RAYYATAKADA. Bara s Life Line. Penerbit unlimited room

dokumen-dokumen yang mirip
"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

BROADCASTING TV MIDTERMS

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

My Love Just For You vol1

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Sang Pangeran. Kinanti 1

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bab 1. Awal Perjuangan

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

AKU AKAN MATI HARI INI

BigPut. FINDING the LOST PRECIOUS MEMORIES

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Rumah Sakit Jiwa. S uster Kometa memandang pilu ke arah luar

Mmm, baiklah kalau gitu aku... aku pergi dulu ya. Sekali lagi terimakasih jaketnya... Sampai ketemu lagi kalau begitu. katanya sambil tersenyum.

Alifia atau Alisa (2)

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

PATI AGNI Antologi Kematian

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Andri Surya. Petualangan Leon. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Oleh: Windra Yuniarsih

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Si Fero yang Tinggi Hati

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Chapter 01: What will you do to protect me?

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

Lavoize. nulisbuku. nulisbuku. 220cm. Oleh: Noto. Copyright 2010 by Noto. Penerbit. Desain Sampul: Diterbitkan melalui:

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Dillatiffa. Unfortunate

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Tahun Bab 1 - Rumah Neraka. Dublin Irlandia

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

KiloMeter C L A R E S T A V A N I A

Tekadku Karena Mimpiku

Butterfly in the Winter

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Kodokhitamputih Dkk. #Cintaitu. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Kisah Dua Tukang Sol Kamis, 07 Juli :23. Kisah Dua Tukang Sol

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

Transkripsi:

RAYYATAKADA Bara s Life Line Penerbit unlimited room

BARA s Life Line Oleh: Rayyatakada Copyright 2012 by Rayyatakada Penerbit Unlimited room Desain Sampul: Dea Amanda Sugiarti Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2

Ucapan Terimakasih: Terima kasih untuk Allah YME, kedua orang tuaku, keluargaku, kawan-kawanku semua. Hidup adalah sebuah perjalanan, mencari ketenangan bersama, mencari pengertian bersama. Dengan bantuan orang di sekelilingku aku bisa mencari pengertian dari sesuatu yang aku tulis dalam novel ini. Just enjoy it. Hidupmu terus melangkah apapun yang sedang kau pikirkan 3

S A T U Malam terasa panas mencekam di pinggiran kota Metropolitan. Ledakan mulai terdengar dari sebuah jurang gelap yang dikelilingi pohon-pohon lebat, terlihat begitu menyeramkan di malam itu. Semburan api tiba-tiba nampak dari sebuah mobil yang terjatuh di jurang tersebut. Sang pengemudi tak ada di tempatnya. Pengemudi itu terlempar jauh dari mobilnya sesaat sebelum mobilnya jatuh ke dalam jurang. Lambat laun, mobil pun hangus terbakar. Dan akhirnya, nyala api pun padam. Bara sang pemilik mobil merengut kesakitan sesaat setelah jatuh dari mobilnya itu. Ia berdiri lemas meratapi mobil kesayangannya yang terbakar. Dengan susah payah, ia berlalu pergi dengan darah yang tersendat-sendat keluar dari pelipis kanannya, akibat terbentur batu besar saat ia terjatuh. Di tengah perjalanan Bara yang tanpa tujuan itu, terlihat sosok perempuan dengan mobilnya menghadang. Pandangan Bara mulai kabur, ia tak melihat mobil yang hampir menabraknya. Airin nama perempuan itu. Ia 4

segera keluar dari mobilnya, dan menghampiri Bara yang ternyata teman baiknya. Bara..., Airin menatap khawatir, melihat kondisi temannya. Aii Airin, Bara tak sanggup berkata lagi. Dirinya jatuh pingsan dalam pelukan Airin yang berada tepat di hadapannya. Spontan Airin pun panik dengan yang terjadi pada Bara. Dengan cepat ia memasukan Bara ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di sana, Bara langsung ditangani dengan cepatnya. Melihat kondisi Bara yang makin memburuk, ia dimasukan ke ruang UGD. Sebenarnya Airin ingin menangani sendiri temannya itu. Tapi sepertinya ia tak bisa, terpaksa Airin mempercayakan temannya pada, dr. Farhan teman sesama dokter di rumah sakit itu. Lama menunggu, akhirnya dr. Farhan keluar dari ruang UGD. Tempat dimana Bara dirawat. Airin segera menghampirinya dan menanyakan keadaan temannya itu. Airin memasang raut wajah cemas, Gimana, Han Bara enggak pa-pa, kan?. 5

Farhan mengerutkan dahi, Bara?. Iya yang tadi itu teman aku. Namanya Bara, gimana keadaannya?, tanya Airin lagi. Farhan terlihat bingung, Oh.dia udah enggak papa, kok. Walaupun tadi dia sempat berada dalam keadaan kritis, karena kehilangan banyak darah. Tapi untunglah, persediaan darah di rumah sakit ini, yang sama dengan golongan darahnya masih ada. Sekarang dia hanya perlu istirahat, dia akan dipindahkan ke ruang rawat. Kamu tenang aja, ya!!, jawab Farhan menjelaskan. Airin tersenyum lega, Makasih ya, Han. Airin. Farhan hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan ***** Airin segera menengok Bara yang telah sadar. Tadinya ia terlihat begitu khawatir pada Bara. Tapi, saat ia hendak bertanya penyebab semua yang terjadi, Airin memasang wajah kecewanya pada Bara. Kamu mabuk lagi, Bar?, Airin bertanya dengan nada lelahnya. Seolah bosan menanyakan hal yang sama pada 6

Bara di waktu lalu, Apa itu penyebabnya, sampai kamu kecelakaan?, tanya Airin lagi. Bara memasang raut wajah dengan penuh rasa bersalahnya, I iya tapi kamu jangan marah dulu, Rin! Aku cuma Airin memotong penjelasan Bara, Kamu cuma apa?, kamu cuma stress gara-gara mikirin pekerjaan, sampai akhirnya kamu mutusin untuk minum lagi, apa itu yang kamu maksud untuk nenangin diri?. Bara hanya bisa diam tanpa kata. Ia merasa terpojokan dengan pertanyaan Airin. Sebenarnya ia tahu kalau temannya ini memang paling tak suka dengan minumminuman keras, atau apapun yang berbau dunia gelap malam dan suram. Sudah sering sekali Bara mendengar nasehat dari Airin karena hobinya itu. Tapi, Bara memang sepertinya sulit untuk meninggalkan semuanya. Dan mungkin, ia hanya ingin mengobati rindunya pada drugs yang terpaksa ia tinggalkan demi sahabatnya juga, Airin tersayang. Airin duduk di samping Bara, menatapnya sendu, Bar, kita berdua tahu masa lalu kamu. Tapi please, jangan ulangi itu lagi, Bar!. Aku sayang sama kamu, dan aku enggak mau kamu kembali ke jurang gelap itu lagi, pinta Airin, 7

menahan jatuhnya air mata, dari mata indahnya yang tengah berkaca-kaca. Rasa haru membuat Bara cepat memeluk Airin, Maafin aku, Rin. Aku janji.aku enggak akan pernah ngecewain kamu lagi. AKU JANJI!, ujarnya meneteskan air mata. Airin melepas pelukan Bara, Kali ini aku mau kamu benar-benar nepatin janji kamu sama aku!, ucapnya tegas. Bara tersenyum lebar, You can trust me, Airin!. Hari demi hari berlalu. Bara pun berangsur sembuh dari sakitnya, Airin senang akan itu. Bara siap melalui harinya dan menepati semua janjinya pada Airin dengan sungguhsungguh. Di pagi buta itu, Bara mengendarai mobil barunya di tengah kemacetan Ibu Kota. Sejauh ia memandang, hanya ada deretan mobil dan motor yang berlomba-lomba mencari 8

celah untuk bisa bebas dari kemacetan yang bisa berjam-jam. Saat itu. Bara hendak menuju kantornya yang bergerak di bidang produksi film. Ia memiliki PH yang baru saja mengeluarkan film terbarunya. Film itu cukup disukai para penikmat film. Dan hari ini rencananya, ia akan membicarakan cerita film selanjutnya yang akan digarap bersama temannya, Amanda Satya. Perempuan yang ia pilih untuk menjadi sutradara dari film selanjutnya, yang juga script writer dari ide cerita Amanda sendiri. Tapi karena macet di jalan utama menuju kantornya. Ia mengambil jalan yang jarang dilewati pengendara lain, sehingga tak menimbulkan macet. Jalan itu tak terlalu besar seperti jalan-jalan raya yang biasa jadi langganan macet. Jalan yang melewati perkampungan terlihat sepi di setiap waktunya itu, hanya bisa dilewati satu mobil dalam satu arah. Walau begitu, Bara tetap menggunakan jalan sepi dan sempit itu. Dan mungkin, hanya Bara orang kota yang memakai dan tahu jalan itu. ***** 9

Amanda melirik Bara sinis plus kecewa, yang baru saja melewati pintu ruang meeting. Bara tergesa-gesa duduk di bangku yang sejak tadi kosong seakan menunggunya. Bara cengengesan enggak jelas, semua meliriknya jenuh. Tapi, ya udahlah yang penting dia masih bisa ikut meeting. Bisa dilanjut, kan??, Bara melirik Amanda. Amanda hanya tersenyum datar padanya. Pertanda bahwa meeting pun bisa dilanjutkan. ***** Hari semakin siang, kantor terlihat sepi, pertanda jam makan siang telah tiba. Hampir semua karyawan berpergian keluar kantor. Mereka mencari tempat yang nyaman untuk makan siang. Bara yang mulai merasa cacing di perutnya berkumandang meminta jatah, segera bergegas pergi ke café dekat kantornya. Tak disangka, Bara bertemu dengan Airin di sana. Airin terlihat begitu menikmati hidangannya, dengan alunan musik yang terus mendera di telinganya dari balik headset ipod-nya. Bara pun melangkah cepat mendatangi Airin, hendak menyapanya. 10

Hai, Rin?!, Bara bingung melihat Airin tak menghiraukan sapaannya, yang tepat dari balik badan Airin sendiri. Airin malah makin lahap menyantap makanan di depannya. Airin mulai menggoyang-goyangkan kepalanya sesuai alunan musik di telinganya. Ia sama sekali tak menyadari kehadiran Bara di sampingnya. Dan itu membuat Bara semakin geram. Ia terpaksa menghentakan suara dalam panggilannya untuk Airin saat itu, dengan diiringi tangannya yang menepuk bahu Airin. Dengan rasa kagetnya, Airin tersenyum nervous menatap wajah Bara yang terlihat suram, sambil melepas headset dari kedua telinganya. Airin mengambil nafas, menegur Bara yang langsung duduk di bangku kosong di hadapannya, Hei, sapanya ragu. Bara menatap Airin kesal, Hei hei hei!! Dari tadi dipanggilin, kamu diam aja!!, ucapnya nyolot. Airin meneguk segelas air putih di depannya, Ya maaf aku kan, lagi dengerin musik, sahut Airin. 11

Muramnya wajah Bara terlihat mereda. Pertemuan itu berlangsung singkat. Setelah makan siang, Bara harus segera ke kantornya, dan Airin pun harus segera ke Rumah Sakit tempatnya praktek. Dengan pertimbangan yang tak cukup lama, mereka memutuskan pertemuan itu dilanjut nanti malam, sesaat keduanya tak begitu sibuk dengan masing-masing pekerjaan yang kadang menyita waktu ketemuan mereka yang rutin. Bara dan Airin melangkah keluar café. Airin melangkah pelan menuju parkiran, dan berkata, Sampai nanti malam, ya!!. Iya bye, sahut Bara. Airin mendapati mobilnya, ia pun melesat cepat dengan mobilnya, meninggalkan Bara yang melambaikan tangannya di depan pintu café. ***** Dari kejauhan terlihat sosok Bara menunggu lelah Airin di depan rumah perempuan itu. Tak lama Bara menunggu, seberkas cahaya masuk ke halaman rumah Airin, melewati pagar tinggi yang membentang sepanjang halaman rumah Airin. 12

Seberkas cahaya itu redup, terlihat mobil sedan berwarna hitam di baliknya. Perlahan pintu tempat pengendara mobil terbuka, sosok Airin pun terlihat jelas di mata Bara. Airin melangkah perlahan tapi pasti menuju Bara yang telah menunggunya. Sori lama, ya?, tanya Airin tersenyum jahil, menggoda Bara yang jelas-jelas terlihat lelah karena lama menunggu dirinya. Bara mengerutkan dahinya, Lihatnya.?!, tanya Bara cemberut. Airin tertawa kecil, melihat Bara yang masih memasang wajah cemberutnya itu, Uuhhh, segitunya?! Aku minta maaf, deh!, Airin berusaha mengembangkan senyum Bara dengan kedua tangannya, Nah gitu kan, lebih enak dilihat!!, Airin tersenyum kecil, menatap genit Bara. Bara tersenyum lelah, Seneng ya, bikin orang nunggu lama?!. 13