktorfaktor apa saja yang menjadi kendalanya. 1.5 Motivasi Penelitian Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena pada penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa masih adan unit kerja pada lingkungan UGM yang belum menggunakan SIMKEU sedangkan penerapan SIMKEU bersifat mandatori sejak tahun Penelitian ini juga ingin mengetahui lebih dalam faktor apa saja yang menjadi kendala dalam penerapan SIMKEU dan memberikan solusi untuk memecahkannya. Proses penerapan SIMKEU yang di mulai sejak tahun 2013 diharapkan mampu membantu UGM dalam mempercepat proses transaksi keuangan. dengan mengintegrasian SIMKEU dengan sistem informasi lain makin memudahkan aktivitas keuangan unit kerja dan membantu kantor pusat dalam mengontrol dan mengelola data keuangan yang ada di UGM. Proses pengintegrasian sistem informasi tersebut juga menjadi motivasi peneliti untuk melakukan penelitian ini Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi UGM dalam mengevaluasi proses penerapan dan pengintegrasian SIMKEU untuk membantu manajemen universitas dan unit kerja dalam hal tata kelola keuangan dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi yang terintegrasi.

12 Kontribusi Penelitian Kontribusi yang di harapkan dari penelitian ini antara lain: a. Penelitian ini membantu manajemen universitas dalam mengevaluasi proses implementasi sistem informasi keuangan yang ada di UGM serta bagaimana proses integrasi SIMKEU dengan sistem informasi lain yang ada di UGM. Sehingga pihak universitas dapat mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam implementasi SIMKEU serta hambatan dalam proses pengintegrasian sistem informasi yang ada di UGM. b. Bagi pengguna SIMKEU, penilitian ini dapat memberikan informasi kepada manajemen universitas mengenai apa saja yang menjadi kendala dalam penerapan SIMKEU pada unit kerja di UGM yang telah dan belum menggunakan SIMKEU. Penelitian ini diharapkan mampu memfasilitasi antara pihak manajemen universitas dengan unit kerja untuk mengatasi kendala dalam implementasi SIMKEU. c. Kontribusi teoritis penelitian ini yaitu memberikan gambaran mengenai bagaimana peranan dari penerapan sistem informasi manajemen keuangan terintegrasi pada universitas. 1.7 Proses Penelitian Proses penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Menemukan rumusan masalah dan menentukan pertanyaan, tujuan, serta pondasi teoritikal penelitian studi kasus terlebih dahulu mengenai sistem informasi manajemen keuangan terintegrasi di UGM.

13 13 b. Melakukan observasi awal pada Direktorat Keuangan (DITKEU) dan direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) UGM, c. Menentukan metoda penelitian dan kembali melakukan observasi pada DITKEU dan DSSDI UGM, d. Menjalani proses magang di DSSDI UGM untuk mengetahui lebih banyak mengenai sistem informasi manajemen keuangan terintegrasi, e. Melakukan penelitian dengan pengumpulan data melalui proses wawancara dan dokumen yang terkait, f. Mengevaluasi hasil temuan dan analisis, g. Memberikan kesimpulan dan rekomendasi. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari: BAB I: Pendahuluan Bagian ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, proses penelitian, dan kontribusi penelitian. BAB II: Tinjauan Pustaka Bagian ini membahas teori yang melandasi penelitian ini dan penelitian terdahulu yang telah dilakukan. BAB III: Latar Belakang Kontekstual Penelitian Bagian ini menguraikan mengenai gambaran umum objek yang diteliti.

14 14 BAB IV: Metode Penelitian Bagian ini menguraikan metode penelitian yang yang digunakan dalam penelitian ini. BAB V: Pemaparan Temuan Bagian ini memaparkan temuan-temuan yang diperoleh selama pengumpulan data. BAB VI: Analisis dan Pembahasan Bab ini menguraikan mengenai analisis data dan diskusi hasil temuan penelitian studi kasus. BAB VII : Ringkasan, Simpulan, Keterbatasan, dan Rekomendasi Bagian ini memaparkan mengenai ringkasan, simpulan, keterbatasan dan rekomendasi penelitian.

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia, dan Universitas Airlangga (PP RI No. 74 Tahun 2012).

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia, dan Universitas Airlangga (PP RI No. 74 Tahun 2012). BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan keuangan semakin ketat di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi atau perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan Teknologi Informasi (TI) menjadi semakin dibutuhkan sebagai dampak perkembangan teknologi yang demikian cepatnya. Hal tersebut kemudian mendorong pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penting karena keberhasilan organisasi dapat dinilai salah satunya melalui

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penting karena keberhasilan organisasi dapat dinilai salah satunya melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem merupakan bagian yang penting didalam suatu organisasi. Sistem menjadi penting karena keberhasilan organisasi dapat dinilai salah satunya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Era globalisasi saat ini, sistem informasi dan teknologi mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut berkembang penting dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang dari dilakukan penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang dari dilakukan penelitian ini, BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang dari dilakukan penelitian ini, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi dari penelitian ini dan kontribusi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance based

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance based BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara Indonesia yang diawali dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, telah membawa dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari masing-masing unit kerjanya. Sistem tersebut antara lain Internal Electronic

BAB I PENDAHULUAN. dari masing-masing unit kerjanya. Sistem tersebut antara lain Internal Electronic BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki beberapa sistem yang menunjang kinerja dari masing-masing unit kerjanya. Sistem tersebut antara lain Internal Electronic Mailing

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kancah internasional. Kemajuan PT berimbas pada kemajuan dunia ekonomi,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kancah internasional. Kemajuan PT berimbas pada kemajuan dunia ekonomi, BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi (PT) merupakan elemen penting dalam pendidikan di sebuah negara dan menjadi tolak ukur kemajuan pendidikan suatu negara di kancah internasional. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I INTRODUKSI. Bab ini akan menguraikan terlebih dulu tentang latar belakang topik

BAB I INTRODUKSI. Bab ini akan menguraikan terlebih dulu tentang latar belakang topik BAB I INTRODUKSI Bab ini akan menguraikan terlebih dulu tentang latar belakang topik penulisan, problem riset, pertanyaan riset, tujuan riset, kontribusi riset, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 130 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan berisi penjelasan mengenai ringkasan kesimpulan, kondisi penelitian yang didapatkan selama proses penelitian dan pembahasan serta rekomendasi untuk perbaikan

Lebih terperinci

Paparan Workshop Good Governance Week Subdit Anggaran dan Akuntansi

Paparan Workshop Good Governance Week Subdit Anggaran dan Akuntansi Paparan Workshop Good Governance Week Subdit Anggaran dan Akuntansi Dasar Hukum Menyusun RKAT Mengendalikan pengelolaan keuangan Menyampaikan Laporan MERUPAKAN KEWAJIBAN PP 67 tahun 2013, pasal 65, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seiring dengan derasnya tuntutan perubahan penyelenggaraan pemerintah di daerah maka dibentuk Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah (Ditjen BAKD) di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain proses reformasi sektor publik, khususnya reformasi pengelolaan keuangan daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita pembangunan Negara Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita pembangunan Negara Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita pembangunan Negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi digunakan untuk mempresentasikan informasi untuk pengelolaan pengambilan keputusan dan menjalankan aktivitas-aktivitas yang terkait dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, berbagai dugaan permasalahan yang terjadi di lapangan, pertanyaan untuk menjawab dugaan permasalahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan dan cita-cita bangsa yang diamanatkan dalam undang-undang. Apapun bentuk organisasinya, fungsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam. perekonomian dan partisipasi masyarakat sendiri dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam. perekonomian dan partisipasi masyarakat sendiri dalam pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desentralisasi kewenangan Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam pengelolaan keuangan daerah untuk

Lebih terperinci

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dana yang sangat. potensial yang digunakan oleh pemerintah sebagai sumber pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dana yang sangat. potensial yang digunakan oleh pemerintah sebagai sumber pembiayaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dana yang sangat potensial yang digunakan oleh pemerintah sebagai sumber pembiayaan dalam menyelenggarakan roda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai perguruan tinggi dengan

Lebih terperinci

Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dalam Pengembangan Pendidikan Nasional

Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dalam Pengembangan Pendidikan Nasional Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dalam Pengembangan Pendidikan Nasional Aspek Legal dalam Otonomi & Aspek Kewenangan dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi Negeri Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat agar keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat agar keuangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat agar keuangan negara dikelola dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik agar menghasilkan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada yang berperan untuk memberikan pelayanan aset bagi seluruh civitas akademika Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi publik, jika siklus akuntansi sektor publik diakhiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar pada sistem pemerintahan yang ada. Salah satu perubahan mendasar yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB. I PENDAHULUAN Penelitian ini akan menjelaskan implementasi penganggaran berbasis kinerja pada organisasi sektor publik melalui latar belakang dan berusaha mempelajarinya melalui perumusan masalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi keuangan negara telah dimulai sejak tahun 2003 ditandai dengan lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang nomor 17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga publik, baik di pusat maupun daerah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan serangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan serangkaian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah telah berupaya menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan serangkaian Undang-Undang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1: Kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan. PMK No 76 Tahun

LAMPIRAN. Lampiran 1: Kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan. PMK No 76 Tahun LAMPIRAN Lampiran 1: Kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan PMK No 76 Tahun 2008... 114 Lampiran 2: Perhitungan tingkat kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan PMK No 76 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Disetiap lingkungan pendidikan pasti memiliki program program yang

BAB I PENDAHULUAN. Disetiap lingkungan pendidikan pasti memiliki program program yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disetiap lingkungan pendidikan pasti memiliki program program yang menunjang peningkatan dari kualitas kegiatan pembelajaran. Anggaran dari program ini biasanya sudah

Lebih terperinci

BAB V. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. diasumsikan sebagai faktor kritis dalam proses implementasi teknologi

BAB V. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. diasumsikan sebagai faktor kritis dalam proses implementasi teknologi BAB V. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor yang diasumsikan sebagai faktor kritis dalam proses implementasi teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan publik memegang peranan penting bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan di daerah, Pemerintah Daerah wajib mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan di daerahnya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing-masing. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing-masing. Tujuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Otonomi daerah dan reformasi pengelolaan keuangan negara/daerah membuka peluang yang luas bagi daerah untuk mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir ini merupakan bagian dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir ini merupakan bagian dari adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah yang sedang bergulir ini merupakan bagian dari adanya reformasi atas kehidupan bangsa oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Melalui otonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 tidak hanya dibidang Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi ini dimulai

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi yang berpengaruh terhadap perkembangan organisasi sektor publik maupun swasta dan semakin cerdasnya masyarakat di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya adalah pelayanan publik di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya adalah pelayanan publik di bidang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban yang harus disediakan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya adalah pelayanan publik di bidang transportasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, keuangan, transportasi dan sebagainya, maka dari itu pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, keuangan, transportasi dan sebagainya, maka dari itu pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, transportasi dan sebagainya, maka dari itu pemerintah membentuk satuan-satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manajemen sektor publik melalui perwujudan New Public

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manajemen sektor publik melalui perwujudan New Public BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan manajemen sektor publik melalui perwujudan New Public Management bertujuan untuk menekankan pengelolaan pemerintahan berbasis kinerja, pengelolaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah daerah sekarang ini dihadapkan oleh banyaknya tuntutan baik dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah daerah sekarang ini dihadapkan oleh banyaknya tuntutan baik dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah sekarang ini dihadapkan oleh banyaknya tuntutan baik dari segi internal yaitu peningkatan kinerja yang optimal dan segi eksternal yaitu adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan nilai-nilai BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Prinsip akuntabilitas publik adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan nilai-nilai atau norma-norma

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BPJS Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional adalah program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat

Lebih terperinci

batasan penelitian, dan sistematika penelitian. wajib turut serta dalam mencapai cita-cita konsitusi Negara Kesatuan Republik

batasan penelitian, dan sistematika penelitian. wajib turut serta dalam mencapai cita-cita konsitusi Negara Kesatuan Republik 1 B A B I P E N D A H U L U A N BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang menjadi fokus penelitian dan kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang tata kelola pemerintahan yang baik atau good government

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang tata kelola pemerintahan yang baik atau good government 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu yang sedang aktual dalam bidang pengelolaan keuangan sektor publik adalah tentang tata kelola pemerintahan yang baik atau good government governance. Tata kelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi

BAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi pemerintah untuk mendukung kegiatan operasional dalam proses pencapaian tujuannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara mandiri urusan pemerintahannya sesuai

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Istilah e-procurement diperkenalkan pertama kali di Pemerintah Kabupaten

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Istilah e-procurement diperkenalkan pertama kali di Pemerintah Kabupaten BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Istilah e-procurement diperkenalkan pertama kali di Pemerintah Kabupaten Toraja Utara sekitar pada bulan Maret 2011 dalam suatu pertemuan yang dilaksanakan oleh Lembaga Kebijakan

Lebih terperinci

&DIKTI. Keuangan Negara DEPARTEMEN KAJIAN & AKSI STRATEGIS

&DIKTI. Keuangan Negara DEPARTEMEN KAJIAN & AKSI STRATEGIS UU &DIKTI Keuangan DEPARTEMEN KAJIAN & AKSI STRATEGIS Keuangan Di dalam Pasal 23 Ayat (1) UUD 1945 perumusan tentang keuangan adalah: Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi penelitian, proses penelitian dan sistematika penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi penelitian, proses penelitian dan sistematika penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjabaran latar belakang masalah pemilihan studi kasus berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan dan juga rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dilakukan yaitu penggantian sistem sentralisasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dilakukan yaitu penggantian sistem sentralisasi menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam waktu tujuh tahun sejak tumbangnya rezim orde baru, bangsa Indonesia terus berupaya memperbaiki sistem pemerintahannya. Bahkan upaya-upaya perubahan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah merupakan salah satu agenda reformasi, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah merupakan salah satu agenda reformasi, bahkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan otonomi daerah merupakan salah satu agenda reformasi, bahkan kebijakan tersebut menjadi agenda prioritas. Guna mewujudkan agenda tersebut, pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 P E N D A H U L U A N. kekayaan alam lainnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran

BAB 1 P E N D A H U L U A N. kekayaan alam lainnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran BAB 1 P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 menyatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam lainnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Lebih terperinci

2016 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

2016 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang setiap saat berubah seiring perkembangan zaman, maka tuntutan terhadap layanan pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Terdapat tiga

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Terdapat tiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Terdapat tiga aspek utama yang mendukung

Lebih terperinci

B A B 1 P E N D A H U L U A N

B A B 1 P E N D A H U L U A N B A B 1 P E N D A H U L U A N 1.1 Pengantar Pengelolaan negara yang mengarah kepada penerapan konsep New Public Management (NPM) mengiringi proses reformasi sektor publik di Indonesia. Salah satu hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut dapat disajikan secara transparan dan akuntabel. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. dituntut dapat disajikan secara transparan dan akuntabel. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Lembaga pemerintah memiliki kewajiban untuk menyusun laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dari penggunaan anggaran selama satu periode. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dalam menjalankan roda pemerintahnya Presiden dibantu oleh Gubernur dan Bupati untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir merupakan bagian dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir merupakan bagian dari adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah yang sedang bergulir merupakan bagian dari adanya reformasi atas kehidupan bangsa yang telah ditetapkan dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini organisasi sangat tergantung pada sistem informasi agar dapat beroperasi secara efektif, efisien dan terkendali. Efektivitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhirakhir ini, membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan fenomena, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 34/PJ/2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 34/PJ/2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 34/PJ/2017 TENTANG PENEGASAN PERLAKUAN PERPAJAKAN BAGI PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Pusat

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Pusat Statistik mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh signifikan hingga mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya. Menurut Propper dan Wilson (2003), Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya. Menurut Propper dan Wilson (2003), Manajemen BAB I PENDAHULUAN Kinerja instansi pemerintah dapat terwujud dengan baik apabila disertai dengan pengelolaan manajemen yang baik, yang dapat mendorong instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah gencarnya penerapan good governance di sektor publik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah gencarnya penerapan good governance di sektor publik sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah gencarnya penerapan good governance di sektor publik sebagai landasan dalam penyelenggaraan tata kelola yang baik muncul juga paradigma tentang Good

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer dapat menunjang pembuatan keputusan di dalam organisasiorganisasi. modern yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. komputer dapat menunjang pembuatan keputusan di dalam organisasiorganisasi. modern yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan menjelang dimulainya abad ke-21 ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan pengolahan data didalam banyak aspek kehidupan manusia. Seiring

Lebih terperinci

SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN

SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN kppnmakassar2.net Pada April 2015 lalu, pemerintahan Jokowi-JK meluncurkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI yang tidak dapat dihindari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang di bidang otonomi daerah tersebut telah menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang di bidang otonomi daerah tersebut telah menetapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan desentralisasi fiskal di Indonesia mengacu pada Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi menjadi Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah yang merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah yang merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah telah membuat sebuah sistem yaitu sistem otonomi daerah yang merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, proses penelitian, dan sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapat perhatian besar dari berbagai pihak semenjak reformasi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung dengan perangkat Information Communication Technology (ICT)

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung dengan perangkat Information Communication Technology (ICT) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat serta persaingan bisnis yang semakin meningkat menyebabkan banyak perusahaan terutama Perseroan Terbatas (PT) dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa

BAB I PENDAHULUAN. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa (UU No. 06 Tahun 2014) pada tanggal 15 Januari tahun 2014, pengaturan tentang Desa mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada rumah sakit, tentunya memiliki implementasi yang sangat penting bagi sistem akuntansi dan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, proses penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi Keuangan Negara yang ditandai dengan lahirnya paket Undang

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi Keuangan Negara yang ditandai dengan lahirnya paket Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi Keuangan Negara yang ditandai dengan lahirnya paket Undang Undang Keuangan Negara yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bersih dan Bebas dari KKN. (Meidyah Indreswari, 2011). Salah satu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. Bersih dan Bebas dari KKN. (Meidyah Indreswari, 2011). Salah satu cara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemerintah harus terus memperbaiki sistem administrasi pemerintahan baik itu berupa peningkatan transparansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan masyarakat menjadi salah satu fokus utama dalam. pembangunan pemerintah, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan masyarakat menjadi salah satu fokus utama dalam. pembangunan pemerintah, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa sebagai pemerintahan yang bersentuhan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan pemerintah, hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. kepentingan rakyat dengan sebaik-baiknya guna mewujudkan aspirasi masyarakat

Bab 1 PENDAHULUAN. kepentingan rakyat dengan sebaik-baiknya guna mewujudkan aspirasi masyarakat Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah adalah lembaga yang dibentuk untuk mewujudkan cita-cita masyarakat suatu bangsa, membuat dan melaksanakan keputusan bersama untuk mencapai cita-cita tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas organisasi-organisasi publik tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas organisasi-organisasi publik tersebut, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, maka wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat atas kinerja pemerintah menjadi suatu tuntutan yang umum.

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN LOMBOK UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya isu di masyarakat yang menggambarkan kegagalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya isu di masyarakat yang menggambarkan kegagalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya isu di masyarakat yang menggambarkan kegagalan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang efektif, efisien dan ekonomis, menyebabkan berkurangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perguruan Tinggi merupakan entitas ekonomi yang mengelola dana dari perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi memiliki kewajiban

Lebih terperinci